Havana meminta maaf atas kecerobohannya yang secara tidak sengaja sudah mengecewakan Russell. Entah perjanjian apa yang dibuat Claire pada Russell hingga melarang adiknya itu untuk bekerja.
Russel terlihat diam saja tidak mempedulikan istrinya yang terus memohon maaf padanya ketika berada di dalam mobil.
Sopir pribadi Russel tidak ingin melirik kedua majikannya yang duduk dibelakang sana. Hanya saja ia tidak mengerti dengan perubahan sikap Claire yang tidak lagi memahami bagaimana sifat Russell yang sangat kejam jika sudah dikuasai oleh emosi.
"Dasar gadis bodoh! Kamu seperti baru mengenal tuanku saja. Jika kamu tahu bagaimana kalau tuan Russell sudah mengamuk, dia akan menghukum dengan caranya." Batin Julius.
Setibanya di mansion, Russel hampir mencekik leher jenjang istrinya membuat Havana mulai sesak. Russel yang tidak suka istrinya melanggar peraturan yang ia buat kini terlihat murka.
Kaki tangan Havana gerakkan untuk bisa terlepas dari cekikikan Russell. Di saat yang sama jiwa Havana keluar dari tubuh Claire dan Claire sempat melihat itu.
"Siapa dia ..? Kenapa dia bisa keluar dari tubuhku?" Tanya Claire dibawah cekikikan tangan Russel yang sudah membuat wajahnya memerah.
Melihat istrinya hampir semamput, Russell baru melepaskan cekikikan nya dari leher istrinya, membuat Claire menghirup oksigen sebanyak-banyaknya sambil memegang lehernya yang terasa sangat sakit. Iapun sampai terbatuk-batuk dengan air matanya yang terus meleleh.
Claire masih melihat sosok Havana yang menatapnya sedih. Dan ia juga melihat amarah Russell yang seperti sudah kerasukan setan entah kenapa.
Ingin rasanya ia menegur Havana, tapi ia juga takut Russell akan mengiranya gila.
"Apa yang terjadi padaku? Kenapa Russell tiba-tiba mencekik ku? Dan mengapa Havana bisa masuk ke tubuhku? ini sangat membuatku bingung." Batin Claire.
"Sekali lagi kamu ingin bekerja membantu ibu menteri luar negeri, maka aku akan mengakhiri hubungan kita. Aku akan menceraikanmu!" Ancam Russell.
"Apa... ? kerja...? Apakah itu kemauannya Havana? Sudah berapa lama kakakku menempati tubuhku dan sekarang tanggal berapa saat ini?" Tanya Claire.
"Claire....! Apakah kamu dengar apa yang aku katakan, hah?"
"I...iya, sayang." Ucap Claire yang tidak mengerti apa yang terjadi.
"Mulai besok, semua gerak gerik mu akan diawasi. Jangan berharap kau akan bebas berpergian saat aku tidak ada di mansion." Ucap Russell.
Russel masuk ke ruang ganti meninggalkan istrinya yang masih terpaku dengan tangan yang masih berada di lehernya.
Claire melirik Havana yang terlihat diam dan duduk di bawah kakinya.
"Apakah yang kamu lakukan pada tubuhku? Bagaimana bisa kamu masuk ke tubuhku dan berani sekali bermesraan dengan suamiku?" Tanya Claire yang bisa melihat jiwanya Havana.
"Maafkan aku Claire! Aku terjebak di dalam tubuhmu. Aku masuk ke tubuhmu karena sangat merindukan suami dan putraku, Cavin. Awalnya aku masuk saat kamu terbaring koma di rumah sakit." Ucap Havana mengakui semua perbuatannya pada adiknya.
"Apa...? Jadi kamu memanfaatkan tubuhku untuk bermesraan dengan suamiku? Apakah kamu sudah gila? Kenapa juga kamu memanfaatkan tubuhku? Kenapa tidak kembali kepada tubuhmu sendiri? Di mana tubuhmu sekarang?" Tanya Claire bertubi-tubi membuat Havana bingung untuk menjawabnya.
"Kenapa diam? Jawab..! Apakah kamu tuli, hah?" Bentak Claire membuat Russell yang baru keluar dari ruang ganti tersentak melihat istrinya berbicara sendiri.
"Kamu sedang berbicara dengan siapa Claire?" Tanya Russel yang sudah mengenakan piyama tidurnya.
Deggggg....
"Dengan diriku sendiri."
"Gantilah bajumu dan layani aku seperti biasanya. Aku sangat merindukan belaian mesra, sayang." Ucap Russell.
"Baik. Tapi sekarang tanggal berapa hari ini Russell?"
"14 February."
