"Good night," ucap Yekka melepas genggaman tangan Mastany saat kereta mereka telah sampai di depan rumah keluarga Mastany.
"Syukhron Yekka," ucap Mastany dengan senyum merekah nya, entah kenapa saat bersama Yekka Mastany selalu bisa merasa damai.
Lambaian tangan Mastany terus mengiringi kepergian Yekka hingga Yekka benar benar hilang dari pandangan nya.
Di saat ia membuka pintu rumah, dua komandan sudah terlihat tersenyum ke arah nya.
"Abi?, Ummi?, ada apa ini?," tanya Mastany merasa heran dengan senyum kedua orang tua nya saat itu.
"Apakah dia kekasih mu sayang?, kenapa kau tak mengenalkan nya pada kami?," seru William begitu bahagia melihat putri nya tuk pertama kali nya dekat dengan seorang pria, bahkan mengantarkan nya pulang ke rumah.
"Apa kalian sudah berencana menikah?," tanya Serril begitu tak sabar nya seperti William.
"Kenapa hanya itu saja yang kalian bahas," keluh Mastany mencoba meneguk segelas jus jambu favorit nya dari dalam kulkas.
"Karna kami sudah tua sayang, kami hanya ingin melihat mu menikah," ucap Serril membuat Mastany terdiam dan segera mendekat ke arah kedua orang tua nya.
"Ya Ummi, Abi, anak kalian ini akan segera menikah, jadi jangan memasang raut wajah sedih lagi oke!," seru Mastany membuat William dan Serril begitu bahagia sampai menangis.
"Selamat ya sayang!, akhir nya anak Abi menikah juga," seru William tak henti henti nya mengecup pipi Mastany.
"Lelaki itu cukup tampan dan baik menurut Ummi, kau sangat pintar memilih calon suami," seru Serril memeluk sang putri dengan girang nya.
Seakan keinginan terakhir mereka di dunia akan segera terkabulkan dan mereka tak akan mati dengan kesedihan saat malaikat maut telah benar benar datang menjemput mereka.
"Tapi bukan dia orang nya. Lelaki yang akan menikah dengan ku bernama Albert, Albert Kristos," ucap Mastany sembari menatap lekat lekat wajah sang Abi.
Dan ternyata dugaan nya benar, kebahagiaan di wajah sang Abi perlahan mulai memudar dan berganti dengan raut wajah penuh kekhawatiran.
Begitupun dengan ekspresi sang Ummi yang hanya terdiam menatap tak percaya ke arah Mastany.
"Albert pemilik kastil tua itu?, jangan bercanda Mastany!," seru William sembari terduduk lemas di sofa.
"Kau pasti tahu kan kabar angin tentang dia di seluruh kota ini?," tanya Serril sembari mengguncang tubuh Mastany yang saat itu masih mencoba mengartikan kekhawatiran dari kedua orang yang begitu menyayangi nya di banding kan siapapun juga di dunia ini.
"Dia mencintai ku dan aku juga mencintai nya Umma, itu sudah cukup bagi ku," sahut Mastany semakin membuat kedua orang tua nya tak menyangka akan mendengar kalimat itu dari bibir putri mereka.
"Sejak kapan kau memakai kata cinta Mastany?, ini bukan diri mu!, bukan!," keluh William tak mampu menatap wajah sang putri yang baru pertama kali nya ini memutuskan hal yang ia anggap tak benar untuk hidup nya.
"Abi!, mengertilah," seru Mastany sembari bersimpuh di kaki sang Abi.
"Lalu, kenapa Ummi merasa kau juga begitu bahagia saat bersama lelaki yang mengantar mu pulang barusan?," tanya Serril tak bisa mengelak dari naluri keibuan nya yang mengatakan ada sebuah ketertarikan di antara mata kedua nya.
"Dia hanya pelayan Albert, hanya itu," ucap Mastany mencoba mengelak dari perasaan nya.
"Pelayan kata mu?, apa kau juga memilih Albert karna posisi nya sayang?," tanya William mulai geram dengan pengakuan Mastany.
"Ya!, aku wanita hebat, kenapa aku harus mendapatkan seorang pelayan Abi!," seru Mastany terpaksa bersikap bukan seperti diri nya demi keberhasilan rencana balas dendam nya.
Mendengar semua itu, Serril ikut terhuyung seakan kaki nya langsung lunglai saat itu juga.
William dengan sigap menopang nya dan menggenggam erat tangan sang istri untuk saling menguatkan satu sama lain.
"Tuk pertama kali nya Mastany, kami begitu kecewa dengan mu!, ini memang hidup mu, tapi jangan pernah menutup mata akan semua fakta yang ada di depan mata mu!, Ummi dan Abi lebih suka kau menikah dengan seorang pelayan dari pada dengan orang terpandang tapi munafik seperti Albert!," sentak Serril sembari berjalan bersama William masuk ke dalam kamar mereka.
Meninggalkan Mastany yang masih berdiri mematung sambil menangis di tempat nya.
Cinta segitiga semakin membayangi kehidupan mereka bertiga setelah nya.
Cinta itu hanya memberi kebahagiaan pada hati Albert, dan rasa sakit pada hati Yekka dan Mastany yang harus berusaha keras bersandiwara demi keberhasilan rencana mereka.
Namun tanpa di duga oleh Mastany, sosok wanita dari masa lalu nya kembali masuk dalam hidup nya lagi.
Mastany begitu kesal saat mengetahui bahwa ada seorang gadis yang juga dekat dengan Albert saat itu, bahkan tanpa ia ketahui sama sekali sebelum nya.
Bahkan kedua nya telah terikat dalam hubungan pertunangan.
Seakan luka masa lalu nya mulai menyayat hati nya lagi bahkan semakin dalam.
"Mastany?, kau kenapa?," tanya Albert saat melihat Mastany diam mematung di kamar nya.
Saat Mastany berbalik badan.
Albert begitu terkejut saat surat surat tersembunyi nya berhasil di temukan oleh Mastany.
Bahkan cincin yang telah ia buang kini berada di genggaman Mastany.
"Hanny, aku bisa jelaskan!," ucap Albert mencoba mendekati Mastany.
"Berhenti di sana!," sentak Mastany dengan mata yang mulai basah.
Bahkan di kehidupan ini, kau juga mengulang kesalahan yang sama!, kau memang lelaki tak tahu diri!, kau pantas mati!, batin Mastany begitu kecewa dengan penipuan itu.
"Dia bukan siapa siapa Mastany, percayalah!," seru Albert mencoba menghindar dari fakta itu.
"Kau masih mau mengelak!, bahkan kau itu sudah bertunangan dengan wanita itu Albert!" sentak Mastany melempar cincin di tangan nya hingga menggelinding dan berhenti tepat di samping sepasang kaki yang kini sudah berdiri tepat di depan pintu kamar Albert.
"Ya!, dia sudah bertunangan dengan ku!," seru sebuah suara membuat Mastany semakin syok saat melihat siapa sebenar nya wanita itu.
Bekas itu lagi, batin Mastany seakan kehilangan kekuatan nya saat melihat bekas sebuah cakaran di leher wanita itu.
"Petra, kau?," ucap Mastany begitu tak percaya dengan permainan takdir yang Allah berikan kepada nya.
"Ternyata you masih mengenal ku Mastany, ya!, aku Petra, teman asrama yang kau benci dulu!," seru Petra mulai berjalan semakin dekat ke arah Mastany.
"Aku sudah mencari mu sejak lama, tapi ternyata lewat Albert lah kita bisa bertemu kembali," ucap Mastany mencoba bangkit dan berusaha keras mengontrol emosi nya.
"Sejak saat itu aku memutuskan untuk kembali ke Jerman Mastany, bahkan aku meninggalkan cita cita ku untuk menjadi seorang arsitek, karna apa?, karna diri mu!, aku berusaha mencerna kepedihan mu saat itu, aku merasa aku memiliki kesalahan pada mu di masa lalu tanpa aku tahu apa itu. Tapi kini, jangan harap aku mundur dan menyerahkan Albert padamu!," seru Petra mendorong Mastany hingga tubuh nya membentur laci meja.
"Stop Petra!," sentak Albert mencoba menolong Mastany, namun tangan nya di tepis oleh Mastany saat itu juga.
"Why Albert?, aku calon istri mu!," sentak Petra tak terima.
Bahkan Petra masih saja berusaha menyakiti Mastany dengan brutal nya.
Membuat bayangan Kristani dalam diri Petra terlihat jelas di mata Mastany saat itu.
"Cukup Albert!, selesaikan semua ini!, dan putuskan siapa yang akan kau pilih!, dia, atau aku!," seru Mastany bergegas pergi dari tempat itu.
Kalau tidak, diri nya akan lepas kendali sebelum rencana nya merebut Kastil itu bisa terlaksana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Noviyanti
tuh kan si petra tunangannya si albert.. dendam lama terulang lagi..
2023-03-09
1