"Tumben baru pulang nak,"Ibu Sarah menghampiri Shanum di kamar.
"Iya Bu, Alhamdulillah tadi di borong sama Ibu-ibu di perumahan mewah sana.Alhamdulillah sempolnya habis semua.Adi sama Nabila sudah mulai buat Sempol yaa?"
"Alhamdulillah ibu senang dengarnya Sempol kamu habis.Iya mereka mulai jam setengah lima tadi,sudah lumayan banyak itu Sempol yang matang."
"Aku bantuin buatnya nanti habis mandi ya Bu,aku mau istirahat sebentar."
"Iya, kamu istirahat saja dulu nggak apa-apa.Kamu kan capek seharian dagang.Biar ibu yang bantuin mereka.Maafin ibu ya nak,kamu jadi ikut banting tulang cari uang gini."Ibu Sarah kembali sedih,Shanum duduk dan memegang tangan ibunya.
"Kenapa harus minta maaf sih Bu,Shanum ikhlas bantu ibu justru Shanum senang bisa bantu ibu cari uang.Kalau perlu ibu nggak usah lagi kerja cukup aku yang dagang Sempol saja.Aku gak mau ibu kecapean."Mengelus tangan ibunya yang keriput.
"Ibu masih kuat kerja nak."
"Ya sudah tapi jangan terlalu banyak terima cucian dari tetangga ya Bu."
"Iya ini ibu juga sudah mengurangi kok.Kamu tenang saja ya ibu nggak akan terlalu capek kok.Ya sudah ibu bantu Adi sama Nabila di belakang yaa,kamu istirahat saja dulu sebentar lagi Maghrib."Ucapnya lalu keluar dari kamar Shanum.
"Adi,kamu bereskan dulu dagangan mba Shanum,kasian mba mu lagi istirahat sebentar."Ucap ibu saat sudah berada di dapur.
"Iya Bu, tumben mba Shanum baru pulang Bu?"Tanya Adi.
"Iya tadi dapet borongan sempolnya,makanya baru pulang.Buruan bawa masuk dulu sudah mau Maghrib ini."Adi pun bergegas keluar untuk membereskan dagangan Shanum.
"Sempolnya habis ya Bu?"Tanya Adi yang membawa perlengkapan dagang ke dapur.
"Iya Alhamdulillah,tadi di borong semua sama ibu-ibu di perumahan mewah katanya."
"Alhamdulillah."Ucap Adi dan Nabila bersamaan.
Malam pun tiba, setelah mandi dan melakukan kewajibannya keluarga Shanum makan malam terlebih dahulu sebelum melanjutkan membuat Sempol ayamnya.
"Waahh enak ini ada sambal terasi,bikin tambah nafsu makan."Ucap Shanum lalu mengambil nasi ke piring.
"Iya,jadi tambah semangat ini buat sempolnya nanti."Nabil menyahuti dengan semangat.
"Kalian ada PR gak?"Tanya Shanum.
"Aku gak ada PR mba."Jawab Adi.
"Kalau aku sudah aku kerjakan sepulang sekolah tadi mba."Jawab Nabila.
"Pintarnya adik mba ini,jangan lupa belajar yaa.Nanti habis makan belajar dulu walaupun sebentar biar terasah terus otaknya.Mba gak mau kalian jarang belajar karena bantuin mba Shanum buat Sempol.Jadi sekarang setiap habis makan malam kalian wajib belajar dulu satu jam habis itu baru boleh bantuin buat Sempol."
"Siap Bos."Adi dan Nabila kompak menjawab.
"Ya sudah sekarang di makan dulu."Bu Sarah menimpali.
Saat Shanum dan ibunya membereskan bekas makan,pintu rumah di ketuk dan terdengar ucapan salam dari luar.
"Biar Shanum saja yang buka Bu."Shanum bergegas ke depan.
"Wa'alaikumsalam,"ucapnya sambil membuka pintu.
"Bu Lina,masuk Bu ada apa yaa malam begini ke rumah?"Tanya Shanum.
"Nggak usah di luar aja Sha,begini saya besok mau pesan Sempol ayam kamu Rp.200.000 di antar habis Dzuhur bisa?"
"Insya Allah bisa Bu,kenapa gak lewat telpon saja sampai repot-repot datang ke rumah."
"Ini sekalian keluar jadi mampir deh ke rumah kamu,ini saya bayar langsung yaa jadi besok tinggal di antar ke rumah."
"Siap Bu,terima kasih ya Bu ini Sha Terima uangnya.Mau ada acara ya Bu."
"Ya biasalah kumpulan ibu-ibu rempong."Ucapnya sambil tertawa.
"Ya sudah saya pamit,jangan lupa besok di antar ke rumah ya."Shanum menjawab sambil tersenyum lalu menutup pintu.
"Siapa Sha?"Tanya Bu Sarah.
"Bu Lina,besok mau pesan Sempol Rp.200.000 Bu."
Alhamdulillah,gumam Bu Sarah.
Shanum di bantu ibunya melanjutkan membuat Sempol ayam, karena sudah terbiasa Shanum sangat cepat mengulir Sempol ke bambu lalu mencemplungkan ke dalam air yang sudah mendidih.Begitupun Bu Sarah,Adi dan Nabila mereka sudah terbiasa melakukannya.Untung dari berjualan Sempol Alhamdulillah bisa sangat membantu perekonomian keluarga Shanum.Biasanya Bu sarah yang membeli dan menggiling adonan Sempol di pasar sekalian ia membeli sayuran untuk di masak.
Pukul sepuluh malam shanum selesai membuat Sempol,Adi dan Nabila sudah lebih dulu tidur.Shanum tak membiarkan adik-adiknya tidur terlalu larut.Sambil menunggu sempolnya dingin Shanum membereskan peralatan bekas membuat Sempol lalu mencucinya.
"Sini ibu bantu nak."Rupanya Bu Sarah belum tidur.
"Kok ibu belum tidur,ini sudah malam lho."Ucap Shanum sambil mencuci wajan.
"Ibu belum bisa tidur."
"Sha berisik ya Bu sampai,maaf yaa ibu jadi gak bisa tidur."
"Bukan karena itu kok,Ibu bantu susun sempolnya yaa."Shanum mengangguk.
"Ibu tuh nggak usah selalu merasa nggak enak sama Shanum.Ini sudah waktunya Sha buat gantikan tugas ibu.Sha malah senang lho bisa bantu ibu cari uang,ada kebanggaan tersendiri yang Sha rasakan saat Sha busa bantu ibu,bantu biaya sekolah Adi dan Nabila.Justru Sha sedih kalau ibu selalu saja merasa nggak enak,merasa bersalah,merasa gagal jadi ibu karena Sha gak bisa kuliah.Bagi Sha ibu itu ibu terbaik di dunia,ibu nggak gagal kok justru ibu berhasil bisa mendidik Shanum dan adik-adik menjadi anak-anak yang baik,tahu sopan santun,selalu mengingatkan kami untuk ibadah.Mengajarkan kami untuk berbuat baik kepada siapapun, bersedekah dan banyak lagi.Nggak semua ibu mengajarkan anaknya seperti itu Bu.Dan Ibu juga semenjak bapak meninggal dunia ibu berjuang sendiri menghidupi kami,banting tulang mencari nafkah sendiri.Berusaha sekuat tenaga agar kami tetap bisa makan dan sekolah.Sha bangga Bu,jadi izinkan Sha untuk berbakti kepada ibu.Ibu jangan lagi merasa menjadi ibu yang gagal yaa.Ibu itu ibu yang terbaik sedunia yang kami miliki."Bu Sarah menangis di pelukan Shanum,begitu juga Shanum dirinya juga menangis.
Mereka saling berpelukan sambil menangis meluapkan kasih sayang.Tak ada ibu yang gagal di dunia ini.Apalgi hanya karena dirinya tak bisa membiayai anaknya sekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi.Itu tak bisa di jadikan patokan.
Setelah selesai menangis Shanum dan Bu Sarah tertawa.Menyadari kalau dari tadi mereka berpelukan sambil menangis.
"Pokoknya Sha gak mau dengar ibu bicara seperti itu lagi.Mana sering banget minta maaf, padahal ibu gak salah apa-apa.Sha,Adi dan Nabila hanya minta doa dari ibu,restu dari ibu semoga setiap langkah kita selalu di mudahkan."
"Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anak ibu."
"Sudah aahh,jangan sedih sedih melulu.Ini sudah beres semua kan Bu?Kita masukkan kulkas terus kita tidur ini sudah malam.
Sementara itu setelah makan malam tadi di sebuah rumah mewah Bara sedang di marahi oleh Papa nya.
"Bara,Papa tidak mau kamu selalu menuruti kemauan Felita."Papa Bara marah,Bara hanya menunduk tak berani menjawab.
Ini Pasti si cantik yang ngadu sama Papa.Gumam Bara dalam hati.
"Sudah seringkali Papa bilang kalau Felita dekat sama kamu hanya ingin uangmu saja."
"Sudah deh Pa biarkan saja kenapa sih."Mama membela Bara.
"Seperti itu kok di biarkan,mama mau kalau Felita menggerogoti harta kita?Dia hanya pacar belum jadi istri Bara,tapi tingkahnya sudah seperti Nona Muda.Mama jangan membela nya."Mama langsung terdiam.
"Kalau kamu masih seperti itu terus,Papa sita kartu kredit kamu dan semua fasilitas.Mama juga jangan terlalu boros,jangan sering membeli barang yang tak penting.Papa tak ingin kalian terlalu boros,lihat di sekeliling kita masih banyak yang kekurangan.Kalian malah menghamburkan uang saja."
"Mana Mama yang dulu yang selalu senang berbagi,kini Mama justru menghabiskan uang yang tak ada manfaatnya sama sekali.Kalau Mama tak berubah seperti dahulu Papa juga akan menarik semau fasilitas Mama."Mama Puspa kaget mendengarnya.
"Jangan gitu dong Pa,masa Mama juga ikut kena sih."
"Itu sudah keputusan Papa.Jangan lagi bergaul sama wanita yang hobi nya hanya menghamburkan uang.Kembali bergaul dengan wanita yang berjiwa sosial Ma,Papa lebih suka itu."
"Baik Pa, Mama akan coba."
"Berubah itu menjadi lebih baik bukan justru sebaliknya."Bara dan Mama Puspa hanya diam menunduk.
Papa Gerald meninggalkan meninggalkan Bara dan Mama Puspa di ruang tengah,agar mereka merenungi sikap mereka selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
lestari saja💕
berat nya jadi suami ketika harus meluruskn jln istri yg mulai berbelok
2023-10-18
0
lestari saja💕
klo hanya liat cantik,pendidikan tinggi,kaya,tapi minus sopan santun dan pengertian sama dgn Nol....harta bisa dicari klo akhlak????
2023-10-18
0