"Percayalah Mastany, aku sudah memutuskan hubungan ku dengan nya," seru Albert mencoba terus meyakinkan Mastany yang sudah berhari hari tak memberi kabar pada nya.
Dirinya semakin gelisah saat dua wanita yang ia cinta tak ada yang memberi nya kabar satu pun.
Jika aku tak bisa mendapatkan Petra, setidak nya aku tidak kehilangan dirimu juga, batin Albert terus membujuk Mastany untuk sudi memaafkan pengkhianatan nya itu.
"Kau sudah berkhianat Albert!, kau sadar itu!," seru Mastany masih bersikap jual mahal di hadapan Albert tapi tidak sekalipun berniat untuk melepaskan nya.
Ia bahkan tak akan melepaskan Albert meskipun Albert telah memiliki banyak istri di luaran sana. Karna sekali lagi, ia tidak menginginkan cinta dan kesetiaan Albert, melainkan nyawa nya lah yang Mastany coba incar.
Namun tak bisa di pungkiri, pengkhianatan itu juga berhasil melukai hati Mastany sekali lagi, dan membuat Mastany semakin tak sabar lagi ingin menghabisi Albert secepat mungkin.
"Efwan Mastany, Efwan. Aku akan melakukan apapun juga agar mendapat maaf dari mu," ucap Albert sembari mencubit kedua telinga nya sendiri seperti seorang anak yang sedang di hukum karna telah melakukan sebuah kesalahan.
"Baiklah, tapi kau janji kan akan mengabulkan apapun keinginan ku?," seru Mastany memastikan kesungguhan janji Albert pada nya.
"Aku janji!, bahkan jika kau meminta untuk berkeliling dunia sekalipun, aku akan menuruti nya," seru Albert sembari memeluk Mastany dengan penuh kesungguhan.
"Oke, aku pegang kata kata mu," ucap Mastany sembari membalas pelukan Albert namun dengan tersenyum manis kepada Yekka yang sedari tadi menyaksikan semua nya dari kejauhan.
Tak perlu keliling dunia atau apapun itu Albert, aku hanya butuh Kastil ku kembali, batin Mastany sembari tersenyum dengan licik nya.
"So, dimana gadis jal*ng itu?," tanya Mastany merasa penasaran, sejauh mana Albert mencemaskan Petra dan berusaha mencari keberadaan nya.
"Sudahlah jangan membahas nya, ternyata dia memang bukan wanita baik baik, dia malah seenak nya meninggalkan ku entah kemana," keluh Albert dengan wajah yang nampak begitu kesal.
"Apa kau sudah berusaha mencari nya?," tanya Mastany kembali.
"Rumah nya sudah di jual kembali dan pembantu nya juga sudah di bebas tugas kan sebelum dia di nyatakan pergi dari negara ini," sahut Albert merasa ogah ogahan membahas tentang Petra lagi.
"Sekarang kau tahu kan siapa wanita yang benar benar mencintai mu?," ucap Mastany sembari mengecup bibir Albert dengan begitu mesra nya.
"Tentu hanny, kau yang terbaik," ucap Albert mencoba membalas kecupan itu dengan begitu liar nya.
Kau tak tahu saja Albert, akulah yang memecat para pembantu itu serta menjual rumah itu dengan menggunakan nama Petra, dan mendaftarkan kepulangan nya ke Jerman pada hari yang sama saat aku menghabisi nya, jadi tidak akan ada yang curiga akan kehilangan nya, batin Mastany sembari terus bergaul dengan bibir sexy Albert.
Tak butuh waktu lama untuk Mastany membuat Albert melupakan Petra yang menghilang secara misterius dari mata dunia.
Dengan sedikit rayuan dan kecupan, Albert semakin tergila gila akan sosok Mastany.
Namun kali ini, Mastany tak terlena dengan perasaan nya lagi, ia sudah bertekad untuk fokus ke pembalasan dendam nya.
Terlebih jika mengingat hubungan Albert dan Petra di masa kini sama dengan hubungan Yossep dan Kristani di masa lalu yang begitu menyayat hati nya.
-------
"Apa saja yang kau lakukan di kamar tuan Albert?," seru Yekka menghadang jalan pulang Mastany malam itu.
"Yekka?, apa kau sejak tadi mengikuti ku?," tanya Mastany sembari memeluk Yekka dengan spontan.
"Lepaskan Mastany!, kau tidak boleh seperti ini!, di sana kau memeluk tuan Albert, dan disini kau memeluk ku?, kau membuatku tertekan dan bingung Mastany!," keluh Yekka berusaha meluapkan rasa sakit hati nya karna melihat kebersamaan Mastany dan Albert yang semakin tak wajar saja.
"Kau kan tahu apa tujuan ku melakukan itu?, dan kau juga sudah sepakat untuk membantu ku" seru Mastany mencoba meredam amarah Yekka.
"Tapi itu tidak seperti yang terlihat Mastany!, katakan pada ku, apa kau sudah tidur dengan tuan Albert di kamar itu?," seru Yekka begitu penuh dengan pikiran kotor saat memikirkan kebersamaan Mastany dan Albert di dalam kamar itu.
"La!, jika aku adalah wanita jal*ng sekalipun, aku tak akan memberikan kehormatan ku pada lelaki seperti nya!," sahut Mastany begitu kesal dengan tuduhan menjijikkan Yekka terhadap nya.
"Kali ini aku tak percaya Mastany," ucap Yekka begitu kecewa pada Mastany malam itu.
Bahkan tidak ada senyum dan kehangatan yang di berikan Yekka seperti yang sering kali di berikan oleh Yekka di saat mereka bertemu.
"Kenapa kau bersikap seperti ini Yekka?," seru Mastany sembari menatap lekat lekat kedua mata sayu Yekka malam itu.
"Kau yang harus nya bertanya pada dirimu sendiri Mastany!, seolah olah sekarang ini kau mencoba mempermainkan perasaan ku pada mu!," seru Yekka masih berfikir Mastany telah berbohong saat diri nya yang telah berani tidur dengan Albert hari itu.
"Hentikan!, cukup Yekka!, aku menghormati mu karna kau lelaki baik menurut ku, tapi jaga batas san mu!, aku masih memiliki harga diri Yekka, ingat itu!," sentak Mastany naik pitan.
Ia begitu kecewa karna upaya pembalasan dendam nya selama ini di pandang lain di mata Yekka.
Tanpa berucap apapun juga, Yekka berjalan pergi meninggalkan Mastany seorang diri di sana.
Di tengah gelap nya malam tanpa satu pun bintang yang nampak di atas mereka.
Sejak saat itu, Mastany jarang sekali melihat Yekka selama berkunjung ke Kastil atau saat singgah ke rumah Albert.
Sekali melihat dan berpapasan, tak ada reaksi dan sapa an dari Yekka kepada Mastany.
Membuat Albert yang melihat nya merasa bahwa diri nya telah menang dari sang pembantu nya.
Entah dia sadar diri atau Mastany lah yang membuang nya, aku tak peduli!, yang terpenting, Mastany hanya milikku seorang, tak ada saingan lagi itu lebih baik bagi ku, batin Albert sembari memperhatikan gelagat Mastany dan Yekka yang tak sengaja berpapasan di halaman rumah nya.
Di kondisi seperti itu, Albert juga memanfaatkan situasi untuk lebih menghancurkan perasaan Yekka.
Ia sering kali mengecup dan memeluk mesra Mastany saat melihat Yekka tengah berada tak jauh dari mereka.
Maafkan aku Yekka, tapi kau sendiri yang tak mau mengerti posisi ku, jika aku memberitahukan alasan utama ku mendekati Albert kau pasti tak akan percaya dan menganggap ku gila, tapi percayalah!, semua yang kulakukan ini tidak untuk melukai dan mempermainkan perasaan mu, sungguh Yekka, aku benar benar minta maaf, batin Mastany sembari menatap Yekka yang terpaksa harus melayani makan malam romantis mereka malam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments