Kedatangan Tio

Tak terasa 1 tahun telah berlalu dan selama 1 tahun itu telah banyak yang terjadi. Sudah banyak perubahan yang terjadi pada diri Freya, bukan hanya dari perubahan fisik, tapi juga sikap dan perilaku.

Freya memang masih terlihat cantik, tapi ia terlihat tak terurus. Kulitnya kusam, rambutnya berantakan dan sedikit kekuningan karena sering terpapar matahari saat melaksanakan tugas yang diberikan sipir penjara, dan tubuhnya pun kian kurus, ringkih, serta lusuh. Tak ada Freya cantik yang kulitnya putih mulus, bersinar, anggun, glowing, dan glamor. Ia kini benar-benar berbeda. Berbanding 180° dari Freya yang biasa orang kenal. Mungkin bila orang-orang yang mengenalnya bertemu kembali dengannya, mereka pasti takkan bisa mengenalinya lagi.

"Ada yang ingin bertemu denganmu." Ucap petugas yang bertugas hari itu. Ia pun membuka pintu sel dan membawa Freya ke ruangan khusus tamu berkunjung.

Setibanya di ruangan itu, Freya pun sebisa mungkin mengulas senyum. Meskipun sedikit dipaksakan, ia tak boleh menunjuk kelelahannya. Lelah terhadap segala siksa yang ia dapati di dalam tahanan itu.

"Kak Tio," sapa Freya dengan tangan terborgol. Ia pun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Tio. Hanya ada meja berukuran sedang sebagai pembatas. Sedangkan penjaga yang membawanya tadi berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.

"Freya, apa kabar kamu dek?" Sapa Tio dengan nafas sedikit sesak saat melihat perubahan penampilan Freya dari hari ke hari yang kian mengenaskan di matanya.

"Freya baik kak, kakak gimana? Oh ya, selamat ya kak, akhirnya kakak menemukan pendamping kakak juga." Ucap Freya tulus.

Ya, sebulan yang lalu Tio telah melangsungkan pernikahannya. Ia menikah dengan rekan kerjanya sendiri. Awalnya Tio merasa enggan menjalin hubungan dengan seorang perempuan. Terlebih ia merasa insecure dengan dirinya sendiri. Dirinya yang seorang yatim piatu. Adiknya juga merupakan seorang tahanan. Keluarga mana yang mau menerima dirinya yang memiliki banyak kekurangan. Ia merasa benar-benar buruk dan tak layak mendapatkan seorang pendamping hidup.

Hingga suatu hari, ada salah seorang rekan kerjanya yang memang terkenal baik dan ramah pada sesama. Karena mereka sering bertemu membuat getar-getar cinta itu timbul di benak keduanya. Namun karena Tio merasa insecure dengan dirinya sendiri, ia pun memilih memendam perasaannya. Sang wanita yang ikut merasakan kalau Tio pun memiliki perasaan yang sama padanya pun memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya.

Tio pun mengaku kalau ia pun mencintai perempuan tersebut, tapi ia juga juga mengatakan ia tak bisa menjalin hubungan dengannya. Tio jujur menceritakan tentang dirinya pada sang perempuan. Perempuan pun memahami dan mencoba meyakinkan kalau bukan hanya dirinya tapi keluarganya pun pasti akan menerima Tio. Dan sesuai perkataan sang perempuan, ternyata keluarganya tidak masalah dengan kekurangan Tio yang hanya seorang yatim piatu dan memiliki adik seorang narapidana.

Alhasil, sebulan yang lalu mereka pun akhirnya menikah. Freya amat sangat senang mendengar kabar gembira itu. Akhirnya, kakaknya menemukan pujaan hatinya. Akhirnya kakaknya merasakan bahagianya memiliki keluarga yang lengkap.

"Kakak juga baik. Sangat baik. Tapi ... dahimu kenapa?" tanya Tio saat melihat dahi Freya yang terluka dan hanya ditutupi perban seadanya. Itupun darahnya masih terlihat jelas membuat dada Tio sesak.

