Salahkah Bila Aku Mendua

Salahkah Bila Aku Mendua

Bab 1. Awal yang pilu

Kalea buru-buru menuju teras depan saat mendengar deru mobil suaminya pulang. Walau tidak pernah di perlakukan dengan baik, Kalea tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri.

"Sudah pulang, Mas?" tanya Kalea lembut dengan bibir yang terulas manis.

"Bukankah kamu bisa melihatnya sendiri! Kenapa harus bertanya? Hah!" ketus Zoni sambil membanting tas kerja juga sepatu yang dikenakan.

Kalea hanya diam. Hatinya sedikit nyeri. Ya, hanya sedikit karena hal seperti itu sudah biasa terjadi. Zoni akan membentaknya kala ada masalah di kantor.

"Aku lepas dulu kaos kakimu, Mas," ucap Kalea tetap bersikap lembut.

Zoni langsung mengambil posisi duduk di meja ruang tamu dan mengangkat kakinya untuk diberikan pada Kalea yang saat ini sudah berlutut di hadapannya.

Saat sedang sibuk melepas kaos kaki, Zoni kembali berucap. "Aku jijik melihat wajahmu yang begitu banyak jerawat. Itulah mengapa aku tidak pernah mau membawamu dalam acara kantor. Ibu mengatakan bahwa kamu pasti hanya akan mempermalukan." Dengan tanpa perasaan Zoni mengatakan hal tersebut.

Mata Kalea berkaca-kaca setiap kali suaminya sendiri mengomentari penampilannya. Bukan hanya Zoni yang sering mengucapkan hal tersebut. Tetapi, ibu mertua dan ayah mertuanya juga begitu. Belum lagi adik ipar Kalea yang selalu bertindak semena-mena.

"Maafkan aku, Mas." Hanya kalimat itu yang mampu keluar dari mulut Kalea. Lidahnya terlalu kelu untuk menjawab setiap hinaan suami dan keluarganya.

Terdengar dengkusan kesal dari Zoni. Bersamaan dengan itu, Kalea telah selesai melepas kaos kaki sang Suami. Zoni berdiri dan Kalea harus ikut berdiri serta menyingkirkan agar tubuhnya tidak menghalangi langkah Zoni.

"Jangan tidur di kamarku malam ini! Aku sedang kesal padamu," ucap Zoni lagi sebelum benar-benar meninggalkan Kalea sendirian di ruang tamu.

Tanpa terasa, cairan bening menetes dari kedua sudut matanya. Salahkah jika Kalea merasa tersakiti dalam hubungan ini?

Sebenarnya, Kalea dan Zoni menikah karena saling mencintai. Hanya saja, keluarga Zoni dulu tidak pernah merestui bila Zoni menikah dengan Kalea.

Kalea yang hanya berasal dari keluarga sederhana, tentu tidak Pantas bersanding dengan Zoni yang seorang anak orang kaya. Di lima bulan pernikahan, semua tampak indah karena mertuanya tidak terlalu ikut campur.

Namun semakin kesini, tepatnya setelah pernikahannya yang hampir satu tahun, Zoni berubah. Belum lagi ibu mertua dan adik ipar yang setiap hari datang ke rumah Kalea dan Zoni hanya untuk menyombongkan harta miliknya.

Kalea menghela napas kasar agar sesak di dadanya sedikit berkurang. Sebagai seorang wanita, Kalea tentu ingin dicintai dan diperlakukan dengan baik. Tidak seperti sekarang. Zoni yang dulu benar-benar berbeda dari Zoni hari ini.

"Aku merindukan kamu yang dulu, Mas. Saat dimana hanya ada kita berdua di dalamnya. Saat kamu begitu menyayangi dan mencintaiku. Bahkan, aku sampai lupa kapan terakhir kali kita menghabiskan waktu untuk bersama," gumam Kalea sambil menghapus air matanya yang lancang jatuh.

Tidak ingin meratapi terlalu lama, Kalea bergegas menuju dapur. Dia harus menyiapkan makan malam karena hari sudah semakin sore.

Saat di depan wastafel untuk mencuci tangan, Kalea melihat pantulan dirinya di cermin yang memang di sediakan di depan wastafel.

