Emily terlalu percaya diri, jika foto dan video yang ia kirimkan itu kepada Russell akan di lihat oleh lelaki itu.
Russell yang mengira, jika Emily akan mengirimkan foto syurnya kepada dirinya. Ia serta merta menghapus pesan dari Emily tanpa ingin penasaran untuk membukanya.
Emily yang sedang menunggu respon dari Russell mulai kesal dengan pria incarannya itu. Ia bertekad untuk mendatangi apartemen Russell hanya untuk membuktikan kalau Claire saat ini sesuai selingkuh.
Sementara di dalam rumahnya Romy, pria tampan itu merasa sangat bahagia akhirnya Havana kembali ke rumahnya.
"Sayang...! Aku kira kamu tidak akan kembali ke sini lagi karena ancaman kekasihnya Claire." Ucap Romy.
"Maafkan aku Romy. Itu semua di luar kehendak ku."
"Apa yang terjadi sayang?"
"Saat aku di ajak kencan oleh Russel, aku tergoda dengan minum anggur yang usianya ratusan tahun hingga mabuk. Di saat itu, jiwaku keluar dari tubuh Claire dan Claire sendiri mulai sadar. Saat itu aku sulit masuk lagi ke tubuhnya hingga melihat Claire dan Russel bercinta. Dan parahnya lagi, mereka akan berencana untuk menikah." Ucap Havana sedih.
"Dengan begitu kita tidak bisa lagi bertemu? Dan bagaimana caranya, kamu bisa ke sini malam ini?"
"Aku menunggu Claire tidur nyenyak dan aku bisa menyusup lagi ke dalam tubuhnya." Ucap Havana sambil menangis.
"Astaga...! Kasihan sekali keadaanmu sayang karena kamu harus berkorban demi bertemu dengan diriku dan putra kita."
"Aku sangat merindukan kalian berdua. Apa lagi putraku ini, aku tidak ingin jauh darinya. Oh iya, ada yang harus aku ceritakan kepadamu sayang dan ini berkaitan dengan masa kecilku."
"Ada hubungan apa dengan masa kecilmu Havana?"
"Ternyata aku dan Claire adalah adik kakak kandung. Kami berdua adalah saudara dan kami terpisah karena penculikan itu.
Untuk menggantikan kesedihan mereka, kedua orangtuaku mengadopsi Emily sebagai pengganti diriku." Ucap Havana.
"Bagaimana kamu bisa mengetahuinya sayang?"
"Saat Claire meminta mommy ku menceritakan lagi peristiwa hilangnya aku dan aku mendengar semua cerita mereka.
Tapi aku punya petunjuk untuk bisa membuktikan kalau aku putri mereka dan aku mohon kamu harus menolongku." Ucap Havana.
"Bagaimana caraku menemui keluargamu hanya membawa liontin namamu saja?"
"Sikat gigiku masih ada bukan?" Aku harap kamu mau bawa itu untuk tes DNA. Katakan kalau aku putrinya mereka."
"Tidak Havana..! Aku butuh surat penyataan darimu bahwa kamu adalah Havana putri mereka. Kamu harus menceritakan apa yang terjadi kepadamu sebelum kamu di culik dan setelah kamu di culik." Ucap Romy.
"Baiklah. Aku akan menulis surat untuk mommy ku. Aku berharap mereka tidak menolak itu.
Dan aku berharap kamu mampu meyakinkan mereka, bahwa surat ini sudah lama aku tulis sebelum kecelakaan pesawat itu terjadi." Ucap Havana.
"Tapi, jangan menulis kalau jiwamu masuk ke dalam tubuh Claire. Itu akan sangat membingungkan kedua orangtuamu."
"Tidak sayang. Aku tidak akan menyusahkan mu dengan berbagai pertanyaan yang akan dilontarkan oleh kedua orangtuaku apalagi ada Emily di sana yang selalu punya cara untuk menggagalkan rencana apapun agar ia menguasai kedua orangtuaku dan aku sangat takut gadis itu memiliki rencana licik untuk menyingkirkan semua keluargaku." Ucap Havana dengan wajah sendu.
"Kedengarannya makin rumit di dalam rumah itu. Ada Emily yang licik. Apa jangan-jangan kecelakaan Claire ada kaitannya dengan Emily?" Tanya Romy membuat Havana tersentak.
Deggggg....
"Mungkin saja sayang. Kenapa aku tidak berpikir sampai sejauh itu. Apakah mungkin Emily juga bekerjasama dengan wanita yang telah menculik aku.
Wanita penculik itu sengaja mencari informasi saat mengetahui kedua orangtuaku sedang mencari keberadaan ku di panti asuhan dan dia menyuruh Emily agar diadopsi."
Ucap Havana dengan argumennya.
"Baiklah sayang. Kita akan mengurus masalah ini satu persatu. Aku akan menyuruh orang untuk menyelidiki Emily." Ucap Romy lalu mengajak istrinya untuk tidur.
"Romy. Sebelum subuh aku harus pulang ke rumah Claire sebelum ketahuan mommy aku tidak tidur di rumah. Pintu kamarku aku kunci agar mommy tidak masuk ke kamar aku."
"Itu berarti Cavin tidak bertemu denganmu lagi?"
"Aku akan mencari cara untuk bertemu dengan Cavin. Atau begini saja kamu ke rumahku membawa Cavin bersamamu.
Bagaimana? Tapi jika dia tidak menginginkan aku berarti aku bukan Havana melainkan Claire."
" Baiklah sayang. Sebaiknya kita tidur karena besok aku harus kerja." Ucap Romy lalu memeluk Havana.
...----------------...
Saat bangun pagi, Claire merasa semalam ia tidur di tempat lain bukan di rumahnya.
Ia merasa ada seorang laki-laki yang sedang memeluknya dan ada bayi yang juga tidur sebelahnya.
Ia memikirkan sejenak apa yang terjadi pada dirinya.
"Apakah aku sedang bermimpi? Ataukah ini benar-benar nyata?" Gumamnya sambil berjalan di kamar mandi. Kalau benar ini nyata, rumah siapa yang aku datangi semalam?"
Tanya Claire sambil membasuh tubuhnya dari pancuran air shower.
Saat jam makan siang, Russell menjemput wanitanya untuk makan siang bersamanya.
Russel sengaja tidak memberitahukan kedatangannya untuk memberikan kejutan pada sang kekasih.
"Tante Kellen...! Apakah aku boleh mengajak Claire makan siang di luar?"
"Apakah kalian sudah buat janji?"
"Belum."
"Temui dia di kamarnya...!"
"Baik Tante. Terimakasih."
Russel membawa satu buket bunga mawar untuk Claire dengan coklat kesukaan gadis itu.
Claire yang hanya seorang gadis pengangguran di dalam rumahnya memilih membaca novel kesukaannya.
Russel membuka pintu kamar itu membuat Claire terlonjak kaget. Ia melemparkan bukunya lalu melompat ke tubuh Russel dengan berkoala.
Keduanya saling berciuman lalu Claire baru turun lagi dari gendongan Russell.
"Apakah ini untukku sayang?" Tanya Claire seraya mengambil bunga dan kotak coklat dari tangan Russel.
"Aku mau mengajak kamu makan siang."
"Aku ganti baju dulu." Ucap Claire.
"Aku yang membuka bajumu." Russel menanggalkan kaos yang di pakai Claire.
"Kita tidak akan makan siang kalau kamu seperti ini sayang." Protes Claire saat Russel sudah menyambar puncak kembarnya.
"Tunda sebentar sayang karena aku sangat merindukanmu." Ucap Russell lalu menggendong tubuh Claire membawanya ke kasur.
Sementara di lantai bawah ada tamu yang sedang memencet bel membuat nyonya Kellen segera menemui tamu tersebut.
"Permisi nyonya..! Apakah ini kediaman tuan Brian dan nyonya Kellen?" Tanya Romy.
"Iya benar. Anda siapa?" Tanya Nyonya Kellen sambil menatap wajah Romy dan putranya Cavin secara bergantian.
"Aku adalah suami dari putri Anda, Havana."
Ucap Romy dengan lugas membuat mata nyonya Kellen seketika membulat lebar mendengar nama putrinya disebut Romy.
Deggggg....
"Apakah kamu tidak berusaha menipuku, anak muda?"
"Tidak nyonya karena aku punya bukti sebagai suami putri anda."
"Kalau begitu, mana putriku Havana...?"
"Jasadnya belum ditemukan dari kecelakaan pesawat beberapa bulan yang lalu."
Duaaarrr....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Nyonya Gunawan
Makin seru nich ceritanya..
G' mgkin donk seorang anak kecil tiba" dtg mnta di adopsi..
2023-02-07
1