Makan malam pun di mulai di sertai dengan candaan ringan satu sama lain, terlebih lagi kelakuan menggemaskan Kayla dan Vania yang terlihat seperti anak kembar membuat suasana pada malam itu benar-benar sangat istimewa.
Di tengah canda mereka, hanya Luca yang terdiam sejak awal. Di saat itu juga Luca menyadari bahwa perkataan Lucia memang benar, sekarang dia benar-benar merasa seperti orang asing di tengah keluarganya sendiri.
Luca pun menundukkan wajahnya berusaha menahan tangisannya. Luca sudah kehilangan Axlyn, dia tidak ingin kehilangan keluarganya juga.
Dengan suara bergetar Luca berkata, “Maaf, …”
Semua orang pun langsung terdiam dan menatap ke arah Luca yang sedang tertunduk dengan tubuh yang gemetar, isak tangis mulai terdengar hingga membuat Zhia langsung menghampiri dan mendekap Luca di dalam pelukannya.
“Jangan menangis, sayang! Jika kau ingin mengatakan sesuatu pada kami, maka katakan saja!” ujar Zhia seraya membelai lembut puncak kepala putra sulungnya itu.
Beberapa saat Luca memang tetap menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang Mamah. Begitu sudah merasa lebih tenang dan siap untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan, Luca pun mendongakkan kepalanya.
Melihat satu persatu wajah orang yang selama ini menyayangi dan mengkhawatirkan keadaaan nya.
“Ada apa, Luca?” tanya Rayden yang terlihat khawatir, karena tiba-tiba melihat Luca menangis setelah perdebatan mereka tadi siang saat di kantor.
“Papah! Luca ingin minta maaf pada Papah, Mamah, Luci dan semua orang yang selama ini menyayangi Luca dan khawatir dengan keadaan Luca. Walaupun selama itu juga Luca sangat egois dengan hanya memikirkan diri Luca sendiri, perasaan Luca sendiri tanpa peduli dengan yang lainnya. Luca sungguh meminta maaf pada kalian semua!”
Perasaan lega seketika memenuhi hati dan pikiran Luca bersamaan dengan permintaan maafnya. Meskipun dia kembali menunduk, karena malu menatap orang-orang yang saat ini tengah memandang ke arahnya.
Rayden kemudian beranjak dari tempat duduknya berjalan menghampiri Luca dan langsung memeluk tubuh putra sulungnya itu seraya berkata, “Hay, boy! Kami semua mengerti perasaanmu, hanya saja kami tidak mau kau terus terjebak di dalam kesedihan dan perasaan kehilanganmu itu.”
“Maafkan Luca, Pah! Yang tidak mau mengerti maksud kebaikan Papah dan semua orang!” ucap Luca sembari membalas pelukan Papahnya.
“Tidak apa-apa, Nak! Yang terpenting sekarang kau sudah menyadari kesalahanmu!” Rayden kembali merasa bangga dengan putra sulung kebanggaannya itu.
“Iya, sayang! Asal kau tahu betapa bersabarnya kami menunggumu kembali menjadi Luca yang dulu lagi,” ujar Zhia yang ikut memeluk suami dan putra sulungnya itu.
Semua orang bahkan terbawa suasana haru yang di ciptakan Luca dan orang tuanya itu. Mereka pun saling berpelukan dengan keluarga kecilnya masing-masing.
Julia, Noland dan Kakek Roman saling merangkul. Will bersama Alea dan putranya yang sebenarnya enggan untuk berpelukan. Jaydon, Felix dan Levi pun juga tidak mau kalah.
Tampak Lucia tak kuasa menahan tangisannya, sesungguhnya dia tidak tahan marah berlama-lama dengan saudara kembarnya itu.
Ternyata waktu yang di berikan Lucia sampai besok pagi terasa begitu lama baik untuk Luca maupun Lucia, karena baru berlalu beberapa jam saja mereka saling diam sekarang Luca sudah menyadari kesalahannya.
“Luci, …”
Hingga Luca memanggil nama adik kembarnya ketika mata mereka saing bertemu. Dia pun segera menghampiri Lucia dan langsung memeluknya membuat Levi harus sedikit mengalah pada saat itu. Keduanya saling menangis dan meminta maaf satu sama lain.
“Maafkan, Kakak karena sudah membohongimu selama ini,” ucap Luca sembari memeluk erat adik kembarnya.
“Luci, juga meminta maaf pada Kakak! Luci menyesal mengatakan hal kasar itu pada Kakak saat itu.” Lucia pun juga meminta maaf.
“Tidak! Karena perkataanmu Kakak menjadi menyadari kesalahan Kakak selama ini. seharusnya Kakak berterima kasih kepadamu,” ujar Luca.
“Papah, Kakak Luca cengeng! Masa sudah besar masih menangis!”
Sampai celetukan dari Kayla membuat suasana haru itu berubah menjadi penuh tawa. Tawa Rayden dan semua orang menepis suasana haru yang sebelumnya. Siapa sangka celetukan polos dari anak Felix itu seketika langsung mencairkan suasana di sana.
“Hahahaaa, … Felix, kelakuan anakmu ternyata tidak jauh dari bapaknya ‘yah!” sindir Will secara langsung.
“Hay, Kayla ini putriku tentu saja harus mirip dengan Papahnya! Siapa suruh kau tidak membuat anak perempuan yang menggemaskan seperti putriku ini,” sahut Felix yang dengan gemas mencium pipi chubby Kayla.
“Asal kau tahu ‘yah! Aku dan Alea membuatnya setiap hari, tapi memang belum rejeki harus gimana lagi!” ujar Will.
“Aku waktu seumur Kayla juga sangat menggemaskan!”
Tiba-tiba Nathan yang terkenal sangat pendiam membuka suara. Sebab dia tidak terima di bandingkan secara tidak langsung dnegan Kayla.
Sontak reaksi dari Nathan pun menambah gelak tawa dari semua orang di sana, di tambah lagi raut wajah Nathan terlihat sangat menggemaskan pada saat itu.
Ketika semua sedang asyik membanggakan anak masing-masing. Tiba-tiba kedatangan Triple R mengalihkan pandangan semua orang.
“Kak Lucia, kami pulang!” seru Rayga.
Dia langsung berlari menghampiri Lucia, tetapi saat ingin memeluknya secara spontan Levi dan Luca menghadangnya dengan menggunakan tubuh mereka. Kelakuan konyol mereka pun kembali mengundang gelak tawa semua orang yang ada di sana.
“Haish, … Bersihkan dulu tubuhmu sebelum memeluknya! Kalian tahu ‘kan kalau Lucia saat ini sedang mengandung. Tidak baik orang yang membawa virus dari luar mendekati wanita hamil,” ujar Luca.
“Kak Luca pikir aku ini virus apa? Aku hanya ingin memeluk Kak Lucia sebentar untuk melepas rindu ‘kok!” protes Rayga dengan wajah cemberutnya.
“Tidak boleh! Bersihkan dirimu dulu sana kalau mau memeluk Lucia,” perintah Luca menegaskan.
Keduanya pun asyik berdebat, sementara itu Regis dan Ryuga yang menyadari perubahan sikap Luca pun menatap Mamah dan Mamahnya untuk meminta penjelasan perihal perubahannya tersebut.
Rayden pun menunjuk ke arah Lucia, Regis dan Ryuga pun langsung mengerti bahwa Lucia adalah jawaban dari pertanyaan mereka.
Beberapa hari pun berlalu, Luca benar-benar kembali menjadi Luca yang dulu. Sepulang kerja Luca tidak lagi menghabiskan waktunya di ruang kerjanya, tetapi dia menghabiskan waktunya untuk kumpul bersama keluarganya.
Agar semakin menambah meriah suasana, terkadang Regis dan Rayga menculik anak Felix dan Jaydon untuk di jadikan teman bermain mereka.
Namun, siapa sangka kebahagiaan itu hanya bertahan sebentar saja. Sebab masalah perusahaan membuat Luca harus pergi ke negara H untuk menyelesaikan masalah tersebut.
^^^Bersambung, ....^^^
...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...
...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari....
...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...
...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...
...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....
...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...
...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...
...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...
...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
LENY
GOOD JOB LUCY AKHIRNYA LUCA SADAR. BENAR APA YG DIKATAKAN LUCY👍
2024-10-08
0
Ramlah Kuku
itu kan enak luca
2024-02-01
0
iyufiksyi
.
2023-12-24
0