Keesokan paginya, setelah selesai mandi dan bersiap-siap untuk latihan pedang hari ini, aku berjalan keluar menghampiri Leyra yang sudah berada di sana.
"Leyra? Kamu di sini?".
"Iya Zuka, aku sedang menunggu Noah dari tadi tapi aku sama sekali tidak melihatnya sampai sekarang."
"Mungkin sebentar lagi" sahut ku.
Hingga sudah beberapa menit berlalu, kami berdua menunggu dan berdiri di sana namun Noah masih tidak menunjukkan kehadirannya.
"Mungkin saja dia sibuk" ucap ku.
"Iya sepertinya begitu" sahutnya sembari memandangi wajah ku.
Karena mungkin Noah sedang sibuk, aku bermaksud untuk mengajak Leyra jalan jalan ke sebuah tempat yang sebelumnya pernah aku datangi bersama Erolds.
Dan tak lupa aku segera memanggilnya.
"Erolds aku ingin kamu membawa aku dan Leyra pergi ke tempat kemarin."
Erolds hanya mengangguk kan kepalanya dan mempersilahkan aku dan Leyra untuk naik.
Sesampainya di sana. Leyra terlihat begitu senang dan menyukai tempat ini. Kami berdua menghabiskan waktu di sana cukup lama.
****
Sementara itu, di perpustakaan Istana.
"Noah?".
"Raja?".
"Noah, apa yang sedang kamu lakukan di sini? Di mana Leyra dan Zuka?" tanya Raja sembari duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari sana.
"Leyra dan Zuka sedang bermain di luar Raja" sahut Noah dengan ekspresi yang masih terlihat cukup shock.
"Apa yang sedang kamu pegang?" tanya Raja lagi.
"Oh ini.. Saya hanya bermaksud untuk merapikan buku buku di sini Raja."
"Kamu tidak perlu merapikannya Noah, ada pelayan yang akan merapikan nya nanti, ayo kemari lah" pinta Raja sembari memandangi Noah dengan wajah yang cukup serius.
"Iya Raja".
Noah berjalan mendekat dan berdiri dengan sigap di depan Raja lalu mulai berusaha mendengarkan dengan baik apa yang ingin Raja sampaikan pada dirinya.
"Noah, selain menjadi seorang pemimpin kesatria istana, dulu aku juga meminta mu untuk menjadi seorang pengawal pribadi rahasia untuk Leyra Bukan?".
"Benar Raja."
"Mulai sekarang aku ingin kamu bisa kembali fokus dengan posisi penting ini."
"Maksud Raja??".
"Noah, jadilah seorang kesatria yang hebat seperti ayah mu, sekarang aku akan melepaskan tanggung jawab mu pada Leyra."
Noah hanya terdiam sembari terus menatap kearah Raja, ia mengerti apa yang ingin di sampaikan oleh Raja pada dirinya. Bahwa ia tidak perlu menjadi pengawal pribadi rahasia lagi untuk Leyra.
****
"Hati hati" ucap ku pada Leyra yang akan turun.
Setelah cukup lama kami pergi, sekarang kami kembali ke istana, aku senang karena Leyra terlihat begitu menyukainya tadi. Kami berjalan masuk ke dalam istana sembari terus berbicara satu sama lain hingga di sebuah lorong.
"Noah?".
Kami bertemu dengan Noah yang terlihat barusaja keluar dari perpustakaan istana.
"Leyra? Zuka?" panggil Noah yang cukup terkejut melihat kehadiran kami di disitu.
"Noah kamu baik baik saja?".
"Eh aku? Aku baik baik saja Leyra, ada apa?" lirihnya dengan suara lemas.
"Tidak apa, aku pikir kamu sibuk atau semacamnya karena tadi pagi kami berdua menunggu mu di depan tapi kamu tidak datang" jelas Leyra.
"Bukankah kemarin aku sudah memberitahukan nya pada Zuka bahwa hari ini tidak ada latihan?" sahutnya.
"Hahh?" aku terkejut dengan apa yang barusaja aku dengar.
"Sepertinya kamu lupa Zuka? Tidak apa apa" ucap Noah.
"Apa maksud mu? Kamu tidak pernah memberitahukan nya pada ku" sahut ku.
