"Aulia..."Shanum berdiri mendekati Aulia lalu memeluknya.
"Kangen bangeet aku sama kamu."Ucap Aulia sambil membalas pelukan Shanum.
"Sama,aku juga."Mereka pun berpelukan sambil loncat-loncat.Membuat orang disana tertawa.
"Kok gak kabarin tau-tau nyamperin ke taman saja."Kini Shanum dan Aulia sudah duduk di dalam lapak.
"Surprise dong,kaget kan pasti."
"Bangeet lah,kapan pulang kesini?"
"Kemarin sore sampai sini,aku mau goreng Sempol ahh,kangen sama Sempol buatan kamu."
"Goreng lah sepuasnya."Shanum dan Aulia tertawa.
Aulia merupakan sahabat Shanum dari jaman SMP.Sebenarnya mereka berteman sejak SD cuma mereka semakin akrab sejak SMP.Bahkan dari SMP hingga SMA sekolah mereka sama.Hingga Aulia dan Shanum harus berpisah karena Aulia mendapat beasiswa di Universitas Negeri di luar kota.Sebenarnya Shanum pun mendapatkan beasiswa juga di universitas yang sama dengan Aulia tapi Shanum tak memberitahu ibunya.Karena dia tak mau menambah beban pikiran ibunya, apalagi letak universitas yang di luar kota pasti akan memakan banyak biaya, walaupun biaya kuliah gratis.Sampai sekarang pun ibunya tak tahu jika Shanum mendapatkan beasiswa,Shanum menyimpannya rapat-rapat yang tahu hanya Aulia.
"Kamu yakin gak mau ambil kesempatan emas ini Sha?"Tanya Aulia kala itu.
"Gak Aul,aku gak mau menjadi beban ibuku lagi aku ingin membantu ibuku mencari uang.Kamu tahu sendiri bukan,semenjak ayahku meninggal,hanya ibu yang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan aku dan adik-adikku dan aku tidak mau menambah beban ibuku jika aku kuliah.Walaupun biaya kuliahnya gratis,tapi biaya hidup disana kan gak gratis.Mungkin jika beasiswanya di universitas yang ada di kota ini aku masih mau menerimanya tapi jika di luar kota aku gak bisa."Aulia mengangguk paham.
Aulia ikut melayani pembeli yang datang untuk membeli Sempol.Aulia pun ikut memakan sempolnya.
"Nanti malam aku ke rumahmu ya Sha,mau numpang makan kangen masakan ibumu."Shanum hanya menggeleng kepala.
"Iya datang saja,ibu juga pasti senang kamu datang Aul.Kuliahmu lagi libur?"
"Iya Sha,habis semesteran jadi aku pulang dulu lah daripada gabut disana.Oh ya, kayaknya sekarang sempolnya makin laris nih."
"Alhamdulillah Aul,aku mulai posting lagi ke media sosial dan sistem delivery.Jadi ya lumayanlah."
"Fotonya cantik Sha,kamu pakai jasa foto yaa."Shanum tertawa.
"Ya gak lah,itu Adi yang foto terus dia edit-edit jadi bagus begitu."
"Keren lho hasil fotonya,makanya aku kira kamu pake jasa foto."
Shanum dan Aulia makin asyik mengobrol sambil sesekali tertawa.Pedagang di sekitar taman sudah tahu jika teman Shanum ini datang pasti akan heboh.
Sementara itu di kantor,Bara masih berada di ruangan rapat.Banyak hal yang di bahas membuat rapat kali ini begitu lama.Bara terlihat serius bahkan terkadang dia sampai terbawa emosi karena ada kesalahan yang di lakukan karyawannya.Rapat selesai saat jam makan siang tiba.Para anggota rapat satu persatu keluar dari ruangan rapat.Termasuk Direktur utama yaitu Gerald Papa Bara.Tinggallah di ruang rapat itu Bara dan Kenan.
"Loe gak jualan siomay hari ini?"Tanya Kenan.
