Sebegitu rendahkah aku

Hingga Freya selesai menyiram tanaman tiba-tiba merasa ada yang memperhatikannya. Matanya pun mengedar ke sekitar. Namun ia tak mendapati siapa-siapa. Lalu Freya pun mendongakkan kepalanya sehingga matanya bersirobok dengan Abidzar yang masih memperhatikannya.

Seketika tubuh Abidzar membeku saat melihat Freya.

"Di-dia ... Bagaimana dia bisa berada di sini? Apa jangan-jangan ??? Ah, tidak, tidak, itu tidak mungkin!" Gumam Abidzar dengan kalimat terakhir hanya ia suarakan dalam hati.

Rahang Abidzar mengeras. 'Apa ini yang dimaksud Erin aku tidak mungkin akan menyukainya? Tapi kenapa? Kenapa harus dia? Apa maksudmu, Erin? Apa kau bermaksud mempermainkan aku? atau kau bermaksud membuka jalan untukku ... Ah, itu tidak mungkin sebab Erin tak tahu apapun. Mungkin karena Freya seorang mantan narapidana jadi takkan mungkin bagiku menyukainya. Apalagi setelah melihat penampilannya sekarang yang sangat jauh berbeda dari Freya yang ku kenal dulu.' 

Abidzar menyeringai. Ia pun mengikuti perkembangan berita tentang Freya setahun yang lalu. Dimana berita itu mengabarkan tentang kejahatan Freya dan ayah angkatnya yang telah menipu mentah-mentah Gathan Adriano Tjokroaminoto dan juga mencelakai istri dari CEO TJ Group itu hingga keguguran dan mengalami koma.

'Aku tak menyangka  kau akan berbuat senekat itu demi harta. Aku yakin kau bersedia mengandung anakku pun demi harta. Cih, dasar wanita murahan!' Batin Abidzar kembali bermonolog.

Tak ingin berlama-lama melihat Freya, Abidzar pun segera masuk kembali ke dalam kamarnya.

Sementara itu, Freya yang sejak tadi berdiri di dekat kolam ikan hanya menatap kebingungan ke arah Abidzar. Ia seakan familiar dengan wajah itu, tapi siapa dan kenal dimana ia tak ingat sama sekali. Setelahnya ia membalikkan badannya dan melanjutkan aktivitas.

"Dia siapa ya? Kok cakep banget. Kayak familiar gitu wajahnya. Apa dia suami Erin? Astaga, bagaimana ini? Bagaimana kalau dia tidak menyukai melihat keberadaan ku? Dari wajahnya aja keliatan banget dia nggak suka. Kalau aku tiba-tiba diusir bagaimana? Aku harus kemana? Ah, tapi itu sebenarnya lebih baik daripada harus terjebak dalam situasi ini, pernikahan orang lain. Ya Tuhan, kenapa lagi-lagi aku harus terjebak dalam pernikahan orang lain? Bila dulu aku menjadi istri pertama, tapi kali ini akan menjadi istri kedua. Namun sama-sama siri." Desahnya tak habis pikir dengan jalan hidupnya yang sangat rumit sambil mengayunkan langkah masuk ke dalam rumah kecil yang dikhususkan untuknya itu.

Sesampainya di dalam, Freya segera menuju dapur. Ia hendak menyiapkan sarapan untuknya. Ia diminta menyiapkan sarapan untuknya sendiri. Hanya nasi putih dan telur ceplok plus kecap asin yang dicampur bawang merah dan cabai, tapi rasanya sudah begitu nikmat. Sudah lama ia emakan senikmat itu. Meskipun di penjara mereka diberikan makanan yang cukup layak, tapi rasanya jauh dari ekspektasi. Entah mengapa, mereka seakan tak ikhlas menyiapkan itu semua. Belum lagi jatahnya sering kali diambil narapidana lainnya yang memang kerap semena-mena pada tahanan lainnya yang terlihat lemah.

