Bayangan Tentangnya

“Yahh, … Kau sendiri juga tidak di jodohkan dengan orang lain, tapi kenapa kau malah melakukannya pada putramu!” seru Zhia dengan nada bicaranya yang semakin meninggi.

“Aku tidak menjodohkan mereka, Zhi! Aku hanya ingin memperkenalkan mereka berdua saja.”

Rayden kembali menjelaskan, hingga pada akhirnya mereka berdua malah berdebat.

Regis awalnya memperhatikan kedua orang tuanya yang sedang berdebat, lalu dia beralih memperhatikan Luca yang tampak diam seakan sedang berada di dunianya sendiri.

Setelah meninggalnya Axlyn, Regis memang tidak pernah melihat ekspresi Luca lagi selain ekspresi dinginnya.

“Kak Luca!” panggil Regis.

“Mah! Pah, Luca akan berangkat sekarang! Ada berkas penting yang harus Luca selesaikan hari ini!” Luca kemudian pamit pada kedua orang tuanya.

“Kau sudah mau berangkat sekarang? Kenapa kita tidak berangkat bersama saja,” ajak Rayden pada putra sulungnya.

“Tidak, Pah! Pulang kerja nanti, Luca harus mengunjungi suatu tempat,” tolak Luca dengan lembut.

Tanpa di tanyakan lagi, baik Rayden maupun Zhia dan Regis sudah mengetahui tempat yang akan menjadi tujuan Luca setiap pulang kerja yaitu makam Axlyn.

Itulah salah satu kegiatan lain yang Luca lakukan. Selain menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja, Luca juga menghabiskan waktunya setelah pulang kerja dengan duduk di samping makam Axlyn.

Rayden, Zhia dan anggota keluarga lainnya tidak bisa berbuat apapun ataupun melarang Luca.

Selama Luca tidak melakukan hal bodoh atau menyakiti dirinya sendiri, maka Rayden dan yang lainnya tidak masalah Luca menjalani hari-harinya sesuai dengan keinginannya.

“Lalu bagaimana dengan pertemuanmu dengan putri rekan bisnis Papah?” tanya Rayden memastikan kedatangan Luca.

“Aish, kau ini!” desis Zhia yang menatap tajam pada suaminya, karena tetap saja mengungkit tentang perjodohan untuk Luca.

“Nak, abaikan saja perkataan Papahmu barusan! Kau tidak perlu menghadiri atau menemui wanita itu. Lakukan ‘lah apa yang ingin kau lakukan, karena hidupmu adalah milikmu sendiri,” ujar Zhia kepada putranya.

“Luca mengerti, Mah! Tapi sepertinya Luca bisa menemuinya sebentar! Seperti yang Papah katakana tidak ada salahnya kalau kita saling mengenal dulu.”

Tidak ingin membuat kedua orang tuanya kecewa, Luca pun memutuskan untuk menuruti permintaan keduanya.

Setelah itu, Luca segera meninggalkan kediaman Xavier dan segera masuk ke dalam mobilnya, dimana supirnya sudah menunggunya sejak tadi.

...****************...

Setibanya di perusahaan, Luca yang selalu datang tepa waktu segera di sambut oleh para karyawannya.

Jangan di tanya lagi, apakah Luca menjadi pria idaman dari para karyawan wanitanya karena jawaban tentu saja sudah pasti hampir semuanya menaruh hati pada boss tampannya itu.

“Selamat pagi, Direktur Luca!” sambut para karyawannya sembari membungkuk memberi hormat kepada Luca.

“Pagi semuanya! Kembali ke tempat kalian masing-masing!” balas Luca dengan raut wajah dinginnya.

“Luca!” seru Will yang baru saja tiba di perusahaan dan di saat bersamaan dia melihat Luca sedang berjalan masuk ke dalam perusahaan.

“Paman Will, kau sedikit terlambat lagi hari ini!” ujar Luca dengan dinginnya.

“Maaf, bibimu sedang tidak enak badan dan Paman harus mengantar Nathan terlebih dahulu ke sekolahnya,” jelas Will sembari menunjukan senyum canggungnya.

“Ouh, … Begitu!” sahut Luca seolah mengerti.

“Papahmu belum datang, bukan?” tanya Will memastikan.

“Belum, Papah masih berdebat dengan Mamah di rumah,” jawab Luca sembari melanjutkan langkah kakinya yang tadi sempat terhenti karena kedatangan Will.

“Syukurlah,” ucap Will seraya mengelus pelan dadanya perlahan.

“Aneh, orang mereka sedang berdebat malah di syukuri!” gumam Luca yang menatap heran akan tingkah Will itu.

Namun, Luca tidak begitu memperdulikannya. Dia pun segera berjalan menuju ke ruangannya, di ikuti sang sekertaris pribadinya yang bernama Nana.

Kalau yang sudah mengikuti kisah si kembar dari awal, maka kalian pasti mengingat tentang salah satu karyawan Rayden yang di kerjai si kembar ketika ingin membongkar identitas Papahnya yang seorang ketua mafia.

Luca lalu mengerjakan semua pekerjaan dengan sangat serius. Dan seperti biasanya, setiap jam makan siang dia akan datang ke ruangan Papahnya dengan terpaksa.

Hingga tiba waktunya sebelum jam pulang kerja, Rayden tiba-tiba mendatangi ruangan Luca untuk mengingatkan tentang kencan buta yang sudah di aturnya.

Tok, … Tok, … Tok, ….

Suara pintu ruangan Luca di ketuk dari luar. Mendengar suara ketukan itu, Luca pun berkata, “Masuklah!”

Pintu pun terbuka menampakan sosok Rayden yang langsung tersenyum ketika Luca menatap kedatangannya dengan wajah dingin ciri khas Luca.

Sudah terbiasa dengan cara putranya menatapnya, Rayden pun mengabaikannya dan berjalan santai menghampirinya.

“Ada apa, Pah?” tanya Luca tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputernya.

“Hhehehe, … Kau tidak lupa ‘kan kalau hari ini ada janji?” tanya Rayde balik untuk memastikan.

“Iya, Luca ingat! masih ada waktu sekitar 30 menit lagi untuk jadwal pertemuannya,” jawab Luca sembari memeriksa jam tangan yang dia kenakan saat itu.

“Baguslah! Papah sangat berharap kalau kali ini kau akan cocok dengannya,” ujar Rayden dengan wajah penuh harap.

“Papah tidak akan memaksakan perjodohan ini pada Luca, bukan?” cecar Luca dengan tatapan penuh menyelidik.

“Tidak, Papah hanya ingin kalian saling mengenal lebih dahulu. Setelah itu, terserah kalian akan ,melanjutkan hubungan yang lebih jauh atau tidak,” jelas Rayden yang tidak mau putra sulungnya salah paham, kalau tidak Zhia yang pasti kan bertindak.

P

“Baguslah, kalau Papah masih menepati janji!” sahut Luca yang sama persis meniru cara bicara Rayden yang sebelum.

“Aish, … Kau ini sengaja meniru cara bicara Papah ‘yah!” seru Rayden yang langsung menyadarinya.

“Sudahlah, Pah! Mungkin itu hanya perasaan Papah saja, kalau begitu Luca akan pergi dulu untuk pertemuan sudah Papah atur ini,” pamit Luca yang meninggalkan Rayden begitu saja.

“Sialan bocah itu! Mirip siapa ‘sih dia,” umpat Rayden yang harus menahan amarahnya lagi dan lagi.

...****************...

Setibanya di restaurant mewah yang di maksud oleh Papahnya, Luca pun segera mencari lokasi meja yang sudah di pesan. Ternyata wanita yang akan menjadi teman kencan buta nya sudah lebih dulu di bandingkan dirinya.

Sesaat Luca terkejut, ketika melihat sosok wanita itu yang terlihat belakang tubuhnya yang terlihat sama dengan sosok mendiang Axlyn.

Bentuk tubuhnya yang kecil, rambut panjangnya yang bergelombang dan kulitnya yang seputih susu sama persis seperti Axlyn.

Dan ketika wanita itu menatap ke arahnya, Luca seolah sedang melihat sosok Axlyn yang sedang menunggunya.

“Axlyn!”

Tanpa sadar Luca menyebut wanita itu sebagai Axlyn, tapi hal itu tidak bertahan lama. Suara wanita itu yang menyapa Luca membuatnya tersadar, bahwa semua yang barusan dia lihat hanya bayangan saja dari otaknya yang terus memikirkan tentang Axlyn.

“Tuan Luca, apakah itu anda?” tanya wanita itu dengan senyuman terbaik.

^^^Bersambung, ....^^^

...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...

...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari pukul 08.00 am....

...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...

...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...

...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....

...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...

...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...

...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...

...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

Tuan luca

2024-01-31

0

Neneng Ulvia

Neneng Ulvia

ingat disuruh beli ice cream

2023-12-23

0

iyufiksyi

iyufiksyi

lanjut

2023-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Kemarahan Luca
2 Masih Tetap Bertahan
3 Selepas Kepergiannya
4 Kekhawatiran Keluarga
5 Cara Melewati Harinya
6 Bayangan Tentangnya
7 Muncul Masalah
8 Mengunjungi Keluarga Xavier
9 Tugas Dan Tanggung Jawab
10 Perasaan Dilema
11 Pertengkaran Pertama Double L
12 Keputusan Luca
13 Menyadari Kesalahan
14 Perjalanan Bisnis
15 Bukan Halusinasi
16 Ashlyn, Bukan Axlyn
17 Rasa Penasaran
18 Fakta Mengejutkan
19 Mencoba Mendekati
20 Terjebak Kebohongan Sendiri
21 Berurusan Dengan Mafia Lagi
22 Penyamaran
23 Pelayan Dingin Nan Menawan
24 Keributan Di Tempat Kerja
25 Memberi Pelajaran
26 Curhatan Hati Ashlyn
27 Janji Bertemu Lagi
28 Keluarga Yang Misterius
29 Penderitaan Max Dan Matt
30 Beban Berat
31 Pria Idaman Para Gadis
32 Kepanikan Max & Matt
33 Bertemu Alicia
34 Melimpahkan Pekerjaan
35 Hampir Ketahuan
36 Musuh Mulai Bergerak
37 Memperingati Atau Diperingati?
38 Informasi Yang Sangat Mengejutkan
39 Akankah Terulang Lagi?
40 Datang Tepat Waktu
41 Perhatian Luca
42 Pertemuan Dengan Sang Ibu
43 Kabar Bahagia
44 Semua Mulai Terbongkar
45 Masa Lalu Axlyn
46 Perbedaan Pendapat
47 Target Balas Dendam
48 Masa Lalu
49 Keputusan Luca
50 Perbedaan Pendapat
51 Ketika Queen Mafia Turun Tangan
52 Ada Yang Berbeda
53 Kembali Membuat Masalah
54 Ashlyn, Jatuh Cinta
55 Kedatangan Trio Somplak
56 Trio Somplak & Duo M
57 Pertemuan Dengan Leonard
58 Terbongkar
59 Tiba-tiba Menghilang
60 Ketahuan
61 Keras Kepalanya Bumil
62 Mulai Terkuak
63 Semua Hanya Kebohongan
64 Luca CS Menggila
65 Hanya Di Manfaat
66 Datangnya Bantuan
67 Pertemuan Ayah & Putrinya
68 Mengakui Semuanya
69 Ashlyn, Bukan Pengganti
70 Kekecewaan Ashlyn
71 Tidak Sengaja Bertemu
72 Pembagian Tugas
73 Takdir Tak Terduga
74 Menjalankan Rencana
75 Team Normal vs Team Abnormal
76 Semua Kacau
77 Semakin Kacau
78 Arti Sebuah Keluarga
79 Kemunculan Sang Ayah
80 Persiapan
81 Kembali Bersama
82 Waktunya Pengakuan
83 Buah Kejujuran
84 Kemarahan Ashlyn
85 Harus Banyak Bersabar
86 Mulai Galau
87 Tips Ala Papah Rayden
88 Kebetulan Yang Di Rencanakan
89 Dalam Diam Memperhatikan
90 Curhat Melalui Sebuah Lagu
91 Hasilnya Selalu Gagal
92 Pertemuan Terakhir
93 Akhirnya Pergi
94 Saling Memikirkan
95 Di Mulainya Rencana Balas Dendam
96 Hilangnya Max & Matt
97 Mulai Menerima
98 Menghilang Lagi
99 Dalang Penculikan
100 Diluar Kendali
101 Penculikan Ashlyn
102 Telepon Dari Alicia
103 Tidak Mendapat Ijin
104 Dilema Besar
105 Dijadikan Sandera
106 Sebuah Jebakan
107 Mencoba Bertahan
108 Kelicikan Joshua
109 Keputusan Sulit
110 Kedatangan Joana
111 Berakhir Dengan Pertarungan
112 Duet Maut Luca & Leo
113 Pemandangan Indah
114 Akhirnya Di Maafkan
115 Pengakuan Cinta
116 Janji Makan Malam
117 Mengunjungi Makam Axlyn
118 Always Be Happy
119 Happy Wedding
120 Happy Ending
121 Anak Kembar Sang Mafia Season 5 {Cucu Kembar Sang Mafia}
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Kemarahan Luca
2
Masih Tetap Bertahan
3
Selepas Kepergiannya
4
Kekhawatiran Keluarga
5
Cara Melewati Harinya
6
Bayangan Tentangnya
7
Muncul Masalah
8
Mengunjungi Keluarga Xavier
9
Tugas Dan Tanggung Jawab
10
Perasaan Dilema
11
Pertengkaran Pertama Double L
12
Keputusan Luca
13
Menyadari Kesalahan
14
Perjalanan Bisnis
15
Bukan Halusinasi
16
Ashlyn, Bukan Axlyn
17
Rasa Penasaran
18
Fakta Mengejutkan
19
Mencoba Mendekati
20
Terjebak Kebohongan Sendiri
21
Berurusan Dengan Mafia Lagi
22
Penyamaran
23
Pelayan Dingin Nan Menawan
24
Keributan Di Tempat Kerja
25
Memberi Pelajaran
26
Curhatan Hati Ashlyn
27
Janji Bertemu Lagi
28
Keluarga Yang Misterius
29
Penderitaan Max Dan Matt
30
Beban Berat
31
Pria Idaman Para Gadis
32
Kepanikan Max & Matt
33
Bertemu Alicia
34
Melimpahkan Pekerjaan
35
Hampir Ketahuan
36
Musuh Mulai Bergerak
37
Memperingati Atau Diperingati?
38
Informasi Yang Sangat Mengejutkan
39
Akankah Terulang Lagi?
40
Datang Tepat Waktu
41
Perhatian Luca
42
Pertemuan Dengan Sang Ibu
43
Kabar Bahagia
44
Semua Mulai Terbongkar
45
Masa Lalu Axlyn
46
Perbedaan Pendapat
47
Target Balas Dendam
48
Masa Lalu
49
Keputusan Luca
50
Perbedaan Pendapat
51
Ketika Queen Mafia Turun Tangan
52
Ada Yang Berbeda
53
Kembali Membuat Masalah
54
Ashlyn, Jatuh Cinta
55
Kedatangan Trio Somplak
56
Trio Somplak & Duo M
57
Pertemuan Dengan Leonard
58
Terbongkar
59
Tiba-tiba Menghilang
60
Ketahuan
61
Keras Kepalanya Bumil
62
Mulai Terkuak
63
Semua Hanya Kebohongan
64
Luca CS Menggila
65
Hanya Di Manfaat
66
Datangnya Bantuan
67
Pertemuan Ayah & Putrinya
68
Mengakui Semuanya
69
Ashlyn, Bukan Pengganti
70
Kekecewaan Ashlyn
71
Tidak Sengaja Bertemu
72
Pembagian Tugas
73
Takdir Tak Terduga
74
Menjalankan Rencana
75
Team Normal vs Team Abnormal
76
Semua Kacau
77
Semakin Kacau
78
Arti Sebuah Keluarga
79
Kemunculan Sang Ayah
80
Persiapan
81
Kembali Bersama
82
Waktunya Pengakuan
83
Buah Kejujuran
84
Kemarahan Ashlyn
85
Harus Banyak Bersabar
86
Mulai Galau
87
Tips Ala Papah Rayden
88
Kebetulan Yang Di Rencanakan
89
Dalam Diam Memperhatikan
90
Curhat Melalui Sebuah Lagu
91
Hasilnya Selalu Gagal
92
Pertemuan Terakhir
93
Akhirnya Pergi
94
Saling Memikirkan
95
Di Mulainya Rencana Balas Dendam
96
Hilangnya Max & Matt
97
Mulai Menerima
98
Menghilang Lagi
99
Dalang Penculikan
100
Diluar Kendali
101
Penculikan Ashlyn
102
Telepon Dari Alicia
103
Tidak Mendapat Ijin
104
Dilema Besar
105
Dijadikan Sandera
106
Sebuah Jebakan
107
Mencoba Bertahan
108
Kelicikan Joshua
109
Keputusan Sulit
110
Kedatangan Joana
111
Berakhir Dengan Pertarungan
112
Duet Maut Luca & Leo
113
Pemandangan Indah
114
Akhirnya Di Maafkan
115
Pengakuan Cinta
116
Janji Makan Malam
117
Mengunjungi Makam Axlyn
118
Always Be Happy
119
Happy Wedding
120
Happy Ending
121
Anak Kembar Sang Mafia Season 5 {Cucu Kembar Sang Mafia}

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!