Bab 16. Kenaikan jabatan

Hari berganti dan Javas sangat antusias menyambut kedatangan Kalea di pagi hari. Rutinitas tersebut selalu menjadi kegiatan yang Javas tunggu berulangkali.

"Kenapa Kalea belum juga sampai? Apa jangan-jangan suaminya menyakitinya lagi?" gumam Javas seketika merasa khawatir.

Namun, kekhawatirannya segera sirna saat mendengar pintu apartemennya dibuka. Javas pura-pura memejamkan mata dengan tubuh yang masih bergelung di bawah selimut.

Tidak berapa lama, pintu kamarnya terbuka. Saat Javas mencoba mengintip, bibirnya berkedut kala melihat penampilan Kalea yang terlihat cantik hari ini. Tidak sia-sia Javas mengajak Kalea ke salon agar tukang salon mau mengajarkan Kalea tata cara merias dan sebagainya.

Buktinya, kini Kalea telah menjelma menjadi perempuan yang sangat cantik. Senyum Javas seketika luntur ketika mengingat pasti akan lebih banyak saingan ketika Kalea berpenampilan cantik seperti itu.

Saat Kalea membuka gorden, Javas pura-pura menggeliat.

"Javas bangun! Ini sudah siang!" pinta Kalea masih sibuk membuka satu per satu gorden.

Javas menyipit, pura-pura baru saja terbangun. Huh. Javas ingin tertawa melihat kelakuan diri sendiri yang selayaknya anak ABG sedang di mabuk cinta.

Saat Kalea mendekat dan duduk di sisi ranjang, Javas bisa mencium aroma vanilla yang menyeruak. Tanpa ingin menunda, Javas langsung menarik lengan Kalea hingga perempuan itu berakhir merebah.

"Javas!" protesnya yang terdengar begitu merdu di telinga Javas.

"Iya, Sayang? Kenapa? Masih pagi jangan marah-marah." Setelah mengucapkan itu, Javas langsung memeluk Kalea layaknya guling empuk.

Kalea sempat memberontak namun tenaganya tetap kalah kuat dari Javas. Tidak ada pilihan selain pasrah dengan keadaan. Lagi pula, Kalea juga menikmatinya.

"Javas?" panggil Kalea lembut.

"Iya, Sayang?" jawab Javas lagi yang membuat Kalea tersipu.

"Semalam mas Zoni tidak pulang ke rumah. Katanya lembur gitu," beritahu Kalea yang membuat alis Javas bertaut heran.

"Apa urusannya denganku? Jangan bahas dia lagi," kesal Javas dengan bibir yang mengerucut kesal.

"Bukan itu maksudnya. Setelah aku pulang dari sini, ibunya mas Zoni datang. Dia mengatakan ingin menjodohkan mas Zoni dengan Wanita pilihannya," ungkap Kalea yang seketika membuat Javas merasa tertarik dengan pembahasan suami dari kekasih gelapnya itu.

"Lalu? Apakah mas Zoni-mu itu semalam sedang menemui wanita lain? Baguslah. Dengan begitu, kamu akan segera bercerai dengannya." Javas bertanya mengejek lalu mengasumsikan jawabannya sendiri.

"Aku tidak tahu," jawab Kalea singkat.

Mendengar itu, Javas segera menatap wajah Kalea. "Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

Kalea mengangguk. "Aku baik. Hanya saja, aku tidak bisa berpura-pura sedih. Bagaimana ini?" tanya Kalea polos yang membuat tawa Javas meledak.

Bisa-bisanya Kalea sedang memikirkan cara bagaimana caranya berpura-pura sedih. Kebanyakan dari manusia adalah berpura-pura bahagia.

"Kamu tidak perlu berpura-pura sedih. Tunjukkan saja ekspresi wajah seperti apa yang sedang hatimu rasakan. Jika tidak ingin terlihat bahagia atas hancurnya rumah tangga, kamu hanya perlu berekspresi datar atau biasa-biasa saja," saran Javas yang segera diangguki mengerti oleh Kalea.

"Baiklah. Kalau begitu bangunlah. Ini sudah terlalu siang," pinta Kalea dan Javas segera bangkit dari tidurnya.

"Jangan pergi. Tetaplah disini sampai aku selesai," titah Javas tidak terbantahkan.

"Javas! Aku harus masak."

"Tidak perlu. Kita akan makan di luar pagi ini. Jadi, tetaplah tunggu disini." Tidak ada pilihan lain. Kalea menurut dan duduk di sisi ranjang menunggu Javas menyelesaikan ritual mandinya.

Sekitar lima belas menit, pintu kamar mandi terbuka. Lalu, muncullah Javas hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya.

Kalea menelan saliva saat matanya tak mampu beralih dari perut Javas yang sudah selayaknya roti sobek berjumlah enam. Javas yang paham dengan tatapan Kalea, sontak melemparkan candaan.

"Ingin menyentuhnya? Sentuh saja. Ini milikmu," tawarnya yang segera menyadarkan Kalea dari rasa terpesonanya.

"Tidak!" tolak Kalea dengan suara sedikit meninggi.

Javas tergelak. Dia berjalan mendekati Kalea dengan kondisi tubuh yang hanya ditutupi handuk. Dia sengaja ingin menggoda Kalea dan melihat reaksi seperti apa yang ditunjukkan perempuan yang dicintainya.

Javas menarik lengan Kalea agar berdiri dari duduknya. Kalea sempat melotot tajam hingga jemarinya berhasil menyentuh dada bidang miliknya.

"Javas!" protes Kalea yang tidak dihiraukan oleh Javas.

"Sudah aku katakan jangan marah-marah di pagi hari, Sayang." Javas berucap lembut sambil menarik pinggang Kalea posesif.

Mata Kalea kembali melotot waspada karena wajah Javas sangat dekat dengan wajahnya. "Jangan macam-macam di pagi hari, Javas," peringatnya yang membuat Javas tersenyum miring.

"Aku tidak akan macam-macam asal diberi penutup mulut. Caranya mudah, cium aku di sini," ucap Javas sambil menunjuk bibirnya sendiri.

Kalea memicing. Merasa bahwa Javas tengah ingin membodohinya. Kalea balas tersenyum miring lalu menjawab. "Baik. Sekarang tutup mata terlebih dahulu," pinta Kalea yang segera dilakukan oleh Javas.

Kalea terkikik geli lalu segera berjalan mengendap-endap keluar dari kamar. Meninggalkan Javas yang masih menunggu ciuman darinya.

Setelah berada di luar ruangan, Kalea terbahak renyah membayangkan wajah Javas yang mungkin saja akan kesal padanya. "Rasakan. Dasar pria mesyum!" ucap Kalea mensyukuri.

Sedangkan di tempat lain, Zoni sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. Semalam dia tidak pulang karena banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan.

Sekitar pukul satu pagi, pekerjaan baru selesai. Kondisi tubuhnya sudah sangat lelah dan matanya sangat mengantuk. Karena perjalanan menuju rumah masih memerlukan dua puluh menit lagi, Zoni memutuskan untuk tidur di rumah orangtuanya. Ya. Jarak kantor dan rumah orang tuanya lebih dekat.

"Sarapan dulu, Zon. Ibu lihat, kamu sangat kurus. Apa istrimu itu tidak merawat mu dengan baik?" Bu Rosi berucap ketus saat sang Suami sudah duduk di kursi makannya.

Sengaja agar sang Suami ikut menjelekkan nama Kalea. Ini adalah hal yang sangat menyenangkan untuk bu Rosi karena bisa menyingkirkan menantu buruk rupanya.

"Benar begitu, Zon? Kenapa masih dipertahankan istri seperti itu sih? Heran, Ayah. Kamu itu tampan. Tidak seharusnya mengemis cinta pada wanita seperti Kalea." Bukannya menengahi, Pak Yudi justru ikut campur urusan rumah tangga sang Anak.

Zoni hanya menghela napas. Apa yang dituduhkan oleh mama dan papanya tidak sepenuhnya benar. Kalea justru mengurusnya dengan sangat baik. Hanya saja, Zoni kadang kurang kesadaran akan hal tersebut.

"Tidak, Pa, Ma. Itu semua tidak benar. Kalea mengurusku dengan baik," jawab Zoni yang entah mengapa hari itu merasa tidak terima.

"Sudahlah, Zon. Lebih baik kamu ceraikan dia. Vanes sudah menunggu kamu menjadi duda loh. Masih ingat Vanes kan? Mantan pacar kamu? Kemarin Mama bertemu dia di toko perhiasan. Dia sangat cantik sekarang." Bu Rosi mulai memprovokasi pikiran Zoni.

"Nanti Zoni pikirkan, Ma. Saat ini, Zoni ingin fokus bekerja karena lima bulan lagi akan ada kenaikan jabatan. Zoni berharap, ini akan menjadi kesempatan Zoni berkarir lebih baik lagi," jawab Zoni yang seketika membuat semua orang yang berada di meja makan tersenyum berbinar.

Tentu saja ini akan sangat membahagiakan. Zoni bisa memberi uang yang banyak pada mereka. Begitulah pemikiran satu keluarga tersebut.

"Kalau begitu, fokuslah dulu pada karirmu. Itu lebih penting untuk masa depan." Bu Rosi berucap sok bijak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...jangan lupa kasih dukungannya ya....

...komen yang banyak biar aku semakin semangat 🥰...

...aku kasih visual Javas dan Kalea di sini ya👇...

Javas Kanagara

Kalea Annasya

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

jngn smp kalea hamil, thor. biarkn kalea bahagia brsm javas 🤔😘💗👍

2023-08-25

1

Aisyah Nabila

Aisyah Nabila

Maa syaa Allah kalea cantik bngt🥰

2023-08-21

0

Aas Azah

Aas Azah

thor itu kalea dibilang jelek,jerawatan dan buruk rupa dari mananya 😱,orang cantik nya kebangetan gitu 😘

2023-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal yang pilu
2 Bab 2. Javas Kanagara
3 Bab 3. Belajar berani
4 Bab 4. Mencari pekerjaan
5 Bab 5. Kanagara Investama
6 Bab 6. Nomor seratus
7 Bab 7. Berubah dalam sekejap
8 Bab 8. Gara-gara mesin kopi
9 Bab 9. Lagi
10 Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas
11 Bab 11. Nyaman
12 Bab 12. Diabetes
13 Bab 13. Remuk
14 Bab 14. Membara
15 Bab 15. menjalin hubungan.
16 Bab 16. Kenaikan jabatan
17 Bab 17. Seorang perusak
18 Bab 18. Merepotkan
19 Bab 19. Memulai kembali
20 Bab 20. Kepingan hati
21 Bab 21. Tidak laku
22 Bab 22. Berubah
23 Bab 23. Ikatan batin
24 Bab 24. Identitas Javas
25 Bab 25. Skenario Tuhan
26 Bab 26. Rindu Zoni
27 Bab 27. Lamaran?
28 Bab 28. Terbongkar
29 Bab 29. Memulai semuanya
30 Bab 30. Berantakan
31 Bab 31. Dunia itu indah
32 Bab 32. Tentang hati
33 Bab 33. Menyesal!
34 Bab 34. Tujuh keliling
35 Bab 35. Sayang
36 Bab 36. Mawar merah
37 Bab 37. Pertengkaran
38 Bab 38. Remuk redam
39 Bab 39. Bangkit
40 Bab 40. Berniat pamit
41 Bab 41. Meleyot
42 Bab 42. Merajut asa
43 Bab 43. Janda vs gadis
44 Bab 44. Masakan Kalea
45 Bab 45. Melepas rindu
46 Bab 46. Jewelry Desain
47 Bab 47. Kembali berpisah
48 Bab 48. Pulang
49 Bab 49. Diam kamu!
50 Bab 50. Mengangsur
51 Bab 51. Dia siapa?
52 Bab 52. Tidak malu
53 Bab 53. Ibu sempurna
54 Bab 54. Acara doa
55 Bab 55. Marry Me
56 Bab 56. Nyelekit
57 Bab 57. Rindu Papa
58 Bab 58. KUA tutup
59 Bab 59. Cucu lucu
60 Bab 60. Jangan berpaling
61 Bab 61. Aku bersedia
62 Bab 62. Dipingit
63 Bab 63. The wedding
64 Bab 64. Belum siap
65 Bab 65. Malam yang Indah
66 Bab 66. Orang yang tepat
67 Bab 67. Orang mencurigakan
68 Bab 68. Sementara×selamanya
69 Bab 69. Cemburu?
70 Bab 70. Kedatangan Zoni
71 Bab 71. Terkuak
72 Bab 72. Benih premium
73 Bab 73. Keadaan berbalik
74 Bab 74. Kepingan puzzle
75 Bab 75. Kencan
76 Bab 76. Kabar buruk
77 Bab 77. Bernapas lega
78 Bab 78. Komentar buruk
79 Bab 79. Orang yang tepat
80 Bab 80. Bersyukur
81 Bab 81. Extra chapter. Jealous
82 Bab 82. Extra Chapter~ Meluruskan masalah
83 Bab 83. Extra chapter~Hari bahagia
84 Bab 84. Extra chapter ~Tes kehamilan
85 Bab 85. Extra chapter~ Dia datang lagi
86 Bab 86. Selesai
87 Berbagi Suami by Ika Oktafiana
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Awal yang pilu
2
Bab 2. Javas Kanagara
3
Bab 3. Belajar berani
4
Bab 4. Mencari pekerjaan
5
Bab 5. Kanagara Investama
6
Bab 6. Nomor seratus
7
Bab 7. Berubah dalam sekejap
8
Bab 8. Gara-gara mesin kopi
9
Bab 9. Lagi
10
Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas
11
Bab 11. Nyaman
12
Bab 12. Diabetes
13
Bab 13. Remuk
14
Bab 14. Membara
15
Bab 15. menjalin hubungan.
16
Bab 16. Kenaikan jabatan
17
Bab 17. Seorang perusak
18
Bab 18. Merepotkan
19
Bab 19. Memulai kembali
20
Bab 20. Kepingan hati
21
Bab 21. Tidak laku
22
Bab 22. Berubah
23
Bab 23. Ikatan batin
24
Bab 24. Identitas Javas
25
Bab 25. Skenario Tuhan
26
Bab 26. Rindu Zoni
27
Bab 27. Lamaran?
28
Bab 28. Terbongkar
29
Bab 29. Memulai semuanya
30
Bab 30. Berantakan
31
Bab 31. Dunia itu indah
32
Bab 32. Tentang hati
33
Bab 33. Menyesal!
34
Bab 34. Tujuh keliling
35
Bab 35. Sayang
36
Bab 36. Mawar merah
37
Bab 37. Pertengkaran
38
Bab 38. Remuk redam
39
Bab 39. Bangkit
40
Bab 40. Berniat pamit
41
Bab 41. Meleyot
42
Bab 42. Merajut asa
43
Bab 43. Janda vs gadis
44
Bab 44. Masakan Kalea
45
Bab 45. Melepas rindu
46
Bab 46. Jewelry Desain
47
Bab 47. Kembali berpisah
48
Bab 48. Pulang
49
Bab 49. Diam kamu!
50
Bab 50. Mengangsur
51
Bab 51. Dia siapa?
52
Bab 52. Tidak malu
53
Bab 53. Ibu sempurna
54
Bab 54. Acara doa
55
Bab 55. Marry Me
56
Bab 56. Nyelekit
57
Bab 57. Rindu Papa
58
Bab 58. KUA tutup
59
Bab 59. Cucu lucu
60
Bab 60. Jangan berpaling
61
Bab 61. Aku bersedia
62
Bab 62. Dipingit
63
Bab 63. The wedding
64
Bab 64. Belum siap
65
Bab 65. Malam yang Indah
66
Bab 66. Orang yang tepat
67
Bab 67. Orang mencurigakan
68
Bab 68. Sementara×selamanya
69
Bab 69. Cemburu?
70
Bab 70. Kedatangan Zoni
71
Bab 71. Terkuak
72
Bab 72. Benih premium
73
Bab 73. Keadaan berbalik
74
Bab 74. Kepingan puzzle
75
Bab 75. Kencan
76
Bab 76. Kabar buruk
77
Bab 77. Bernapas lega
78
Bab 78. Komentar buruk
79
Bab 79. Orang yang tepat
80
Bab 80. Bersyukur
81
Bab 81. Extra chapter. Jealous
82
Bab 82. Extra Chapter~ Meluruskan masalah
83
Bab 83. Extra chapter~Hari bahagia
84
Bab 84. Extra chapter ~Tes kehamilan
85
Bab 85. Extra chapter~ Dia datang lagi
86
Bab 86. Selesai
87
Berbagi Suami by Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!