Aku tahu dan sadar jika Mas Bara selama ini mencoba mendekatiku.Tapi entah mengapa masih ada keraguan di hati ini.Tak menampik, dalam hati ini ada rasa suka terhadapnya.Selain dia memang tampan,tapi dia juga baik dan ramah.Aku masih ragu membuka hati untuk laki-laki, apalagi dia orang yang baru saja aku kenal.Entahlah biarkan waktu yang akan menjawabnya.Isi hati Shanum setelah membalas pesan dari Bara.
Shanum memang cuek saat Bara mengirim pesan hanya untuk berbasa basi terhadapnya.Tapi beda lagi jika Bara mengirim pesan untuk memesan Sempol pasti dirinya akan semangat menanggapi.Saat ini yang di pikirkan Shanum adalah membahagiakan ibu dan adik adiknya.Keluarganya tidak kekurangan lagi seperti awal awal mereka di tinggal oleh ayahnya untuk selama-lamanya.
Sedangkan Bara kini semakin gemas dengan Shanum yang seolah tak tahu bahwa dirinya sedang mendekatkan diri kepada Shanum.
"Sabar Bara sabar,harus sabar menghadapi cewek seperti Shanum.Dia beda dari cewek yang kamu dekati atau yang mendekati mu.Jadi triknya juga harus beda.Semangaaat Bara."Bara menyemangati dirinya.
Benar saja, Sebelum senja datang siomay Mang Ujang sudah habis.Bara menelpon Mang Ujang untuk menjemputnya di taman.Bara membereskan tempat jualan dan perlengkapan yang dia bawa.
"Mas, siomaynya masih?"Tanya pembeli seorang ibu ibu.
"Maaf Bu, siomaynya habis."
"Ya sudah, sekarang gak sampai malam ya mas dagangnya?"
"Gak Bu, karena sore begini sudah habis,hanya malam Minggu saja yang sampai malam,"Setelah itu ibu ibu itupun pergi.
Bara melanjutkan membereskan gerobaknya,mengelap meja yang di pakai oleh pembeli yang makan di tempat.Setelah selesai Bara pun duduk dan memainkan ponselnya sambil menunggu Mang Ujang menjemput.
"Kang, jemputnya agak telat gak apa-apa yaa,ini mau kondangan dulu,lupa tadi mau bilang."Ucap Mang Ujang melalui telepon.
"Ya sudah gak apa-apa Mang,"
Setelah menunggu beberapa saat, Mang Ujang pun datang.
"Kang Bara maaf yaa jemputnya telat."
"Iya gak apa-apa Mang, ini juga saya sambil jalan-jalan dulu tadi ke sekitaran taman."
Bara dan Mang Ujang mendorong gerobak siomay menuju tempat parkir.
"Bara.."Panggil seseorang yang rupanya Felita,mantan kekasih Bara.
"Astaga,ini beneran kamu?"Felita menutup mulutnya tak percaya melihat penampilan Bara kini.
"Jadi setelah Papa kamu menyita semua fasilitas kamu,apa sekarang Papa mu malah mengusir mu dari rumah?Hingga kamu jadi gembel begini dan berjualan siomay.Kasihan sekali hidupmu Bara. Gak nyesel aku putus sama kamu."Felita tersenyum mengejek.
"Itu bukan urusanmu Feli,"Bara berlalu begitu saja tak menghiraukan ucapan Felita.
"Mantan pacarnya ya Kang?"Tanya Mang Ujang.
"Iya Mang,"
"Cantik ya Kang,tapi sayang sepertinya pacaran sama kang Bara cuma mau duitnya saja."
"Benar banget Mang,makanya aku tuh pengen punya pacar bahkan calon istri yang bukan cuma lihat dari harta yang aku miliki tapi yang benar-benar tulus dan terima aku apa adanya."
"Semoga Kang Bara bisa dapatkan perempuan yang Kang Bara harapkan, apalagi Kang Bara kan memang orang baik pasti nanti dapat pasangan yang sama baiknya."
"Aamiin Mang,terima kasih ya doanya."
"Sekarang saya tahu alasan Kang Bara mau jadi penjual siomay begini pasti sekalian mau cari pasangan kan?"
"Yaahhh..ketahuan deh misi aku."Bara dan Mang Ujang tertawa.
Kini malam pun datang menyambut,sebelumnya Bara sudah mengirim pesan lagi kepada Shanum agar tak lupa untuk mengantar pesanan sempolnya.Padahal itu hanya akal-akalan Bara saja agar dia bisa bertukar pesan dengan Shanum.Bara sudah rapih,ya walaupun hanya pakai kaos dan celana pendek.
Tak lama Shanum pun datang, Shanum datang bersama Nabila.Shanum memarkirkan motornya di depan pintu kost Bara.Setelah turun dari motor Shanum pun mengetuk pintu
Tok...Tok...Tok...
"Assalamualaikum,mas Bara."Ucapnya sambil terus mengetuk pintu.
"Wa'alaikumsalam, sebentar."Sahut Bara dari dalam.
"Eehhh.. Shanum,sama siapa ini?"Tanya Bara sambil melihat ke arah Nabila.
"Ini Nabila Adik aku mas."
"Ohh..jadi kamu punya adik lagi toh,aku kira cuma Adi saja."
"Nabila kelas berapa?"Tanya Bara.
"Kelas 5 SD Kak."Jawab Nabila.
"Duduk dulu Sha, Nabila,aku ambil uangnya dulu di dalam."Bara pun masuk kedalam sementara Shanum dan Nabila duduk di kursi Yang ada di depan kamar kos Bara.
"Mba,Kakaknya ganteng yaa."Bisik Nabila.
"Huusstt..Anak kecil kok tahu tahunya orang ganteng."Shanum pun ikut berbisik sambil memeluk pundak adiknya.
"Emang bener kan Kak"Nabila malah menggoda Kakaknya.
"Namanya juga cowok ya ganteng lah gak mungkin cantik."Shanum mencubit pipi adiknya gemas.
Dalam hati Shanum pun mengiyakan jika Bara memang tampan.Dirinya pun sebenarnya ada sedikit rasa suka kepada Bara, karena Bara sering sekali memberikan perhatian kepadanya.Sedikit demi sedikit hatinya pun terbuka untuk Bara.Tapi dirinya masih menahan diri untuk tidak jatuh cinta kepada Bara.
Bara keluar dari kamar,dan menyerahkan uang kepada Shanum.Lalu memberi uang juga kepada Nabila.
"Ini buat Nabila,buat beli jajan."Ucap Bara sambil mengambil tangan Nabila dan menaruh uangnya di tangan Nabila.
"Gak usah Kak,aku sudah punya uang kok dari mba Sha."Nabila menyerahkan uang kembali pada Bara.
"Gak usah repot-repot Mas."Shanum pun tak enak hati.
"Gak apa-apa terima saja yaa,anggap saja untuk ongkirnya karena kamu sudah antar kesini."Bara tak menyerah.
"Tapi Kak."Nabila masih ragu untuk menerimanya dan melihat ke arah Shanum, Shanum pun mengangguk.
"Ya sudah deh Nabila terima ya Kak uangnya.Terima kasih Kakak ganteng,uuppss."Nabila menutup mulutnya, membuat Bara tertawa.
"Sama-sama Nabila cantik."
Datang sebuah mobil yang juga berhenti di depan kost Bara.Dan turunlah orang tersebut dari mobilnya.
"Mas,kami langsung pulang yaa mau buat Sempol,terima kasih sudah pesan sempolnya dan juga uang untuk Nabila."Shanum tersenyum Bara pun ikut tersenyum.
Astaga manis bangeet senyummu dek,buat Abang jadi lemas begini...
"Wiihhh..siapa tuh barusan cantik juga."Tanya Kenan kepo, rupanya yang turun dari mobil tersebut Kenan.
"Itu yang jual Sempol ayam ini."
"Target misi nih kayaknya."Tebak Kenan,Bara hanya tertawa.
"Waahhh.. bener nih.Tapi cantik dan manis sih.Eehh,tapi seriusan dia yang jual Sempol ini."Sambil mencomot sempolnya.
"Serius lah,dia baru aja nganter sempolnya."
"Pasti akal-akalan loe aja kan biar dia datang ke sini."Sekali lagi tebakan Kenan benar.
"Ya kan loe minta Sempol,ya gue pesen lah ke dia.Biar di makan masih panas makanya aku minta anter sekarang."
"Halahh..Alasan loe aja itu mah."Setelah itu Bara dan Kenan pun serius mengerjakan dan membahas soal pekerjaan sambil sesekali memakan Sempol ayam.
Sementara itu di jalan arah pulang,Nabila masih terus bertanya tentang Bara.
"Kamu kenapa kepo banget sih dek sama dia,"
"Ya habisnya aku gak percaya kalau Kak Bara itu penjual siomay di taman."
"Ya kalau kamu gak percaya tanya saja sama Kak Adi,Kak Adi pernah ngobrol sama Mas Bara waktu bantuin kakak jualan."
"Tapi mba Sha sama Kak Bara pasti cocok."
"Gak usah ngaco kamu, anak kecil gak boleh bahas hal begitu."
Sesampainya di rumah,Nabila yang masih kepo langsung bertanya pada Adi.
"Kak Adi,emang beneran kenal sama Kak Bara yaa?Kata Mba Sha,Kak Bara itu penjual siomay?"
"Iya dek, kak Bara emang penjual siomay di taman,tiap Kakak bantu Mba Sha pasti kakak ngobrol sama Kak Bara."
"Kak Bara ganteng ya Kak."
"Itu terus yang kamu bilang dari di jalan tadi."Shanum mengusap wajah Nabila membuat Adi tertawa.
"Tau gak sih Kak,aku perhatikan dari tadi waktu aku dan Mba Sha disana,Kak Bara itu ngeliatin Mba Sha terus lho."
"Apaan sih dek."Shanum malu wajahnya memerah.
Duh kenapa aku jadi salah tingkah begini sih... Shanum terlihat salah tingkah membuat Adi dan Nabila kembali tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
lestari saja💕
kalo cewek yg mendekat karena label ceo mu bar😂
2023-10-20
0