Bukan sekali dua kali Tio melihat luka di tubuh adiknya itu. Bahkan nyaris setiap ia berkunjung pasti ia melihat ada saja bagian tubuh adiknya yang terluka. Hati kakak yang mana yang tak sakit saat melihat keadaan adiknya seperti itu. Penampilan kumal, kusam, berantakan, lusuh, rapuh, sangat ringkih dan kurus, serta dipenuhi banyak luka.

Hatinya benar-benar sakit. Ingin rasanya ia membebaskan Freya dari penjara itu, tapi sayangnya ia tak bisa. Ia tak memiliki kekuasaan apa-apa. Ia hanyalah seorang asisten pribadi.

Ingin rasanya ia meminta bantuan bosnya agar membebaskan adiknya. Tapi Tio tahu diri. Kesalahan Freya pada tuannya itu sudah sangat besar. Ia bukan hanya menipu, tapi juga mencoba mencelakai istrinya hingga calon buah hati mereka terpaksa pergi sebelum sempat dilahirkan ke dunia. Oleh sebab itu, Tio hanya bisa pasrah.

Freya pun tidak pernah menuntut apapun. Ia justru seharusnya berterima kasih pada Gathan dan istrinya sebab mereka tidak menuntut Freya dengan hukuman yang berat. Bahkan setelah tahu ia pun pernah bekerja sama membantu memuluskan rencana Freya, atasannya itu tetap memberikan maaf sekaligus pekerjaan. Kurang baik apalagi atasan dan istrinya itu. Tio amat sangat bersyukur dipertemukan dengan orang-orang sebaik mereka.

"Oh, ini ... ini luka karena terbentur pintu. Pas Freya mau masuk kamar mandi, eh ada yang duluan nerobos karena udah kebelet. Dia nggak sadar nutup pintu kekekecengan jadi pintunya kena kepala Freya deh." Dustanya seraya terkekeh.

Entah sudah seberapa banyak dusta yang Freya ucapkan di depan kakaknya. Ia tak memiliki cara lain. Tak mungkin pula ia menceritakan apa yang sudah terjadi. Apalagi ini bukan sekali dua kali terjadi. Selama satu tahun ini, saja ia sudah beberapa kali mendapat penanganan pihak medis akibat luka-luka yang diberikan salah seorang penghuni lapas itu.

Freya yang tak mau makin membuat sang kakak terbebani dengan apa yang ia alami selama di dalam sel pun memilih berdusta. Sebenarnya Freya sadar, kakaknya pun pasti tahu apa yang ia alami. Kakaknya tak sebodoh itu bisa ia dustai. Namun dengan ia berdusta, itu akan lebih meringankan beban pikiran sang kakak sebab kakaknya pasti paham dirinya memilih berdusta pasti dengan alasan. Biarkan setiap pertemuan mereka diisi dengan senyum dan canda tawa. Bukan kesedihan dan air mata.

Melihat sang adik tertawa meski dipaksakan tak pelak membuatnya ikut tertawa. Ia harap, badai dalam hidup adiknya segera berlalu dan berganti kebahagiaan. Semoga. Itu adalah doa terbesarnya selama ini.

"Oh ya, ini ada titipan kue buatan istri kakak. Dan ini ... ini adalah cup cake kesukaan kamu pemberian ... Nanda." Senyum yang tadi terpatri saat mendengar sang kakak membawakan kue kesukaannya pun seketika surut. Mata Freya memerah.

