Bab 5 Di sita

Sore hari, setelah pulang kantor sesuai janjinya Bara akan menemani Felita ke mall untuk shopping.Bahkan gadis cantik itu sebelum waktu jam pulang kantor sudah menunggu di loby kantor.Bara hanya menghela nafasnya saat menerima telepon dari kekasihnya itu jika dirinya sudah berada di bawah.Mau tak mau Bara dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya.

"Sayang,sudah selesai pekerjaan kamu?"Tanya Felita basa basi.

"Sudah sayang.Kita mau kemana sore-sore begini?"Tanya Bara.

"Kan aku dari pagi bahkan tadi sudah bilang kalau aku mau ke mall,aku mau shoping."

"Shoping terus sih kamu yank."

"Astaga kamu sekarang perhitungan sama aku."Menunjuk dirinya sendiri.

"Bukannya perhitungan,kamu kan belum lama ini sudah shoping masa sekarang sudah shoping lagi."

"Sayang, kemarin itu baru launching tas baru,modelnya kekinian banget sayang aku pengen beli tas itu.Sepatunya juga keluar seri terbaru pokoknya aku mau beli sayang."Rengek Felita sambil bergelayut manja di lengan Bara.

"Boleh ya sayang,yaa."Bara menghela nafas kasar lalu mengangguk.Entah kenapa dirinya tak bisa menolak permintaan kekasihnya itu.

Sesampainya di mall Felita sangat antusias,dia langsung masuk ke toko tas yang di incarnya beberapa hari yang lalu.Lalu menuju etalase tempat tas edisi baru terpajang.Felita mulai memilih,Bara hanya mengikutinya dari belakang.Setelah lelah mengikuti Felita,Bara pun duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"Sayang,bagus yang mana?Tanya Felita sambil menunjukkan dua tas di tangannya.

"Terserah kamu saja sayang, semuanya bagus."Bara menjawab acuh tak acuh.

"Kalau aku ambil dua-duanya boleh?"Tanya Felita penuh harap,Bara kaget mendengarnya.

"Pilih salah satu saja, bukannya kamu juga mau membeli sepatu."

"Tapi dua-duanya bagus sayang."

"Ya terserah kamu,kalau beli dua tas tak beli sepatu."Felita cemberut mendengarnya,mau tak mau dia memilih salah satu dari dua tas tersebut.

Setelah memutuskan membeli tas yang mana,Felita beralih ke deretan sepatu.Rupanya Felita juga sudah mengincar sepatu keluaran terbaru.

"Sayang,bagus gak?"Tanya nya sambil mencoba sepatu.

"Bagus sayang,cocok sama kamu."Bara berucap begitu agar cepat selesai.

"Mba aku ambil ini yaa."

"Mari ke kasir untuk melakukan pembayaran."Felita dan Bara mengikuti karyawan toko tersebut.

"Totalnya Rp.87.000.000."Bara melotot mendengarnya.

"Kamu kenapa shoping yang harganya yang begitu mahal sih Fel."Bara kesal.

"Kamu kenapa jadi perhitungan sih sekarang."Felita ikut kesal.

"Bulan ini terakhir kali kamu shoping begini."Ucap Bara sambil menyerahkan kartu kreditnya.Felita manyun mendengar Bara berbicara seperti itu.

"Maaf Tuan ada kartu yang lain,yang ini tidak bisa."Bara kaget mendengarnya.Bara pun mengeluarkan kartu yang lainnya.

"Ini juga tidak bisa Tuan."Hingga kartu ke empat yang Bara serahkan semuanya tidak bisa di pakai.

Apa Papa memblokir semua kartu kredit aku yaa..Gumam Bara

"Cek Yang benar mba masa gak bisa semua sih."Felita kesal.

"Benar Nona,saya sudah mengeceknya berulang-ulang,memang kartunya yang tidak bisa.Ada Kartu debit saja Tuan?"Bara pun mengeluarkan kartu debitnya.

"Maaf,Saldo tidak mencukupi Tuan."Bara mengusap wajahnya kasar.Rupanya sang Papa benar-benar merealisasikan ucapannya kemarin.

"Sayang gimana sih,bikin malu saja."Bisik Felita.

"Maaf sayang,aku tidak tahu sepertinya Papa sudah memblokir semua kartu kredit aku."Mau tak mau Felita pun membayar sendiri barang belanjaannya,dia terlalu malu kalau untuk menaruh kembali barang tersebut.

"Kok jadi aku sih yang bayar belanjaannya."Omel Felita.

"Ya sudah si sayang, baru kali ini kan kamu belanja pakai uang kamu sendiri,lagi pula itu juga kan barang punyamu."Bara cuek lalu melangkahkan kakinya keluar dari toko tersebut.Felita menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Setelah mengantarkan Felita pulang,Bara langsung pulang kerumahnya.Papa Bara sedang duduk di ruang tengah,Bara langsung menghampiri Papanya.

