Sesuai janjinya pada sang ibu juga sang ayah. Guan Lin dengan penuh semangat mulai mempersiapkan diri di pagi hari. Begitu membuka pintu, hampir saja wajah tampan dengan sejuta pesonanya itu terkena pukulan dari seseorang yang mengulurkan tangannya hendak mengetuk pintu.
Beruntung Guan Lin selalu peka terhadap sekitarnya sehingga dengan reflek dia memundurkan wajahnya agar selamat dari serangan kejutan yang menyambutnya di pagi hari.
"Kau sudah bangun?!" Tian Zhi menatap tidak percaya bahwa teman baiknya ini sudah siap sebelum dia membangunkannya.
"Seperti yang kau lihat, aku bukan hanya sudah bangun tapi aku juga sudah siap untuk belajar di kelas sihir!" Guan Lin berkata dengan penuh rasa bangga.
Guan Lin menarik teman baiknya ini yang masih diam mematung berjalan menuju kelas sihir, di dalam ruangan sudah hadir banyak siswa-siswa lain yang akan memulai pembelajaran kelas sihir.
"Tuan muda Tian, tuan muda Guan!" semua orang langsung menyapa Tian Zhi dan Guan Lin yang baru saja memasuki ruangan, siapa yang tidak kenal dengan Tian Zhi sebagai calon penguasa di masa depan dan juga Guan Lin calon ketua agung akademi masa depan.
"Mn." Tian Zhi hanya mengangguk pada sekumpulan siswa yang menatapnya dengan penuh kagum, sementara Guan Lin menebar senyum penuh pesonanya pada semua orang. Terdengar juga bisikan beberapa siswa perempuan yang mengutarakan rasa kekagumannya.
"Wah, tuan muda Tian semakin hari semakin tampan saja."
"Dan auranya itu, sungguh menenangkan, aku semakin kagum padanya."
"Eh, tapi tuan muda Guan juga semakin hari semakin mempesona, tapi sayang masih suka jahil, tingkahnya itu membuatku tambah gemas."
"Kalau aku sih lebih suka tuan muda Ming, garis wajah yang tegas dan sikapnya yang berapi-api itu membuat jiwaku semakin menyala-nyala."
"Hus diam, orangnya datang tuh!" ucap salah satu siswa yang tadi ikut berbisik-bisik.
Sosok Ming Shu pun tampak berjalan dengan langkah yang tegas, dengan wajah yang terangkat Ming Shu masuk kedalam ruangan dan duduk di sebelah Guan Lin.
"Kau datang terlambat Ming Shu," ledek Guan Lin.
"Ck, baru datang tepat waktu sekali saja sudah sok mengkritik orang!" balas Ming Shu.
"Pertama dan akan menjadi seterusnya!" ucap Guan Lin dengan penuh percaya diri.
"Heh, lihat saja nanti. Kalau ku dapati kau masih tertidur di waktunya jam kelas, akan ku panggang wajahmu yang sok kegantengan itu!" sengit Ming Shu.
"Itu tidak mungkin, karena sebelum kau bangun Tian Zhi akan lebih dulu membangunkan ku, benarkan Tian Zhi?!"
Tian Zhi hanya memberikan tatapan seolah berkat bahwa 'Jangan libatkan aku.'
Ming Shu menarik sudut bibirnya mengejek Guan Lin, Guan Lin pun memajukan bibirnya karena tidak mendapat pembelaan dari teman baiknya.
Sementara Tian Zhi hanya diam saja tidak ada niatan untuk masuk kedalam perdebatan antara dua insan yang selalu saja beradu mulut tanpa kenal tempat dan waktu.
Setelah menunggu beberapa saat, tetua Nuwa pun memasuki ruangan dan memulai kelasnya. Sebelum kelas dimulai semua siswa diminta untuk mengalirkan energinya pada sebuah batu penguji, untuk mendeteksi akar spiritual.
Satu persatu para siswa mulai menyalurkan energinya pada sebuah batu penguji, ada yang mengeluarkan sinar yang di dominasi dengan warna coklat yang artinya dia berpotensi untuk mengendalikan sihir elemen tanah.
Ada juga yang mengeluarkan sinar hijau yang artinya, berpotensi untuk mengendalikan elemen kayu.
Tibalah saatnya Tian Zhi yang akan menyalurkan energinya pada batu penguji. semua orang ikut memperhatikan karena merasa penasaran dengan warna apa yang akan keluar. Setelah menuggu beberapa saat, sinar biru yang terang keluar dari batu penguji memenuhi seisi ruangan. Itu artinya Tian Zhi berpotensi untuk mengendalikan sihir elemen air.
