Bab 20.

"Apa kalian benar benar akan membiayai pengobatan orang tua ku setelah ini?," ucap gadis itu begitu lugu nya.

"Sesuai janji ku Pio, kami akan membiayai pengobatan orang tua mu sampai mereka sembuh," seru Mastany mencoba meyakinkan Pio yang masih terlihat begitu ketakutan.

"Baiklah, aku akan melayani suami mu," ucap Pio membuat Mastany serta Yekka merasa lega mendengar nya.

"Keluarlah!, dia sudah menunggu mu," seru Mastany begitu takut jikalau Albert dengan nekat menyusul nya masuk ke bilik itu.

Dengan tangan yang masih gemetar, Pio berjalan keluar dari bilik itu dan segera di sambut senyuman oleh Albert.

"Hanny?, kau sedikit nampak berbeda?," seru Albert dengan sempoyongan berusaha berjalan mendekati Pio yang ia kira adalah Mastany.

Dengan cepat Albert segera memeluk nya dan menciumi nya dengan brutal.

Sedangkan Pio hanya terdiam dengan mata yang mulai basah namun tetap mencoba menuruti setiap gerakan liar dari Albert.

Selang beberapa saat, lenguhan dan erangan mulai terdengar dari Albert serta Pio.

Membuat Mastany dan Yekka yang mendengar nya begitu gembira karna keberhasilan rencana mereka.

"Akhirnya Yekka!, aku terlepas dari jerat nya," seru Mastany kegirangan sembari memeluk Yekka dengan erat nya.

"Apa kau tak mau mengulang momen indah kita bulan lalu?," bisik Yekka mulai meraba tubuh Mastany dengan liar nya.

"Kau ini," sahut Mastany sembari menepis tangan Yekka dengan manja nya.

"Dan aku juga sudah membawa sebotol minuman untuk melengkapi malam ini, ada yang bilang adegan ranjang akan lebih nikmat lagi jika di temani minuman ini bukan?," ucap Yekka dengan nada yang sedikit menyentil Mastany.

"Kau selalu bisa membuat ku tersenyum Yekka," ucap Mastany sembari mengecup bibir Yekka dengan mesra nya.

"Ini untuk mu," ucap Yekka sembari menyodorkan sebotol minuman keras yang telah ia buka.

"La Yekka!, aku sudah cukup mual setelah meneguk nya barusan," keluh Mastany bahkan masih merasa mual saat itu.

"Benarkah?. Jika begitu, kita mulai saja malam kita ini," bisik Yekka mulai membuka resleting Mastany tanpa ada perlawanan sedikitpun dari Mastany sendiri.

Ciuman ciuman hangat di antara mereka begitu terasa nikmat untuk mengawali pergulatan panas mereka malam itu.

Di sisi lain erangan Albert yang tak berhenti menikmati malam pertama nya dengan Pio.

Di sisi lain erangan Mastany dan Yekka pun juga tak kalah terdengar sampai pergulatan mereka benar benar selesai malam itu.

Setelah dua pasangan itu selesai dengan aktivitas panas mereka masing masing, Yekka dan Pio segera berpakaian dan pergi dari kamar itu.

Meninggalkan Albert yang sudah tertidur pulas di ranjang mewah nya.

--------

"Pio, hari ini aku jelaskan tugas mu di rumah ini," seru Mastany pagi itu.

Ia mengajak Pio mengenal seluk beluk Kastil dan tugas nya selama bekerja dengan nya.

"Aku sudah begitu mengerti akan kedua tugas ku di sini Umma, menjadi pelayan suami mu dan menjadi pelayan Kastil ini," ucap Pio dengan mata yang mulai berair.

Pio tidak pernah bermimpi akan hidup seperti itu.

Tapi demi kesembuhan kedua orang tua nya, apapun ia lakukan, walaupun harus menjual tubuh nya.

"Itu lebih baik kau lakukan, dari pada kau menjual tubuh mu itu di perempatan gang di mana Yekka menemukan mu, beruntung Yekka menawarkan kerjasama yang bagus untuk mu," ucap Mastany sembari berjalan menuju ke ruang makan.

Di sana nampak Albert sudah duduk dengan tampan dan rapi sembari menikmati sarapan pagi nya.

"Sabah suami ku," seru Mastany sembari mengecup kening Albert dan duduk di samping nya.

Mastany berusaha semanis mungkin di depan Albert supaya ia mengira bahwa Mastany bahagia dengan pernikahan mereka.

"Sabah Hanny, emm tadi malam kau begitu membuat ku puas," bisik Albert namun masih bisa di dengar oleh Pio.

Membuat diri nya langsung menunduk malu mendengar nya.

"Kita bicarakan itu nanti, aku mau perkenalkan kau dengan pelayan baru kita, dia di sini akan menggantikan tugas Yekka," ucap Mastany membuat selera makan Albert langsung hilang.

"Tolong jangan sebut nama itu lagi di sini," keluh Albert segera berdiri dari duduk nya dan lekas pergi keluar dari Kastil.

"Dasar lelaki tempramental!," keluh Mastany tak menganggap serius kemarahan Albert saat itu.

Saat Mastany akan beranjak masuk ke kamar nya.

Pio seketika menghentikan langkah kaki Mastany.

"Lalu, aku harus apa sekarang?," tanya Pio setelah semua pekerjaan nya di anggap telah selesai pagi itu.

"Bersiap siap lah untuk malam ini, karna setahuku, pengantin baru akan terus ingin bercumbu sampai mereka puas," seru Mastany seketika membuat wajah Pio berubah menjadi pucat pasi.

"B- baik," sahut Pio segera bergegas kembali ke kamar nya.

Kini setiap hari nya, nafsu Albert akan di layani oleh Pio tanpa Albert sadari.

Karna setiap hasrat Albert mulai terlihat, Mastany akan segera membuatkan nya teh hangat yang telah di campur dengan obat andalan nya.

Namun tepat 2 bulan setelah pernikahan, Pio meminta izin untuk berkunjung ke rumah orang tua nya.

Dan tanpa bisa di perkirakan, gairah Albert tiba tiba naik bahkan saat hari masih pagi.

Mastany yang tak mau melayani Albert terus berupaya menolak ajakan nya.

Membuat Albert kesal dan marah seketika itu juga.

"Dasar istri tak berguna!," sentak Albert sembari berani menampar Mastany.

Membuat Mastany begitu terluka tuk yang kesekian kali nya.

"Apa begini sifat asli mu sebenar nya?," sentak Mastany tak terima.

Jika karna bukan mengejar Kastil Albert sudah dari dulu Mastany membunuh nya.

"Ya!, apa kau menyesal menikah dengan ku!," sentak Albert tanpa memikirkan perasaan Mastany.

"Kenapa kau begitu mengkritik kesalahan ku!, padahal janji mu saja belum kau penuhi sampai kini!, hah!, apa kau lupa akan memberikan Kastil ini pada ku setelah malam pertama kita!," teriak Mastany lepas kendali.

"Itu urusan ku!, mau aku berikan ke siapa Kastil ku ini!, jadi tutup mulut mu!," teriak Albert kembali mengangkat tangan nya dan bersiap menampar Mastany lagi.

Namun, sebelum tamparan itu mendarat kembali di pipi Mastany.

Mastany tiba tiba lemas dan jatuh pingsan di hadapan Albert.

"Pelayan!," teriak Albert begitu khawatir saat Mastany tiba tiba pingsan di dekapan nya.

Dengan cepat, ia mengendarai kereta nya dan membawa Mastany ke rumah sakit.

Albert terus saja mondar mandir di lorong rumah sakit saat Mastany sedang di tangani oleh dokter.

Seketika Ia begitu takut terjadi apa apa pada sang istri.

Dan saat itu juga, Albert merasa begitu menyesal telah bersikap kasar pada Mastany.

"Apa yang telah aku lakukan?," keluh Albert dengan kedua tangan yang gemetar.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

jangan2 mastany hamil

2023-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!