"Mengapa setelah aku sakiti dan bahkan calon buah hati mereka sampai meninggal karena ulahku, tapi Nanda masih baik banget sama aku kak? Freya merasa malu. Amat sangat malu. Rasanya Freya tak pantas mendapatkan kebaikan dari mereka khususnya Nanda. Freya ... hiks ... hiks ... hiks ... "

Freya terisak pilu. Penyesalan demi penyesalan selalu menyesaki dadanya. Apalagi di saat sendiri, dirinya tak henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri yang begitu jahat sudah menyakiti Nanda. Seorang perempuan baik dan berhati tulus. Seandainya waktu bisa ia putar, ia takkan pernah menyakiti Nanda. Bahkan ia akan menjadikan Nanda seperti adiknya sendiri. Tapi sayang, waktu tak dapat diputar. Ia hanya bisa berdoa dan berharap, agar Nanda selalu bahagia dan segera diberikan pengganti calon anaknya yang telah tiada.

Jujur, Tio merasa sesak saat melihat adiknya menangis. Rasanya air matanya pun sudah mau tumpah. Namun sebisa mungkin ia menahan bulir itu agar tidak berderai karena hal itu hanya akan menambah kesedihan sang adik. Sebisa mungkin ia menunjukkan sisi tegar dan kerasnya.

"Siapa bilang kamu nggak pantas? Setiap orang berhak dan pantas mendapatkan kebaikan dari orang lain. Termasuk kamu, adik kakak yang sebenarnya berhati baik dan lembut. Oh ya Nanda juga menitipkan salam. Dia juga sudah berhasil hamil kembali jadi mulai sekarang kamu jangan menyalahkan diri sendiri lagi, hm. Ingat, kamu pun berhak mendapatkan kebahagiaan."

Waktu besuk habis, Tio pun dengan terpaksa pamit undur diri dan akan kesana lagi di lain waktu.

...***...

Terima kasih kakak semua yang telah mendukung karya othor D'wie. 🥰🥰🥰

...HAPPY READING 😍😍😍...

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

biar ingat Freya aku jd baca lg kisah Nanda biar afdol..

2023-06-13

1

Tia H.

Tia H.

orang jahat klw sengsara nyesek banget ya.
apa lg klw insyaf ada yg nindas jadi kasian.