Sebenarnya kata bik Asih sarapannya akan diantarkan setelah tuan dan nyonya mudanya selesai sarapan. Tapi bila sewaktu-waktu Freya telah lapar, ia bisa menyiapkan makannya sendiri terlebih dahulu. Bi Asih juga telah mengirimkan beberapa bahan makanan yang awet sebab tak ada kulkas di dalam paviliun itu.

Sementara itu, Abidzar baru saja selesai mandi. Ia pun segera mengambil pakaian kerjanya di dalam lemari dan memakainya. Saat sedang merapikan dasi, Erin menggeliat membuat Abidzar segera menghampirinya.

"Rin," panggil Abidzar membuat Erin membuka matanya.

"Hmmm ... kau sudah bersiap, mas." Ucap Erin sambil mengulas senyum semanis mungkin.

"Hmmm ... "

"Ada apa? Ada yang mau mas tanyakan?" Tanya Erin yang sepertinya menyadari ekspresi suaminya yang penuh pertanyaan.

"Ya, wanita itu ... yang kau bilang akan mengandung anakku, siapa dia?"

"Oh itu, aku yakin, mas kenal. Dia mantan adik kelasmu saat SMA. Dia seangkatan denganku, namanya Freya. Mas ingat?"

"Freya?" Beo Abidzar pura-pura tak ingat.

"Ya, Freya, si perempuan matrealistis yang sukanya gonta-ganti pasangan itu." Ucap Erin santai sambil memperhatikan wajah sang suami yang sudah terlihat begitu tampan.

Abidzar justru memasang ekspresi seperti sedang mengingat-ingat, "perlu aku ingatkan, dia wanita yang pernah menolakmu mentah-mentah dihadapan semua orang hanya karena saat itu kau terlihat miskin dan cupu?" Cetus Erin. Ia dapat melihat perubahan mimik wajah Abidzar yang tiba-tiba berubah. Rahangnya mengeras seakan telah dikuasai oleh gelegak amarah.

"Cukup. Jangan bahas itu lagi. Semua sudah masa lalu." Ucap Abidzar dingin membuat Erin tersenyum.

"Kan aku cuma ngingetin, mas. Nggak perlu marah gitu entar cakepnya hilang lho." Ujar Erin manja yang kini sudah bergelayut mesra di lengan Abidzar.

"Marah? Siapa? Aku tidak marah."

"Nggak marah tapi wajahnya kusut."

"Kalau kusut, ya udah setrikain." Sahut Abidzar seraya tersenyum.

"Entar gantengnya tambah hilang dong. Nggak ah." Sahut Erin seraya terkekeh.

"Oh ya, kenapa harus dia sih? Oke bila kau memaksa aku untuk menikah demi anak, tapi ... kenapa harus dia? Kau tahu sendiri sepak terjangnya selama ini? Apa kau tak khawatir memiliki anak dari perempuan seperti dia? Pasti kau sudah tahu alasan dia dipenjara kan? Apa kau tak takut dia melakukan hal yang sama pada kita nanti?" Abidzar berusaha mempengaruhi Erin agar tidak berurusan dengan Freya.

"Tak ada yang lain yang mau, mas. Kalau ada, aku udah minta yang lain, tapi sayangnya nggak ada. Tenang aja, mas nggak perlu khawatir. Dia nggak akan berani macam-macam. Sebab kalau di berani macam-macam, aku akan membalikannya ke dalam penjara. Tentang sepak terjangnya, tentu saja aku tahu, mas. Aku juga udah memastikan dia subur dan aman. Jadi mas tak perlu khawatir. Kenapa aku gunakan dia sebab dia butuh bantuan kita. Bagaimana pun juga dia temanku lho mas kalau mas lupa. Ya ... walau nggak dekat-dekat amat. Selain itu, mana ada sih perempuan baik-baik mau jadi istri kedua. Mereka pasti khawatir dikatain pelakor, beda dengan dia yang emang sudah biasa. Karena itu, aku berani mastiin, mas nggak mungkin jatuh cinta sama perempuan murahan itu, iya kan?"

