Hari Kedua

Suatu pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Sekuat apapun dia sedalam apapun mimpinya dia pasti akan merasakan kalah suatu saat nanti.

Bola itu bundar apapun bisa terjadi di lapangan, si kuat ngalahin si lemah ataupun si lemah yang berhasil ngalahin si kuat semua itu bisa terjadi dalam 90 menit yang terjadi di lapangan.

Hari pertama turnamen Kota sudah ada setengah tim yang gugur. Mereka harus menanam mimpi mereka bersama dengan kegagalan mereka di turnamen kali ini. Sedangkan setengah tim lainnya masih harus berjuang untuk mendapatkan piala serta bisa melanjutkan mimpi mereka di turnamen nasional nantinya.

Selain SMA 70 yang lolos beberapa sekolah juga berhasil lolos ke babak selanjutnya. Seperti contoh SMA 48 mereka dengan gagah perkasa membantai musuhnya dengan skor 7-0 di ronde pertama ini. Ferza menjadi Man Of The Match di pertandingan kali ini dengan 4 gol yang di cetaknya dalam 1 pertandingan.

SMA Wismaraja berhasil menang meyakinkan dengan skor 2-0 Wilson berhasil mencetak kedua gol di pertandingan kali ini, dan Chandra yang memberikan asist di 2 gol Wilson tersebut.

Walaupun masih berstatus sekolah unggulan nyatanya SMA Trisatya tampak kesulitan mengalahkan lawannya di ronde pertama ini. Mereka harus masuk ke dalam extra time untuk mencetak gol kemenangan mereka di pertandingan kali ini. Mereka menang 1-0 atas lawannya.

Sedangkan beberapa sekolah lainnya yang berhasil lolos seperti SMA Al Baqila yang berhasil menang 3-1 atas lawannya. SMA 50 yang berhasil menang 2-1 atas lawannya dan beberapa SMA lainnya.

Sementara itu di gedung panitia turnamen Kota.

Terlihat dua pemuda sedang berbicara sambil berjalan ke dalam suatu ruangan memakai pakaian formal.

"Jadi apa rencanamu tentang kedepannya Pak Mulyadi." Ucap salah satu pemuda yang berbicara kepada temannya yang di ketahui bernama Mulyadi.

"Aku sudah berbicara kepada panitia lainnya bahkan panitia luar Kota yang masih berada di satu provinsi untuk mengadakan camp pelatihan untuk memilih 23 pemain terbaik provinsi untuk kita kirimkan di turnamen nasional." Sahut Mulyadi menjawab pertanyaan rekannya.

Mulyadi seorang pemuda berusia 40 tahun dia di kenal sebagai pencari bakat pemain muda untuk aset timnas dan klub liga 1 nantinya.

"Kalo gitu apakah tidak adil bagi tim yang menjuarai turnamen Provinsi nantinya?" Tanya temannya Mulyadi.

"Turnamen Provinsi di tiadakan. Hanya sampai turnamen Kota. Setelah itu beberapa pemain terbaik saat di turnamen Kota akan mengikuti camp pelatihan untuk mencari 23 pemain terbaik yang akan kita bawa ke turnamen Nasional sebagai perwakilan Provinsi." Ucap Mulyadi memberitahukan rencanannya.

*****

Sore hari pukul 15.00 pemain SMA 70 akhirnya sampai ke sekolah mereka.

"Capeknya kaki ku rasa mau patah." Ucap Leo yang mengeluh karena kecapean.

"Ya sama aku juga andai saja Doni gak lakukan tendangan trivelanya mungkin kita akan bermain sampai extra time." Sahut Ilham yang tampak juga keletihan.

Eril saat itu sedang memainkan ponselnya. Tapi Eril melihat sesuatu yang cukup mengejutkan baginya. Iapun memberitahukan apa yang ia lihat kepada teman-temannya.

"Oi oi kalian tau gak? Ferza nyetak 4 gol di pertandingan tadi." Eril memberitahukan yang lainnya apa yang dia lihat barusan di hp, dia seakan tidak percaya bahwa Ferza bisa mencetak 4 gol dalam 1 pertandingan.

"Mana-mana lihat-lihat." Riski tampak sangat penasaran dengan apa yang di temukan oleh Eril.

