Latihan

Minggu sore yang cerah Doni melatih teknik trivelanya di lapangan dekat rumahnya.

Doni menendang bola yang tepat berada di kakinya menggunakan kaki bagian luar. Namun tendangan itu tidak menghasilkan lengkungan yang sempurna.

Dia terus berlatih dan berlatih agar bisa menguasai teknik satu ini.

Namun Doni bukanlah robot, dia tetaplah manusia yang memiliki batas stamina. Donipun memutusukan untuk istirahat sejenak sebelum latihan kembali.

"Susah sekali kuasai teknik ini, tapi aku harus bisa agar bisa ngalahin Bang Chandra nantinya." Ucap Doni lalu meminum air mineral yang telah ia bawa dari rumahnya.

Disaat Doni sedang beristirahat, tiba-tiba muncul satu orang pemuda seusianya menghampirinya.

Pemuda itu tampak tinggi tetapi kurus. Kulitnya yang kecoklatan dengan rambutnya yang ikal mencari ciri khas pemuda satu ini.

"Yo cuy lagi main bola? Boleh nimbrung gak?" Ucap pemuda berambut ikal ini.

"Haha cuma lagi latihan teknik doang kok." Sahut Doni dengan sedikit tertawa.

Pemuda berambut ikal itu sontak mengambil bola yang tepat berada di sebelah Doni. Diapun langsung melakukan freestyle menggunakan bola di tangannya.

"Kalo begitu aku bantu kamu buat latihan." Ucap pemuda berambut ikal itu.

Tanpa pikir panjang Doni menyetujui tawaran pemuda itu.

"Oke ngomong-ngomong namamu siapa dan bermain di posisi apa?" Tanya Doni buat menambah chemistry.

"Panggil aku Tibo. Buat posisi aku bisa bermain dimana saja asal jangan jadi kiper atau di bangku cadangan hahaha." Ucap pemuda itu yang memberi tahukan namanya adalah Tibo.

"Kalo gitu aku ingin kau berlari kemanapun dan aku akan memberikan operan trivela ke arah yang kau tuju." Doni memberitahukan metode latihan mereka kali ini.

"Trivela? Maksudmu gini..."

Tibo melakukan tendangan menggunakan kaki bagian luarnya dari samping kanan lapangan. Lengkungan bola yang sempurna berhasil mengarah ke gawang. Tampaknya Tibo sudah terlatih menggunakan tendangan trivela.

Doni tidak bisa berkata-kata. Dia kagum dengan trivela yang dilakukan oleh Tibo yang dilihatnya oleh kepala matanya sendiri.

"Keren... Dimana kau belajar trivela itu?" Tanya Doni.

"Aku otodidak cuy. Cuma melihat vidio di sosial media dan mencoba memperagakannya." Sahut Tibo memberitahukan bahwa dia pelajari teknik trivela ini sendirian.

"Keren berapa hari kau bisa kuasai teknik ini?"

"Hmm kira-kira 3 hari."

"Ha bohong gak percaya aku 3 hari." Doni tampak tidak percaya bahwa Tibo menguasai teknik ini selama 3 hari.

"Serius loh gampang aja pun macam nih." Tibo kembali memperagakan teknik tendangan trivela kepada Doni.

"Iyalah aku percaya oh iya kau kelas berapa."

"Kelas 1 SMA kau?" Ternyata Tibo satu angkatan dengan Doni.

"Sama dong."

"Iya dari SMA mana?" Tibo menanyakan asal sekolah Doni.

"SMA 70."

Tibo menarik sudut bibirnya tanpa alasan yang jelas setelah dia mengetahui bahwa Doni berasal dari SMA 70.

"SMA 70? Berarti...."

"Tibo... Mamak dah siap ini ayo pulang." Belum siap Tibo berbicara, tiba-tiba ada ibu-ibu yang memanggil Tibo dari tepi lapangan yang ternyata dia adalah Ibu Tibo sendiri.

"Ya Mak. Okelah cuy aku mau pulang dulu mamak ku udah siap ngerumpi sama temannya. Sampai jumpa di turnamen." Tibo pergi meninggalkan Doni sembari melambaikan tangannya kepada Doni.

"Turnamen?" Doni tampak bingung maksud omongan Tibo. Dia tidak tahu turnamen apa yang Tibo maksud. Hanya saja Doni menyadari bahwa Tibo tersenyum saat Doni mengatakan bahwa dia berasal dari SMA 70.

*****

Dua minggu sebelum turnamen dimulai. Pak Danang memperbanyak jadwal latihan dari sebelumnya guna untuk meningkatkan permainan antar pemain.

"Ayo tinggal dua minggu gak boleh leha-leha contoh Doni dari kemarin latihan terus agar bisa nguasai satu teknik aja." Ucap Pak Danang memotivasi anak asuhnya.

"Asah skil shooting kalian pasing dan juga dribling, buat pemain bertahan asah body balance kalian fisik kalian juga agar gak letoy dan gampang jatuh." Tambahnya.

"Siap Pak." Sontak seluruh pemain menjawab.

Doni kembali menendang bola menggunakan kaki luarnya. Kali ini ada kemajuan dari sebelumnya. Tendangan Doni menghasilkan lengkungan walau belum sempurna.

"Sedikit lagi aku harus bisa pokoknya harus bisa!" Semangat Doni membara dia kembali melakukan latihan teknik trivela itu tidak hanya itu dia juga latihan teknik lainnya juga.

*****

Hari demi hari tidak ada yang bisa meningkatkan skill mereka selain latihan. Mereka tampak semangat walaupun badan mereka lelah karena mereka ingin menjuarai turnamen kota dan menuju ke kejuaraan nasional.

Pertandingan perdana akan dimulai 3 hari lagi.

Doni yang berlatih teknik trivela beserta umpan yang pas untuk beberapa tipe striker.

Ridwan yang fokus melatih fisik untuk adu fisik ketika berhadapan dengan striker monster seperti Wilson dan Ferza.

Al berlatih menghadang tendangan keras yang merupakan ciri khas dari Ferza.

Dan pemain lainnya yang tidak ingin ketinggalan untuk menambah keahlian masing-masing.

Disaat istirahat dari latihan tampak Al Doni dan Riski duduk berdekatan mereka tampak asik mengobrol satu sama lain.

"Ah capek kali rasanya aku pengen tiduran di kasurku seharian." Ucap Riski yang tampak kelelahan karena latihan yang dia lakukan.

"Ya aku juga bagaimanapun kita harus tetap latihan agar bisa kuat seperti yang lainnya." Sahut Doni.

Setelah berbicara Doni tampak berdiri untuk melanjutkan latihan namun Al mencegahnya.

"Lah udah siap istirahat?" Tanya Al.

"Ya aku mau sempurnakan teknik baru ku ini tidak ada waktu lagi buat istirahat." Sahut Doni yang sudah mengambil bola.

"Istirahat dulu baru juga duduk 5 menit tapi kau udah mau latihan lagi nanti cedera gimana." Ucap Al meminta Doni jangan gegabah untuk latihan dulu terlihat dari wajahnya Doni tampak kelelahan.

"Bener tuh kau harus istirahat dulu jangan memaksakan untuk latihan. Ingat sesuatu yang berlebihan itu tidak baik." Ridwan yang kebetulan di dekat sana pun meminta Doni agar istirahat terlebih dahulu.

Mendengar nasihat Ridwan, Doni kembali duduk untuk beristirahat kembali.

"Sabar Doni latihan tidak mengkhianati hasil." Ucap Al.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!