Selang 20 tahun kemudian, Mastany sudah berhasil berada di puncak karir nya lagi.
Posisi yang pernah ia dapatkan di kehidupan nya di masa lalu kini sudah berhasil ia genggam kembali.
Ia tak henti henti nya mengerjakan projek sketsa gedung dari para klien nya.
Semua orang memuji nama nya, menyanjung paras nya, bahkan tak sedikit lelaki yang berusaha mendekati Mastany.
"Ukhti?, boleh aku menemani mu?," sapa seorang lelaki muda di saat Mastany sedang memandang puas hasil nyata gedung yang di replika dari sketsa nya.
"Silahkan," sahut Mastany singkat.
Mastany seakan tak tertarik dengan para kaum Adam yang silih berganti mencoba mengenal dan mendekati diri nya.
"My name Jacob, boleh aku berkenalan dengan wanita cantik di hadapan ku ini?," seru nya membuat Mastany segera menatap tajam ke arah nya.
"Apa aku akan percaya jika kau tak mengenal wanita terpandang seperti ku?," sahut Mastany dengan angkuh nya.
Ia begitu mengingat jelas sikap ramah dan baik nya pada Yossep di masa silam malah mengantarkan nya pada maut.
Bahkan nama baik nya telah tercoreng hingga kini akibat kebodohan nya di masa silam yang dengan begitu mudah nya mempercayai dan mencintai seorang lelaki yang baru saja ia kenal.
"Oke, sorry, aku hanya ingin akrab dengan mu Mastany," ucap Jacob mencoba tak tersinggung dengan ucapan Mastany pada nya.
"Its okey," sahut Mastany dengan jawaban yang semakin singkat bahkan tanpa mau memandang Jacob sedikitpun.
Membuat Jacob menjadi bad mood seketika itu juga.
"Baiklah, aku pergi!, senang bertemu dengan mu," ucap Jacob tanpa di anggap sedikitpun oleh Mastany.
Sombong sekali dia, masih banyak wanita cantik yang akan segera tunduk di kaki ku, batin Jacob berjalan pergi meninggalkan Mastany yang semakin fokus dalam proyek nya tanpa sekalipun menoleh ke belakang.
Persetan dengan kaum kalian, lebih baik aku menikmati karir ku yang telah bangkit kembali, batin Mastany mendengus pelan.
------
Strata kehidupan keluarga Mastany saat itu juga sudah bisa ia angkat derajat nya. William dan Serril juga telah berhenti dari pekerjaan mereka atas permintaan dari Mastany.
"Why Abi?," tanya Mastany saat melihat William berkacak pinggang di hadapan nya.
Seakan ia merasa Abi nya akan membahas hal yang sudah sering ia hindari saat berada di rumah.
"Abi sudah menuruti setiap permintaan mu, Abi bahkan sudah rela tak bekerja dan hanya duduk diam sepanjang waktu di rumah, lalu kapan kau mengabulkan permintaan Abi dan Ummi?," seru William begitu serius nya menatap Mastany.
Kenapa tatapan itu yang selalu muncul?, batin Mastany sembari menghela nafas panjang.
Tatapan yang tak pernah bisa di elakkan oleh Mastany selama ia menjadi anak William dan juga Serril.
"Semua yang Abi dan Ummi inginkan sudah aku kabulkan kan Abi!, tapi jangan meminta satu hal itu, aku tak mau menuruti nya!," sahut Mastany sembari mencoba bermanja memeluk Abi nya.
"Jangan coba merayu Abi!, bagaimana kau bilang tak mau?, hah!, ayolah sayang," seru William terus membujuk anak semata wayang nya itu.
Entah kenapa sangat sulit sekali membujuk nya hanya untuk menikah, apa yang sebenar nya di pikirkan anak itu saat mendengar kata menikah?, keluh William dalam hati sudah begitu putus asa akan hal itu.
Aku harus menghindar sebelum pembicaraan ini semakin berlarut larut nanti nya, batin Mastany seketika bergegas memeluk Serril yang kebetulan melintas di depan kamar nya.
Melihat tingkah anak dan suami nya, ia langsung mengerti dengan apa yang sedang terjadi.
"Abi, apa putri mu ini lagi lagi menolak untuk menikah?," seru Serril membuat Mastany segera menghindar dari sang Ummi.
Seperti nya aku memang tidak ada kawan lagi sekarang, batin Mastany melepaskan pelukan nya pada Serril.
"Tahun ini umur nya sudah 33 tahun, apa lagi yang dia tunggu!, jelaskan pada putri mu itu?," keluh William sembari mengingat bahwa umur nya juga sudah tak muda lagi dan ia juga sudah sangat menginginkan untuk menimang cucu.
"Kau dengar itu sayang?, apa kau lupa dengan umur mu sendiri?," tanya Serril menatap tajam ke arah putri nya.
Kali ini dua kubu begitu memojokkan posisi Mastany.
"Ummi, kenapa Ummi membela Abi?, aku jelaskan ya Ummi, lelaki di jaman sekarang itu semua nya pembohong!, Raja drama!, dan aku tak mau jadi budak mereka," keluh Mastany membuat William dan Serril menahan tawa.
"Kau pikir Abi mu ini bukan Raja drama?," seru Serril membuat William mengeryitkan kening nya.
"Tetap saja!, apapun alasan nya Abi tak peduli!, Abi ingin kau cepat menikah sayang, umur mu sudah tak muda lagi, apa lagi yang kau tunggu, karir yang kau cita cita kan sejak kecil sudah kau genggam sekarang, siapa di negara ini yang tak kenal anak Abi ini," seru William membuat Mastany merasa akan selalu kalah berdebat dengan sang Abi.
"La Abi!, la!," seru Mastany dengan bibir cemberut nya.
"Ya sudah, biarkan saja dia merajuk seperti itu, sebaik nya kita buat anak lagi yang lebih penurut dari nya," seru William membuat Serril syok seketika itu juga.
"La!," seru Serril secara spontan membuat William merasa kalah telak terhadap dua wanita di hadapan nya.
"Aku akan menikah suatu saat nanti Abi, Ummi, tenanglah!," ucap Mastany mencoba menyenangkan hati kedua orang tua nya, walaupun sebenar nya tidak ada keinginan dalam hati nya sedikitpun untuk menikah.
"Kau lihat rambut kepala Abi sayang, sudah putih seluruh nya, dan kau terus saja berjanji akan hal itu," keluh William begitu menginginkan putri nya secepat nya naik ke pelaminan.
"Apa yang berat dari permintaan kami sayang?, anak dari teman teman kami pun sudah memiliki anak anak mereka sendiri!," ucap Serril mencoba kembali memberi pengertian pada sang putri.
"Oke, oke!, kali ini aku janji, benar benar berjanji, tapi tunggulah sebentar lagi, aku mohon," ucap Mastany sembari memeluk kedua orang tua nya.
"Baiklah. Semoga Allah memberi umur panjang Abi dan Ummi mu ini sampai hari itu benar benar terjadi," ucap William membalas pelukan anak semata wayang nya itu.
Aku berjanji Abi, Ummi, tunggulah sampai aku benar benar selesai membalaskan dendam ku pada orang orang biadab itu, dan aku akan secepat nya cari seorang lelaki untuk aku nikahi, tapi bukan untuk aku cintai, karna kepercayaan ku akan cinta sudah musnah sejak dulu. Tunggulah kalian!, kali ini aku akan benar benar mencari kalian hingga ke ujung dunia sekalipun, nyawa harus di bayar dengan nyawa, aku tidak akan tenang sampai dendam ku terbalaskan!, batin Mastany mulai menfokuskan diri nya untuk mencari keberadaan Yossep dan Kristani di masa kini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments