Mengingat kembali

"Gak mau." Chandra menolak permintaan Doni mentah-mentah. Dia mencoba pergi dari tempat itu.

"Ayolah Bang sebagai sesama gelandang tengah harus saling tolongkan?" Tidak mau menyerah Doni menarik tangan Chandra yang sedang berjalan memohon agar Chandra mau melatihnya sebagai sesama gelandang.

Melihat itu, David dengan rasa cemburu sebagai adik kelas Chandra saat ini mencoba menarik tangan Doni.

"Kalo kata dia gamau ya gamau. Aku yang rekan setimnya saja tidak mau dilatihnya apalagi musuh seperti mu."

Chandra membalikan badannya, tatapannya tajam melihat wajah David saat itu.

"Jadi selama ini aku ajari cara bermain yang baik dan benar tak kau ingat? Cih." Ucap Chandra sedikit kesal dengan perkataan David yang mengatai bahwa dia tidak mengajari David sebagai gelandang yang baik.

"Itu supaya dia pergi bang." David berbisik kepada Chandra.

"Jadi gimana mau ya plis." Doni kembali memohon kepada Chandra.

"Gak, dahlah mau balek aku capek byebye pecundang." Chandra pergi meninggalkan mereka.

"Yaudah lah, Al ayo kita pulang juga." Ucap Doni mengajak Al untuk pulang juga.

"Oi tunggu, kenapa kau pengen diajarin sama Bang Chandra? Bukannya kalian adalah rival?" David penasaran dengan alasan Doni yang meminta diajarin oleh Chandra yang bukan lagi menjadi kakak kelasnya.

"Ya, tapi kami dulu berteman baik. Saat SMP dia kerap membantu ku latihan. Ya tapi itu dulu, sekarang berbeda."

*****

Flashback final turnamen Kota saat Chandra kelas dua dan Doni kelas satu.

Keadaan saat itu SMP Tunas Pelita tertinggal 1-0 dari lawan dan sudah memasuki menit ke 70.

"Hah... hah... hah..." Doni tertunduk karena keletihan. Keringatnya menetes kemana-mana.

Selain Doni beberapa pemain Tunas Pelita juga sudah hampir kehabisan staminanya.

"Chan gimana nih? Kita sangat sulit menjebolin gawang mereka. Walaupun bisa mereka bisa melakukan serangan balik dengan cepat." Ucap Wilson meminta pendapat Chandra saat itu.

Sejatinya Tunas Pelita menguasai pertandingan, tapi karena kokohnya pertahanan lawan membuat Tunas Pelita mau tidak mau untuk menyerang beserta pemain bertahannya juga, karena itu meninggalkan celah digaris pertahanan. Celah itulah yang dimanfaatkan tim lawan menjadi peluang menggunakan serangan balik yang cepat.

"Doni... bertahanlah." Chandra meminta Doni untuk bertahan. Tapi bertahan buat apa. Karena pertahanan yang baik adalah menyerang!

"Dua gelandang yang membantu menyerang saja kewalahan ngalahin pertahanan mereka apalagi cuma 1 Bang." Ucap Doni dengan nafas yang terengah-engah.

"Ya karena berdua itu membuat ku kesulitan. Percaya saja kepadaku aku akan membangun serangan yang baik buat tim. Kau fokus untuk mengantisipasi serangan balik mereka. Staminamu tidak meyakinkan buat turun naik membantu pertahanan dan penyerangan. Jadi kau fokus bertahan dan aku fokus menyerang. Bukankah itu tugas gelandang bertahan?" Ucap Chandra dengan percaya diri. Dia sangat yakin strateginya sangat pas untuk saat ini.

Sejak saat itu. Chandra menyerang dengan ke 3 penyerang di depan. Doni hanya perlu mengantisipasi serangan balik lawan. Walaupun begitu, Doni tetap membantu mengirim bola kedepan menggunakan longballnya.

Strategi jitu dari Chandra menghantarkan SMP Tunas Pelita juara turnamen Kota tingkat SMP selama 2 tahun berturut. Mereka berhasil comeback 2-1 di akhir pertandingan.

*****

"Semenjak itulah aku sering bermain bertahan dan saat menyerang hanya mengandalkan longball ku semata. Aku sudah berusaha semampu ku untuk menjadi gelandang seperti Bang Chandra tapi sepertinya karena sudah nyaman bermain di bayangan dia aku jadi lupa bagaimana cara menyerang." Doni menceritakan masa lalunya saat bermain dengan Chandra kepada David.

"Tapi kemarin kau cetak gol pun." Ucap David.

"Hanya kebetulan aku lari ke depan dan bola mantul ke arah ku."

"Padahal karena skil bertahan mu membuat Bang Chandra frustrasi dan tidak bisa berbuat apa-apa saat itu."

"Ya cuma mengandalkan bertahan tidak membuatku maju nantinya."

"Pemikiranmu itu seperti akan menjadi pemain timnas saja."

"Eh Don. Kalo si Chandra gamau gimana kalo kau berlatih dengan Dimas? Diakan juga jago menjadi gelandang." Wilson memberikan solusi kepada Doni.

"Dimas mana tuh Bang?" Tanya Doni dengan penasaran.

"Dimas pelatih SMA Trisatya."

Mendengar itu Doni memiliki harapan agar dia menjadi gelandang multi fungsi seperti Chandra.

"Benar juga makasih sarannya Bang Wilson."

"Ya sama-sama. Oh iya kau jadi latihan dengan ku tidak Al?" Tanya Wilson kepada Al.

"Boleh emang?"

"Boleh-boleh ajalah."

"Oke deh kalo gitu."

"Oi mana bisa gitu." Alfian tampak tidak setuju dengan keputusan Wilson.

"Kenapa kau cemburukah?" Ucap Al dengan menarik senyum smirknya.

"Gak gitu. Cuma aku mau ikut. Aku juga mau ngalahin si Ferza Ferza itu. Walaupun belum ketemu aku pengen kalahin dia agar aku menjadi kebanggaan Bang Chandra. Hahaha." Ucap Alfian dengan tertawa jahat.

"Yaudah yok kita pulang dah mau maghrib jangan lupa sholat kelen ya." Wilson mengajak semua orang pulang selain Alfian yang masih tertawa disana.

Tidak lama kemudian Alfian sadar bahwa dia ditinggal.

"Oi kok ditinggalin aku." Iapun mengejar mereka dan pulang kerumah.

*****

"Assalamualaikum." Doni membuka pintu rumahnya, tidak lupa dia mengucapkan salam saat masuk kerumah.

"Lama kali kamu pulang Don." Ucap Mama Doni yang sudah menunggu Doni pulang.

"Maaf Ma tadi ada urusan bentar." Sahut Doni dengan suara yang pelan.

"Udah makan kamu? Makan dulu sini udah Mama masakin ayam gulai kesukaan mu."

"Nanti deh Ma aku mau istirahat dulu."

Dengan pelan Doni membuka pintu kamarnya yang dekat dengan ruang tamu tempat Mama Doni duduk. Dia sangat capek sehingga ingin tiduran di kasurnya dengan cepat. Baru saja membuka pintunya setengah, Mama Doni berbicara dengannya.

"Oh iya tadi temanmu Riski datang kesini nyariinmu. Katanya di telfon-telfon dari tadi gak kamu angkat." Ucap Mama Doni.

"Riski..." Doni cepat-cepat mengeluarkan hp dari tas miliknya. Pantas saja dia tidak menjawab telfon Riski. Dering Hpnya lupa Doni hidupin. Dia melihat notifikasi pesan WA yang kebetulan dari Riski.

Riski

Woi Don kau ke Wismaraja ya? Ngapain?

16.38

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!