"Bagaimana bisa, bagaimana bisa dia mengatakan hal yang sama sekali tidak pernah terjadi seperti itu, jelas jelas kemarin dia sama sekali tidak mengatakan apapun pada ku" ucap ku dalam hati.
"ZUKA KAMU!!!".
Leyra menyubit tangan kiri ku dengan begitu kuatnya.
"Auu.. Auuu, Leyra Hey apa yang kamu lakukan!!" rintih ku sembari mencoba melepaskan cubitannya dari tangan ku.
"Noah? Apa kamu sungguh baik baik saja?".
Noah terlihat sedang memegangi kepalanya sendiri dan merintih pelan dengan Leyra yang sekarang sedang berusaha memapahnya dengan hati hati.
"Apa kamu sakit?" tanya Leyra lagi.
"Tidak Leyra, hanya sedikit pusing."
"Bagaimana ini? Zuka bagaimana ini?" kini wajah Leyra memperlihatkan kecemasan dan itu membuat ku tidak bisa berkata kata lagi.
"Biar aku saja".
Aku meminta Leyra untuk melepaskan Noah. Kami bertiga berjalan bersama, aku memapahnya sampai di depan sebuah kamar.
Ini adalah area khusus bagi para kesatria.
"Tidak, sudah tidak apa apa" ucapnya.
Noah mulai mendorong ku pelan setelah kami sampai di depan pintunya.
"Terima kasih Leyra, Zuka, aku akan beristirahat sebentar, terima kasih sudah mengantarkan ku sampai ke sini."
Aku dan Leyra hanya mengiyakan nya dan kami kembali berjalan pergi dari sana. Meninggalkan Noah yang terlihat mulai masuk ke dalam kamarnya.
Aku berjalan mengantarkan Leyra sampai di depan pintu kamarnya karena ia mengatakan juga ingin beristirahat di kamarnya.
"Apa kamu juga ingin masuk?".
"APA? TIDAK, BUAT APA AKU MASUK KE DALAM?" teriak ku yang cukup kaget dengan apa yang barusaja di ucapkan nya itu.
"Hahaha apa kamu yakin?".
"Leyra!!" teriak ku spontan.
"Hahaha baiklah baiklah, sampai jumpa."
"Iyaa" jawabku cepat ku seraya langsung beranjak dari sana.
"Zuka" panggilnya lagi.
"Iyaa?".
"Kamu yakin?".
"LEYRAAAA" teriak ku lalu mulai berlari menjauh dari sana, menyisakan tawa Leyra yang terdengar jelas di telinga ku.
Aku berlari dari sana dengan wajah yang sepertinya memerah, aku yakin sekali, karena ini bukan yang pertama kalinya.
Hingga sampailah aku di depan pintu perpustakaan istana, awalnya aku hanya ingin melewatinya saja namun tidak sengaja aku melihat Raja yang sedang berada di dalam, aku memutuskan untuk masuk dan menemui beliau yang sedang duduk sembari memegangi sebuah buku di kedua tangannya itu.
"Raja?" panggil ku pelan sembari berjalan mendekat.
"Zuka? Kamu sudah datang?" ucapnya yang seketika membuat ku bingung.
Datang? Apa maksudnya itu, apa sebelumnya Raja sudah tahu bahwa aku dan Leyra habis bermain di luar.
"Iya Raja."
"Dimana Leyra?".
"Leyra sekarang ada di kamarnya Raja" sahut ku.
"Duduk lah Zuka" pintanya sembari mempersilahkan ku untuk duduk di sampingnya.
"Zuka dengarkan aku, mulai sekarang aku ingin kamu menjaga Leyra dengan baik, tetap lah berada di sisinya dan laporkan hal hal yang berkaitan dengan Putri ku itu."
"Tunggu? Apa?" Aku terkejut saat mendengar apa yang barusaja Raja ucapkan.
Lebih dari pada itu yang membuat ku tak kalah terkejut adalah, mengapa aku merasa bahwa Raja ingin aku mengawasi Leyra.
"Ada apa Raja?".
Lalu Raja mulai menceritakan hal hal yang membuat ku sangat amat terkejut saat mendengarnya dan satu hal yang pasti bahwa aku tidak bisa mempercayainya begitu saja.
"A—Apa itu.. Itu tidak mungkin."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments