Bab 20 Tak akan kubiarkan

"Mas Bara emangnya benar saudaranya Mang Ujang?"Tanya Aulia penuh selidik.

"Iya,saya saudaranya Mang Ujang."

Ini temannya Shanum kenapa lihatin aku seperti ini sih..Apa dia curiga yaa..Batin Bara.

"Tapi kok wajah mas Bara gak asing, seperti pernah lihat tapi dimana gitu."Aulia masih saja mengingat-ingat tapi ya tak ingat juga.

"Mungkin perasaan kamu saja kali,aku belum lama kok datang di kota ini.Atau mungkin hanya mirip saja."Bara mencoba meyakinkan Aulia,benar dugaannya sepertinya Aulia mencurigai dirinya.

"Ya bisa jadi sih."Aulia manggut-manggut.

"Kamu sudah lama kenal sama Shanum?"Tanya Bara.

"Sudah lama,lamaaaa bangeeet,karena kita berteman dari jaman masih SD.Iya kan Sha."Shanum hanya mengangkat.

"Waahhh..Lama sekali yaa pertemanan kalian, jarang-jarang lho berteman apalagi sampai bersahabat dekat begini."

"Ya dong kita kan best friend forever."Mereka saling berpelukan lalu tertawa bersama.

"Jangan heran ya mas Bara, temannya Shanum ini kalau sudah datang heboh bangeet."

"Justru seru Sha."Bara menanggapi.

Shanum, Aulia dan Bara asyik mengobrol dan sesekali Shanum sembari melayani pembeli yang datang.

"Aku balik ke lapak lagi yaa, kasihan Mang Ujang jaga sendirian."

"Dadah babang ganteng."Shanum menutup mulut Aulia,Aulia cekikikan.

"Kamu ini yaa."Shanum memukul bahu Aulia.

"Kan emang ganteng Sha."

Tak lama Aulia pun pamit pulang,Shanum juga sebentar lagi siap-siap akan pulang.Tapi sebelum itu Shanum menggoreng Sempol ayam untuk orang-orang yang sudah memesan sempolnya.Kali ini ada tujuh alamat yang harus Shanum antar.

Terkadang rasa lelah dan jenuh itu hadir dalam diri Shanum rasa menyerah pun terkadang hadir.Tetapi melihat senyum dan tawa bahagia adik dan ibunya menjadikan Shanum semangat kembali.

Shanum sudah mulai jalan mengantar pesanan dari rumah satu ke rumah lainnya.Kadang Shanum harus berhenti dulu di satu rumah karena ternyata tak hanya pemesan sempolnya saja yang membeli tapi warga sekitar juga ikut membeli.Shanum tak henti-hentinya mengucapkan syukur karena dagangannya selalu laris manis.

Akhirnya semua Sempol ayam sudah di antar,kini Shanum pun akan pulang ke rumah.Saat di jalan,ada sebuah mobil yang menghadangnya, Shanum memasang waspada takut-takut yang di dalam mobil tersebut mempunyai niat jahat kepadanya.Turunlah seorang laki-laki paruh baya,dengan setelan jas yang rapih.Walaupun usianya tak lagi muda,tapi ketampanannya tetap terlihat juga tubuhnya yang masih terjaga.

Kok kayak mirip seseorang,tapi siapa yaa..Batin Shanum.

"Kamu jualan Sempol ayam kan?"Tanya laki-laki Paruh baya tersebut.

"Iya Pak."Jawab Shanum masih memasang waspada.

"Masih Sempol ayamnya?"Tanyanya lagi.

"Masih Pak,mau beli berapa Pak?"

"Masih berapa itu,coba di hitung,saya mau beli semuanya."

"Semuanya Pak?"Shanum kaget dan juga bingung.

"Iya, semuanya."Shanum pun mengangguk lalu mulai menghitung Sempol yang masih ada.

"Masih ada 205 tusuk Pak."Ucap Shanum.

"Ya sudah saya beli semua,tapi jangan di goreng nanti kelamaan,biar orang rumah saja yang menggoreng."

"Baik Pak,ini nanti di gorengnya pakai telur ya Pak,soalnya saya kalau dagang begini biar lebih enak."Bapak tersebut mengangguk.

"Ini Pak Sempol ayamnya,semoga Bapak suka dengan Sempol ayam saya."Ucap Shanum sopan.

"Ini uangnya,terima kasih yaa."Ucap Bapak tersebut lalu ingin masuk mobil.

"Tunggu sebentar Pak,ini uangnya ada kembalian."

"Tidak apa,untuk kamu saja."

"Tidak Pak,ni bukan hak saya.Karena sempolnya tadi cuma 205 jadi uang bapak lebih Rp.45.000."Bapak itu tersenyum.