"Huh, ya sudah. Terserah kau saja. Mas serahkan semua padamu." Desah Abidzar pasrah dengan keputusan sang istri. Ia memang terlihat bodoh karena patuh-patuh saja dengan keputusan sang istri, tapi entah kenapa ia tak bisa menolaknya kali ini. Seakan ada dorongan agar mau melakukannya.

"Semoga kau tak salah langkah, Rin." Ujar Abidzar sebelum keluar dari kamarnya.

Keesokan harinya,

Pagi-pagi sekali, Erin sudah meminta Freya bersiap. Sepanjang malam hingga pagi, Freya tak henti-hentinya gelisah. Hari ini adalah hari yang teramat sangat penting dan menegangkan baginya sebab tepat jam sembilan pagi nanti, ia akan menikah dengan suami Erin.

"Cepat, bersiap. Gunakan kebaya ini. Dan ini bedak dan dan lipstik untukmu." Ucap Erin sudah seperti sebuah titah membuat Freya terpaksa mematuhinya.

Saat Erin keluar dari paviliunnya, Freya pun segera membentangkan kebaya yang Erin berikan. Kebaya itu memang bagus, tapi sedikit jadul. Entah dari mana Erin mendapatkannya. Sedangkan bedak dan lipstik, itu merupakan make up bekas Erin. Erin memberikan bedak dan lipstiknya yang tak terpakai. Freya merasa miris sekali dengan dirinya sendiri. Bahkan untuk mendapatkan sesuatu yang layak saja seperti tak pantas.

"Sebegitu rendahkah aku sampai harus mendapatkan segala yang bekas dan tak layak?" Gumamnya merasa miris dengan apa yang ia alami.

...***...

...HAPPY READING 😍😍😍...

Terpopuler

Comments

Suyatno Galih

Suyatno Galih

Semoga tobatmu diterima freea ikuti alurnya semoga tercapai bahagiamu karena dg sikap mu yg terdahulu org blm ada yg percaya, doa netizen menyetaimu

2024-03-14

1

Yaser Levi

Yaser Levi

karena kau pantas, gw baca novel sebelumnya kejam sekali kau....rasanya belum sepadan..coba lanjut baca apa bener2 sdh berubah..tobatmu itu asli

