Fellisa sangat terkejut dan kecewa ketika mendapati Agam masih berada di ruang tamu rumahnya di mana Fellisa berharap agar Agam sudah pulang dan pergi dari rumahnya karena Felisha sangat merasa kesal dengan sikap Agam yang sangat dingin dan selalu sombong padanya.
"Kau, kenapa kau masih berada di Rumah ku? " tanya Fellisa sinis.
Sementara Agam hanya tersenyum kecut tanpa menjawab apapun yang dikatakan oleh Fellisa seolah olah Agam tidak terganggu sedikit pun dengan ucapan Fellisa yang sangat pedas dan kasar.
Melihat Agam hanya diam tidak menanggapi ucapan nya semakin membuat Fellisa geram dan emosi.
"Apalagi sih yang kamu tunggu," sinis Fellisa pada Agam dan lagi lagi Fellisa bagaikan bicara pada sebuah batu yang tidak akan pernah bisa menjawab pertanyaan kita hal itu semakin membuat Fellisa benar-benar Naik darah.
Berkali-kali Fellisa menarik napas panjang dan menghembuskan nya dengan kasar.
"Dasar cowok tidak punya malu sudah di usir tapi masih juga belum pergi, " ketus Fellisa yang sudah pasti membuat siapa pun yang mendengar pastilah akan marah dan tersinggung begitu juga dengan Agam.
Kesabaran seorang manusia pasti ada batasnya Agam yang sudah kali-kali mencoba untuk tidak menanggapi dan tidak memperdulikan setiap ucapan dari Fellisa akan tetapi kali ini benar-benar membuat Agam merasa sangat kesal dan marah hingga tanpa sepengetahuan siapapun tangan Agam yang berada di bawah meja sebelah kanan mengepal dengan kuat bersamaan dengan hal itu tiba-tiba sebuah suara membentak Felisha dengan keras.
"Fellisa...!Palaaak...! sebuah tamparan benda berat di pipi Felisha yang langsung buat Felisha terkejut dan menetap pada sang Mama yang tiba-tiba datang dan menamparnya .
" Mama, kenapa Mama mrnamparku?
"Seharusnya Mama yang bertanya padamu, apa yang kamu ucapkan, Ayo cepat minta maaf sama Nak Agam, "
"Mama, kenapa Mama masih membela cowok seperti dia, apa yang fellisa katakan itu benar hanya laki-laki yang tidak punya malu sudah di usir tapi masih saja belum pergi. "sinis Fellisa yang merasa kesal karena sang Mama masih membela Agam, cowok sombong dan menyebabkan menurut Fellisa.
"Fellisa..!jaga ucapan mu, Mama yang meminta pada Nak Agam agar dia tetap disini, karena Mama mau meminta bantuan padanya."
"Mama mau apa lagi sih, "
"Nak Agam, pergilah sekarang juga Tante takut Nanti telat dan kau Fellisa ikut Agam ke bandara temani Agam untuk menjemput Papamu. '
" Oh, jadi Mama meminta Aku dan Agam pergi untuk menjemput Papa, "
"Tentu saja memangnya kamu pikir apa? "
"Tapi, kenapa tidak pergi dengan Mama saja kenapa mesti pergi dengan nya. "
"Sudah, jangan lagi banyak bicara Mama tidak ingin mendengar segala keluhanmu apapun itu cepat pergi dan cepat pulang Agar nanti tidak terlalu malam kasihan papamu sudah menunggu, "
Dengan perasaan kesal dan kecewa akhirnya mau tidak mau Felisha menerima perintah dari sang Mama untuk pergi menjemput Papanya di bandara bersama dengan Agam sungguh suatu hal yang sangat tidak Fellisa sukai di mana dia harus bersama dengan Agam untuk yang kedua kali, Felisha seorang gadis yang manja dan juga seorang gadis yang suka diperhatikan merasa dirinya sangat disepelekan dan sangat tidak dihargai oleh Agam karena setiap kali dia bicara maka Agam seolah-olah menulikan telinganya hal itu membuat Fellisa menjadi sangat geram adanya.
Tanpa menunggu Felisa Agam segera melangkah lebih dulu keluar dari dalam rumah kemudian masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mobilnya sebelum Felisha duduk dan membuka pintu mobil miliknya.
"Hei, Aku belum masuk kenapa kau sudah mau mengemudikan nya. "
"Cepat masuk jika tidak aku akan meninggalkanmu di sini seru Agam memberikan ancaman kepada Fellisa yang mana membuat Fellisa membulatkan ke-2 bola matanya periksa benar-benar tidak percaya dengan apa yang telah diucapkan oleh Agam." Tidak perlu melotot begitu cepat masuk karena aku tidak punya banyak waktu atau bermain-main dengan semua celotehan mu, "
"Haissss apa dia bilang celotehan apa dia ini benar-benar tidak tau jika dirinya begitu menyebabkan. " sungut Fellisa dalam hati yang mana langsung membuka pintu mobil masuk dan duduk di samping Agam.
Baru juga Fellisa mendudukkan bokongnya di kursi tiba-tiba dengan kecepatan tinggi Agama langsung tancap gas mengemudikan mobil secara cepat dan mendadak hal itu membuat Fellisa sedikit terkejut.
"Hei Agama kamu itu tidak punya sopan santun ya, masak Aku baru duduk kamu sudah tancap gas, kalau Aku jantungan gimana? '
" Tapi Fakta nya kamu tidak jantungan kan, "
"Kau, ___
Fellisa segera membuang muka dia benar-benar di buat kesal dengan sikap Agam yang di nilai tidak punya perasaan.
Sementara Agam tidak perduli dengan tatapan dan hinaan dari mulut Fellisa yang sangat memanaskan telinga, andai bukan karena rasa hormat karena semua adalah permintaan dari salah satu langganan menjahit IBunya pasti lah Agam akan menolak, tidak sudih rasanya berada dekat dengan gadis yang tidak btau cara berterima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments