Keputusan Luca

“Sudahlah, kita berhenti saja membahas tentang ini! Aku sudah lelah semua orang menyudutkan aku seperti ini,” ujar Luca dengan frustasi sembari mengalihkan pandangannya dan focus menatap jalanan di hadapannya.

“Hentikan mobilnya!” perintah Lucia yang sudah berderai air mata.

Benar apa yang di katakan papahnya, sekarang Luca sudah sangat berbeda dari Luca yang dulu.

Luca memang tidak membentaknya ataupun memarahinya, tetapi Lucia bisa merasakan bahwa Kakak kembarnya itu telah sangat berubah dalam segala hal terutama sikapnya.

“Kenapa kau ingin berhenti? Rumah kita masih jauh, Luci!” ujar Luca yang sekilas menatap ke arah adiknya.

Luca pun sangat terkejut ketika melihat melihat adik kembarnya yang sedang menangis dalam diam.

Namun, dia lebih terkejut lagi dengan perkataan Lucia yang berkata, “Hentikan mobilnya! Lebih baik aku jalan kaki dari sini dari pada satu mobil dengan orang asing!”

“Luci, apa maksudmu! Kenapa kau menganggap Kakakmu sendiri sebagai orang asing?” tanya Luca dengan frustasi.

“Kau bukan Kakakku! Kakakku tidak akan pernah bersikap seperti ini!” jawab Lucia.

“Jika memang kau Kakakku, maka kau tidak akan membantah Papah! Kau tidak akan berkata seperti itu padaku dan kau tidak akan pernah berpura-pura semua baik-baik saja. Jadi, hentikan mobilnya sekarang! Karena aku tidak tahan satu mobil dengan orang asing!” sambung Lucia dengan penuh penekanan di setiap katanya.

“Luci, _....”

“Aku bilang hentikan mobilnya sekarang!” bentak Lucia membuat seketika terdiam dengan raut wajah sedihnya.

“Maaf, … Maaf, Luci! Tapi bisakah kau memberikan Kakakmu ini sedikit waktu untuk merenungkan setiap kesalahanku!” Luca meminta dengan sangat.

“Merenungkan tentang apa lagi? Bukankah selama ini Kakak selalu merasa benar! Aku, Papah dan yang lainnya yang bersalah karena tidak mau mengerti perasaan Kakak. Bukankah itu yang Kakak pikirkan selama ini!” cecar Lucia.

“Tidak, Kakak yang salah! Kakak yang membiarkan kesedihan dan rasa kehilangan ini mengubah mu seperti ini. Kakak, _....”

“Besok pagi! Luci hanya akan memberi Kakak waktu untuk berpikir sampai besok pagi! Jika Kakak tidak bisa merenungkannya sampai saat itu, maka jangan pernah menemui Luci lagi!” potong Lucia yang memberikan batas waktu untuk Luca memperbaiki hubungan mereka.

“Baiklah, meskipun Kakak rasa itu tidak cukup!” ujar Luca yang hanya bisa mengalah.

“Enam bulan, bukanlah waktu yang singkat untuk berpikir dengan jernih apa yang harus di lakukan!” sahut Lucia seolah bicara sendiri padahal jelas itu di tunjukan kepada Luca.

“Aku mengerti!” jawab Luca, setelah itu keduanya saling diam hingga tiba di kediaman Xavier.

Luca berniat membantu Lucia saat turun dari mobil, tetapi dengan sengaja Lucia menolak bantuan tersebut. Luca pun hanya terdiam, hingga Zhia dan yang lainnya menghampiri mereka.

Lucia berusaha bersikap seperti tidak terjadi apapun, tapi tidak dengan Luca yang terlihat jelas di wajahnya.

“Luci! Luca, kalian sudah pulang! Lalu dimana Levi dan Papah kalian?”

Zhia menyambut kedatangan Lucia dengan pelukan hangatnya. Dia yang memang sudah mendengar penjelasan dari Noland dan Julia bahwa Lucia ingin menemui Luca dan Rayden terlebih dahulu. Maka dari itu, Zhia tidak lupa menanyakan tentang keberadaan Levi dan Rayden.

“Papah dan Kak Levi masih harus membicarakan sesuatu di kantor, karena merasa lelah Lucia meminta Kak Luca untuk mengantar pulang terlebih dulu!” jelas Lucia yang berusaha menutupi pertengkarannya dengan Luca.

“Ya sudah! Ayo, cepat masuk ke dalam!”

Zhia pun mengetahui bahwa putrinya sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Zhia dan Julia pun membawa Lucia masuk ke dalam Mansion, apalagi kehamilan Lucia membuat orang-orang di sekitarnya menjadi over protektif dengan keadaannya.

“Luca, kau juga masuklah!” Sedangkan Noland mengajak Luca yang tengah terdiam.

Zhia dan Julia membawa Lucia ke kamar yang sebelumnya Lucia tempati sebelum menikah dan tinggal dengan Levi. Dengan hati-hati, Zhia membantu putri kesayangannya itu berbaring. Sedangkan Julia membantu menyelimuti tubuhnya.

“Istirahatlah, sayang! Mau Mamah temani?” ujar Zhia sembari membelai lembut wajah putri kesayangannya yang sebentar lagi akan menjadi ibu.

“Ehm, … Mamah dan Grandma tidurlah di sebelah Luci,” pinta Lucia layaknya seorang anak kecil.

“Kau ini, sudah mau menjadi seorang ibu tapi masih saja bersikap seperti anak-anak!”

Meskipun begitu, Julia dan Zhia tetap menuruti permintaan dari Lucia. Mereka membaringkan tubuhnya di sebelah Lucia, sehingga calon ibu muda itu kini berada di tengah antara Mamah dan Grandmanya.

...****************...

Sementara itu, Luca hanya mengurung dirinya di dalam kamar. Dia sedang merenungkan apa yang di katakan oleh adiknya, perkataan Papahnya dan perkataan semua orang yang selama ini Luca abaikan begitu saja.

“Kami tidak bermaksud apapun, Luca! Kami hanya menyayangkan pemuda berbakat seperti mereka berdua harus mati hanya karena Tuannya telah mati. Lagi pula mereka sudah menyadari kesalahannya,” ~Felix~

“Luca pertemuan dan perpisahan setiap orang itu sudah di takdirkan dan menjadi hal wajar bagi semua orang. Maka dari itu, jangan pernah kau terpaku pada satu orang karena rasa kehilangan itu! Cobalah lihat di sekitarmu, Luca! Semua orang yang selama ini menyayangi dan mencintaimu saat ini sedang mengkhawatirkan dirimu. Kau harus memikirkan perasaan mereka juga, seperti mereka memikirkan perasaanmu,” ~Levi~

“Jika memang kau Kakakku, maka kau tidak akan membantah Papah! Kau tidak akan berkata seperti itu padaku dan kau tidak akan pernah berpura-pura semua baik-baik saja. Jadi, hentikan mobilnya sekarang! Karena aku tidak tahan satu mobil dengan orang asing!” ~Lucia~

“Enam bulan, bukanlah waktu yang singkat untuk berpikir dengan jernih apa yang harus di lakukan!”

Namun, perkataan terakhir Lucia yang membuat adik kembarnya itu marah sampai sekarang terus terngiang-ngiang di dalam kepala Luca.

Bukan hanya perkataan Lucia yang terus terngiang, tetapi perkataan orang-orang di sekitarnya yang membuat Luca berada di dalam dilema yang mendalam.

“Sial! Sepertinya benar apa yang di katakan Luci bahwa perasaan kehilangan dan kesedihanku selama ini mengubah diriku menjadi orang lain,” gumam Luca yang mengumpat pada dirinya sendiri.

“Aku harus segera meminta maaf kepada Papah, Luci dan yang lainnya sebelum aku juga benar-benar kehilangan mereka,” sambung Luca yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.

Kemudian Luca berjalan keluar dari kamarnya mencari keberadaan orang-orang di kediaman Xavier. Hingga Luca tiba di ruang makan, dimana semua orang memang sedang menunggu kedatangan Luca untuk makan malam bersama.

Terlihat bahkan keluarga kecil Will, Jaydon dan Felix juga telah bergabung dengan untuk makan malam bersama dalam menyambut kedatangan Lucia dan Levi.

Luca pun tampak kebingungan, tetapi kedatangan Zhia yang menyuruh Luca untuk duduk di tempat yang telah di sediakan membuat Luca segera tersadar.

“Ada apa, Nak? Kenapa kau malah terdiam di sini! Duduklah di tempatmu,” ujar Zhia.

^^^Bersambung, ....^^^

...Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗...

...Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari....

...Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰...

...Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰...

...Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat....

...Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓...

...Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!...

...Agar tidak ketinggalan kisah serunya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!...

...Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘...