Deggggg...
"Jadi pernikahanku sudah berjalan tiga bulan. Dan selama itu juga Havana yang telah melayani suamiku?" Batin Claire sambil melirik Havana yang sedang mengatupkan kedua tangannya untuk meminta maaf kepada Claire.
Claire menanggalkan dress-nya. Ia terus berpikir, apa yang dilakukan Havana hingga Russell meminta melayani dirinya seperti biasanya.
"Apa yang terjadi selama kamu berada di dalam tubuhku? Apakah kamu melayani suamiku, hmm?" Tanya Claire terlihat cemburu.
"Aku terpaksa melakukannya karena tidak punya cara lain untuk mengindari suamimu Claire. Lagi pula itu tubuhmu yang menerima semua sentuhan suamimu. Tidak ada yang salah dengan itu Claire." Ucap Havana.
"Tapi, bukan aku yang merasakannya tapi kamu yang merasakan sentuhannya, Havana. Kamu menikmati semua sentuhan suamiku." Ucap Claire.
"Maafkan aku..!"
"Sekarang, katakan apa yang terjadi kau dan suamiku hingga ia mencekik leherku tadi?"
"Dulu aku bekerja untuk ibu menteri luar negeri sebagai sekertaris dan aku berjanji untuk membantunya karena aku lebih mengerti mengurus semua kebutuhannya." Ucap Havana.
"Apa kamu menanyakan Russell terlebih dahulu sebelum kamu bertindak dengan aksi nekat mu itu?" Tanya Claire penasaran.
"Aku pikir suamimu itu orang yang berpikiran terbuka dan siap mendukung karir seorang istri. Ternyata dua seorang suami posesif yang ingin memanfaatkan tubuh istrinya sebagai pabrik anak." Ucap Havana sengit.
"Itu haknya sebagai suamiku. Kamu hanya numpang ditubuh ku tapi kamu terkesan seperti pemilik tubuhku." Sindir Claire sinis.
"Maafkan aku Claire....!"
Russel yang sudah lama menunggu istrinya yang sedari tadi berada di dalam sana tidak kunjung keluar padahal ia sudah lama menanti dengan sang junior yang makin membesar di bawah sana ingin di belai indah oleh permainan mulut istrinya yang sangat di sukai Russell.
"Claire....! Apa yang kamu lakukan di dalam sana?" Teriak Russell di depan pintu ruang ganti itu.
"Iya sebentar sayang, aku hanya tinggal mencuci wajahku saja." Ucap Claire yang sudah membuat wajahnya dengan air hangat lalu mengisapnya dengan handuk kecil.
Lengerie seksi itu tampak cantik di tubuh jenjangnya. Ia keluar dengan tersenyum pada Russel yang menatap wajah cantik itu sudah terbebas dari warna make-up yang tadi menghiasi wajah Claire seperti bintang malam itu saat berada di istana presiden.
Russel menggendong tubuh istrinya dan di bawahnya ke atas kasur. Tubuh indah itu dibaringkannya laku keduanya bermula dengan ciuman panas yang menggairahkan dengan suara decapan yang terdengar riuh.
Kini kecupan itu mulai berpindah menjelajahi setiap inci tubuh Claire hingga berlabuh di tempat kesukaannya.
Claire mulai menggelinjang nikmat merasakan sentuhan hangat suaminya pada miliknya yang sangat ia sukai.
"Berarti malam pengantin aku, yang melewati semuanya adalah Havana. Sialan...! Dia seperti maling yang memanfaatkan kesempatan untuk merasakan kenikmatan yang diberikan suamiku dengan memanfaatkan tubuhku." Geram Claire.
"Sayang....! Sekarang giliran mu untuk memanjakan milikku. Lakukanlah seperti yang kamu lakukan padaku!" Titah Russell sambil menyodorkan miliknya pada sang istri.
Claire dengan senang hati melakukannya tapi Russell tidak merasakan kenikmatan seperti sebelumnya.
Permainan Claire yang asal yang membuatnya kehilangan gairah.
"Claire....! Aku memintamu melakukan seperti biasanya, kenapa ini sangat membuatku bosan. Apakah kamu sudah malas melayaniku?" Protes Russell membuat darah Claire mendidih.
"Sialan kau Havana,...! Apa yang telah kau lakukan pada suamiku hingga membuatnya terkesan padamu,?" Batin Claire.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Tantikna
havana kok terkesan jahat ma adiknya y...
2023-03-11
1
Nyonya Gunawan
Maaf y thor..mank claire tau ttg havana y..??
Kan havana lum crta siapa dia yg sebenarnya kan yg tau cma suaminya romi..
2023-02-14
0