"Gimana mau jualan sedangkan gue disini,aneh loe."Ketus Bara.
"Santai bro rapat sudah selesai waktunya rileks kendorkan urat-urat syaraf.Gimana kalau sekarang kita makan siang dulu.Habis itu terserah loe mau balik lagi ke kantor atau ke-"
"Habis makan gue mau pulang ke kosan terus ke taman mau jualan siomay."Bara menyahut dengan cepat,Kenan hanya mengangguk.
Bara dan Kenan pun keluar kantor dan menuju restoran untuk makan siang.
"Loe bayarin gue yaa,"Ucap Bara, setelah mereka sampai di parkiran restoran.
"Masa gue yang bayar."
"Kan loe yang ngajak gue makan disini, sekali-kali kenapa."Kenan mencebik,tapi mau gimana lagi dia tidak bisa membantah.Karena memang dirinya sering di bayari saat makan bersama Bara.
"Jangan banyak-banyak ya pesan menunya."
"Perhitungan banget sih loe jadi teman."
"Bukan gitu Bar,gue belum gajian dodol."
Setelah drama bayar membayar makanan mereka pun keluar dari mobil.
"Nanti gue minta bungkusin ini ya buat Shanum."
"Terus gue juga yang bayar?"
"Ya iyalah masa gue,gak usah perhitungan gitu sama gue.Loe kan sering dapat bonus gede dari gue dan bokap.Segini mah gak ada apa-apanya."
Rasain loe Ken,loe kan kalau minta bayarin makan semau mau sekarang gantian..Hahaha
Setelah selesai makan siang,Kenan dan Bara kembali ke kantor,Kenan langsung masuk ke dalam kantor sedangkan Bara kembali keluar tapi kini hanya menggunakan motor yang biasa dia pakai.Bara melajukan motornya menuju kosannya untuk berganti baju.Di motor sudah tergantung kantong makanan untuk Shanum.Bara pun tersenyum membayangkan saat Shanum menerima makanan ini.
Kembali ke taman,Shanum dan Aulia masih asyik bercerita.Tak lama setelah itu Aulia pun berpamitan untuk pulang.
"Aku pulang dulu ya Sha,nanti malam aku ke rumahmu.Sudah kangen pengen buat Sempol juga."Aulia dan Shanum pun berpelukan dan cium pipi kanan kiri.
"Iya,aku tunggu nanti malam di rumah yaa,asa lho kalau gak datang.Nanti aku minta ibu buatin sambal buat kamu."
"Siip bangeet itu,Daahhh.. Sha."
Setelah Aulia pergi,Shanum kembali mengecek ponselnya, ternyata Bara belum membalas pesannya.Shanum pun membalas chat yang masuk dari orang-orang yang memesan Sempol ayam.
Bara sampai di kosan, mengganti baju dan celana.Saat memegang celana, dirinya baru ingat jika sedari tadi tak memegang ponselnya.Bara mulai mengecek pesan yang masuk,Bara tersenyum saat ada pesan dari Shanum.Bara pun segera membalasnya.
"Ini aku sebentar lagi mau ke taman,aku tadi ada urusan jadi gak bisa jualan siomay dari pagi.Kenapa?kangen yaa.."Goda Bara.
Shanum yang memang sedang membuka applikasi chat melihat balasan dari Bara.Shanum tersenyum saat membaca isi pesan Bara yang terakhir.
Kangen?
Entahlah Shanum juga tidak tahu.Shanum pun membalas kembali pesan Bara.
"Ge er banget sih kamu mas,siapa juga yang kangen 😜😜."
Gemes bangeet sih kamu Sha..
Bara hanya bisa bergumam sendiri,Bara hanya membalas dengan emoticon yang sama.Setelah itu Bara pun bersiap pergi ke taman.
Bara pun sampai di taman,sebelum memulai berjualan siomay,Bara lebih dahulu menghampiri Shanum di lapaknya.
"Mang Ujang,aku nyamperin Shanum dulu yaa,mau kasih ini."Bara menunjuk kantong yang dia pegang.Mang Ujang tersenyum.
"Iya Kang,Pepet terus Kang jangan kasih kendor."Bara hanya tertawa.
"Hai Sha."Shanum yang sedari tadi Menunduk membalas pesan menjadi kaget.
"Mas Bara bikin kaget saja."
"Kaget yaa,maaf.Ini buat kamu."
"Ini apaan mas?"
"Makanan,tadi aku di ketemuan sama teman trus di traktir makan sekalian deh beliin itu buat kamu,dimakan yaa.Aku mau jualan siomay lagi."Bara langsung balik badan dan jalan menuju lapak Siomay.
"Mas Bara."Panggil Sha,membuat Bara menghentikan langkahnya.
"Terima kasih yaa."Shanum tersenyum.
"Sama-sama."Balas Bara dan ikut tersenyum.
Senyuman mu buat hati mas meleleh dek..
Bara memegang dadanya dramatis..
"Bahagia banget nih."Goda Mang Ujang.
"Ya begitulah Mang, kayaknya Shanum sudah mulai membuka diri sama aku Mang."
"Alhamdulillah Kang,Pepet terus lah pokoknya."
Shanum membuka makanan yang diberi Bara.Ini pasti makanan mahal nih, Shanum mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Enak banget,emang yaa kalau harganya mahal begini tuh gak akan pernah bohong soal rasa."Shanum dengan lahap memakannya.
"Terima kasih ya mas, makanannya enak banget ini pasti mahal."Shanum mengirim pesan kepada Bara di sertai dengan foto kotak makanan yang sudah kosong.
"Alhamdulillah kalau kamu suka,aku gak tahu harganya kan di bayari teman tadi.hehehe.."
Siang berganti sore, Shanum sudah mulai bersiap-siap untuk pulang.Begitupun Bara dan Mang Ujang,tak lama setelah kedatangan Bara, siomay mang Ujang langsung di serbu pembeli.
Seperti biasa Shanum tak langsung pulang,ia mengantarkan pesanan Sempol dulu ke rumah-rumah.
"Assalamualaikum... Shanum,Bu Sarah, Adi, Nabila, Aulia datang nih."Ucap Aulia dengan heboh sambil terus mengetuk pintu,membuat orang yang ada didalam rumah tertawa.
"Nabila, buruan di bukain,itu orang gak akan berhenti sebelum pintunya dibuka."Ucap Shanum,Nabila pun bangun dan ke depan untuk membuka pintu.
"Wa'alaikumsalam mba Aul."Ucap Nabila sambil membuka pintu.
"Eehhh..Nabila makin cantik saja deh,ini mba Aul bawa oleh-oleh buat kalian."
"Mba Aul juga makin cantik bangeeet, makasih ya oleh-oleh nya ,masuk mba yang lain pada nunggu Mba di dalam."
"Aaahhh..Nabila suka bener deh kalo ngomong."Nabila hanya menggeleng.
Keluarga Shanum juga sudah sangat akrab dengan Aulia.Karena Aulia orangnya yang mudah sekali akrab dengan siapapun, apalagi keluarga Shanum sudah menganggap Aulia seperti keluarga sendiri.
"Aulia,apa kabar nak?"Tanya Ibu Sarah.
"Alhamdulillah baik Bu,Ibu sendiri gimana kabarnya?"Aulia mencium tangan Bu Sarah.
"Alhamdulillah ibu juga baik,sini duduk ibu sudah masakin kesukaan kamu."
"Sudah di tungguin juga dari tadi malah baru nongol."Ucap Shanum.
"Sorry Sha,aku ketiduran tadi."Aulia nyengir.
"Sudah sudah nanti lagi ngobrolnya sekarang makan dulu."
Keluarga ini masih hangat seperti dulu,semoga keluarga ini selalu di beri kesehatan dan kebahagiaan..aamiin
Ucap Aulia dalam hati...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
lestari saja💕
kangen lah masa nggak???aku aja kangen...😘
2023-10-21
0