Bab 11.

Mastany terus mencoba mendekati keturunan terakhir Yossep dengan bantuan Yekka yan lebih mengenal akan seluk beluk keluarga Albert.

Karna Yekka sudah begitu jatuh hati pada Mastany, ia langsung menuruti semua keinginan Mastany tanpa bertanya lebih jauh tentang rencana Mastany.

Yang ia tahu, Mastany hanya menginginkan dirinya lebih mengenal dan dekat pada sosok majikan nya itu.

Tanpa ia tahu alasan utama di balik keinginan Mastany dan upaya pembalasan dendam nya.

Dari sana Mastany mulai masuk semakin dalam ke kehidupan lelaki bernama Albert, hingga membuat Albert semakin tertarik akan sosok Mastany.

Karisma dan daya tarik nya begitu kuat sehingga tak bisa di tolak oleh Albert dengan mudah.

Walaupun sebenar nya, Albert telah memiliki seorang kekasih yang ia tak pernah tunjukkan ke mata dunia.

Malam itu, di pesta pembukaan Kastil yang telah berhasil di renovasi oleh Mastany.

Semua orang di buat takjub dengan penampilan nya malam itu, termasuk Albert dan juga Yekka yang langsung tak bisa berkedip menatap nya.

Kedua lelaki itu begitu terlena akan kecantikan dari Mastany malam itu.

Dengan menggunakan gaun warna merah jambu favorit nya, ia berhasil menyihir setiap mata yang menatap nya.

Saat Yekka ingin mendekat, Albert lebih dulu mendahului nya.

Mendekat sekaligus mengecup mesra tangan sang wanita pujaan nya.

"Kau begitu cantik malam ini," ucap Albert secara langsung memuji Mastany di hadapan para tamu undangan nya.

Membuat Yekka seketika mengepalkan kedua tangan nya sembari membuang muka dari hadapan mereka.

"Syukhron," timpal Mastany tersenyum bahagia, karna memang itulah tujuan nya berdandan malam itu.

"Perkenalkan semua nya!, ialah Mastany, arsitektur hebat yang telah berhasil menyulap Kastil ku ini menjadi kembali kokoh dan indah seperti sekarang ini!," seru Albert kembali menyanjung Mastany di hadapan semua orang.

Namun, senyum Mastany malah tertuju pada Yekka yang berdiri jauh dari diri nya.

"Terima kasih," ucap lirih Mastany membuat Yekka kembali tersenyum dan merasa di hargai keberadaan nya, padahal saat itu semua orang bahkan tuan Albert sendiri sedang memuji nya.

 

"Tunggu Yekka!," seru Mastany saat pesta itu telah usai.

Sembari berlari menjinjing sepatu high heels nya, ia berusaha mengejar Yekka.

Saat itu Yekka sudah keluar dari Kastil bersamaan dengan para tamu yang lain.

"Mastany?, kenapa?, apa kau membutuhkan sesuatu?," tanya Yekka seketika menghentikan langkah kaki nya.

Terlebih saat suara Mastany lah yang memanggil nya.

"Efwan, aku belum sempat menyapa mu hingga pesta usai," ucap Mastany merasa tak enak di hadapan Yekka, karna jika tidak ada bantuan dari nya, Mastany tidak akan dengan mudah mengetahui segala hal tentang Albert.

"Kau tersenyum kepada ku saja itu sudah cukup bagi ku," ucap Yekka membuat hati Mastany sedikit berdebar.

"Mau bagaimana lagi, Albert terus saja menggandeng tangan ku ini hingga aku tak bisa leluasa bergerak, bahkan hanya untuk menegur mu," ucap Mastany dengan senyum yang selalu bisa memikat orang yang melihat nya.

"Tak apa, apa kau mau pulang dengan ku?," ucap Yekka sembari mengulurkan tangan nya.

Perasaan apa ini?, Tidak!, jika itu cinta lebih baik aku lupakan semua itu, dia hanya teman bagi ku, tidak lebih!, batin Mastany mencoba menetralkan perasaan nya sembari perlahan menerima uluran tangan teman baik nya itu.

Sementara dari kejauhan, Albert ternyata menatap tajam ke arah mereka tanpa mereka ketahui.

Sembari bersandar di tembok Kastil nya, ia mencoba menikmati hisapan rokok di tangan nya.

"Yekka, apa dia mencoba menyaingi aku?, babu itu?," ucap Albert sembari menyembulkan asap rokok nya ke udara dengan tatapan yang masih mengarah pada Mastany yang terlihat begitu bahagia saat berjalan bersama asisten pribadi keluarga nya itu.

Bahkan dia tidak se senang itu saat bersama ku selama pesta, batin Albert membuang putung rokok nya dan segera menginjak nya dengan kuat.

 

Pagi itu, Kastil sudah di penuhi dengan pengunjung yang sudah rindu akan suasana Kastil kebanggaan mereka.

Terlebih rasa penasaran mereka terhadap perubahan dan renovasi Kastil yang telah di lakukan oleh Arsitek terkenal Mastany membuat antusias mereka lebih menggebu gebu.

Bahkan halaman depan surat kabar hari itu langsung memuat keberhasilan besar Mastany dalam merenovasi ulang Kastil kuno keluarga Kristos.

Hingga kabar itu membuat seorang wanita yang membaca nya menjadi geram.

"Dia?, bersama Albert?, wow, This is impossible!," keluh seorang wanita bergaun ala eropa lengkap dengan rambut pirang nya yang pendek bergelombang.

Karna begitu marah nya, ia sampai menggebrak meja taman dan mengoyak habis surat kabar di tangan nya itu.

"Uncle!, take me to the airport now!," seru wanita itu segera membuat sang sopir tunggang langgang melaksanakan perintah majikan nya itu.

"Mastany!," seru wanita itu geram sembari mengepalkan kedua tangan nya dengan kuat.

--------

 

Pagi itu, Albert mencoba semua jas nya hanya untuk bertemu dengan Mastany.

"Dia harus terpukau dengan ketampanan ku," ucap Albert terus menatap cermin di hadapan nya.

Lalu tiba tiba ia terdiam dan menatap tajam ke arah cermin.

Tangan nya mulai bergerak menuju kalung yang menggantung di leher nya.

Dan dengan cepat, ia menarik kalung itu hingga putus dan melemparkan nya ke atas ranjang.

Hingga membuat sebuah cincin yang menggantung di kalung itu lepas dan menggelinding entah kemana.

"Jangan sampai Mastany melihat barang tak berguna itu," ucap Albert terus merapikan tatanan rambut dan jas nya.

"Tuan memanggil saya?," tanya Yekka yang sudah siap melayani tuan nya hari itu.

"Bagaimana menurut mu?, apa aku sudah terlihat tampan?," tanya Albert dengan nada mengejek.

"Sudah Tuan," sahut Yekka dengan sopan nya, karna ia masih mengingat bahwa Albert itu adalah tuan nya, walaupun ia tahu untuk siapa sang tuan bersiap sebegitu rapi nya.

"Ajak aku ke Kastil, cinta ku pasti sudah menunggu di sana," ucap Albert memancing rasa cemburu Yekka.

"Baik tuan, saya akan siapkan kereta untuk tuan," ucap Yekka tanpa terpancing sedikitpun.

Melihat lawan nya tidak terpancing sedikitpun dengan ucapan nya, Albert mencoba kembali membual di hadapan nya.

"Oh ya!, jangan lupa kau siapkan juga makan malam romantis ku malam ini di taman belakang Kastil, oke!, aku akan menghabiskan malam ku bersama Mastany di Kastil itu sampai pagi," ucap Albert sedikit membuat emosi Yekka naik.

Aku percaya pada Mastany, dari pandangan nya saja aku tahu bukan cinta yang ia incar dari Tuan Albert, tapi aku juga mulai penasaran, sebenar nya apa yang Mastany incar?, batin Yekka memilih pergi dari hadapan sang tuan sebelum emosi nya tak bisa ia kendalikan.

"Cih!, aku tak percaya akan bersaing dengan pelayan itu!," keluh Albert sembari menyalakan rokok nya.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

apakah masa lalu akan terulang?

2023-03-02

1

Jue

Jue

Semangat berkarya dan kalau sudi singgahlah juga ke karyaku

2023-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!