5. Mengingatnya...!

Malam itu terjadi hujan badai. Angin kencang dengan intensitas hujan tinggi membuat kota Amerika dilanda banjir bandang yang cukup mengerikan.

Tangisan baby Cavin terdengar memilukan, sementara itu Claire meringkuk ketakutan di dalam selimutnya.

"Mommy.....mommy....!"

Cavin terus menerus memanggil Claire hingga membuat Romy akhirnya menggendong putranya membawanya pada Claire.

Pintu kamar milik Claire di buka oleh Romy. Claire langsung terbangun dan menyambut baby Cavin.

Melihat Claire yang ketakutan saat hujan badai membuat Romy mengajaknya tidur bersama. Ia sangat mengerti Havana selalu ketakutan jika terjadi hujan badai kalau ditinggal sendirian.

Putranya baby Cavin langsung tenang dalam dekapan sang ibu tercinta namun Claire masih mengusap air matanya dan berharap Romy tidak meninggalkannya.

"Claire...! Apakah kamu mau tidur bersama kami di lantai atas?" Tanya Romy di angguki cepat oleh Claire karena itu yang ia tunggu.

"Baiklah. Ayo ke atas...!" Romy menuntun Claire yang sedang menggendong Cavin menapaki anak tangga karena menuju ke lantai kamarnya.

Kilat petir terlihat jelas dari balik gorden kamar Romy dengan dentuman yang sangat kencang membuat Claire spontan memeluk Romy.

"Romy ....aku takut....aku takut...!" Ucap Claire dalam pelukan Romy.

"Tidurlah dalam pelukanku dan kamu memeluk baby Cavin...!" Ucap Romy saat mereka bertiga mulai berbaring di atas kasur king size itu.

Baby Cavin yang kembali terlelap dalam pelukan Claire membuat Claire melepaskan lengannya perlahan-lahan dari tubuh montok itu.

Romy memindahkan baby Cavin sedikit dari Claire agar gadis ini bisa bergerak bebas. Badai di luar sana makin mengamuk dengan suara geledek yang makin kencang membuat Claire sedikit merapatkan tubuhnya ke Romy.

Romy membalikkan tubuh Claire agar menghadapnya. Di bawah cahaya lampu kamar yang temaram, Romy menatap wajah cantik Claire.

Keduanya merasakan degup jantung mereka saat ini tidak baik-baik saja. Romy menyentuh dahi mereka yang sudah tidak ada jarak.

Darahnya mendesir dengan tenggorokan terasa tercekat seakan saling menunggu siapa yang akan melabuhkan bibirnya terlebih dahulu.

Pelukan Romy makin erat membuat tubuh Claire sudah menghangat hingga miliknya sudah berkedut di bawah sana.

Romy tidak kuat lagi menahan hasratnya dengan mengecup bibir Claire untuk mendapatkan respon gadis itu apakah dia menerimanya dengan baik atau tidak.

Melihat Claire diam dan tidak juga menolak, Romy memberanikan diri untuk memagut bibir ranum itu dengan lembut.

Claire meresapinya dan tanpa canggung membalas ciuman itu dengan begitu dahsyat.

Lidah keduanya saling membelit dan mengecap satu sama lain. Tangan Romy mengusap setiap jengkal tubuh Claire untuk mendapatkan dua puncak milik yang terlihat begitu sekang .

Gaun tidur Claire segera disingkirkan begitu pula milik Romy yang sudah tergorok di lantai.

Ciuman itu beralih di leher jenjang nan mulus milik Claire. Dada sekang itu yang puncaknya terlihat lebih imut dan itu membuat Romy terlihat gemas untuk menyesapnya.

Claire mulai menggelinjang merasakan sentuhan bibir Romy yang mengecup setiap inci tubuhnya hingga menuju ke pangkal pahanya dan mulai muara di tempat itu cukup lama.

Kenikmatan yang di rasakan nya tidak lagi terlukis dengan kata-kata dan di saat itu ingatan Havana merasakan kembali hal yang pernah ia lakukan bersama suaminya.

Disaat hasrat Romy sudah terbakar siap menggempur tubuh istrinya, Claire mendorong tubuh kekar suaminya.

"Romy... hentikan! Ini aku Havana." Ucap Claire yang sudah ingat akan dirinya.

Duaaarrr....

Bagai maling ketangkap basah selingkuh dengan raga wanita lain walaupun jiwanya adalah milik istrinya, Romy terperanjat dan langsung menyalakan lampu utama untuk melihat istrinya Havana yang terjebak dalam tubuh gadis lain yang bernama Claire.

"Havana...?"

Tanya Romy seakan sedang bermimpi saat ini.

"Iya..aku Havana. Jangan menyentuhku...! Ini tubuh gadis lain." Tangis Havana pecah.

Romy tidak bisa menolak untuk mempercayai perkataan Havana karena sebelumnya dia sudah melihat sendiri bagaimana Claire mengetahui segalanya tentang rumah dan dirinya.

"Bagaimana bisa jiwa kamu masuk dalam tubuh orang lain, sayang?"

"Aku melihat tubuhku di dalam lautan tapi tim penyelamat tidak melihatku.

Aku mengikuti mereka yang telah meninggalkan tubuhku di balik batu karang dan mengikuti mereka membawa tubuh penumpang yang masih bernyawa.

Di rumah sakit, aku bertemu denganmu dan baby Cavin. Aku melihat putra kita menangis terus menerus. Hatiku tidak tega melihatnya.

Aku mencari tubuh yang bisa aku masuk dan tubuh Claire yang sedang koma yang bisa aku masuki." Cerita Havana sambil berurai air mata.

"Tapi tubuhnya Claire belum siuman. Dia masih koma dan kamu bangkit dengan tubuh gadis ini." ucap Romy terlihat cemas.

"Saat aku sadar, aku tidak mengingat lagi diriku yang sebenarnya. Tapi aku merasa, aku tidak asing dengan kamu dan rumah ini."

"Berarti putra kita bisa mengenalimu karena jiwamu ada dalam tubuh gadis ini."

"Iya sayang. Maafkan aku terlambat menyadari dirimu." Ucap Havana.

"Sekarang bagaimana kita bertanggungjawab dengan tubuh gadis ini?" Tanya Romy yang terlihat bingung.

"Aku hanya meminjam tubuhnya. Jangan mencoba menyentuh tubuh ini walaupun dengan sentuhan kamu aku bisa mengingat diriku sam mengenalimu." Ucap Havana membuat Romy merasa frustasi.

Keinginannya untuk bercinta dengan Claire seketika harus diredam hasratnya.

"Sayang...! Aku tidak kuat menahan hasratku. Aku bisa gila tidak bisa menyalurkan hasrat birahiku karena sudah lama tidak bercinta denganmu." Ucap Romy dengan wajah memelas.

"Aku juga menginginkanmu, tapi ini tubuh orang lain sayang. Kita tidak tahu sama sekali dengan kepribadian gadis ini. Aku kuatir dia masih perawan.

Jika kamu nekat meniduri ku, itu berarti kamu bisa dituduh memperkosanya, sayang."

Ucap Havana memberi pengertian kepada suaminya.

"Bagaimana caranya aku menuntaskan hasratku Havana jika kita harus tidur bersama?" Tanya Romy agar Havana luluh dan ia bisa menyentuh tubuh Claire.

"Aku tidak mengijinkanmu memasuki tubuhnya. Cukup kamu memberi pemanasan ringan. Biarkan aku membatu mu dengan mulut dan tanganku, apakah kamu mau sayang?"

Bujuk Havana agar suaminya bisa terpuaskan dengan cara yang biasa ia lakukan saat Havana mendapatkan langganan bulanannya.

Pemanasan awal percintaan itu kembali terjadi. Havana memuaskan suaminya dengan caranya membuat Romy terbebas dalam jeratan birahinya.

Keduanya tersenyum puas dan setelah itu tidur bersama di bawah selimut tebal tanpa ingin mengenakan lagi baju tidur mereka.

Badai di luar sana masih terus bergemuruh. Seakan belum puas mengamuk di atas bumi Amerika. Keduanya akhirnya terlelap dalam kedamaian.

Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada masa depan dan bagaimana Havana akan terus bertahan dalam tubuh Claire yang sebenarnya masih dalam keadaan koma.

Tapi Havana ingin mencari tahu bagaimana kehidupan sebenarnya Claire. Apakah dia memiliki suami atau kekasih.

Terpopuler

Comments

a y a

a y a

roman2 nya bakal nyesek nih, pasti ada yang tersakiti, ga rela bgt kalo sampe pasangan nya tertukar

2023-07-11

0

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

Akhirnya romi tau lo dlm tubuh claire adalah havana

2023-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!