Abidzar

Malam ini Abidzar pulang lebih larut dari biasanya. Ada masalah dengan cabang BTT miliknya yang ada di kota B jadi sore tadi ia pun segera meluncur ke kota tersebut ditemani Tirta.

Masuk ke dalam rumah, Abidzar melangkahkan menuju tangga. Rumah tampak sepi. Padahal meskipun sudah cukup malam, jarum jam masih menunjukkan pukul 9 lewat 15, tapi suasana sudah tampak sunyi.

"Eh den Abi udah pulang, mau makan atau mandi dulu den?" tanya bi Asih saat melihat majikannya baru pulang.

"Erin mana bi?" tanya Abidzar mengabaikan pertanyaan Bi Asih. Bukannya bermaksud tak sopan, tapi ia kadung penasaran.

"Oh itu, tadi sore bilangnya mau ke rumah orang tuanya, den." Jawab bi Asih membuat Abidzar menghela nafasnya. "Jadi gimana den? Aden udah makan belum? Kalau belum, biar bibik siapin." Tanya Bi Asih lagi.

Asisten rumah tangganya itu memang begitu perhatian padanya. Ia sebenarnya pelayan di rumah orang tua Abidzar. Namun saat Abidzar menyatakan ingin mandiri dengan tinggal di rumah sendiri, ibunya pun meminta bi Asih ikut dengannya. Sedangkan beberapa pelayan lainnya baru didatangkan setelah Abidzar dan Erin menempati rumah itu.

"Emmm ... Abi belum makan sih, bi. Tapi Abi belum mau makan. Nanti lah. Bibi istirahat aja. Nanti kalau lapar, Abi bisa siapin sendiri." Ujar Abidzar lembut.

"Oh, ya udah kalau begitu. Kalau begitu, bibi permisi dulu den. Kalau ada apa-apa, Aden bisa panggil bibi." Ujar bi Asih yang dijawab dengan anggukan oleh Abidzar.

Bi Asih pun segera berlalu. Namun bukan ke kamarnya, melainkan ke paviliun belakang. Ia merasa begitu penasaran dengan calon ibu pengganti keluarga tersebut.

"Ibu pengganti? Orang kaya mah kerjaannya aneh-aneh aja." Gumamnya sambil melangkahkan kakinya keluar dari pintu belakang menuju paviliun tempat Freya tinggal.

Bi Asih juga ingin mengenal jauh segala tentang Freya. Entah mengapa, melihat penampilannya tadi membuat Bi Asih sedih. Ada mendung kelabu di matanya. Seakan begitu banyak duka lara di benaknya. Siapa tahu ia bisa menjadi tempat bersandar Freya pikirnya.

"Bi Asih mau kemana?" tanya Ana yang baru keluar dari kamar mandi.

"Mau ke belakang. Mau temenin non Freya, kasian dia baru pertama kali tinggal di sini tapi udah ditinggal sendiri."

Ana mengangguk, "Ana boleh ikut, bi?"

Bi Asih tersenyum lebar, "tentu saja." Bi Asih pun segera mengajak Bi Asih menuju paviliun belakang. Mina yang sedang minum memilih tak ikut bergabung.

...***...

Di kamarnya, Abidzar melemparkan jasnya ke atas kursi. Lalu ia membuka kancing bajunya satu persatu dan membukanya kemudian melemparkannya ke dalam keranjang pakaian kotor. Begitu pula celana panjangnya hingga menyisakan boksernya saja. Abidzar lantas mengayunkan kakinya menuju kamar mandi. Ia menyalakan shower dan mengguyur sekujur tubuhnya dengan air yang dingin untuk mendinginkan jiwa dan raganya yang panas.

Setelah selesai, ia pun kembali ke kamar hanya dengan menggunakan handuk yang melingkari pinggangnya.

"Mas." Abidzar terhenyak saat sosok sang istri ternyata telah duduk santai di sofa yang ada di kamar mereka. Abidzar menghela nafasnya karena terkejut membuat Erin terkekeh. "Mas terkejut?"

"Menurutmu?" Ketus Abidzar, tapi masih dengan nada pelan.

"Maaf. Kamu sih, ngelamunin apa sih sampai nggak nyadar ada aku di sini?" Erin pun segera bergelayut manja di lengan Abidzar yang hanya mengenakan celana pendek. Sungguh tubuh Abidzar itu sangat proporsional. Walaupun tidak terlalu sixpack, tapi perutnya rata dan keras. Pun dadanya yang bidang dengan bulu-bulu halus menghiasi membuat Abidzar terlihat begitu macho.

"Nggak ngelamunin apa-apa. Cuma lagi capek aja." Jawab Abidzar sambil mengayunkan kakinya menuju sofa di kamar itu. "Kamu dari rumah mama?"

Erin mengangguk, "aku ada janji temenin mama ke tempat arisan temen-temennya. Eh tadi temen-temen mama berencana holiday gitu terus aku tawarin aja paket jasa travel kita. Mereka langsung tertarik mas apalagi saat aku bilang bakal jadi diskon khusus " Ucap Erin bangga.

"kamu kok nggak bilang dulu? Kenapa ambil keputusan sepihak gitu?" Abidzar mengerutkan keningnya. Bukan sekali dua kali istrinya melakukan itu. Abidzar sampai bisa menasihatinya.

"Kan mas nggak ada di sana. Masa' mesti telepon dulu, malu dong akunya." Rajuk Erin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Tapi kan aku udah berkali-kali bilang, apa-apa itu izin dulu. Apalagi melibatkan BTT. Sebelum memberikan potongan harga, kita mesti hitung-hitungan dulu. Jangan cuma karena mau pamer, kita malah jadi merugi, Rin." Sebisa Abidzar tetap berbicara dengan lembut agar tidak membuat Erin tersinggung.

"Jadi kamu anggap aku pamer, mas? Aku kan cuma mau bantuin kamu sekaligus promosiin. Kok kamu malah mikirnya gitu sih?" Ketus

Erin yang sudah beranjak dari sofa dan berjalan menuju ranjang dengan langkah sambil menghentak-hentakkan kaki.

"Rin, aku nggak maksud gitu lho!"

"Terserah mas, terserah kalo mas nganggapnya gitu. Udah, aku mau tidur. Capek."

"Mas belum makan lho, Rin?" Abidzar berusaha mengalah dengan tidak membahas mengenai masalah itu lagi.

"Minta aja siapin sama bi Asih, Ana, atau Mina sana." Ucap Erin datar membuat Abidzar menghela nafasnya.

Malas berdebat, Abidzar pun memilih keluar kamar menuju dapur untuk membuat secangkir kopi. Ia membuat sendiri kopi itu. Baginya selagi bisa ia kerjakan sendiri, ia lebih memilih mengerjakan sendiri apa yang ingin dilakukannya.

Sementara itu, di paviliun belakang setelah Freya berkenalan dengan Ana. Mereka pun mengobrol bersama. Hingga tanpa sengaja, Bi Asih menyeletuk penasaran dengan apa yang Erin ucapkan siang tadi, yaitu perihal Freya yang merupakan narapidana.

Freya tersenyum miris. Ia yang tak mau menutupi masa lalunya pun mulai menceritakan segalanya tanpa ada yang ditutupi. Ia juga mengungkap penyesalannya telah menyakiti banyak orang terutama mantan suami dan mantan madunya itu. Padahal Gathan dan Nanda sudah bersikap baik padanya, tapi sayang, ia yang begitu dibutakan oleh obsesi menjadi menantu keluarga kaya dan tak mau dikalahkan membuatnya gelap mata hingga mencelakai mantan madunya sampai-sampai ia harus kehilangan calon buah hatinya. Bila ada yang bertanya penyesalan terbesarnya apa, maka ia akan menjawab dengan lantang penyesalan terbesarnya adalah menyakiti Nanda dan membuatnya harus kehilangan calon buah hatinya.

Freya terisak pilu. Bi Asih merasa iba dengan apa yang Freya alami di masa lalunya pun memeluknya dengan erat. Baginya, tak ada manusia yang sempurna apalagi lepas dari kata salah dan dosa sebab manusia itu tempatnya salah dan dosa. Namun bukan berarti kita akan terus melakukannya. Dan manusia yang paling mulia adalah manusia yang mampu menyadari kesalahannya kemudian bertobat. Bi Asih justru mengapresiasi penyesalan Freya. Ia pun mendoakan agar Allah mengampuni segala dosa-dosa Freya. Ia pun mendoakan agar Freya bisa meraih kebahagiaannya.

Karena hari sudah makin larut, Bi Asih dan Ana pun segera beranjak untuk kembali ke kamar mereka. Saat masuk ke dapur melalui pintu samping, Bi Asih terperanjat saat melihat sosok majikannya sedang meminum kopi sendirian di dapur.

"Den Abi ngopi? Ini kan udah malam, nanti lambungnya kambuh lho. Den Abi udah makan?"

Abidzar menggeleng, "Abi nggak laper, bi. Nggak papa, nggak sering-sering juga. Oh ya, bibik sama Ana dari mana? kok tumben muncul dari pintu samping?" tanya Abidzar penasaran.

"Eh, itu-anu, eee ... " Bi Asih seketika bingung harus menjawab apa sebab sepertinya Erin belum menceritakan perihal kedatangan Freya di rumah itu dan ditempatkan di paviliun belakang.

...***...

Mohon dukungannya ya kakak-kakak dengan memberikan like, komen, vote, nonton iklan, kasi bunga, dan rate bintang juga.

🥴"Maruk amat Thor diminta semua."

😅 "Biar othor makin semangat dong. Hehehe ... "

Etapi kalau mau kasi rate bintang 1, 2, dan 3 mending nggak usah ya! Sedih othor tau. Udah susah payah ngetik, update setiap hari, kadang diusahakan double up, eh malah dikasi rate buruk. Huhuhu ... Rasanya mau gantung diri di pohon toge tau. 😅

...***...

...HAPPY READING 😍😍😍...

Terpopuler

Comments

Elisa Nursanti Nursanti

Elisa Nursanti Nursanti

👍👍👍👍👍👍👍

2024-01-09

0

Cinta Suci

Cinta Suci

nanti abi cinta lo sm freya

2023-04-03

0

Tia H.

Tia H.

aku mh takut salah klw ngasih bintang lom ngerti.
paling like pav sama komen mungkin.

2023-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kedatangan Tio
3 Rencana Erin
4 Pembicaraan
5 Penawaran
6 Kedatangan Anisa
7 Rahim Tebusan
8 Rumah Erin
9 Peringatan dari Abidzar
10 Abidzar
11 Dia
12 Sebegitu rendahkah aku
13 Cemoohan
14 Diperlakukan seperti seorang jalaang
15 Perhatian?
16 Haruskah
17 Kedatangan Tirta
18 Memanas dan berasap
19 Terbakar
20 Bagaimana mungkin?
21 Khawatir
22 Suami Sementara
23 Kepulangan Erin
24 24
25 Gusar
26 Lamunan
27 Surat
28 Seperti selingkuhan
29 Dilema
30 Melupakan kesepakatan
31 Izar?
32 Penjelasan dan kebenaran
33 Sagita mencari tahu
34 Mama, i love you
35 Malam panas
36 Kandidat Utama
37 Kedatangan Meylin, Rana, dan Lisa
38 Khawatir
39 You're pregnant
40 Intimidasi
41 41
42 Alasan kebencian
43 Rencana
44 Sandiwara
45 45
46 Fakta sebenarnya
47 Permintaan maaf
48 Mama
49 Masa lalu Erin
50 Di kedai bakso
51 Pertengkaran
52 Janggal
53 Sebuah fakta dan ancaman
54 Kemarahan Abidzar
55 Ke rumah sakit
56 Kau bebas
57 57
58 58
59 59
60 Masalah demi masalah
61 Kekacauan
62 Amarah Abidzar
63 63
64 64
65 65
66 Jatuh cinta pada suamimu
67 67
68 Menemui Ryan
69 69
70 Nasi sudah jadi bubur
71 Semua Terkuak
72 Hana
73 73
74 74
75 Pembicaraan
76 Keinginan terakhir
77 Menemui Erin
78 Obat lucknut
79 I want ...
80 Efek obat lucknut
81 81
82 82
83 83
84 Tak ada kata perpisahan
85 85
86 Karma?
87 87
88 88
89 89
90 Salam Perpisahan
91 Akhir dari perempuan manipulatif
92 Sesuatu yang didapat dengan cara tidak baik, akan berakhir tidak baik pula
93 Sebuah hikmah
94 Menggelikan
95 95
96 96
97 97
98 Sebuah penantian
99 99
100 100
101 101 S2
102 102 S2
103 103 S2
104 104 S2
105 105 S2
106 106 S2
107 107 S2
108 108
109 109 S2
110 110 S2
111 111 S2
112 112
113 113
114 114 S2
115 115
116 116 S2
117 117 S2
118 118 S2
119 119 S2
120 120 S2
121 121 S2
122 122 S2
123 123 S2
124 124
125 125 S2
126 126 S2
127 127
128 128 S2
129 129 S2
130 130 S2
131 131 S2
132 132 S2
133 133 S2
134 134 S2
135 135 S2 TAMAT
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Awal
2
Kedatangan Tio
3
Rencana Erin
4
Pembicaraan
5
Penawaran
6
Kedatangan Anisa
7
Rahim Tebusan
8
Rumah Erin
9
Peringatan dari Abidzar
10
Abidzar
11
Dia
12
Sebegitu rendahkah aku
13
Cemoohan
14
Diperlakukan seperti seorang jalaang
15
Perhatian?
16
Haruskah
17
Kedatangan Tirta
18
Memanas dan berasap
19
Terbakar
20
Bagaimana mungkin?
21
Khawatir
22
Suami Sementara
23
Kepulangan Erin
24
24
25
Gusar
26
Lamunan
27
Surat
28
Seperti selingkuhan
29
Dilema
30
Melupakan kesepakatan
31
Izar?
32
Penjelasan dan kebenaran
33
Sagita mencari tahu
34
Mama, i love you
35
Malam panas
36
Kandidat Utama
37
Kedatangan Meylin, Rana, dan Lisa
38
Khawatir
39
You're pregnant
40
Intimidasi
41
41
42
Alasan kebencian
43
Rencana
44
Sandiwara
45
45
46
Fakta sebenarnya
47
Permintaan maaf
48
Mama
49
Masa lalu Erin
50
Di kedai bakso
51
Pertengkaran
52
Janggal
53
Sebuah fakta dan ancaman
54
Kemarahan Abidzar
55
Ke rumah sakit
56
Kau bebas
57
57
58
58
59
59
60
Masalah demi masalah
61
Kekacauan
62
Amarah Abidzar
63
63
64
64
65
65
66
Jatuh cinta pada suamimu
67
67
68
Menemui Ryan
69
69
70
Nasi sudah jadi bubur
71
Semua Terkuak
72
Hana
73
73
74
74
75
Pembicaraan
76
Keinginan terakhir
77
Menemui Erin
78
Obat lucknut
79
I want ...
80
Efek obat lucknut
81
81
82
82
83
83
84
Tak ada kata perpisahan
85
85
86
Karma?
87
87
88
88
89
89
90
Salam Perpisahan
91
Akhir dari perempuan manipulatif
92
Sesuatu yang didapat dengan cara tidak baik, akan berakhir tidak baik pula
93
Sebuah hikmah
94
Menggelikan
95
95
96
96
97
97
98
Sebuah penantian
99
99
100
100
101
101 S2
102
102 S2
103
103 S2
104
104 S2
105
105 S2
106
106 S2
107
107 S2
108
108
109
109 S2
110
110 S2
111
111 S2
112
112
113
113
114
114 S2
115
115
116
116 S2
117
117 S2
118
118 S2
119
119 S2
120
120 S2
121
121 S2
122
122 S2
123
123 S2
124
124
125
125 S2
126
126 S2
127
127
128
128 S2
129
129 S2
130
130 S2
131
131 S2
132
132 S2
133
133 S2
134
134 S2
135
135 S2 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!