2024-02-03

0

May Daman Sara

May Daman Sara

kok jadi sedih ya baca nya 🥺

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kedatangan Tio
3 Rencana Erin
4 Pembicaraan
5 Penawaran
6 Kedatangan Anisa
7 Rahim Tebusan
8 Rumah Erin
9 Peringatan dari Abidzar
10 Abidzar
11 Dia
12 Sebegitu rendahkah aku
13 Cemoohan
14 Diperlakukan seperti seorang jalaang
15 Perhatian?
16 Haruskah
17 Kedatangan Tirta
18 Memanas dan berasap
19 Terbakar
20 Bagaimana mungkin?
21 Khawatir
22 Suami Sementara
23 Kepulangan Erin
24 24
25 Gusar
26 Lamunan
27 Surat
28 Seperti selingkuhan
29 Dilema
30 Melupakan kesepakatan
31 Izar?
32 Penjelasan dan kebenaran
33 Sagita mencari tahu
34 Mama, i love you
35 Malam panas
36 Kandidat Utama
37 Kedatangan Meylin, Rana, dan Lisa
38 Khawatir
39 You're pregnant
40 Intimidasi
41 41
42 Alasan kebencian
43 Rencana
44 Sandiwara
45 45
46 Fakta sebenarnya
47 Permintaan maaf
48 Mama
49 Masa lalu Erin
50 Di kedai bakso
51 Pertengkaran
52 Janggal
53 Sebuah fakta dan ancaman
54 Kemarahan Abidzar
55 Ke rumah sakit
56 Kau bebas
57 57
58 58
59 59
60 Masalah demi masalah
61 Kekacauan
62 Amarah Abidzar
63 63
64 64
65 65
66 Jatuh cinta pada suamimu
67 67
68 Menemui Ryan
69 69
70 Nasi sudah jadi bubur
71 Semua Terkuak
72 Hana
73 73
74 74
75 Pembicaraan
76 Keinginan terakhir
77 Menemui Erin
78 Obat lucknut
79 I want ...
80 Efek obat lucknut
81 81
82 82
83 83
84 Tak ada kata perpisahan
85 85
86 Karma?
87 87
88 88
89 89
90 Salam Perpisahan
91 Akhir dari perempuan manipulatif
92 Sesuatu yang didapat dengan cara tidak baik, akan berakhir tidak baik pula
93 Sebuah hikmah
94 Menggelikan
95 95
96 96
97 97
98 Sebuah penantian
99 99
100 100
101 101 S2
102 102 S2
103 103 S2
104 104 S2
105 105 S2
106 106 S2
107 107 S2
108 108
109 109 S2
110 110 S2
111 111 S2
112 112
113 113
114 114 S2
115 115
116 116 S2
117 117 S2
118 118 S2
119 119 S2
120 120 S2
121 121 S2
122 122 S2
123 123 S2
124 124
125 125 S2
126 126 S2
127 127
128 128 S2
129 129 S2
130 130 S2
131 131 S2
132 132 S2
133 133 S2
134 134 S2
135 135 S2 TAMAT
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Awal
2
Kedatangan Tio
3
Rencana Erin
4
Pembicaraan
5
Penawaran
6
Kedatangan Anisa
7
Rahim Tebusan
8
Rumah Erin
9
Peringatan dari Abidzar
10
Abidzar
11
Dia
12
Sebegitu rendahkah aku
13
Cemoohan
14
Diperlakukan seperti seorang jalaang
15
Perhatian?
16
Haruskah
17
Kedatangan Tirta
18
Memanas dan berasap
19
Terbakar
20
Bagaimana mungkin?
21
Khawatir
22
Suami Sementara
23
Kepulangan Erin
24
24
25
Gusar
26
Lamunan
27
Surat
28
Seperti selingkuhan
29
Dilema
30
Melupakan kesepakatan
31
Izar?
32
Penjelasan dan kebenaran
33
Sagita mencari tahu
34
Mama, i love you
35
Malam panas
36
Kandidat Utama
37
Kedatangan Meylin, Rana, dan Lisa
38
Khawatir
39
You're pregnant
40
Intimidasi
41
41
42
Alasan kebencian
43
Rencana
44
Sandiwara
45
45
46
Fakta sebenarnya
47
Permintaan maaf
48
Mama
49
Masa lalu Erin
50
Di kedai bakso
51
Pertengkaran
52
Janggal
53
Sebuah fakta dan ancaman
54
Kemarahan Abidzar
55
Ke rumah sakit
56
Kau bebas
57
57
58
58
59
59
60
Masalah demi masalah
61
Kekacauan
62
Amarah Abidzar
63
63
64
64
65
65
66
Jatuh cinta pada suamimu
67
67
68
Menemui Ryan
69
69
70
Nasi sudah jadi bubur
71
Semua Terkuak
72
Hana
73
73
74
74
75
Pembicaraan
76
Keinginan terakhir
77
Menemui Erin
78
Obat lucknut
79
I want ...
80
Efek obat lucknut
81
81
82
82
83
83
84
Tak ada kata perpisahan
85
85
86
Karma?
87
87
88
88
89
89
90
Salam Perpisahan
91
Akhir dari perempuan manipulatif
92
Sesuatu yang didapat dengan cara tidak baik, akan berakhir tidak baik pula
93
Sebuah hikmah
94
Menggelikan
95
95
96
96
97
97
98
Sebuah penantian
99
99
100
100
101
101 S2
102
102 S2
103
103 S2
104
104 S2
105
105 S2
106
106 S2
107
107 S2
108
108
109
109 S2
110
110 S2
111
111 S2
112
112
113
113
114
114 S2
115
115
116
116 S2
117
117 S2
118
118 S2
119
119 S2
120
120 S2
121
121 S2
122
122 S2
123
123 S2
124
124
125
125 S2
126
126 S2
127
127
128
128 S2
129
129 S2
130
130 S2
131
131 S2
132
132 S2
133
133 S2
134
134 S2
135
135 S2 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!