Bab. 10.SANGAT SOMBONG

Fellisa mencebik kesal, ingin rasanya dia memukul Agam yang menurutnya sungguh tidak berperasaan, mengajak pulang akan tetapi tidak mau menunggu dirinya, apalagi dirinya memakai hak tinggi, sudah pasti dan jelas memaki hak tinggi kan Fellisa sedang menghadiri pesta yang mana harus berpenampilan cantik agar tidak kalah dengan yang lain kalau bisa lebih terlihat kinclong di bandingkan dengan teman dan tamu tamu lainnya.

Siapa sangka penampilan nya yang dibuat sempurna kini telah menjadikannya petaka dan yang lebih menyedihkan di tolong oleh orang Sombong yang tidak berperasaan.

Dimana ketika dia pulang tidak ditunggu sama sekali, bahkan terkesan dia tinggal, Fellisa menatap tak percaya dengan mobil yang ada di depan nya yang mana mobil itu adalah mobil milik nya.

"Hei, Agam ini kan mobil ku, kenapa ada disini?

" Mau pulang atau tetap mau berdiri disitu, "

"Haisss, ini cowok sombong benar-benar dia itu, ini kan mobilku kenapa dia yang galak dan sinis begitu, " Gumam Fellisa dalam hati.

"Tetap berdiri disitu apa mau masuk, Aku sudah bilang kan Aku capek dan ingin cepat pulang, "

"Iya, iya… galak amat sih, ini kan mobilku, Aku yang punya. " Grutu Fellisa sambil membuka pintu mobil dan duduk di sebelah Agam, yang tidak sedikit pun menoleh kepadanya.

Bahkan setelah Fellisa duduk Agam tanpa bicara langsung melajukan mobilnya.

"Hei, kamu belum menjawab pertanyaanku, bagaimana bisa mobil ku ada padamu? "tanya Fellisa penasaran, akan tetapi sikap Agam yang cuek dan dingin benar benar membuat Fellisa semakin kesal." Dasar Sombong ditanya bukannya menjawab tapi diam saja kayak patung."

Agam menoleh sekilas ketika Fellisa mengumpat dan mengatai dirinya, melihat tatapan Agam yang sekilas ke arahnya sempat membuat Fellisa deg degan was was apa yang akan Agam katakan, akan tetapi dugaan Fellisa ternyata salah, Agam tidak bicara apapun dan Fellisa bisa bernapas dengan lega.

Di sepanjang perjalanan pulang Fellisa tidak lagi bicara apapun sehingga suasana di dalam mobil sangat hening.

Tidak lama kemudian mobil pun berhenti di halaman Rumah Fellisa.

Dengan sangat hangat ibu dari Fellisa menyambut kedatangan Agam dan Fellisa yang mana disambut dengan rasa harus dan rasa suka cita dari Mama Fellisa.

"Akhirnya kalian datang juga, ayo cepat masuk, "

Dengan tersenyum hormat Agam menganggukan kepala sambil tersenyum.

"Tante, ini kunci nya, 'Agam menyerah kan kunci pada Mama Fellisa.

"Kenapa kau serahkan kunci mobilnya. "'

" Maaf saya harus segera pulang, " Ucap Agam sambil , kakinya mulai bangkit berdiri dan melangkah pergi, akan tetapi gerakan nya di tahan oleh ibu Fellisa.

"Tante belum selesai minta tolong nya?"

"Maksud Tante apa?"

"Temani Fellisa pergi ke bandara untuk menjemput kedatangan pamannya malam ini."

"Tapi tante….

"Mau kan menolong tante? " Tatapan mata dari Ibu Fellisa yang penuh harap membuat hati Agam tidak tega untuk menolaknya.

"Baiklah "

"Terima Kasih, tunggu sebentar aku akan suru Fellisa untuk cepat bersiap-siap." Akhirnya Agam yang tidak bisa menolak keinginan dari Ibu nya Fellisa dia hanya bisa mengangguk lemah.

Senyum Ibu Fellisa mengembang ketika Agam menerima permintaan nya, Agam bukan lah pemuda yang kaya akan tetapi entah mengapa Mamanya Fellisa sangat suka padanya mungkin karena Agam seorang pemuda yang santun dan tidak banyak bertingkah, bahkan dalam hati Mama Fellisa sudah merencanakan sesuatu yang mana hanya Mama Fellisa yang tau.

Di dalam kamar Fellisa sedang merebahkan tubuhnya yang terasa lelah sehingga Fellisa tidak mengetahui jika Mamanya sudah masuk dan membuka pintu kamar nya.

Melihat Fellisa justru tidur sang Mama hanya bisa menggelengkan kepala nya.

"Fellisa…bagun, kenapa kamu justru tiduran, cepat pergi mandi dan jemput Papamu di bandara."

Mendengar nama Papa disebut dengan cepat Fellisa bangun dari tidur nya.

"Papa , apa Papa akan datang hari ini? "

Dengan mengulum senyum Mama Fellisa menganggukkan kepalanya. Melihat anggukan dari sang Mama Fellisa langsung bangkit berdiri dan berjingkrak jingkrak karena senang.

"Yes, Papa pulang pasti membawakan oleh oleh yang istimewa untuk ku, tunggu Ma, Fellisa mandi dulu."Dengan bersemangat Fellisa segera berlari ke dalam kamar mandi.

Melihat tingkah sang putri semata wayang nya Mama Fellisa hanya bisa menggelengkan kepala dan tersenyum bahagia.

Sejak Kepergian sang suami Fellisa lebih banyak diam dan tidak menuntut apapun.

Dua Puluh menit sudah Fellisa menyelesaikan ritual mandinya, ketika dia keluar dari dalam kamar mandi Fellisa dikejutkan dengan sang Mama yang masih berada di dalam kamar nya.

"Mama… ! Kenapa masih disini, bukankah seharusnya Mama juga bersiap-siap, '

Mendengar pertanyaan sang putri IMsma Fellisa hanya bisa mengulum senyum.

"Cepat lah ganti bajunya, jangan lama-lama, Mama tunggu di bawah."

"Siap, Ma,"

Dengan sangat bersemangat Fellisa langsung mengganti baju.

"Ma….. Aku sudah siap." Teriak Fellisa dengan suara yang riang, akan tetapi kecerian yang ada pada wajahnya tiba-tiba menghilang ketika di ruang tamu melihat sosok pemuda yang sangat dibencinya masih berada di dalam ruang tamu Rumah nya.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Awas Benci jadi Cinta loh Felisia..

2023-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!