Keesokan harinya,Bara sudah siap dengan pakaian kerjanya.Motor pun sudah di panaskan tadi oleh satpam di rumahnya
"Tumben ke kantor naik motor Den Bara."Tanya Pak Dodi.
"Iya Pak,lagi pengen naik motor saja,sudah lama gak di pakai."Ucap Bara lalu mulai menjalankan motornya.
Bara pun tiba di kantor,Bara memarkirkan motor di bagian parkir khusus karyawan.Karyawan yang datang bersamaan penasaran siapa orang yang datang dengan pakaian rapih memakai jas tapi menggunakan motor biasa bukan motor sport,melainkan motor matic tapi dengan tipe terbaru.Karena motor sportnya sudah dia jual dan di ganti dengan motor matic Saat helm di buka, mereka langsung kaget rupanya CEO mereka yang menggunakan motor itu.
Mereka pun segera menyapa Bara sambil menunduk hormat.Bara pun membalasnya dengan senyuman.Bara memang terkenal ramah pada karyawannya,tapi Bara juga tegas jika karyawan berbuat salah dan tak mentolerir kesalahan apapun.
Tiga hari sudah Bara menggunakan motor saat bekerja,Bara tak keberatan sama sekali.Bahkan uang sakunya pun di batasi hanya Rp.200.000 per hari,Bara pun tak mempermasalahkan itu.Karena baginya itu sudah menjadi hal yang biasa.Uang saku dari Papanya di pakai untuk membeli makan siang dan juga bensin untuk motornya.Bara tetap menikmati hari-hari nya seperti biasa.Hukuman dari Papa nya dia anggap sebagai pelajaran bagi dirinya,agar tak terlalu menghamburkan uang.
Hari ini Felita mengajaknya makan siang bersama, seperti biasa Felita menghampiri Bara di kantornya.
"Tunggu sebentar lagi ya sayang,ini hampir selesai setelah itu kita makan siang."Ucap Bara saat Felita masuk ke ruangannya.Felita mengangguk dan duduk di sofa.
Tak terlalu lama Bara pun selesai,lalu mengajak Felita ke parkiran.Bara dan Felita melewati parkiran khusus petinggi Perusahaan.
"Lho sayang,kok kita masih jalan saja, bukannya mobil kamu biasa di parkir Disana tadi."Felita bingung.
"Aku sudah tidak menggunakan mobil lagi Feli."Felita melongo mendengarnya.
"Maksudnya gimana ?"
"Ya sekarang aku sudah tidak memakai mobil lagi, sekarang aku menggunakan motor untuk pergi dan pulang kerja."
"Motor?"Ucap Felita lalu berhenti melangkah.
"Iya motor,Papa aku udah gak izinin aku buat bawa mobil.Jadi aku bawa motor saja.Itu motorku Sebelah sana."Ucapnya sambil menunjuk deretan motor.
"Masa pakai motor sih Bar,Lihat pakaian aku seperti ini masa harus pakai motor sih."Felita tak terima.
"Ya mau gimana lagi Feli,"Bara melanjutkan langkahnya menuju motornya.
"Kalau gitu mending pakai mobil aku saja sayang,aku gak mau pakai motor.Jam segini lagi panas panasnya nanti kulitku gosong."Bara menghentikan langkahnya mendengar perkataan Felita.
"Ya sudah mana mobilmu."
Akhirnya mereka pun menggunakan mobil Felita untuk makan siang.
"Sayang,kita makan di restoran Jepang yuukz,kita sudah lama gak makan Disana."Ucap Felita
"Kita makan di rumah makan Padang saja sayang."
"Iihh,kok di rumah makan Padang.Itu makanan berlemak semua sayang aku gak suka.Kita makan di restoran Jepang saja."
"Ya sudah tapi kamu yang bayar yaa,uangku gak cukup kalau makan Disana."Sambil fokus menyetir.
"Apa? masa aku sih yang bayar,sudah kemarin belanja tas aku yang bayar.Ini cuma makan aku juga yang harus bayar.Kamu sudah bangkrut atau gimana sih."Felita kesal.
"Papa menarik semua fasilitas aku Feli, kartu kredit bahkan mobil juga Papa sita."
"Keterlaluan sekali Papa kamu sayang,masa semua fasilitas di tarik semua.Terus kalau kamu mau bayarin belanjaan aku gimana dong."
"Ya untuk sementara pakai uang kamu saja ya,atau kamu gak usah deh sering-sering belanja barang gak jelas gitu."
"Sampai kapan fasilitas kamu di tarik sama Papamu sayang."
"Aku tidak tahu sampai kapan sayang,terus kita mau makan dimana ini?"
"Ya aku mau makan di restoran Jepang."
"Ya sudah tapi kamu yang bayar yaa."
"Iihhh..Kok aku sih."
"Uangku cuma ada Rp.150.000 Feli,mana cukup makan di sana."
"Ya sudah sini uang kamu mana,biar sisanya biar aku yang bayar."Bara pun mengeluarkan uang di dompetnya.Feli mengintip ternyata benar uang kekasihnya ini hanya Rp.150.000.
Kalau terus-terusan aku yang bayarin bisa tekor dong aku,percuma punya cowok kaya tapi kere gini gak bisa di manfaatkan...
...----------------...
Shanum seperti biasa saat jam makan siang begini dia sudah berada di Taman Kota.Menunggu pembeli yang datang setelah jam makan siang.Waktu berlalu begitu cepat, sepertinya hari ini begitu sepi.Pengunjung Taman Kota tak banyak seperti biasanya Alhasil Sempol ayam Shanum pun masih banyak.Awan tiba-tiba mendung,petir sudah mulai terdengar tak lama hujan turun dengan derasnya.Shanum menghela nafas kasar.Sepertinya besok dirinya tak perlu membuat Sempol karena stok Sempol ayam di rumahnya masih banyak.
Tiba-tiba ada pesan masuk dari ponselnya,ternyata pesan dari Dandi yang mau memesan Sempol ayam Rp.150.000 untuk nanti sore.Shanum mengucap syukur karena rezeki datang tak di duga.Sertunya dirinya akan pulang sekalian mengantar pesanan Sempol untuk Dandi.
"Mba Sha maaf ya nanti tunggu di depan kantor aku saja ya,di luar gerbang.Takut nanti gak boleh masuk kalau masih bawa dagangan gitu."Isi Pesan Dandi.
"Iya siap,"
Hujan sudah tak terlalu deras,waktu pun semakin sore,Shanum mulai menggoreng Sempol pesanan Dandi dan di bagi menjadi beberapa bungkus.Berhubung jaraknya yang dekat Shanum berangkat dari Taman jam lima tepat,agar tak terlalu lama menunggu Disana.
Benar saja,tak lama Shanum sampai Dandi sudah datang.
"Mba Sha,maaf ya nunggu lama."Ucap Dandi.
"Iya gak apa-apa,aku juga baru sampai kok Dandi."
"Tadi hujannya deras banget ya mba Sha,aku lihat dari jendela kantor mendungnya gelap sekali."
"Iya,deres banget tadi hujannya kilat juga saling bersahutan pula."
"Iihhh.. ngeri."Jawab Dandi.
"Terima kasih ya Dandi sudah jadi langganan Sempol ayam aku."
"Sama-sama mba Sha,Sempol ayam mba Sha tuh enak banget tau.Kalau pesan mentahnya saja bisa gak sih mba?"
"Bisa dong,Rp.10.000 dapat 13 Sempol plus dapat saosnya."
"Kapan-kapan aku order yang mentah deh."
"Siap,di tunggu orderan selanjutnya."Shanum tersenyum lalu meninggalkan Perusahaan tersebut .
Setelah itu Shanum langsung pulang ke rumahnya.Di saat lampu merah,Shanum santai menunggu hingga lampu berubah menjadi hijau.Di sebelah Shanum ada juga motor Yang sedang menunggu lampu hijau.Si pengendara tersebut melirik sekilas ke arah Shanum.
Penjual Sempol ayam ini manis juga..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
lestari saja💕
emang gula maniz bang😂
2023-10-19
0