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

akhirnya sadar juga

2024-02-01

0

Rachel

Rachel

fighting

2023-05-31

0

manisa

manisa

bangkit luca

2023-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kemarahan Luca
2 Masih Tetap Bertahan
3 Selepas Kepergiannya
4 Kekhawatiran Keluarga
5 Cara Melewati Harinya
6 Bayangan Tentangnya
7 Muncul Masalah
8 Mengunjungi Keluarga Xavier
9 Tugas Dan Tanggung Jawab
10 Perasaan Dilema
11 Pertengkaran Pertama Double L
12 Keputusan Luca
13 Menyadari Kesalahan
14 Perjalanan Bisnis
15 Bukan Halusinasi
16 Ashlyn, Bukan Axlyn
17 Rasa Penasaran
18 Fakta Mengejutkan
19 Mencoba Mendekati
20 Terjebak Kebohongan Sendiri
21 Berurusan Dengan Mafia Lagi
22 Penyamaran
23 Pelayan Dingin Nan Menawan
24 Keributan Di Tempat Kerja
25 Memberi Pelajaran
26 Curhatan Hati Ashlyn
27 Janji Bertemu Lagi
28 Keluarga Yang Misterius
29 Penderitaan Max Dan Matt
30 Beban Berat
31 Pria Idaman Para Gadis
32 Kepanikan Max & Matt
33 Bertemu Alicia
34 Melimpahkan Pekerjaan
35 Hampir Ketahuan
36 Musuh Mulai Bergerak
37 Memperingati Atau Diperingati?
38 Informasi Yang Sangat Mengejutkan
39 Akankah Terulang Lagi?
40 Datang Tepat Waktu
41 Perhatian Luca
42 Pertemuan Dengan Sang Ibu
43 Kabar Bahagia
44 Semua Mulai Terbongkar
45 Masa Lalu Axlyn
46 Perbedaan Pendapat
47 Target Balas Dendam
48 Masa Lalu
49 Keputusan Luca
50 Perbedaan Pendapat
51 Ketika Queen Mafia Turun Tangan
52 Ada Yang Berbeda
53 Kembali Membuat Masalah
54 Ashlyn, Jatuh Cinta
55 Kedatangan Trio Somplak
56 Trio Somplak & Duo M
57 Pertemuan Dengan Leonard
58 Terbongkar
59 Tiba-tiba Menghilang
60 Ketahuan
61 Keras Kepalanya Bumil
62 Mulai Terkuak
63 Semua Hanya Kebohongan
64 Luca CS Menggila
65 Hanya Di Manfaat
66 Datangnya Bantuan
67 Pertemuan Ayah & Putrinya
68 Mengakui Semuanya
69 Ashlyn, Bukan Pengganti
70 Kekecewaan Ashlyn
71 Tidak Sengaja Bertemu
72 Pembagian Tugas
73 Takdir Tak Terduga
74 Menjalankan Rencana
75 Team Normal vs Team Abnormal
76 Semua Kacau
77 Semakin Kacau
78 Arti Sebuah Keluarga
79 Kemunculan Sang Ayah
80 Persiapan
81 Kembali Bersama
82 Waktunya Pengakuan
83 Buah Kejujuran
84 Kemarahan Ashlyn
85 Harus Banyak Bersabar
86 Mulai Galau
87 Tips Ala Papah Rayden
88 Kebetulan Yang Di Rencanakan
89 Dalam Diam Memperhatikan
90 Curhat Melalui Sebuah Lagu
91 Hasilnya Selalu Gagal
92 Pertemuan Terakhir
93 Akhirnya Pergi
94 Saling Memikirkan
95 Di Mulainya Rencana Balas Dendam
96 Hilangnya Max & Matt
97 Mulai Menerima
98 Menghilang Lagi
99 Dalang Penculikan
100 Diluar Kendali
101 Penculikan Ashlyn
102 Telepon Dari Alicia
103 Tidak Mendapat Ijin
104 Dilema Besar
105 Dijadikan Sandera
106 Sebuah Jebakan
107 Mencoba Bertahan
108 Kelicikan Joshua
109 Keputusan Sulit
110 Kedatangan Joana
111 Berakhir Dengan Pertarungan
112 Duet Maut Luca & Leo
113 Pemandangan Indah
114 Akhirnya Di Maafkan
115 Pengakuan Cinta
116 Janji Makan Malam
117 Mengunjungi Makam Axlyn
118 Always Be Happy
119 Happy Wedding
120 Happy Ending