"Papa blokir semua kartu kredit aku yaa."Tanya Bara sengit.

"Iya,memang kenapa?"Ucap Papanya santai.

"Pantas saja tadi semua tidak bisa di gunakan.Bahkan kartu debit aku pun papa tahan saldonya."

"Ya memang benar juga,Papa tidak mau kamu hidup boros Bara.Semenjak kamu pacaran dengan Felita tagihan kartu kreditmu membengkak.Kamu ragu bukan apa yang papa ucapkan kemarin kalau Felita mau dengan kamu hanya ingin uangmu saja."Bara mengangguk.

"Felita tak seperti itu Pa,sesekali dia belanja kan tidak apa-apa."Bara masih membela Felita.

"Kamu bilang sesekali."Papa memijat keningnya.

"Selama dua Minggu ini saja Felita sudah empat kali shoping sekali shoping bisa hampir ratusan juta.Kamu pikir Bara dalam sebulan kamu bisa menghabiskan lima ratus juta hanya untuk memuaskan keinginan Felita.Jika kamu ingin mengetes Felita,Papa akan benar-benar menarik semua fasilitas kamu termasuk mobil yang biasa kamu pakai."Mata Bara melotot mendengar ucapan Papanya.

"Jangan juga semua fasilitas Bara Papa tarik dong."Bara tak terima keputusan Papanya.

"Ya itu caranya agar kamu mau tahu sifat asli Felita.Kamu kan masih ada motor di garasi,jadi selama sebulan ini Papa tak mengizinkan kamu membawa mobil.Ke kantor atau kemanapun kamu pakai motor saja.Dan untuk uang,Papa akan memberimu jatah uang saku Rp.200.000 sehari."Bara berdecak, Papa nya ini memang tidak bisa di ajak kompromi.

"Oke kalau itu yang Papa mau,dan akan aku buktikan jika Felita mencintai aku dengan tulus bukan karena uangku saja."

"Sini kunci mobilmu,mulai besok kamu pakai motormu saja.Sayang bukan sudah lama tak pernah kamu pakai hanya jadi pemanis di garasi."

"Pa."Wajah Bara memelas agar Papanya tak menyita kunci mobilnya.Papanya menggeleng sambil terus menengadahkan tangannya menunggu Bara menyerahkan kunci mobilnya.

Sia-sia sudah usahanya membujuk sang Papa,Papa nya tetap pada pendiriannya.Sebenarnya Bara tak mempermasalahkan dirinya menggunakan motor saat kemana-mana.Karena semenjak SMA sampai dia kuliah Bara selalu menggunakan motor bukan menggunakan mobil.Penampilannya juga sederhana tak menunjukkan jika dia seorang anak yang kaya raya bahkan orang tuanya memiliki banyak cabang dimana-mana.

Entah mungkin memang benar atau salah dirinya berubah setelah mengenal Felita bahkan semenjak dirinya berpacaran dengan Felita.Gayanya tak lagi sederhana seperti dulu,Bara mengikuti gaya Felita yang glamour.

Aku akan buktikan ke Papa kalau Felita itu yang terbaik untuk aku...Bara menyemangati dirinya sendiri

...****************...

Di tempat lain, Shanum dan Nabila selesai dari mengantarkan Sempol ayam mereka mampir sebentar ke Taman Kota.Nabila tampak sangat senang sekali di ajak kesini.

"Kamu mau beli apa dek?"Tanya Shanum mengajak Adiknya ke bagian pedagang.Nabila melihat-lihat jejeran makanan di depannya.

"Neng Sha,tumben jalan-jalan sore begini."

"Iya mang,tadi habis antar pesanan Sempol ayam jadi mampir ke sini sebentar sekalian ajak adik jalan-jalan."

"Mba Sha,aku mau cireng."Tunjuk Nabila,Shanum mengikuti adiknya ke pedagang cireng yang biasa berdagang di sebelah dirinya.

"Mang,mau cirengnya Rp.15.000,siap neng..Eh neng Sha,mamang kira siapa."Sambil menggoreng cireng.

"Iya mang,ngajak adik jalan-jalan sore."

"Mau apa lagi dek?"Nabila menunjuk dua pedagang lagi setelah selesai membeli jajanan, mereka pun pulang.

"Makasih ya mba,sudah beliin aku jajanan begini."

"Sama-sama dek,nanti kita makan sama-sama di rumah yaa."Nabila mengangguk senang.

Sampai di rumah,Nabila langsung mengambil piring untuk makanan yang dia beli di taman tadi.Mereka pun makan bersama sambil bercerita tentang keseharian yang mereka lalui sambil sesekali mereka tertawa bersama.

Melihat kalian tertawa begini saja aku sudah sangat bahagia,semoga kehangatan keluarga ini selalu kita rasakan sampai kapanpun.Aamiin...

Terpopuler

Comments

lestari saja💕

lestari saja💕

bahagia bener punya keluarga kompak kayak gtu

2023-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!