"Asem ini anak jago kali." Ucap Riski dia kesal dengan kehebatan Ferza.

"Kalian ngerasa aneh gak sih... Ferza jago gini tapi gak pernah juara pas SMP. Malahan Chandra yang dia kalahkan di tahun lalu menjadi raja saat SMP dulu." Ridwan heran kenapa seseorang sehebat Ferza namanya tidak muncul saat SMP dulu.

"Mungkin saja dia baru pindah ke Batam." Konspirasi dari Doni.

"Mungkin dia sama kek Al memiliki bakat terpendam." Konspirasi dari Riski.

"Riski kau mengakui kehebatanku." Al menyaut konspirasi dari Riski.

"Cih berisik." Sahut Riski.

"Aku tau. Sebenarnya Ferza adalah alien yang berasal dari planet lain untuk mengajarkan manusia-manusia bumi bermain bola." Konspirasi dari Al. Diluar nalar manusia sih.

"Goblok kebanyakan nonton film kau." Riski langsung membalas konspirasi dari Al.

"Hahaha."

"Ya konspirasi dari Doni masuk akal sih cuma yang ku dengar dia merupakan alumni SMP di dekat rumahnya. Jadi yang paling memungkinkan konspirasi dari Riski." Ucap Ridwan membahas konspirasi dari teman-temannya.

"Loh kapten bukannya yang paling memungkinkan itu apa yang di bilang sama Al? Hahaha." Riski menyindir perkataan Al.

"Woi kayaknya kau gak ngerti jokes ya gitu doang di bawa serius." Sahut Al.

"Hahaha sorry-sorry cuma gak tahan aja aku dengan apa yang kau bilang."

"Sialan sini kau." Al mulai mengejar Riski layaknya seorang bocah.

"Mereka seperti bocah." Ucap Eril.

"Ya benar mereka mirip samamu." Sahut Ridwan.

"Ha mana ada aku kayak bocah cih."

"Hahahah."

*****

Keesokannya di hari kedua tim yang tersisa akan bersiap untuk menghadapi babak 16 besar. Mereka akan bertarung lagi demi sebuah impian.

Di babak 16 besar akan ada 8 laga masing-masing kedua stadion akan mendapatkan jatah memainkan 4 laga. SMA Wismaraja dan SMA 70 mendapatkan tempat di stadion yang sama. SMA 70 akan bermain di pertandingan ke 3 sedangkan SMA Wismaraja akan memainkan pertandingan pembuka.

Chandra dan Wilson sebelum bertanding mereka berkeliling stadion terlebih dahulu agar tidak gugup nantinya saat bermain. Disaat berkeliling mereka jumpa dengan Riski dan Doni yang merupakan adik kelas mereka saat SMP dan mereka berdua berjalan bersama Al yang merupakan rival baru dari Chandra.

"Wah wah tampaknya kalian selamat dari hari pertama wahai para adik kelasku." Ucap Chandra mengusik Riski dan Doni.

"Cih kau juga adik kelasku Chan." Ucap Wilson menyindir Chandra.

"Diam kau gendut."

"Pengen ku pukul tapi bentar lagi tanding sabar Wilson sabar." Wilson mengelus dadanya untuk menenangkan dirinya.

"Hari pertama hari kedua 8 besar semi final dan final kami semua akan memenangkan itu." Ucap Al seakan menantang Chandra.

"Ya kami akan memenangkan turnamen ini Ferza atau pun kau akan kami kalahkan." Tambah Riski memotong perkataan Al.

"Untuk sekelas pemanang turnamen ciki kalian boleh juga. Oke mari kita lihat apakah kalian bisa membuktikan omongan kalian apa tidak." Ucap Chandra menyaut perkataan dari Al.

"Pemenang turnamen ciki lah atau apapun itu yang penting kami pernah mengalahkan mu! Tenang saja persiapkan saja diri kalian di final, kita sudah berjanji bukan akan bertemu kembali di final." Ucap Al sembari menarik sudut bibirnya.

"Hahaha oke aku akan senantiasa menunggu kalian di final. Ingat jangan sampai kalah dari Ferza." Chandra dan Wilson pergi meninggalkan kedua adik kelasnya dulu beserta Al disana.

"Ya tunggu saja kami akan ke final dan menghadapi mu kembali!" Gumam Al.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!