Beberapa siswa pun mulai berbisik-bisik kembali. "Wah, ternyata elemen air, sangat sesuai dengan pembawaannya yang selalu tenang."
"Iya, eh lihat sekarang giliran tuan muda Ming, kira-kira warna apa yah yang akan keluar?!"
Setelah Ming Shu menyalurkan energinya pada batu penguji, ternya yang keluar adalah sinar merah, yang artinya Ming Shu berpotensi untuk mengendalikan elemen api.
"Sudah kuduga, pasti warna merah yang akan keluar. Secara tuan muda Ming kan tempramen banget, apalagi kalau sudah berhubungan dengan tuan muda Guan, hi hi hi..." siswa itupun menutup mulutnya sambil cekikikan, siswa lainnya pun ikut menahan tawa. Mereka mengingat Guan Lin dan Ming Shu yang selalu saja bertengkar, sudah seperti kucing dan tikus kalau sudah mulai berulah.
Namun rasa kagum pun tetap mendominasi pada Ming Shu sang jenius di antara siswa di akademi.
Dan kini tibalah saatnya Guan Lin yang menyalurkan energinya pada batu penguji. Dan tanpa di duga ternyata sinar putih lah yang keluar dari batu penguji, yang artinya Guan Lin berpotensi untuk mengendalikan elemen angin.
***
"Ah... ya, ada apa? ah..."
Seorang wanita berparas cantik sedang melakukan komunikasi melalui pikirannya, wanita itu tidak lain dan tidak bukan dia adalah sang pemilik penginapan yang bernama 'Penginapan Seribu Bunga' sebuah penginapan yang cukup besar dengan bangunan dua lantai.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa di sebuah penginapan yang bernama 'Penginapan Seribu Bunga' bukan hanya tersedia penginapan saja, melainkan juga tersedia sebuah tempat hiburan untuk para pelanggan berhidung belang.
"Hentikan suara laknat mu itu laba-laba jelek"
Kembali terdengar suara di pikiran si wanita cantik itu.
"Ah.. Bukan salah ku, kau saja yang menghubungiku di waktu yang tidak tepat. Kau mengganggu proses per kembang biakan ku, kawan."
"Cih, kau yang tidak tau waktu, Siang bolong melakukan hal menjijikan."
"Itu urusanku bukan urusan mu. Ada urusan apa kau menghubungiku? Apa kau membutuhkan kiriman energi lagi?!."
"Tentu saja, tapi kau jangan ceroboh. Pasukan mu yang hanya seumur tanaman jagung itu, untuk sekarang, jangan sampai berseteru dengan umat manusia yang mempunyai kekuatan. Atau tidak, kau akan binasa sebelum misi kita tercapai."
"Ya ya ya.. Aku mengerti rubah cerewet."
Komunikasi pun terputus dan wanita cantik itu kembali pada aktifitasnya bersama seorang lelaki yang berbadan kekar di atas ranjang.
"Hey cantik, kenapa melamun seperti itu? Apa kau terlalu kagum dengan permainan ku hingga membuatmu syok, Hem?!"
Si wanita cantik itupun mengembalikan keceriaan di wajahnya dan kembali ber manja-manja pada lelaki berbadan kekar itu, wanita itu kembali meliuk-liuk kan tubuhnya di depan sang pria berbadan kekar.
***
"Baiklah, sekarang mari kita mulai kelas sihir!" tetua Nuwa berkata dengan menggunakan energi pada suaranya agar semua siswa bisa mendengar dengan jelas.
Semua siswa berada di tempat masing-masing dengan jarak tertentu untuk menghindari adanya kesalahan dalam pembelajaran dan melukai teman di sampingnya.
"Untuk latihan dasar, semua memakai metode yang sama. Pertama-tama Konsentrasi, tenangkan pikiran kalian!" tetua Nuwa mempraktekan langsung di depan semua siswa.
"Yang kedua. Tutup mata dan visualisasi kan apa yang ada dalam diri kalian, kemudian pusatkan pikiran pada elemen yang akan kalian kendalikan dan rasakan lingkungan sekitar sekitar."
.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Alan Bumi
aktivitasnya
2023-10-13
0
༅⃟⚜️🅺🅴🅸ʷᵃʳᵃˢ✅
Tenang semua harus tenang
2023-10-10
0
🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐
Wah ternyata setiap siswa mempunyai elemen masing2 sesuai dengan watak kepribadian y
semangat berlatihy💪💪💪
2023-09-26
0