2023-03-20

2

mamixfonda

mamixfonda

kuat ya freya ❤❤

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kedatangan Tio
3 Rencana Erin
4 Pembicaraan
5 Penawaran
6 Kedatangan Anisa
7 Rahim Tebusan
8 Rumah Erin
9 Peringatan dari Abidzar
10 Abidzar
11 Dia
12 Sebegitu rendahkah aku
13 Cemoohan
14 Diperlakukan seperti seorang jalaang
15 Perhatian?
16 Haruskah
17 Kedatangan Tirta
18 Memanas dan berasap
19 Terbakar
20 Bagaimana mungkin?
21 Khawatir
22 Suami Sementara
23 Kepulangan Erin
24 24
25 Gusar
26 Lamunan
27 Surat
28 Seperti selingkuhan
29 Dilema
30 Melupakan kesepakatan
31 Izar?
32 Penjelasan dan kebenaran
33 Sagita mencari tahu
34 Mama, i love you
35 Malam panas
36 Kandidat Utama
37 Kedatangan Meylin, Rana, dan Lisa
38 Khawatir
39 You're pregnant
40 Intimidasi
41 41
42 Alasan kebencian
43 Rencana
44 Sandiwara
45 45
46 Fakta sebenarnya
47 Permintaan maaf
48 Mama
49 Masa lalu Erin
50 Di kedai bakso
51 Pertengkaran
52 Janggal
53 Sebuah fakta dan ancaman
54 Kemarahan Abidzar
55 Ke rumah sakit
56 Kau bebas
57 57
58 58
59 59
60 Masalah demi masalah
61 Kekacauan
62 Amarah Abidzar
63 63
64 64
65 65
66 Jatuh cinta pada suamimu
67 67
68 Menemui Ryan
69 69
70 Nasi sudah jadi bubur
71 Semua Terkuak
72 Hana
73 73
74 74
75 Pembicaraan
76 Keinginan terakhir
77 Menemui Erin
78 Obat lucknut
79 I want ...
80 Efek obat lucknut
81 81
82 82
83 83
84 Tak ada kata perpisahan
85 85
86 Karma?
87 87
88 88
89 89
90 Salam Perpisahan
91 Akhir dari perempuan manipulatif
92 Sesuatu yang didapat dengan cara tidak baik, akan berakhir tidak baik pula
93 Sebuah hikmah
94 Menggelikan
95 95
96 96
97 97
98 Sebuah penantian
99 99
100 100
101 101 S2
102 102 S2
103 103 S2
104 104 S2
105 105 S2
106 106 S2
107 107 S2
108 108
109 109 S2
110 110 S2
111 111 S2
112 112
113 113
114 114 S2
115 115
116 116 S2
117 117 S2
118 118 S2
119 119 S2
120 120 S2
121 121 S2
122 122 S2
123 123 S2
124 124
125 125 S2
126 126 S2
127 127
128 128 S2
129 129 S2
130 130 S2
131 131 S2
132 132 S2
133 133 S2
134 134 S2
135 135 S2 TAMAT
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Awal
2
Kedatangan Tio
3
Rencana Erin
4
Pembicaraan
5
Penawaran
6
Kedatangan Anisa
7
Rahim Tebusan
8
Rumah Erin
9
Peringatan dari Abidzar
10
Abidzar
11
Dia
12
Sebegitu rendahkah aku
13
Cemoohan
14
Diperlakukan seperti seorang jalaang
15
Perhatian?
16
Haruskah
17
Kedatangan Tirta
18
Memanas dan berasap
19
Terbakar
20
Bagaimana mungkin?
21
Khawatir
22
Suami Sementara
23
Kepulangan Erin
24
24
25
Gusar
26
Lamunan
27
Surat
28
Seperti selingkuhan
29
Dilema
30
Melupakan kesepakatan
31
Izar?
32
Penjelasan dan kebenaran
33
Sagita mencari tahu
34
Mama, i love you
35
Malam panas
36
Kandidat Utama
37
Kedatangan Meylin, Rana, dan Lisa
38
Khawatir
39
You're pregnant
40
Intimidasi
41
41
42
Alasan kebencian
43
Rencana
44
Sandiwara
45
45
46
Fakta sebenarnya
47
Permintaan maaf
48
Mama
49
Masa lalu Erin
50
Di kedai bakso
51
Pertengkaran
52
Janggal
53
Sebuah fakta dan ancaman
54
Kemarahan Abidzar
55
Ke rumah sakit
56
Kau bebas
57
57
58
58
59
59
60
Masalah demi masalah
61
Kekacauan
62
Amarah Abidzar
63
63
64
64
65
65
66
Jatuh cinta pada suamimu
67
67
68
Menemui Ryan
69
69
70
Nasi sudah jadi bubur
71
Semua Terkuak
72
Hana
73
73
74
74
75
Pembicaraan
76
Keinginan terakhir
77
Menemui Erin
78
Obat lucknut
79
I want ...
80
Efek obat lucknut
81
81
82
82
83
83
84
Tak ada kata perpisahan
85
85
86
Karma?
87
87
88
88
89
89
90
Salam Perpisahan
91
Akhir dari perempuan manipulatif
92
Sesuatu yang didapat dengan cara tidak baik, akan berakhir tidak baik pula
93
Sebuah hikmah
94
Menggelikan
95
95
96
96
97
97
98
Sebuah penantian
99
99
100
100
101
101 S2
102
102 S2
103
103 S2
104
104 S2
105
105 S2
106
106 S2
107
107 S2
108
108
109
109 S2
110
110 S2
111
111 S2
112
112
113
113
114
114 S2
115
115
116
116 S2
117
117 S2
118
118 S2
119
119 S2
120
120 S2
121
121 S2
122
122 S2
123
123 S2
124
124
125
125 S2
126
126 S2
127
127
128
128 S2
129
129 S2
130
130 S2
131
131 S2
132
132 S2
133
133 S2
134
134 S2
135
135 S2 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!