Bab. 3.RENCANA

Keadaan di dalam kelas menjadi sangat sepi bagaikan kuburan ketika para siswa siswi yang Ada di dalam kelas semuanya berhamburan keluar kelas untuk beristirahat, Ada yang ke kantin Ada juga yang duduk nongkrong setelah beberapa jam mendapatkan bimbingan dari Dosen dan seperti biasanya Agam langsung pergi ke perpustakaan untuk beristirahat dengan membaca buku-buku yang ada disana.

Wajahnya yang dingin dan terlihat seperti sombong yang mana seolah olah terlihat pemalas akan tetapi rupanya Agam seorang cowok yang cukup pintar dimana dia lebih suka belajar dan menghabiskan waktu di dalam perpustakaan dari pada nongkrong bersama dengan teman teman yang lain.

Seperti hari-hari biasa felisa yang tidak menyukai Agam dia akan selalu mencari celah untuk bisa membully teman cowoknya yang menurutnya sangat menyebalkan dan terasa hidup tidak indah jika belum mencaci dan menghina cowok miskin tapi dingin dan sombong itu.

Berjalan menyusuri beberapa tempat dan ruang untuk bisa sampai ke tempat perpustakaan, karena Felisa yakin Agam pasti akan Ada di sana.

Dalam perjalanannya langkah kaki Felisa terpaksa terhenti ketika Ada yang menghadangnya.

"Hai cantik, mau kemana makan siang bersamaku yuk, "

Fellisa mencebik kesal pada cowok yang selalu menggoda nya.

"Gak minat, kamu cari cewek lain saja. " Sungut Fellisa seraya pergi meninggalkan cowok yang mengajaknya.

"Sombong sekali kau,"Geram laki-laki bertubuh tinggi dengan kulit kuning sawo matang.

"Hai Roy, ternyata kau disini aku mencarimu dari tadi ayo, kita cari makan."ajak pemuda sambil menyodorkan sebatang rokok.

"Aku lagi malas, kau kenal gadis yang berjalan ke arah perpustakaan itu? " Tanya pemuda itu sambil mengambil uluran rokok yang disodorkan kepada nya.

Laki-laki yang ada di samping nya langsung tersenyum sambil menarik lengan sahabatnya.

"Itu Fellisa primadona kampus disini dan kamu akan jadi terkenal jika bisa mendapatkannya. " Lirih laki-laki yang sudah mulai menyalakan api untuk menghisap rokok nya.

Kedua pemuda itu bukan lah cowok yang tidak tau aturan mereka tau dan paham jika ada larangan merokok di dalam kampus cuma karena mereka bandel dan melakukan di tempat tempat yang jauh dari CCTV makanya semua berjalan dengan aman.

"Apa dia sudah punya cowok? "Tanya Roy penasaran wajah cantik Fellisa benar benar sudah membuat nya mabuk kepayang.

"Setahuku belum tapi kalau cowok yang dekat dengan nya sudah ada."

"Siapa? "

"Ayo ikut aku, matikan rokokmu dan buang jauh agar tidak tertangkap kamera. "

"Iya, baiklah! Roy segera memadamkan api rokok yang dihisap nya dan langsung membuang ke tong sampah.

Dia berjalan mengikuti temannya yang berjalan di depan seolah olah sedang menjadi penunjuk jalan.

Di sebuah lapangan basket laki-laki itu berhenti,kemudian kedua bola matanya menangkap sosok laki laki yang sedang dicarinya.

" Kris, kenapa berhenti disini?" Protes Roy kesal.

"Tadi kamu bilang mau melihat cowok nya Fellisa , tuh yang paling ganteng dan kulit nya paling bersinar dari semua itu orang nya yang kemungkinan besar pacar Fellisa."

"Oh, Rupanya dia! Roy mangut mangut seraya tersenyum, Diam-diam Roy menyusun rencana agar bisa mendapatkan gadis primadona kampus yang membuat otaknya selalu kacau, serasa ingin bisa memiliki gadis cantik berkulit putih halus itu.

***

Di tempat lain Fellisa sudah sampai di depan pintu perpustakaan, kedua bola matanya menyapu seluruh Ruangan, mencari sosok pemuda yang selalu ingin diganggu nya.

"Fellisal, kenapa kau ada disini tumben ke perpus, " Sapa seorang pemuda tampan Dosen muda dan baru di kampus itu yang entah dari mana asalnya tiba-tiba sudah ada di dekat Fellisa.

Dengan gugup Fellisa menjawab pertanyaan sang Dosen tampan yang juga jadi idola para mahasiswi di kampus nya.

"Hehehehe, Bapak aku cuma mau pinjam buku disini."

"Wah, kamu bener bener murid teladan selain cantik kamu juga pintar dan cerdas, apa boleh aku nanti malam datang ke Rumahmu? "

Fellisa tersenyum rikuh akan tetapi otaknya sudah menjawab dan mengiyakan apa yang dosen di depan inginkan, dengan cepat Fellisa mengangguk.

"Ini bagus, siapa tau pak Riko juga mau membawaku ke Rumah apartemen nya, bukankah Rumah pak Riko searah dengan Rumah cowok dingin itu, ini pasti lebih seru bisa lihat secara langsung kehidupan miskin cowok sok cakep dingin dan sombong dan menyebalkan, berani beraninya bersaing dengan ku gara-gara dia Nilai ku jatuh dibawa nya, kurang ajar banget kan, tuh Cowok miskin dan gara-gara Nilai ku buruk tidak mendapat kan peringkat uang jajan ku di potong sama daddy huuuff, menyebalkan. " Sungut Fellisa dalam hati.

"Baiklah, kalau begitu sampai ketemu besok malam," Ucap pak Dosen Riko yang entah keberanian dari mana tangan kekarnya menyentuh pipi halus nya, untuk sesaat Fellisa merasa kesal tapi tak mampu Berteriak apalagi mengumpat, Fellisa diam bagaikan patung.

Hal itu membuat sang guru Dosen kembali tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya, sebelum melangkah pergi.

Kepergian pak guru dosen membuat Fellisa menarik napas lega, karena sudah pergi pengganggu dirinya.

"Dimana si miskin itu, kenapa tidak terlihat, astaga apa aku tidak salah lihat, anak itu tidur disini."

Dengan langkah pasti Fellisa mendekati pemuda yang sedang tertidur dengan kepala di atas meja dan buku diatas kepala nya.

"Hei..! Bagun kau." Teriak Fellisa tak suka melihat pemuda di depan nya tertidur.

Mendengar ada suara yang membentak nya dengan buru-buru dan cepat-cepat Agam bangun dari tidur nya.

"Maaf, Bu saya ketiduran.! Ucap Agam spontan yang langsung membuat tawa Fellisa pecah, mendengar dirinya justru ditertawakan dengan perlahan Agam mengusap usah kedua bola matanya yang terasa masih mengantuk.

" Kau, bikin orang kaget saja mau apa kau membangunkan aku, apa kau mau bayar sisa uang pembayaran bajumu yang kurang kemarin."

"Cih, enak saja mau kasih kamu uang, kamu itu bener-bener Sombong dan miskin, ngapain juga buku kamu taruh diatas kepalamu. "

Agam terkekeh mendengar perkataan dari gadis yang ada di depan nya.

"Aku tidak sengaja."jawabnya polos.

" Coba berikan bukumu padaku,"

"untuk apa, jangan ambil dan cari sendiri saja buku disini kan banyak." Tolak Agam dingin.

"Kau, berani menolak perintahku." Teriak Fellisa dengan berapi api yang mana membuat Agam mencebik kesal, yang akhirnya mau tidak mau dia memberikan buku yang dia baca.

"Nah, ini baru bagus! "

Agam tidak menggubris ucapan gadis yang telah merampas bukunya, Agam masih kesal dengan sikap Fellisa yang tega memotong pembayaran uang untuk bajunya, untuk itu tanpa banyak bicara Agam bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu.

Fellisa bingung kenapa pemuda itu justru pergi sedangkan dia bersusah-payah mencari nya.

"Hei… mau kemana kau?" Teriak fellisa yang hanya dijawab dengan melengos tanpa mau peduli.

"Brengsek ini cowok, dia mengacuhkan ku, sudah miskin belagu lagi, apa dia tidak tau banyak cowok di luar sana yang hanya ingin sekedar duduk dengan ku, dasar sombong dan miskin." Umpat Fellisa menggerutu dalam hati.

Prok… prok…. . Prok..! " Terdengar suara langkah kaki, sedang mendekati pintu perpustakaan dan benar saja tak lama kemudian muncul wajah gadis berkulit sedikit gelap masuk ke dalam.

"Rupanya kau disini aku sudah mencarimu kemana mana? "

"Mau apa mencari ku,"

"Nih, untuk mu? "Kita dapat undangan malam ini untuk acara pesta di Rumah Roy dia juga akan membuat acara acara yang mengejutkan dimana katanya akan ada kuis dan pemenangnya bisa mendapatkan uang 5 juta, hebat kan."

"Hmm, cuma undangan pesta saja kamu sudah heboh begini mir, sudah aku males datang ngak seru."

"Bagaimana kamu tidak datang dia khusus mewajibkan dirimu, dia pemuda kaya, Fellisa kamu jangan menjadi bodoh, siapa tau kamu pemenangnya dan uang lima juta bisa buat kita jalan jalan ke Mall."

"Ogah males, aku bisa jalan jalan ke mall dengan uang sendiri. "

"Aduh kacau Nih, kalau sampai Fellisa tidak mau, batal dah bonus yang akan di kasih kan aku padahal bonus nya menggiurkan HP bagus meskipun harganya cuma tiga jutaan, pokoknya aku harus bisa membujuk Felisa biar aku bisa mendapatkan bonus nya." Gumam Mira dalam hati.

Mira berjalan mondar mandir bagaikan setrikaan, memikirkan langkah apa yang akan ditempuh agar bisa membuat Felisa mau pergi dengannya.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Lanjut kak thor...ini knpa gk lanjut? semangatt

2023-02-10

0

Saadah ha

Saadah ha

wadul felisya selalu cari gara2, menyebalkan banget😒

2023-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!