Akhirnya waktu yang ditunggu telah tiba dimana Agam dan Dito sudah boleh melepaskan ikatan Fellisa.
"Ayo kita masuk kita sudah boleh melepaskan takut ikatannya, " Ajak Dito pada Agam.
"Aku tunggu disini saja, kamu saja yang masuk dan membuka ikatan talinya, " Tolak Agam pada Dito.
Dito menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan karena tidak bisa memaksa Agam akhirnya Dito pergi masuk ke dalam kamar sendiri dan membiarkan Agam menunggu dirinya di luar.
Di dalam kamar Dito langsung membuka semua ikatan tali yang mengikat kaki dan tangan Fellisa yang kala itu Fellisa masih tertidur dengan pulas, Tapi beberapa saat kemudian Fellisa mulai membuka kedua bola matanya.
Fellisa merasa heran ketika mendapati Dito ada di depan nya perlahan lahan Fellisa
turun dari ranjang dan berdiri di depan Dito wajahnya yang cantik langsung mengernyitkan dahinya menyiratkan suatu pertanyaan.
Mendapatkan tatapan mata yang sangat intens dari Fellisa, Dito merasa sedikit gugup beberapa kali dia meneguk ludahnya.
"Kenapa aku ada di Rumahmu? "
"Apa kau tak ingat apa yang sudah terjadi padamu?"
" Tidak, memangnya apa yang terjadi padaku,"Fellisa bertanya dengan wajah penuh tanda tanya, tatapan matanya begitu serius dan intens.
"Susah juga menjelaskan jika tidak ingat apapun,"jawab asal Dito sungguh hatinya berdebar debar jika ditatap Fellisa dengan tatapan aneh begitu.
"Baiklah kamu tidak usah repot repot menjelaskan karena aku mau pulang. " Seru Fellisa dengan cepat yang mana kakinya langsung melangkah ke arah pintu.
Ketika pintu dibuka alangkah terkejutnya Fellisa ketika menemukan sosok pemuda yang paling dia benci sekaligus paling dia sukai sudah ada di depan pintu kamar.
"Agam kau disini, lagi ngapain?tanya Fellisa dengan sinis.
" Apa kamu sudah sadar, baguslah kalau kamu sudah sadar, ayo kita pulang. "ucapan Agam tanpa menoleh ke Wajah Fellisa.
Merasa diabaikan dan tidak di hargai Fellisa dengan geram menolak ajakan Agam.
" Apa pulang, denganmu, ogah memangnya kamu siapa mau mengajak Aku pulang. "
Tanpa dapat mengontrol emosi nya Fellisa justru memaki maki Agam.
Kesabaran Agam pun ada batasnya melihat gadis yang ditolong nya bukan nya bertrikasih tapi justru memaki maki dirinya membuat darahnya Naik, dan ke egoisnya pun muncul.
"Dasar cewek Bar bar," Geram Agam yang mana langsung masuk ke dalam dan berpamitan dengan Dito untuk pulang.
"Dit, Aku pulang dulu tuh, Anak kamu urus saja Aku mau segera pulang dan mengembalikan mobil ini pada Nyokap nya. "
"lha terus Fellisa bagaimana, dia pulang dengan siapa? "
"kamu saja yang mengantarnya Aku sudah males sama cewek Bar bar itu, dia manusia yang tidak punya akhlak, ditolong bukan nya berterima kasih ini justru memaki maki dasar gadis liaar." Sunggut Agam kesal.
"Tapi apakah Fellisa mau pulang dengan ku? "
"Mana Aku tau kamu urus saja sendiri. "
Dito menarik napas panjang dan menghembuskan nya dengan perlahan.
"Sudah Aku balik dulu, " tanpa menunggu jawaban dari Dito yang kalau itu terdiam seperti orang yang lagi bengong, Agam segera pergi keluar dari dalam kamar itu.
Menyadari kepergian Agam dengan marah Dito segera berlari keluar mengejar Agam, sampai di luar Dito segera menarik tangan Fellisa.
"Lepaskan tangan ku, apa yang kau lakukan padaku Dito, kau jangan kurang ajar ya. " Teriak Fellisa kesal, rasanya dia ingin mengumpat habis habisan Dito yang sudah kurang ajar dengan main pegang pegang.
"Apa apaan kamu Fellisa, kenapa loe seperti sedang kesurupan begini? "
"Enak saja ngatain aku kesurupan aku tidak kesurupan tau."
Dito terkekeh mendengar jawaban Fellisa, kenapa loe marah marah sama Agam, apa loe tidak punya rasa terimakasih, "
"Maksud kamu Apa?
" Dasar cewek Bar bar, asal kamu tau kamu itu yang menolong Agam dia yang membawa mu kesini, dia yang melepaskan kamu dari jebakan Roy apa kamu lupa, Aku rasa kamu belum punya penyakit pikun kan dan Aku rasa kamu ingat dimana kamu terakhir kali berada.
Sementara Fellisa dibuat terbengong bengong dengan ucapan Dito yang mana kini dia mulai ingat apa yang baru saja dia alami saat itu.
Fellisa segera menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan sungguh kini dirinya merasa sangat Malu, karena ternyata Agam yang telah dia bentak dengan kasar ternyata adalah orang yang menolong nya.
Berkali-kali Fellisa meneguk ludahnya, seakan akan kerongkongan nya terasa kering.
"Malangnya Nasib yang kau alami Agam, Apes kau menolong orang yang tidak bisa berterimakasih jadinya kau salah menolong orang pren." Ucap Dito sambil melirik kearah Fellisa, sementara Agam hanya tersenyum kecut.
"Sudah tidak perlu dibahaa Aku mau pulang kau urus dia, kayaknya dia bisa jinak kalau denganmu, " jawab Agam sambil melangkah kedepan pintu, Agam hendak pulang lebih dulu.
Ketika Agam hendak membuka pintu.
"Tunggu… !Aku mau ikut pulang." Seru Fellisa kemudian.
Agam hanya menoleh sekilas kemudian kembali melangkah kan kakinya keluar Rumah.
"Eh tunggu Aku jangan ditinggal."
"Ya, sudah cepat ini sudah malam dan Aku capek, " jawab Agam tanpa menghentikan langkah kakinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Lee
Agam yg sdh nolongin km loh Felisha, byangin klo gk ada Agam udh di unboxing y..
2023-02-27
0