Mata Kalea menelusuri lekuk wajahnya yang memang banyak ditumbuhi jerawat. Belum lagi mata panda dan kantung di bawah mata yang tampak nyata. Kalea terlihat sangat menyedihkan.

Hembusan napas kasar Kalea lepaskan lalu bergegas melakukan tugas.

Waktu bergulir. Jam makan malam pun tiba. Kalea telah menata semua makanan di meja. Ekor matanya menangkap sosok suaminya yang tampak menuruni tangga. Masih dengan raut datar dan kakunya. Tidak ada lagi senyum seperti dulu ketika masa-masa indah itu belum berlalu.

Walau demikian, hal itu tidak mengurangi ketampanan yang dimiliki seorang Azoni Abyasa.

"Duduk, Mas. Aku sudah masak banyak untukmu," pinta Kalea sambil tersenyum manis.

Bukannya senang, Zoni justru tampak tidak suka. Bibirnya kembali terbuka untuk mengatakan sesuatu hal pada Kalea. "Jangan tersenyum seperti itu. Aku risih melihatnya," ketus Zoni yang berhasil melunturkan senyum tulus Kalea.

Kalea seperti kehilangan pasokan oksigen di rongga dadanya. Sesak dan nyeri sekaligus menyergap bagian paru-parunya. Berusaha tegar dan tidak mempermasalahkan ucapan Zoni, Kalea tersenyum kembali dan mengambil posisi duduk di sebelah Zoni.

"Makanlah yang banyak, Mas. Kamu pasti lelah karena seharian bekerja." Setelah mengucapkan itu, Kalea menuang nasi beserta lauk di piring Zoni. Kalea tersenyum saat Zoni kali ini diam dan tidak banyak protes.

Namun, dugaan Kalea salah. Keterdiaman Zoni tidak lain adalah untuk mengumpulkan kata-kata yang akan membuat perasaan Kalea sakit lagi.

"Kenapa banyak sekali nasinya? Kamu pikir, aku kuli bangunan? Aku tuh pekerja kantoran tidak seperti kamu yang kerjaannya hanya pengangguran!" ucap Zoni tak berperasaan.

Gerakan tangan Kalea terhenti di udara dan menatap suaminya dengan pandangan terluka. "Kamu bisa mengatakan jika nasinya terlalu banyak tanpa perlu menghinaku yang hanya seorang ibu rumah tangga," jawab Kalea tidak sedikitpun mengurangi rasa hormatnya.

Zoni hanya berdecak sebal. Belum lagi nada suara Kalea yang seperti akan menangis, membuat Zoni merasa muak. "Kurangi nasinya!" bentak Zoni menggema di seisi ruangan.

Kalea mengangguk lalu memindahkan ke piringnya. Setelah itu, baru Zoni menyantap makanannya. Kalea tersenyum lalu mulai ikut makan. Namun, baru saja di sendok nasi yang masuk ke perutnya, suara Zoni kembali terdengar.

"Kamu kenapa bau sekali? Apa sejak tadi kamu belum mandi? Membuat selera makanku hilang saja," ketus Zoni tak henti-hentinya menghujat.

Hal itu sontak membuat Kalea mencium baju dasternya sendiri yang baunya sudah tak karuan. Zoni yang melihat itu, langsung berdiri dengan menggebrak meja.

Brak!

"Kamu bagaimana sih? Seharian di rumah melakukan apa saja? Hah? Mengapa kamu belum mandi? Coba kamu lihat penampilan kamu sendiri! Lalu bandingkan dengan penampilanku? Apa kamu pantas?" ucap Zoni menggebu-gebu.

Kalea terdiam menatap Zoni dengan mata yang berkaca-kaca. Suaminya itu sudah berubah kasar dan suka membentak. Kalea bisa melihat tatapan Zoni yang begitu jijik dengan dirinya.

Kalea menangis. Sakit sekali mendapatkan perlakuan buruk dari orang yang kita cintai. Jika suaminya sendiri menghujat, apalagi orang lain?

"Apakah aku se-menjijikan itu di matamu, Mas? Sampai-sampai kamu menatapku seperti itu," gumam Kalea tak jelas karena suaranya teredam oleh tangis.

"Aaaarrgghh!" Zoni memekik kesal.

"Jangan menangis untuk mencari simpati ku! Kamu pikir dengan kamu menangis, aku akan berubah lembut begitu? Kamu harusnya mengerti jika aku lelah seharian bekerja! Dan saat aku pulang bekerja, aku pikir lelah ku akan hilang. Namun yang ada, lelahku bertambah kala melihat kamu dengan penampilan yang— argh!" Zoni tidak menyelesaikan kalimatnya.

Tanpa menunggu lebih lama atau sekedar menenangkan tangis Kalea, Zoni langsung menuju lantai atas dengan kaki yang menghentak kesal.

Kalea yang ditinggal sendirian, hanya bisa menahan isakan dan raungan tangisnya. Di malam yang begitu sunyi, Kalea kembali merasakan sendiri. Tidak ada bahu untuk bersandar atau telinga yang bersedia mendengar keluh kesahnya.

Kalea merasa kesepian berada di dunia yang luas ini. Dunia dimana kaki Kalea memijak dengan getar.

Terpopuler

Comments

Aisyah Nabila

Aisyah Nabila

aku mampir thor🌹

2023-08-21

1

Nuraini

Nuraini

kok nyesek ya 😭

2023-06-30

3

reni

reni

duh kok Uda mnyedihkan sih bab awal,mau lanjut takut trus mnyedihkan g sih ni ceritanya 🤔

2023-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal yang pilu
2 Bab 2. Javas Kanagara
3 Bab 3. Belajar berani
4 Bab 4. Mencari pekerjaan
5 Bab 5. Kanagara Investama
6 Bab 6. Nomor seratus
7 Bab 7. Berubah dalam sekejap
8 Bab 8. Gara-gara mesin kopi
9 Bab 9. Lagi
10 Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas
11 Bab 11. Nyaman
12 Bab 12. Diabetes
13 Bab 13. Remuk
14 Bab 14. Membara
15 Bab 15. menjalin hubungan.
16 Bab 16. Kenaikan jabatan
17 Bab 17. Seorang perusak
18 Bab 18. Merepotkan
19 Bab 19. Memulai kembali
20 Bab 20. Kepingan hati
21 Bab 21. Tidak laku
22 Bab 22. Berubah
23 Bab 23. Ikatan batin
24 Bab 24. Identitas Javas
25 Bab 25. Skenario Tuhan
26 Bab 26. Rindu Zoni
27 Bab 27. Lamaran?
28 Bab 28. Terbongkar
29 Bab 29. Memulai semuanya
30 Bab 30. Berantakan
31 Bab 31. Dunia itu indah
32 Bab 32. Tentang hati
33 Bab 33. Menyesal!
34 Bab 34. Tujuh keliling
35 Bab 35. Sayang
36 Bab 36. Mawar merah
37 Bab 37. Pertengkaran
38 Bab 38. Remuk redam
39 Bab 39. Bangkit
40 Bab 40. Berniat pamit
41 Bab 41. Meleyot
42 Bab 42. Merajut asa
43 Bab 43. Janda vs gadis
44 Bab 44. Masakan Kalea
45 Bab 45. Melepas rindu
46 Bab 46. Jewelry Desain
47 Bab 47. Kembali berpisah
48 Bab 48. Pulang
49 Bab 49. Diam kamu!
50 Bab 50. Mengangsur
51 Bab 51. Dia siapa?
52 Bab 52. Tidak malu
53 Bab 53. Ibu sempurna
54 Bab 54. Acara doa
55 Bab 55. Marry Me
56 Bab 56. Nyelekit
57 Bab 57. Rindu Papa
58 Bab 58. KUA tutup
59 Bab 59. Cucu lucu
60 Bab 60. Jangan berpaling
61 Bab 61. Aku bersedia
62 Bab 62. Dipingit
63 Bab 63. The wedding
64 Bab 64. Belum siap
65 Bab 65. Malam yang Indah
66 Bab 66. Orang yang tepat
67 Bab 67. Orang mencurigakan
68 Bab 68. Sementara×selamanya
69 Bab 69. Cemburu?
70 Bab 70. Kedatangan Zoni
71 Bab 71. Terkuak
72 Bab 72. Benih premium
73 Bab 73. Keadaan berbalik
74 Bab 74. Kepingan puzzle
75 Bab 75. Kencan
76 Bab 76. Kabar buruk
77 Bab 77. Bernapas lega
78 Bab 78. Komentar buruk
79 Bab 79. Orang yang tepat
80 Bab 80. Bersyukur
81 Bab 81. Extra chapter. Jealous
82 Bab 82. Extra Chapter~ Meluruskan masalah
83 Bab 83. Extra chapter~Hari bahagia
84 Bab 84. Extra chapter ~Tes kehamilan
85 Bab 85. Extra chapter~ Dia datang lagi
86 Bab 86. Selesai
87 Berbagi Suami by Ika Oktafiana
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Awal yang pilu
2
Bab 2. Javas Kanagara
3
Bab 3. Belajar berani
4
Bab 4. Mencari pekerjaan
5
Bab 5. Kanagara Investama
6
Bab 6. Nomor seratus
7
Bab 7. Berubah dalam sekejap
8
Bab 8. Gara-gara mesin kopi
9
Bab 9. Lagi
10
Bab 10. Pagi yang indah bagi Javas
11
Bab 11. Nyaman
12
Bab 12. Diabetes
13
Bab 13. Remuk
14
Bab 14. Membara
15
Bab 15. menjalin hubungan.
16
Bab 16. Kenaikan jabatan
17
Bab 17. Seorang perusak
18
Bab 18. Merepotkan
19
Bab 19. Memulai kembali
20
Bab 20. Kepingan hati
21
Bab 21. Tidak laku
22
Bab 22. Berubah
23
Bab 23. Ikatan batin
24
Bab 24. Identitas Javas
25
Bab 25. Skenario Tuhan
26
Bab 26. Rindu Zoni
27
Bab 27. Lamaran?
28
Bab 28. Terbongkar
29
Bab 29. Memulai semuanya
30
Bab 30. Berantakan
31
Bab 31. Dunia itu indah
32
Bab 32. Tentang hati
33
Bab 33. Menyesal!
34
Bab 34. Tujuh keliling
35
Bab 35. Sayang
36
Bab 36. Mawar merah
37
Bab 37. Pertengkaran
38
Bab 38. Remuk redam
39
Bab 39. Bangkit
40
Bab 40. Berniat pamit
41
Bab 41. Meleyot
42
Bab 42. Merajut asa
43
Bab 43. Janda vs gadis
44
Bab 44. Masakan Kalea
45
Bab 45. Melepas rindu
46
Bab 46. Jewelry Desain
47
Bab 47. Kembali berpisah
48
Bab 48. Pulang
49
Bab 49. Diam kamu!
50
Bab 50. Mengangsur
51
Bab 51. Dia siapa?
52
Bab 52. Tidak malu
53
Bab 53. Ibu sempurna
54
Bab 54. Acara doa
55
Bab 55. Marry Me
56
Bab 56. Nyelekit
57
Bab 57. Rindu Papa
58
Bab 58. KUA tutup
59
Bab 59. Cucu lucu
60
Bab 60. Jangan berpaling
61
Bab 61. Aku bersedia
62
Bab 62. Dipingit
63
Bab 63. The wedding
64
Bab 64. Belum siap
65
Bab 65. Malam yang Indah
66
Bab 66. Orang yang tepat
67
Bab 67. Orang mencurigakan
68
Bab 68. Sementara×selamanya
69
Bab 69. Cemburu?
70
Bab 70. Kedatangan Zoni
71
Bab 71. Terkuak
72
Bab 72. Benih premium
73
Bab 73. Keadaan berbalik
74
Bab 74. Kepingan puzzle
75
Bab 75. Kencan
76
Bab 76. Kabar buruk
77
Bab 77. Bernapas lega
78
Bab 78. Komentar buruk
79
Bab 79. Orang yang tepat
80
Bab 80. Bersyukur
81
Bab 81. Extra chapter. Jealous
82
Bab 82. Extra Chapter~ Meluruskan masalah
83
Bab 83. Extra chapter~Hari bahagia
84
Bab 84. Extra chapter ~Tes kehamilan
85
Bab 85. Extra chapter~ Dia datang lagi
86
Bab 86. Selesai
87
Berbagi Suami by Ika Oktafiana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!