Bab. 6.PINGSAN

Agam mulai mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi yang mana Agam ingin segera pulang kembali ke rumahnya dikarenakan Agam tidak ingin terlalu lama dan membiarkan Mama Felisa yang ada di dalam rumahnya menunggu dengan sangat khawatir untuk itu akan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

30 menit kemudian mobil Agam pun sudah sampai di halaman rumah Roy yang mana sengaja Roy menyebarkan undangan pesta ulang tahunnya kepada seluruh siswa yang ada di sekolah termasuk undangan itu diberikan juga kepadanya.

Setelah memarkir mobilnya Agam segera turun dari mobil kemudian berjalan masuk ke dalam rumah di mana di dalam rumah Roy sudah penuh dengan para tamu undangan baik dari teman sekolah maupun dari teman yang ada di luar sekolah.

Suasana ramai di mana suara musik mengalun dengan sangat keras dan beberapa diantara mereka sedang asyik berjoget dan berdansa mereka Semua terlihat sangat bergembira bersenang-senang dan juga berpesta menikmati hidangan yang ada dan juga menikmati musik yang sedang di alunkan.

Dengan santai dan tenang Agam mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam, kedua bola matanya menyapu ke sekeliling Agam berusaha mencari sosok gadis yang sedang dicarinya yaitu Fellisa di mana Agam mendapatkan tugas dari Mama Fellisa untuk membawanya pulang.

Sudah beberapa langkah berjalan dan juga pandangan matanya sudah menyapu ke sekeliling akan tetapi Agam tidak menemukan sosok Felisa baik di tempat dansa maupun di tempat makanan ataupun di ruangan itu, Hal itu membuat Agam sedikit bingung karena Agam tidak menemukan Fellisa sama sekali.

Di saat akan sedang kebingungan dan merasa pusing karena musik yang mengalun begitu keras sangat membuatnya tidak suka dan dikala Agam sudah tidak bisa menemukan lagi di mana Fellisa berada di tempat itu tiba-tiba kedua bola mata Agam menangkap sosok gadis bernama Mira Yaitu teman sebangku Fellisa.

Agam menyunggingkan senyuman, hatinya mulai merasa lega dan senang itu artinya Felisa juga berada di tempat itu dengan cepat Agam berjalan mendekati Mira yang kala itu sedang menyantap makanan di depan meja.

"Hai.. Mirip, "

Sebuah sapaan lembut membuat Mira yang kala itu menyantap makanannya menjadi sedikit terkejut dan mendongak pasalnya Mira sangat hafal dan familiar dengan suara yang sedang menyapanya suara itu adalah suara yang sangat dinantikan oleh Fellisa dan yang membuat Fellisa ingin dan mau datang ke pestanya Roy.

"Agam, Akhirnya kamu beneran datang. "

"Kenapa aku bicara begitu memangnya Apakah aku berjanji akan datang padamu, "

Mira tertawa renyah mendengar perkataan dan pertanyaan dari Agam.

"Tentu saja tidak tapi ada seseorang yang selalu Menunggu kedatanganmu untuk itu melihat kamu datang aku merasa akhirnya kamu datang juga dan itu membuat Aku merasa suprais."

akan mengulum senyum kemudian akan menatap ke sekeliling lalu menatap Mira dengan intens.

"Apa kamu pergi dengan Fellisa? "

"Tentu saja Aku pergi dengan nya, "

Agam mangut mangut akan tetapi beberapa detik kemudian.

"Sekarang dimana Fellisa kenapa Aku tidak melihat nya, "

"Mungkin lagi berdansa tadi Aku melihat dia pergi bersama kris dan Aku tidak ingin ikut, karena Aku ingin menikmati makanan yang lezan ini sayang kalau di lewatkan. "

"Oh, begitu, Baiklah Aku akan mencari Fellisa Aku ada perlu dengan nya, ' setelah mengucapkan itu Agam segera pergi meninggalkan Mira yang masih asyik menikmati hidangan makanannya, karena di ruang bawah Agam tidak menemukan Fellisa akhirnya Agam memutuskan mencari Fellisa di seluruh ruangan yang ada di rumah itu, Agam Segera menaiki tangga kemudian membuka pintu kamar satu persatu hingga pada saat akan melangkah ke kamar yang lain tiba-tiba Agam mendengar suara yang sangat aneh di mana suara itu seperti suara tangisan dan teriakan seorang wanita, dengan cepat Agam segera berlari ke sumber suara dan tanpa menunggu lagi pintu yang tertutup Agam dobrak dari luar dengan sangat keras.

Sungguh suatu pemandangan yang menjijikan di depan mata di mana agar melihat Roy sedang berusaha mencuumbu Fellisa yang berada dibawah kungkungan nya.

Tanpa menunggu lama lagi Agam segera melayangkan satu pukulan dan tendangan bertubi tubi pada Roy yang mana kalau itu Roy tidak menyadari akan kehadiran Agam karena dia sedang sibuk mencari kesenangan dengan Fellisa.

"Brengsek kau..! duuuuzzzz...!

akibat dari tendangan dan pukulan yang akan berikan tubuh Roy terpental juga, jatuh ke lantai belum sempat Roy bangkit dari terjatuhnya dan dari rasa terkejutnya Agam sudah menarik Roy hingga dia bangkit berdiri kemudian kembali tangan Agam yang mengepal melayang ke wajah Roy, hingga membuat Roy meringis kesakitan dengan darah keluar dari sudut bibirnya.

"Kau, mau apa kau ikut campur urusan ku, "

"Tentu saja Aku ikut campur karena kamu berniat berbuat tidak benar padanya, pengecut sekali kau memanfaatkan gadis yang sedang mabuk. "

Roy tersenyum miring mendengar clotehaannya Agam.

"Hahaha, kau jangan muna Aku tau kau juga menginginkan nya, sudahlah kita bisa berbagi setelah Aku kamu boleh memakai nya. "

Mendengar perkataan Roy, Agam semakin meradang dimana tanpa bicara lagi Agam langsung memberikan pukulan pada Roy, Akibatnya Roy kembali tersungkur jatuh dan Agam seperti nya tidak ingin membuang buang waktu dengan sangat lama, untuk itu Agam memberikan pukulan bertubi-tubi, Roy yang berusaha melawan akhirnya tak mampu lagi karena Agam tidak mau memberikan kesempatan Roy untuk menyerang, setelah Agam jatuh tersungkur dan tidak mampu untuk berdiri, Agam segera mendekati Fellisa dan membantu Fellisa untuk keluar hari dalam kamar, akan tetapi belum ada dua langkah membimbing Fellisa berjalan Fellisa tiba-tiba terjatuh dan pingsan untuk itu Agam dengan cepat langsung mengendong Fellisa keluar dari dalam kamar Roy.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***