"Ya sudah terima kasih yaa."Bapak itu pun menerima uang kembalian.

"Sama-sama Pak,terima kasih karena sudah memborong Sempol saya.Semoga rezeki Bapak melimpah dan sehat selalu."

"Aamiin.."

Shanum pun kini sampai di rumah, setelah mengucapkan salam Shanum langsung masuk ke kamarnya menjatuhkan dirinya ke atas ranjang.

Lelahnya...Enak banget nempel kasur begini.Ucapnya sambil menutup matanya.Kakinya masih menggantung hanya tubuhnya separuh saja yang tidur di atas ranjang.

"Mba Sha, sempolnya habis?"Tanya Adi yang membereskan dagangan Shanum.

"Iya dek Alhamdulillah tadi di jalan ada yang borong sisa sempolnya,mana minta gak di goreng pula."

"Waahhh.. Alhamdulillah ya mba,ini juga nanti malam aku mau antar ke tiga alamat mba ada yang pesan."

"Di kulkas masih kan?"Tanya Shanum.

"Masih kak,sisa Sempol di kulkas pas sama yang pesan.Sebenarnya ada dua lagi yang pesan,tapi aku belum mengiyakan karena belum tau sisa Sempol yang mba Sha bawa.Ternyata Alhamdulillah habis, berarti yang dua di cancel yaa."

"Memangnya pesannya berapa dek?"

"Masing-masing Rp.50.000 mba."

"Bukannya kalau habis magrib mah sudah dapat segitu kan buat sempolnya.Ambil yang baru di buat saja dek."

"Oya,lupa aku mba."Adi nyengir,Shanum menggeleng.

Sementara itu di dalam mobil yang menghadang motor Sha tadi,kini hampir sampai rumahnya.

"Tuan tumben beli makanan begitu."Sang sopir heran melihat Tuannya membeli Sempol ayam.

"Iya Tuan,ini kata Cantik sempolnya enak,dia sering membelinya setelah pulang sekolah.Sempol ayamnya sering berjualan di Taman Kota."

"Memangnya Sempol ayamnya sama Tuan yang biasa cantik beli."

"Sama,namanya Sempol ayam Sha,itu tadi Sempol ayam Sha namanya.Saya langsung ingat cantik,makanya aku tadi suruh berhenti."Sang sopir mengangguk.

"Nanti ini di goreng yaa,terus bilang sama. Bibi di hidangkan di meja makan 30 tusuk,sisanya kalian makan saja sama-sama. gorengnya pakai telur kata penjualnya."

"Terima kasih Tuan."

Rupanya yang membeli tadi Pak Gerald, Papanya Bara dan juga cantik.Sebelumnya Pak Gerald memfoto Sempol ayam yang dia beli tadi lalu mengirim hasil fotonya pada Bara.

"Sempol ayam gadis incaranmu"Kata-kata Pak Gerald di foto yang dikirimkan pada Bara.

Di tempat lain,Bara langsung membuka pesan yang di kirim oleh Papanya.Bara tertawa membaca pesan tersebut.

"Hahaha..Papa bisa saja, memangnya yakin kalau itu Sempol gadis incaranku?"Balas Bara.

"Yakin,nama sempolnya Sempol ayam Sha bukan?"

"Bener banget Pa, sepertinya Papa borong yaa Sempol ayamnya."

"Iya Papa borong semua sempolnya.Kamu pintar cari target Bara,dia gadis yang baik,sopan dan juga cantik.Jangan sampai terlepas targetnya atau jatuh ke tangan orang lain.

"Tak akan kubiarkan targetku terlepas apalagi jatuh ke tangan orang lain."Ucap Bara dengan penuh percaya diri.

Saling mengirim pesan pun berakhir, Bara sangat senang Papanya benar-benar mendukungnya.

Sedikit lagi Sha, sedikit lagi.Tapi kira-kira Shanum mau tidak ya aku ajak jalan.Tapi kapan yaa waktu yang pas buat aku ajak jalan dia.Aku ingin lebih dekat dengannya.Berbicara berdua denganmu,apa Shanum mau yaa?Duh galau..

Tapi kalau belum coba mana kita tahu kan.Bara terus saja bermonolog sendiri,lalu Bara pun memutuskan mengirimkan Shanum pesan.

"Shanum kamu kapan ada waktu luang?"Pesan terkirim.

Tak lama Bara melihat Shanum sedang mengetik pesan.Bara dag Dig dug menanti balasan dari Shanum.

Terpopuler

Comments

sobat ngarit💕

sobat ngarit💕

aku ikutan da Dig dug juga🤣

2023-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!