121 Anak Kembar Sang Mafia Season 5 {Cucu Kembar Sang Mafia}
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Kemarahan Luca
2
Masih Tetap Bertahan
3
Selepas Kepergiannya
4
Kekhawatiran Keluarga
5
Cara Melewati Harinya
6
Bayangan Tentangnya
7
Muncul Masalah
8
Mengunjungi Keluarga Xavier
9
Tugas Dan Tanggung Jawab
10
Perasaan Dilema
11
Pertengkaran Pertama Double L
12
Keputusan Luca
13
Menyadari Kesalahan
14
Perjalanan Bisnis
15
Bukan Halusinasi
16
Ashlyn, Bukan Axlyn
17
Rasa Penasaran
18
Fakta Mengejutkan
19
Mencoba Mendekati
20
Terjebak Kebohongan Sendiri
21
Berurusan Dengan Mafia Lagi
22
Penyamaran
23
Pelayan Dingin Nan Menawan
24
Keributan Di Tempat Kerja
25
Memberi Pelajaran
26
Curhatan Hati Ashlyn
27
Janji Bertemu Lagi
28
Keluarga Yang Misterius
29
Penderitaan Max Dan Matt
30
Beban Berat
31
Pria Idaman Para Gadis
32
Kepanikan Max & Matt
33
Bertemu Alicia
34
Melimpahkan Pekerjaan
35
Hampir Ketahuan
36
Musuh Mulai Bergerak
37
Memperingati Atau Diperingati?
38
Informasi Yang Sangat Mengejutkan
39
Akankah Terulang Lagi?
40
Datang Tepat Waktu
41
Perhatian Luca
42
Pertemuan Dengan Sang Ibu
43
Kabar Bahagia
44
Semua Mulai Terbongkar
45
Masa Lalu Axlyn
46
Perbedaan Pendapat
47
Target Balas Dendam
48
Masa Lalu
49
Keputusan Luca
50
Perbedaan Pendapat
51
Ketika Queen Mafia Turun Tangan
52
Ada Yang Berbeda
53
Kembali Membuat Masalah
54
Ashlyn, Jatuh Cinta
55
Kedatangan Trio Somplak
56
Trio Somplak & Duo M
57
Pertemuan Dengan Leonard
58
Terbongkar
59
Tiba-tiba Menghilang
60
Ketahuan
61
Keras Kepalanya Bumil
62
Mulai Terkuak
63
Semua Hanya Kebohongan
64
Luca CS Menggila
65
Hanya Di Manfaat
66
Datangnya Bantuan
67
Pertemuan Ayah & Putrinya
68
Mengakui Semuanya
69
Ashlyn, Bukan Pengganti
70
Kekecewaan Ashlyn
71
Tidak Sengaja Bertemu
72
Pembagian Tugas
73
Takdir Tak Terduga
74
Menjalankan Rencana
75
Team Normal vs Team Abnormal
76
Semua Kacau
77
Semakin Kacau
78
Arti Sebuah Keluarga
79
Kemunculan Sang Ayah
80
Persiapan
81
Kembali Bersama
82
Waktunya Pengakuan
83
Buah Kejujuran
84
Kemarahan Ashlyn
85
Harus Banyak Bersabar
86
Mulai Galau
87
Tips Ala Papah Rayden
88
Kebetulan Yang Di Rencanakan
89
Dalam Diam Memperhatikan
90
Curhat Melalui Sebuah Lagu
91
Hasilnya Selalu Gagal
92
Pertemuan Terakhir
93
Akhirnya Pergi
94
Saling Memikirkan
95
Di Mulainya Rencana Balas Dendam
96
Hilangnya Max & Matt
97
Mulai Menerima
98
Menghilang Lagi
99
Dalang Penculikan
100
Diluar Kendali
101
Penculikan Ashlyn
102
Telepon Dari Alicia
103
Tidak Mendapat Ijin
104
Dilema Besar
105
Dijadikan Sandera
106
Sebuah Jebakan
107
Mencoba Bertahan
108
Kelicikan Joshua
109
Keputusan Sulit
110
Kedatangan Joana
111
Berakhir Dengan Pertarungan
112
Duet Maut Luca & Leo
113
Pemandangan Indah
114
Akhirnya Di Maafkan
115
Pengakuan Cinta
116
Janji Makan Malam
117
Mengunjungi Makam Axlyn
118
Always Be Happy
119
Happy Wedding
120
Happy Ending
121
Anak Kembar Sang Mafia Season 5 {Cucu Kembar Sang Mafia}

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!