Bab. 8.OBAT TRADISIONAL

Akhirnya Dito dan Agam sampai di dalam kamar dengan perlahan-lahan mereka merebahkan tubuh Felisa dan mengikat kedua tangan Felisa serta kaki agar tidak melakukan hal-hal yang aneh.

Mereka berdua berusaha untuk tidak memperdulikan teriakan dan renggekan Fellisa yang meminta untuk di sentuh.

Dito segera membuka kotak yang ada di samping televisi dengan cepat Dito meraih dua buah handset satu diberikan kepada Agam dan satu dipergunakan untuk dirinya, Agam sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Dito yang mana Agam sendiri tidak mengerti mengapa dia itu memberinya sebuah handset kepadanya, Tetapi setelah Dito menjelaskan dan memberikan keterangan kepadanya headset untuk melindungi telinga dari suara yang sangat meruntuhkan Iman seorang laki-laki normal agar tidak terpengaruh suara dari Fellisa karena saat ini mereka harus selalu berada di dekat Felisa, Di mana mereka harus selalu memantau keadaan Felisa sambil sesekali memberikan air es untuk dikompreskan kepadanya.

"Kamu pakai biar telinga kita Aman. "

Kini tanpa menolak lagi Agam segera memakai henset pemberian dari Dito, dan benar saja kini telinga nya tidak lagi mendengar suara suara yang sangat mengoda imannya sebagai seorang laki-laki normal, kini justru Agam bisa sedikit ikut bergoyang dengan alunan suara musik yang dia putar.

"Bagaimana apa kamu yakin Rencana kita akan berhasil, "

"Aku harap begitu dia kan selalu bilang panas ya sudah kita kasih es biar dingin dan ruangan ini pun AC nya sudah aku nyalakan dengan volume paling besar sehingga ruangan ini sudah sangat dingin."

"Baguslah kalau begitu semoga apa yang kita lakukan kali ini berhasil Aku tidak ingin melihat Fellisa tersiksa seperti itu, Meskipun Aku tidak terlalu menyukai anak gadis Bar bar itu akan tetapi melihat dia seperti itu rasanya Aku tidak tega, terlebih Aku melihat Betapa Roy sangat kasar dan sangat memaksa membuat Aku iba melihatnya. "

"Jadi Fellisa diberi obat perangsang di tempat pestanya si Roy, itu artinya memang si Roy sudah merencanakan dan sudah berniat untuk menjebak Fellisa agar dia bisa datang ke pesta itu buktinya tidak ada satu orang pun yang mengetahui di mana Felisa waktu itu beradakan, kamu bilang temannya Fellisa saja masih makan-makan di ruang bawah sementara dia tidak mengetahui Fellisa temannya berada di mana. "

"Benar aku juga menduga jika Roy memang sengaja ingin menjebak Felisha beruntung waktu itu aku datang tepat pada waktunya Andaikan tidak mungkin balita sudah tidak lagi bisa diselamatkan mungkin hari saat ini dia sudah Kehilangan mahkota kesuciannya, "

"Wah, kamu hebat bisa mengetahui jika Fellisa dalam bahaya, " Puji Dito kala itu pada Agam yang saat itu duduk di ruangan yang sama, dimana di atas ranjang terdapat Fellisa yang sedang terikat mereka berdua tidak memperdulikan apa yang bisa ucapkan karena mereka tidak akan pernah mendengar mereka sudah sibuk dengan handset yang ada di telinganya masing-masing.

"Bukan Aku yang hebat tapi Mama Fellisa yang datang ke rumah dan mengatakan jika perasaannya tidak enak kemudian meminta Aku untuk membantu mencari Fellisa sehingga Aku bisa menemukan Fellisa, beruntung Aku datang tepat pada waktunyawaktunya sehingga si brengsek Roy belum sempat melakukan apapun pada Felisha Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada Fellisa jika aku datang sedikit saja terlambat saat itu.

Agam mendelkk ketika tiba-tiba punggungnya dipukul Dito dengan cukup keras.

"Buk..

" Buk..

"Buk..

" Hei, kenapa kamu pukul punggung ku, sakit tauk, "

Tanpa merasa bersalah Dito justru tertawa lebar kemudian bangkit berdiri sebelum menyerahkan satu batang rokok kepada Agam.

"Itu hanya ucapan salut dan kagumku padamu, kamu benar benar hebat, kamu bisa jadi Dewa penolong untuk Fellisa, siapa tahu kalian berdua memang sudah ditakdirkan untuk berjodoh sehingga kamu bisa melindungi Fellisa di saat waktu yang tepat. "

Agam hanya tersenyum kecut mendengar perkataan dari Dito temannya, kemudian Agam menerima sebatang rokok yang diulurkan kepadanya dan menyalakannya sementara Agam melihat Fellisa sudah mulai tertidur dengan tenang akibat dari beberapa ramuan obat yang diberikan oleh Dito berkat bantuan dari Bik Nani pembantu Dito yang ternyata dia ahli dalam obat-obatan tradisional yang bisa menurunkan efek dari emosional serta bisa membuat efek dari obat perangsang itu menurun, meskipun tidak bisa langsung turun drastis akan tetapi sedikit demi sedikit kandungan dari obat perangsang itu bisa luntur dan lambat laun akan membuat orang yang meminum ramuan obat itu tertidur.

Sementara Es batu hanya digunakan sebagai alat bantu untuk mendinginkan suhu tubuh bagian luar agar cepat menurun.

"Bagaimana Bik? " Apakah keadaan bisa sudah mulai membaik tanya gitu pada sang pembantu yang mana pembantu itu langsung menjawab dengan anggukan kepala.

"Sudah Dengan, Non Fellisa juga sudah mulai tertidur, "

"Baiklah kalau begitu kamu boleh pergi, untuk beristirahat biarkan Fellisa Aku dan dan Agam yang menjaganya karena sudah tidak membahayakan lagi kan Bi? "

"Iya, Den Non Fellisa, sudah tenang kadar dari obat perangsang sudah mulai turun jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi mungkin dalam satu jam ke depan Non Fellisa sudah bisa kembali normal, dan pengaruh dari obat perangsang sudah hilang. "

"Trimakasih, Bik, sekarang biar kami berdua yang menjaganya, itu ikatan apa kita biarkan begitu atau kita lepas Bik, gak tega juga melihat nya begitu."

"Nanti Den Dito lepas selepas satu jam kedepan sekarang jangan dulu. "

"Ok, deh kalau begitu. "

Dito kembali duduk di dekat Agam yang masih sibuk dengan ponsel hpnya serta sebatang rokok di tangannya, nah rokok itu masih hanya dibuat mainan tanpa Agam Nyalakan Hal itu membuat itu yang melihat mengerikan dahi dan merasa heran.

"Kenapa tidak kamu nyalakan itu kan ada koreknya, "

"Aku tidak suka Rookok, "

"Astaga kalau tidak suka kenapa kamu trima, sini kembalikan ke Aku bikin mubazir saja, " ucap Dito sambil terkekeh.

"Kan kamu ngak nanya, Oh ya bagaimana Fellisa apa sudah ada perubahan. "

"Sudah tapi tunggu satu jam lagi, kita baru boleh melepaskan ikatannya. '

Agam menarik napas panjang kemudian menghembuskan nya dengan perlahan, memahami semua yang dikatakan oleh Dito.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Oh...pakai es batu tah? bisa-bisa aja sih..

2023-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!