Fellisa menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan hatinya terasa sesak dan terasa menghimpit di mana dia yang sedari pagi membully dan mencibir Agam karena uang pemberian dari papanya yang digunakan untuk bersenang-senang dan foya-foya ternyata uang itu justru diberikan kepada sekolahan sebagai bentuk sumbangan.
Fellisa tersenyum miring sambil mengumpat dalam hati.
"Dasar Sombong, sok kaya Miskin tapi berlagu sok kaya, " gumam Fellisa dalam hati.
Dito yang melihat temannya memberikan uang sumbangan pada Dosen mengacungkan jempolnya.
"Hebat kamu bisa menyumbangkan uang banyak untuk kampus kita ini, keren Bro. " ucap Dito memuji.
Dengan sangat perlahan dan dengan suara yang Lirih Agam berbisik kepada Dito tentang uang yang ia dapatkan dan ia Sumbangkan ke kampus di mana uang itu bukanlah uang miliknya akan tetapi uang pemberian dari papa Fellisa.
Setelah pelajaran berakhir dan pada saat jam pulang semua siswa sudah pada berhamburan ke tempat parkir dimana mereka yang menggunakan mobil maupun menggunakan motor sudah pada antri untuk keluar dari gedung kampus.
Agam dan Dito berjalan dengan santai mereka tidak mau berebut pulang keluar lebih dulu dengan berdesak-desakan, Fellisa yang sedari awal memperhatikan Agam langsung berjalan mendekati Agam dengan tersenyum sinis.
"Hebat sombong sekali kau, Pura-pura menjadi orang yang kaya dengan memberikan sumbangan pada sekolah ini, kamu itu Miskin kenapa berlagak sok kaya, pakai acara nyumbang uang segala padahal itu kan uang pemberian Papaku! "sinis Fellisa dengan suara yang keras dan dingin.
Agam yang biasanya tidak memperdulikan semua ucapan dari Fellisa bahkan lebih sering mengalah dan mengabaikan nya , Tiba-tiba melangkah mendekati Fellisa tatapan matanya yang tajam dan Wajahnya yang sangat tampan membuat Fellisa meneguk ludahnya sambil melangkah mundur.
" Kenapa diam, silakan lanjutkan mencibir dan menghinaku, bukankah kamu sangat senang menghina ku, Aku heran dengan gadis seperti mu, Apapun yang Aku lakukan seperti nya salah dimatamu, sebenarnya kamu punya kelainan apa? uang Aku habiskan salah, uang Aku sumbangkan juga salah sebenarnya maumu apa, Aku bukan bermaksud menggungkit suatu hal tapi Aku perlu ingatkan padamu, Akulah yang menolong dan menyelamatkan mu dari gengaman Roy, jika tidak ada Aku mungkin kamu sudah bukan gadis perawan lagi mungkin kamu sudah berhasil ditiduri Roy dan jika Aku tidak membawa mu ke Rumah Dito mungkin kamu akan merenggek untuk Aku setubuuhi dan asal kamu tau uang yang Papamu berikan padaku tidak ada harganya jika di banding kan dengan harga nilai kesuciaamu, apa harga tubuh mu memang cuma lima ratus ribu, minta sama Dito dan anak kampus sini pasti mereka akan dengan senang hati membelinya. '
Fellisa yang tidak menyangka jika Agam yang pendiam dan dingin bisa bicara sebanyak itu bahkan tidak segan segan memberi kan tarip harga untuk dirinya seharga lima ratus ribu membuat Fellisa merasa sangat geram, kedua bola matanya mendelik tangannya sudah terangkat ke atas hendak menampar wajah Agam yang ada di depannya.
Sementara Agam justru tersenyum miring melihat sikap Fellisa yang sangat kesal kepadanya, Agam tidak peduli lagi dengan segala Celoteh dan omelan dari gadis yang ada di depannya, Agam sudah berusaha untuk bersabar dan diam, akan tetapi gadis di depannya semakin menjadi-jadi ketika didiamkan bahkan semakin tidak tahu diri untuk itu Agam berniat memberikan pelajaran kepada Felisha agar dia bisa mengerti dan menghargai orang lain di mana jika tanpa dirinya Fellisa mungkin sudah bukan gadis perawan lagi.
"Kau..! tangan Fellisa sudah terangkat tinggi tinggi dan siap untuk menampar wajah Agam, akan tetapi rupanya Agam sangat mengerti.
" Kenapa, apa kau berniat ingin menamparku, kenapa berhenti tampar saja, karena aku tahu dan aku yakin kamu hanyalah gadis anak orang kaya tetapi tidak memiliki etika sama sekali bahkan tidak tahu rasa berterima kasih benar-benar sangat memprihatinkan ternyata kaya cantik tetapi tidak memiliki didikan moral yang bagus, kamu tidak lebih baik dari mereka seorang preman yang ada di jalanan bahkan mungkin kamu tidak lebih baik dari orang-orang itu, " sinis Agam yang langsung membuat Fellisa benar benar murka.
"Berani kau mryamakan aku dengan orang-orang preman itu, "
"Kenapa tidak Aku juga tidak tahu bagaimana mungkin seorang gadis anak orang kaya berpendidikan tinggi dan juga memiliki sosial yang cukup terpandang, bisa melakukan hal buruk dan rendah kepada temannya di mana temannya tidak pernah mengganggu ataupun menyakiti bahkan temannya rela membantu dan menolong serta menyelamatkan dirinya dari cengkraman dan kekerasan laki-laki lain."
"Agam..! diam .kau benar-benar menyebalkan, " teriak Fellisa yang geram dan Karena tidak tahan dengan apa yang dikatakan oleh Agam akhirnya Felisa memilih melangkah pergi meninggalkan Agam bersama dengan Dito yang kala itu sedang tertawa.
Mira yang kala itu menunggu Fellisa di dalam mobilnya sedikit terkejut melihat Fellisa berlari kearahnya dan membuka pintu mobil dengan cepat dan menutup nya dengan keras.
"Ayo, jalan cepat, Aku sudah muak melihat Agam. "seru Fellisa dengan lantang,
Mira yang kala itu berada di depan kemudi mobil segera menghidupkan mobilnya meskipun sebenarnya hatinya mersaa bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments