"Erolds ayo kita selesaikan ini."
Erolds mulai terbang meluncur menuju tepat di atas kepala CWG yang sekarang terlihat sedang mengamuk dengan rusuhnya di bawah kami sekarang.
"Tunggu aku tidak yakin bisa melakukannya dengan baik" lirih ku pelan sembari melihat kearah pedang ini.
"Ayolah Zuka aku yakin kau bisa melakukan nya!!" teriak Erolds dengan pasti.
"BAIKLAH, SEKARANG WAKTUNYA!!".
Tidak pernah aku bayangkan sebelumnya bahwa ini akan terjadi pada ku dan ini akan menjadi pengalaman sekali dalam seumur hidup ku. Aku terjun kebawah melompat dari tubuh Erolds sembari memegang erat pedang ini dan mengarahkan nya tepat di atas kepala CWG itu.
JLEBBB.
Suara yang terdengar kuat itu cukup membuat perasaan ku tidak karuan, pedang yang sengaja aku tancapkan di atas kepalanya itu berhasil menancap di sana hingga dengan cepat aku kembali menarik pedang itu.
Tentu saja CWG tidak akan diam begitu saja, ia meraum sembari menghentak kan tubuhnya sendiri hingga aku tidak bisa men stabil kan posisi ku dengan benar di atas kepalanya itu.
"Huahh" aku terjun kebawah saat CWG mengibas ngibaskan tubuhnya sendiri.
Namun, untungnya Erolds dengan sigap menolong ku. Erolds membawa ku turun dan kami menyaksikan sendiri CWG yang meraung-raung kesakitan.
"Erolds, aku tidak mengerti, bukankah ini hanyalah sebuah pedang biasa mengapa saat pedang ini menembus kepalanya tadi aku merasa pedang ini seolah olah menyerap sesuatu dari CWG."
"Pedang itu bukanlah pedang biasa Zuka, yang aku tahu itu adalah pedang yang dulu sempat di gunakan oleh seorang kesatria pada zaman dulu yang telah di gunakannya untuk menyelamatkan desa mereka dari seorang penyihir jahat pada saat itu."
"Bahkan pedang ini mendapat kesucian dari seorang sri paus hebat di desa itu dan bukan hanya itu telah banyak ritual yang mereka lakukan untuk meminta kekuatan pada Dewa agar bisa membantu mereka, yang jelas pedang itu sepertinya memiliki kekuatannya sendiri" jelas Erolds.
"Sungguh? Wah aku tidak menyangka, aku pikir ini hanyalah sebuah pedang biasa."
"ZUKA AWAS!!".
Erolds menahan serangan dari CWG sembari melindungi ku dengan tubuhnya hingga serangan itu tidak mengenai diri ku.
"Erolds!! Apa kamu baik baik saja" aku benar benar terkejut sepertinya kami terlalu lengah hingga tidak memperhatikan CWG.
Meski kepalanya terluka, nyatanya CWG terlihat masih bisa mengendalikan dirinya sendiri, ia mencoba menyerang ku dan Erolds terus menerus.
"Zuka kita tidak bisa terus terusan seperti ini, kita berdua bisa terluka."
Aku mengerti maksud dari ucapan Erolds, kami harus melakukan sesuatu untuk menghentikan serangannya.
"Erolds aku punya ide, semburkan api mu Erolds" pintaku pada Erolds yang masih berusaha menggunakan badannya untuk menahan serangan dari CWG.
"Api ku mustahil bisa melukainya Zuka."
"Aku tahu namun jika kamu melakukannya kita akan punya kesempatan untuk menyerang."
"Apa maksudmu?" tanya Erolds dengan ekspresi bingung.
"Saat kamu menyerangnya, fokusnya akan tertuju padamu dan pada saat itu aku akan berjalan menyerong menuju kearahnya dan menyerangnya di sana, aku akan menyerang kakinya, jika kamu menyadarinya kamu akan melihat Erolds mengapa CWG selalu menyembunyikan kaki kanannya itu, itu akan menjadi kelemahannya jika kita berhasil menyerang kakinya itu."
"Apa kau yakin Zuka?".
"Iya Erolds, aku yakin."
Erolds melakukan nya sesuai dengan apa yang kami rencanakan sebelumnya, saat melihat Erolds menyerang dengan menyemburkan apinya, CWG yang awalnya sibuk menyerang menjadi diam dan mencoba untuk menahan serangan dari Erolds. Dan ini adalah kesempatan ku untuk mendekatinya.
"Maafkan aku" gumamku pelan.
Aku menusuk kaki kanannya itu dengan kuat hingga meninggalkan bekas yang cukup dalam di sana. Namun, aku juga tidak lupa untuk menarik kembali pedang itu dengan cepat lalu berlari dari sana.
GRACHHH.
CWG meraung dengan kerasnya hingga membuat gema di tempat ini, Erolds yang melihat ada kesempatan untuk menyerang tidak ingin membuang buang waktunya, ini benar benar di luar rencana kami.
Erolds berlari kearah CWG dan mencoba mendorong badan CWG dengan kuat.
"Erolds apa yang kamu lakukan!!".
Erolds berusaha mendorong CWG hingga menuju ke tepi jurang. Saat Erolds hampir berhasil mendorongnya kesana, tanpa di duga duga CWG mengaitkan ekornya pada kaki Erolds yang membuat Erolds tidak bisa melepaskan kakinya dari sana.
"EROLDS!!! TIDAK".
Aku berlari menghampiri Erolds ketika melihat Erolds jatuh dari jurang ini bersama dengan CWG.
"EROLDS!!!".
"TIDAK!! EROLDS!!" tanpa aku sadari aku berteriak dengan begitu nyaringnya hingga membuat para Orc mulai datang kearah ku.
"Erolds.. Ku mohon!!".
Ini cukup memalukan, namun sungguh aku tidak bisa menghentikan air mata ini, sementara para Orc mulai semakin mendekat kearah ku.
"Zuka!! Lari dari sana" teriaknya.
"Erolds?".
Erolds menggunakan kedua sayapnya untuk terbang, saat melihatnya kembali aku benar benar bersyukur bahwa ia baik baik saja.
Beberapa Orc mengejar ku dengan kapak mereka, aku mencoba berlari dari sana dengan sisa tenaga yang aku punya. Hingga, Erolds datang kepada ku dan meminta ku untuk segera naik ke punggung nya.
Tanpa basa basi aku langsung menaikinya dan kami pun terbang dan pergi jauh dari sana.
"Hahh itu benar benar hampir saja" ucap Erolds sembari menghela nafas.
"Eh Zuka? Ada apa denganmu mengapa kau menangis? Apa kau terluka?" tanyanya.
"Tidak" sahut ku sembari mencoba merapikan rambutku.
Aku tidak bisa mengiya kan pertanyaan dari Erolds karena aku tidak ingin malu.
Di Istana.
Sesampainya di halaman depan istana, aku turun dari punggung Erolds dan mulai berjalan pelan mengarah ke pintu masuk istana.
"Zuka."
"Iya Erolds?" sahut ku saat mendengar Erolds memanggil namaku.
"Aku akan kembali masuk kedalam batu Naga jika kau memerlukan ku, kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?" jelasnya.
"Iya Erolds."
Hingga dalam seketika Erolds menghilang dari hadapan ku.
Aku kembali berjalan menuju ke istana, sekarang para penjaga istana sudah terbiasa melihat ku dan mereka juga tidak menghalangi ku untuk masuk.
Saat melewati pintu ini aku berjalan sembari melihat sekeliling, aku mencari di sekitar istana, baik perpustakaan maupun ruang singgasana Raja.
Namun, aku tidak menemukan Leyra di sana. Aku kembali berjalan mencoba mencari keruang makan istana, mencoba mengecek barangkali mereka berada di sana. Saat ingin berjalan menyusuri lorong menuju ruang makan istana itu, aku melihat Cletik yang sedang merebahkan badannya tak jauh dari sana.
"Cletik? Kamu di sini? Dimana Leyra?" tanyaku.
"Leyra sedang mengobrol dengan Raja di dalam" sahutnya.
"Begitu."
Aku mulai berjalan masuk namun tidak lupa aku mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk keruang makan istana itu. Aku melihat Leyra dan Raja sedang mengobrol satu sama lain, wajah mereka terlihat begitu serius.
"Zuka kamu sudah datang? Syukurlah, bagaimana keadaan mu? Apa kamu baik baik saja?" tanya Raja sembari berjalan menghampiri ku dan meminta ku untuk duduk di samping Leyra yang sudah dari tadi duduk di sana sembari terkejut melihat kearah ku.
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan Raja, sekarang semuanya baik baik saja."
"Tangan mu terluka?" ucap Leyra yang kaget setelah melihat sedikit luka di lengan kanan ku.
Seperti nya luka ini aku dapatkan saat mencoba menyerang CWG tadi.
"Aku akan mengambilkan obat untuk mengobati lukamu" ucapnya sembari berjalan pergi.
"Terima kasih Zuka karena kamu sudah menyelamatkan putri ku."
"Itu sudah menjadi janji ku pada mu Raja saat pertama kali ingin menyelamatkan Leyra dan Cletik dan aku hanya mencoba menepati janji ku."
"Ngomong ngomong Bagaimana Zuka? Bagaimana kamu menghadapi seekor Naga yang aku dengar dari Leyra bahwa itu adalah Common Welsh Green Dragon, Naga itu cukup berbahaya Zuka."
"Benar, itu adalah Naga yang cukup berbahaya. Namun berkat bantuan Erolds kami berdua berhasil mengalahkan nya Raja."
"Apa? Bagaimana kalian mengalahkannya?".
"Dengan sebuah susunan rencana yang cukup apik kami mencoba menyerangnya dan di saat saat terakhir Erolds membuatnya jatuh ke dalam jurang" jelasku dengan singkat.
"Kalian sungguh luar biasa" ucap Raja dengan ekspresi senang.
"Tunggulah sebentar lagi Leyra akan membantu mengobati luka mu" ucap Raja.
Hingga tidak lama kemudian, Leyra datang dan langsung duduk di samping ku. Ia membawa sebuah keranjang bambu yang berisikan obat obatan herbal tradisional. Obat obatan yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.
"Kemari kan tangan mu dan biarkan aku mengobati mu" ucapnya sembari meneteskan sebuah air dari sebuah botol kecil yang kemudian di teteskan nya pada sehelai daun yang tampak masih sangat hijau warnanya.
"Aughh."
Sungguh sangat perih rasanya.
Leyra menempel kan daun itu ke area luka ku sembari mengambil sebuah tali kecil dari dalam keranjang dan mengikatkan nya di lengan ku, ikatannya tidak terlalu kuat namun juga tidak terlalu longgar.
Aku bisa merasakan dan mendengarkan hembusan nafas yang di keluarkan oleh Leyra, ketika wajahnya mulai mendekat kearah ku. Leyra sesekali meniupnya dan membenarkan posisi daunnya agar tidak terjatuh.
"Uhukk.. Sepertinya Ayah akan meminta pelayan untuk membuat kan makan malam kita sekarang" ucap Raja lalu berjalan pergi meninggalkan aku dan Leyra berdua disini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Badut
Cerita nya bagus dan menghibur, semangat terus buat yang berkarya/Kiss/
2024-02-18
1