Terjebak Cinta Penjual Siomay
Pagi ini seperti biasa Shanum akan berjualan Sempol ayam di sekolah tempat biasa dia berdagang.Saat sore hingga malam, shanum di bantu adik-adiknya sudah membuat Sempol dan juga saos untuk ia dagang hari ini.Shanum selalu bersemangat untuk membantu ibunya mencari nafkah.Padahal ibunya sudah melarangnya untuk tidak berjualan dan meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.Tetapi Shanum bersikeras untuk tetap berdagang,ibunya pun tidak bisa melarang.
Kurang lebih Shanum berjualan Sempol ayam sudah dua tahun.Semenjak lulus SMA,Shanum memutuskan untuk berjualan Sempol ayam di Sekolah Pelita Bangsa.Untung yang di dapat juga lumayan,bisa membantu ibunya untuk keperluan sehari-hari dan juga untuk biaya sekolah adik-adiknya.
"Sudah siap semuanya nak?"Tanya Saras,Ibu Shanum.
"Sudah Bu,ini tinggal berangkat aja."Ucap Shanum sambil merapikan isi gerobaknya.
"Harusnya kamu melanjutkan kuliah saja nak,jangan malah berjualan seperti ini."
"Sudah lah Bu,ini keputusan aku.Aku ingin membantu ibu mencari uang.Aku tidak mau ibu terlalu capek bekerja."
"Tapi cita-cita mu bagaimana nak?yang ingin kerja di perusahaan besar.Kalau kamu tidak kuliah mana bisa kamu kerja di perusahaan besar."
"Cita-cita itu sudah aku kubur dalam-dalam Bu semenjak bapak meninggal dunia.Sekarang cita-cita aku membahagiakan ibu dan menyekolahkan Adi serta Nabila sampai ke perguruan tinggi.Shanum hanya minta doakan Shanum selalu sehat dan dagangan Shanum selalu ramai pembeli."
"Aaminn,ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anak ibu.Ya sudah sekarang kamu berangkat gih,nanti keburu kesiangan."
"Shanum berangkat jualan dulu ya Bu, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Shanum berangkat berjualan menggunakan sepeda motor peninggalan ayahnya.Untungnya motornya masih bagus karena ayahnya selalu merawatnya dengan baik.
Shanum sudah stay di depan sekolah tempat biasa dia berdagang.Shanum berdagang di sekolah yang sekolah nya itu dari SD sampai SMA jadi satu,jadi siswanya banyak.Di sekolahan tersebut para pedagang sudah di sediakan tempat.Jadi Shanum dan pedagang lainnya hanya perlu menjaga kebersihan tempat tersebut.
"Neng Sha,gak sayang kalau sekolahnya gak di lanjut?"Tanya salah satu pedagang Disana.
"Gak mang,aku lebih kasihan ke ibu kalau aku lanjut kuliah.Nanti gak ada yang bantu ibu cari uang.Biar adik-adik aku aja nanti yang kuliah."
"Masya Allah,luar biasa niat neng Sha teh,masih muda tapi sudah mau bekerja keras membantu ibunya."
"Alhamdulillah mang,doain Sha sehat terus ya biar selalu bisa bantu ibu."
"Aamiin..Semoga neng Sha sehat terus dagangannya laris manis."
"Aamiin..Terima kasih doanya ya mang, Sha juga doain mang selalu sehat dan dagangannya laris manis.Pejuang rupiah harus semangat.SEMANGAAT!"Ucap Shanum sambil mengepalkan tangannya ke udara,membuat pedagang di sekitarnya tertawa.
Waktu istirahat tiba, biasanya yang keluar dahulu anak SD.Setelah anak SD kelas satu dan dua pulang barulah anak SMP dan SMA istirahat berhamburan keluar kelas menyerbu pedagang yang ada di stand.Shanum sudah lebih dahulu menggoreng Sempol ayam agar nanti tidak keteteran saat melayani pembeli.Lapak Shanum di serbu anak-anak yang mau membeli Sempol ayamnya.Setiap hari Shanum membawa 1000 tusuk Sempol ayam hanya untuk di sekolah tersebut.
Setelah jam istirahat selesai biasanya Shanum pulang terlebih dahulu untuk membawa bekal makan siang sekalian membawa tambahan Sempol ayam.Lalu balik lagi saat mendekati pulang sekolah.Sepertinya hari ini dagangannya laris manis,hanya tinggal sekitar 200 tusuk lagi.Karena disini termasuk sekolah bagus,anak yang sekolah di sini pun dari kalangan menengah ke atas.Jadi uang saku mereka juga banyak.
Sebelum pedagang yang berdagang di sekolah ini harus melewati beberapa tes.Salah satunya uji kelayakan makanan dan kandungan apa saja yang ada di makanan tersebut.Jika lulus sesuai standar kebersihan maka di bolehkan untuk berdagang dan mendapatkan Id card dari pihak sekolah,jika tidak lulus ya tidak boleh berdagang.
Shanum saat ini sedang di jalan pulang,jika ada yang menghentikannya Shanum dengan senang hati berhenti.Shanum menamai Sempol ayamnya dengan Sempol Ayam Sha.
"Sempol Ayam Sha."Ucap orang memanggil Shanum.Shanum berhenti menghampiri calon pembeli.
"Kak mau Sempol ayamnya dong dua puluh tusuk."
"Siap,Kakak goreng dulu yaa.Adek gak sekolah?kok jam segini sudah di rumah?"
"Gak kak,tadi pagi aku demam jadi gak boleh sekolah sama Mama."Shanum mengangguk.
"Memangnya nama kakak Sha yaa,kok nama Sempol ayamnya ada Sha nya."Tanya adik perempuan yang di kira-kira umurnya 9 tahun.
"Iya,nama kakak Shanum biasa di panggil Sha makanya namanya Sempol ayam Sha."
"Nama aku Cantika,biasa di panggil cantik."
"Wah namanya cantik secantik wajahnya."Puji Shanum.
"Terima kasih kakak,Kakak juga cantik."
"Masa sih,nich sudah jadi sempolnya,saosnya di pisah saja yaa."Cantik mengangguk.
"Ini kak uangnya."Cantika memberi uang lima puluh ribu.
"Sebentar ya,ini kembaliannya.Terima kasih yaa."
"Terima kasih Kak Sha,nanti kapan-kapan aku beli lagi."
"Siap,moga suka ya sama Sempol ayam kakak."Shanum melanjutkan perjalanannya.
Shanum sampai di rumahnya,ternyata pintu rumah terbuka pertanda ibunya juga sudah pulang.
"Assalamu'alaikum.."Ucap Shanum.
"Wa'alaikumsalam,sudah pulang Sha?"mencium punggung tangan ibunya.
"Gimana jualannya Sha?"Tanya ibunya.
"Alhamdulillah laris manis Bu,tapi kayaknya aku gak balik lagi ke sekolah.Nanti aku mau langsung ke taman kota saja."
"Ya sudah lebih baik kamu istirahat dulu."
Shanum pun masuk ke kamarnya,kamar yang dia tempati dari dia kecil.Kamar penuh kenangan bersama ayahnya.Dulu sebelum tidur ayahnya sering kali menceritakan dongeng walaupun ceritanya sering di ulang-ulang tapi Shanum tetap senang mendengarnya.Bahkan jika Shanum tertidur di depan TV, ayahnya akan menggendongnya hingga ke kamar.Shanum sering kali pura-pura tidur agar di gendong ayahnya.Shanum rindu semua itu,hingga tak terasa air mata Shanum jatuh membasahi pipinya.Shanum segera menghapus air matanya,dia tidak mau ibunya melihatnya menangis.
Shanum membuka sosial media miliknya melihat-lihat postingan teman dunia maya.Shanum juga tidak malu memposting Sempol ayam miliknya.Shanum juga sering mendapatkan pesanan untuk acara-acara baik dari tetangga sekitar maupun dari media sosial miliknya.
Di tempat lain,tepatnya di sebuah rumah mewah, seorang anak perempuan sedang asyik memakan Sempol ayam yang dia beli saat pergi bersama Mama nya.
"Cantik,lagi makan apa?"Tanya kakaknya.
"Makan Sempol ayam kak,enak lho."Jawabnya sambil terus mengunyah Sempol ayam.
"Kamu beli darimana,nanti gak higienis lho bisa sakit perut."
"Aku jamin ini higienis kak,soalnya aku lihat ada ID Card Sekolah Pelita Bangsa,pasti kakak itu berjualan disana dan so pasti di jamin aman.Udah deh dari pada kakak ngomel aja mending nih cobain."Sambil menjejali kakaknya Sempol ayam.
"Gimana,enak kan?"
"Beneran enak lho ini dek,kakak mau lagi dong."Sambil menadahkan tangannya ke sang adik.
"Nich dua aja, soalnya tinggal sedikit."
"Ya ampun itu masih banyak masa kakak di kasih dua doang."
"Kakak berisik dech,nih aku kasih satu lagi.Udah diem terus makan.Ini cocol saosnya biar makin mantul."
"Mau lagi dong,kakak udah habis nich."
"Gak mau,punyaku tinggal sedikit."
Tin...Tin..Tin..
"Tuh cewek kakak yang cantiknya sejagat raya datang."
Turunlah seorang wanita cantik dari mobil,bodynya seksi,tingginya semampai apalagi di tambah menggunakan heels 7cm semakin terlihat tinggi dan tak lupa wajahnya yang full make up juga pakaian nya yang press body semakin terlihat anggun dan seksi.
"Sayang,kok aku telpon dari tadi gak di angkat sih."Ucap Felita manja.
"Aku sibuk Feli,"Ucap Bara.Rupanya kakak dari Cantika bernama Bara.
"Ya sudah kalau begitu temani aku shoping ya sayang,ada tas keluaran terbaru sayang modelnya cantik banget, aku juga nanti mau beli sepatu juga.Ya boleh yaa."
"Shoping Mulu,habisin uang Kak Bara terus."Ucap cantik sinis.
"Eehh..ada cantik,cantik lagi apa?"Ucap Felita manis.
"Lagi nyangkul,udah tau lagi duduk pake nanya."Cantik selalu sinis ketika ada Felita.
"Cantik,gak boleh ngomong gitu."Bara mengingatkan.Cantik mengabaikan ucapan Bara,dia bangkit masuk ke dalam meninggalkan Bara dan Felita.
"Aku bilangin Mama nanti yaa,kalau Kak Bara kerjaannya shoping terus."Teriak cantik ketika dia sudah berdiri di depan pintu.
"Jangan dong cantik,nanti kakak bisa di marahin sama Mama."Menyusul adiknya masuk.
"Felita, lebih baik kamu pulang dulu deh,nanti aku kabarin.Lagian juga aku baru saja pulang dari luar kota,kamu bukannya tanya keadaan aku dulu malah ngajak shoping yang kamu ingat."Lalu masuk menyusul adiknya.
Felita menghentak-hentakkan kakinya kesal.Lalu dia pun masuk kembali kedalam mobilnya.
Sementara itu di rumah sederhana,Shanum ketiduran di dalam kamarnya.Bu Sarah pun mengetuk pintu kamar anaknya.
"Sha bangun,sudah Dzuhur nih."
"Iya Bu,Sha ketiduran."Ucap Shanum sambil mengucek matanya.
"Ya sudah kamu cuci muka sekalian ambil air wudhu terus shalat,habis itu kita makan siang bersama."Shanum mengangguk.
Setelah shalat dan makan siang,Shanum langsung berangkat berjualan lagi.Shanum selalu semangat saat pergi berjualan.Semoga saja dagangannya selalu laris manis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Mr. Dirg Ant
ngetik novel pake office 10 trus diconvert pake office 2007 ya? kok ga ada spasi setelah titik!
2023-11-19
0
Azzahra Azka Lestari
mampir nih kak otor
2023-10-18
0