“Benar, Tuan muda! Yang membedakan dari ketiganya hanya nama belakangnya saja. Seperti yang anda lihat sendiri, mendiang Axlyn adalah anak sulung pada keluarga tersebut. Usianya hanya terpaut satu tahun saja antara Axlyn dan Ashlyn, berbeda dengan Alicia dia anak bungsu yang usianya 7 tahun lebih muda dari Ashlyn.” Max sedikit menjelaskan dari informasi yang dua dapatkan.
“Selain itu, sepertinya Nona Ashlyn mengambil beberapa jenis pekerjaan sekaligus untuk membiayai rumah sakit ibunya yang menderita penyakit jantung dan adiknya yang masih sekolah, _....”
“Jadi, karena itulah kemarin kita melihat dia menjadi kurir di siang hari dan menjadi pelayan restaurant di malam hari?” celetuk Matt, tanpa sadar dia memotong penjelasan yang sedang Max berikan.
“Emm, … Sepertinya begitu, bahkan ada beberapa pekerjaan lain yang dia ambil!” Max pun membenarkan.
“Saya tidak apa yang terjadi, tapi sepertinya alasan Axlyn terjun sebagai pembunuh bayaran adalah untuk membantu keuangan keluarganya. Dan setelah Axlyn di nyatakan meninggal dalam kecelakaan, Ashlyn ‘lah yang menjadi pengganti sebagai tulang punggung keluarganya.” Max kembali menjelaskan.
“Bagaimana dengan Ayahnya dan keluarganya yang lain?” tanya Luca yang tidak menemukan nama ayahnya di dalam kartu keluarga itu dan informasi tentang kerabat jauh maupun dekatnya.
“Saya tidak menemukan informasi tentang itu. Sebab ibu mereka di kenal sebagai wanita penghibur di salah satu klub mewah di negara K dan ada pula yang mengatakan bahwa dia adalah simpanan dari para gangster, pejabat nakal dan banyak informasi yang tidak tahu kebenarannya,” jelas Max yang tidak enak hati saat menjelaskan soal ibu mendiang Axlyn.
“Coba cari tahu lebih banyak tentang ini!” perintah Luca pada Max.
“Baik, Tuan muda!” sahut Max.
“Bagaimana dengan informasi yang kau dapatkan, Matt?”
Kini Luca pun beralih pada Matt, meskipun dia sangat tertarik dengan keluarga Axlyn tetapi dia tidak boleh mengabaikan tujuan dia datang ke negara itu. Kemudian Matt segera memberikan berkas informasi yang dia dapatkan.
“Semua jadwal mereka sudah tertulis di dalamnya, Tuan muda! Saya juga sudah menempatkan beberapa orang untuk mengawasi mereka secara diam-diam. Dari jadwal tersebut bisa kita lihat bahwa mereka sering bertemu dengan Ceo WL Group yang di pimpin oleh Leonard Luiz Gustavo.” Giliran Matt yang memberikan penjelasan.
“WL Group? Leonard Luiz Gustavo?” gumam Luca seakan sudah merasakan sesuatu yang tidak beres dengan orang itu.
“Apakah kau mendapatkan informasi lain tentangnya?” tanya Luca yang semakin penasaran.
Matt mulai mendekat pada Luca dan berbisik, “Tuan, sepertinya dia ‘lah mafia yang harus kita hadapi nantinya! Tapi untuk sekarang saya tidak bisa menemukan apapun tentangnya.”
“Haish, … Kenapa kau harus berbisik segala! Kau bisa ‘kan mengatakan secar langsung saja.” Luca berdecak kesal dan mendorong Matt untuk menjauh darinya.
“Hehehee, … Maaf, Tuan! Saya sedikit terbawa suasana,” ucap Matt sambil tersenyum sendiri seperti orang gila.
“Kau cari tahu juga lebih banyak tentang WL Group dan orang bernama Leonard itu!” perintah Luca yang tidak ingin ambil pusing kelakuan konyol Matt.
“Siap, Boss! Eeeh, … Tuan maksudnya!” sahut Matt yang kelakuannya semain hari semakin mirip Felix.
“Kalian bersiaplah untuk mengunjungi HK Group lagi!” ujar Luca.
“Baik, Tuan muda! Saya akan menunggu anda di mobil,” sahut Matt.
“Saya akan menunggu anda di depan pintu,” sahut Max.
“Emmm, … Kalian pergilah!” usir Luca.
Max dan Matt pun meninggalkan kamar Luca dan menunggu di posisi masing-masing. Sementara Luca segera bersiap, dia mengambil setelan jas mahalnya yang berwarna biru navi. Tidak lupa, dia harus selalu mengenakan arlogi mahalnya dan menata sedikit rambutnya.
Sempurna, …
Itulah kata yang tepat untuk menilai penampilan seorang Luca Cano Xavier yang dingin, tampan mempesona.
Selesai dengan penampilan terbaiknya, Luca pun segera keluar dari kamarnya menuju ke restaurant yang ada di dalam hotel untuk sarapan sebelum dia melakukan aktivitasnya.
Sebab dia tidak ingin terkena omelan dari Mamahnya hanya kerena melewatkan jam makan.
Setelah selesai dnegan sarapannya, Luca langsung menuju ke perusahaan HK Group. Dan seperti dugaan Luca sebelumnya, baik Robert dan Henry menggunakan berbagai alasan untuk menghindari pertemuan dengan Luca.
“Maaf, Tuan! Tapi hari ini Tuan Robert tidak datang ke perusahaan,” ujar sang resepsionis yang langsung bisa mengenali Luca.
“Tidak apa, Max! Kita pergi dari sini,” perintah Luca dengan santainya.
“Baik, Tuan muda!” sahut Max.
Mereka pun langsung kembali ke dalam mobil, dimana Matt memang sudah menunggunya atas perintah sebelumnya dari Luca. Begitu berada di dalam mobil, Luca segera menyuruh Matt untuk melacak keberadaan Robert saat ini.
“Matt, tanyakan kepada mereka dimana lokasi Robert sekarang!” perintah Luca.
“Siap, Tuan muda!”
Matt pun segera meraih ponselnya dan mulai menghubungi seseorang. Tidak perlu waktu lama, Matt pun menemukan jawabnya.
Ternyata Robert dan Henry sedang memancing di salah satu Villa yang berada di pedesaan, sekaligus untuk menyembunyikan diri dari Luca maupun Leo.
“Mereka sedang berada di villa yang ada di pedesaan, sepertinya memang mereka mencoba menghindari kita, Tuan muda! Haruskah kita pergi ke sana, Tuan muda?” Matt menanyakan keputusan dari Luca.
“Hentikan mobilnya sekarang juga!” perintah Luca setengah berteriak.
Namun, pandangan Luca tertuju pada hal lain. Dia pun menyuruh Matt untuk segera menghentikan mobilnya, hingga membuat Matt harus berhenti mendadak.
Tanpa buang waktu, Luca segera berlari keluar dari mobil dan menghampiri seorang wanita yang terlihat terjatuh dari motornya.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Luca dengan raut wajah yang terlihat sangat cemas.
“Ouh, … Yaa, … Aku tidak apa-apa, hanya sedikit lecet saja,” jawab wanita itu yang terpesona dengan ketampanan Luca.
Siapa sangka, Luca kembali kehilangan akal sehatnya ketika melihat wanita berwajah mirip Axlyn itu terjatuh dari sepeda motornya. Tanpa peduli bahwa wanita itu Axlyn atau Ashlyn, Luca langsung berlari untuk membantunya.
“Kemarilah, aku akan membantu berdiri!”
Luca mengulurkan tangannya yang di sambut hangat oleh Ashlyn. Kemudian, dia membantu Ashlyn berjalan ke tepi jalan.
Disaat yang bersamaan, Matt dan Max juga tiba di sana lalu membantu mengamankan sepeda motor dan memungut paket yang berserakan di jalan.
“Tu, _....”
Ketika Matt ingin memanggil Luca seperti biasanya, dia segera menyadari isyarat dari Tuannya itu untuk merahasiakan identitasnya yang sebenarnya. Matt pun segera meralat perkataannya dan beralih menanyakan keadaan Ashlyn.
“Tuan muda, ingin kita menyembunyikan identitasnya! Sebaiknya kau peka sedikit,” bisik Max pada Matt yang berada di sebelahnya.
“Nona Ashlyn, apakah kau baik-baik saja?” tanya Matt yang menghampiri Ashlyn.
^^^Bersambung, ....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari....
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Muhammad Fauzi
clbk
cinta lama balik kampung
/Proud//Proud//Proud//Proud/
2024-06-16
0
Alexandra Juliana
Kirain mrk Triplets
2024-02-21
0
Ramlah Kuku
aku kira kembar ternyata saudara
2024-02-01
0