Lalu kemudian aku mulai memegang batu ku dan benar benar sangat berharap bahwa akan ada pedang yang keluar dari sana dan benar saja.
Tiba tiba saja ada sebuah cahaya yang keluar dari batu ini dan memperlihatkan sebuah bentuk pedang yang begitu tajamnya yang tiba tiba langsung berada di genggaman ku.
Tidak ada waktu untuk ku berpikir sekarang, aku langsung mengayunkan pedang ku ke arah para Orc itu, meski aku tidak terlalu bisa menggunakan pedang setidaknya aku tahu sedikit bagaimana cara memakainya.
"Wahh pedang yang cukup hebat!!" ucapku kagum.
Pedang ini menebas, menusuk dan memenggal beberapa Orc itu dengan mudahnya hingga tanpa aku sadari ternyata sudah tidak ada yang tersisa dari mereka.
"Kamu masih belum terlalu menguasai teknik pedang ini jadi kamu harus berlatih dengan benar agar benar benar bisa menggunakannya" ucap Raja sembari menghampiri ku.
"Raja di mana Leyra, Cletik dan Erolds!! Mereka bertiga menghilang" dengan nafas yang masih tidak beraturan aku mencoba bertanya pada Raja.
"Sepertinya mereka telah di tangkap oleh para Orc Zuka" jawab Raja.
"Apa? B—Bagaimana bisa!!".
"Aku juga tidak tahu mengapa mereka bisa tertangkap, Namun sekarang kita benar benar harus berpikir bagaimana cara untuk menyelamatkan mereka" ucap Raja dengan wajah gelisah.
"Salam ku untuk mu, semoga Matahari agung selalu menyinari langkah kaki mu, mohon menghadap yang mulia" ucap seseorang sembari bersimpuh layaknya seorang kesatria yang barusaja di beri gelar.
Keadaan istana benar benar kacau dan yang lebih parahnya lagi adalah hanya beberapa pasukan istana yang berada di sana, para kesatria barusaja pulang bertugas dan mereka terlihat sangat terkejut dengan apa yang terjadi.
"Apa mereka kesatria? Dari pakaian yang mereka gunakan sepertinya memang benar adanya, Namun mengapa mereka tidak bisa datang lebih awal!!" gerutu ku dalam hati.
"Perintahkan pasukan mu untuk membantu para pasukan yang lain yang sedang terluka ini" pinta Raja.
"Baik Raja" sahutnya.
****
Sekarang tinggal aku, Raja dan beberapa pengawal lainnya ruangan ini. Hingga Raja berbisik padaku dan mengajak ku pergi keluar istana.
"Zuka, kamu bisa memanggil Erolds kesini."
Apa yang barusaja dikatakan oleh Raja membuat ku cukup terkejut. Kenapa aku tidak terpikirkan itu dari tadi.
Kemudian aku mulai berusaha untuk memanggil Erolds untuk datang kesini.
"Zuka" panggil Erolds yang terkejut saat melihat ku.
"Erolds syukurlah aku bisa memanggil mu kesini."
"Apa kau baik baik saja?" tanyanya.
"Apa? Aku? Kenapa kamu menanyakan keadaan ku, harusnya aku yang bertanya itu pada mu!!" teriakku tepat di depan Erolds.
"Erolds di mana Leyra dan Cletik?".
"Mereka ditangkap oleh para Orc, kita harus menyelamatkan mereka Zuka."
"Iya itulah yang harus kita lakukan" sahutku sembari membersihkan sedikit debu debu yang menempel di baju ku.
"Tolong selamatkan Leyra Zuka!!" ucap Raja dengan ekspresi cemas.
Aku mengerti betul kekhawatiran yang di rasakan Raja sekarang.
"Raja, ku harap Raja tidak usah cemas karena aku akan membawa Leyra beserta Cletik kembali kemari."
****
"Ayo Zuka" Erolds membawaku kembali terbang namun kali ini ia melesat melawan arah mata angin dengan cepatnya. Dan entah kenapa aku merasa seperti sudah terbiasa dan tidak ada rasa takut yang terbenam di diriku sekarang. Saat bersama dengan Erolds aku merasa begitu aman.
Setelah cukup lama, akhirnya aku dan Erolds sampai di sebuah tempat yang menurut ku ini benar benar berantakan bahkan sangat mustahil untuk di sebut sebagai 'tempat'.
Terdapat puing puing batu, kerikil, batang pohon di mana mana dan yang lebih mengerikan nya lagi adalah bahwa terdapat jurang di sisi kanan dan kiri tempat ini. Saat menoleh ke sekeliling betapa terkejutnya aku ketika melihat sekumpulan para Orc yang berkumpul dengan jumlahnya yang banyak bahkan tidak bisa di hitung.
Para Orc itu terlihat sedang berjalan serentak seperti berjalan memutar di tempat itu. Aku dan Erolds sendiri berada tidak jauh dari mereka, bersembunyi di balik batu besar yang cukup banyak ini.
"Erolds turunkan sedikit badanmu, mereka bisa melihat mu nanti" lirih ku pelan.
"Lihat aku Zuka!! Apa kau tidak melihat seberapa bungkuknya aku untuk bisa bersembunyi sekarang dan kau malah meminta ku untuk menurunkan sedikit badanku?" sahutnya dengan suara yang tidak terlalu keras.
Aku menoleh kan pandangan ku kearah Erolds dan benar saja dia terlihat sedang berusaha untuk terus membungkuk kan badannya dan merendahkan sayapnya di balik batu batu besar ini.
"Hahaha" tawaku tertahan sembari menutup kedua mulut ku. Dimata ku sekarang Erolds benar benar terlihat begitu menggemaskan.
"Erolds di mana Leyra dan Cletik berada? Dari tadi aku tidak melihatnya!!".
"Leyra dan Cletik ada di arah selatan Zuka" sahutnya.
"Bagaimana bisa kita kesana dan melawan mereka semua, jumlah mereka amat lah banyak".
"Gunakan aku Zuka" sahut Erolds dengan percaya diri.
Erolds membuat ku bingung. "Aku akan melawan serta memancing perhatian mereka dan kau bisa pergi menyelamatkan Leyra dan Cletik" jelasnya.
"Apa kamu yakin? Apa kamu yakin ini akan berhasil?" tanyaku membuat Erolds terdiam sejenak.
"Tidak ada salahnya untuk di coba, hanya ini yang bisa kita lakukan sekarang" sambungnya.
"Kamu benar, tunggu apa lagi, bersiaplah Erolds"
"AKU SIAP ZUKA" sahut Erolds yang terdengar yakin serta bersemangat itu membuatku juga ikut bersemangat.
"TUNGGU ZUKA" ucapnya sembari menatap tajam kearah ku.
"Ada apa?".
"Pedang itu? Kau sudah mendapatkannya?".
"Iya Erolds, memangnya kenapa?".
Erolds hanya diam dan tidak menjawab ku.
****
"SEKARANG WAKTUNYA EROLDS, SERANG MEREKA" teriakku pada Erolds yang kemudian membuat Erolds terbang dan menghampiri para orc itu dengan cepatnya.
Semburan api yang di keluarkan Erolds membuat para Orc itu menatap Erolds dengan sangat mengerikan dan teriakan serta jeritan para Orc itu mulai terdengar. Mereka terlihat mulai mengganas dan meraung, hingga sebuah anak panah di arahkan kearah Erolds.
Aku yang melihat dari balik batu ini hanya bisa terdiam dan mempercayakan semuanya pada Erolds. Yang harus aku lakukan sekarang adalah menyelamatkan Leyra dan Cletik.
Aku berjalan melewati bebatuan ini dengan sangat hati hati kemudian berlari mengarah ke selatan namun alangkah terkejutnya aku ketika di hadapkan oleh sekelompok Orc yang sedang berdiri menghadang di depan ku.
Jumlah mereka memang lah tidak banyak, namun 4 Orc tidak yakin bisa ku tuntaskan. Dan entah kenapa perawakan perawakan para Orc yang sedang berdiri menghadang ku ini memiliki perawakan yang lumayan besar dari para Orc yang sebelumnya sudah aku lihat.
"Sial!!".
"Apa yang harus aku lakukan."
"Aku mempunyai pedang namun aku tidak terlalu bisa bertarung, tapi aku cukup tahu tentang cara menggunakan pedang, hanya saja aku tidak pernah mempraktekkan nya dengan benar" gumamku pelan.
"Krooahhh" teriak para Orc yang mulai berjalan mendekat kearah ku. Sebuah kapak terlihat jelas di masing masing tangan mereka.
"Baiklah, ini saatnya" gumamku sembari bersiap siap dan mencoba mengayunkan pedangku.
Yang aku tahu pengayunan pedang dari orang yang terlatih hanya memerlukan waktu seperkian detik dan aku menyadari bahwa langkah awal yang sudah aku lakukan adalah benar.
"Ok jangan panik" lirihku.
Panik merupakan reaksi alami ketika seseorang sedang bertarung menggunakan pedang. Namun perasaan yang harus amat di hindari adalah rasa tegang, karena ketika tegang pikiran akan melemah sehingga pergerakan tidak bisa bertindak dengan cepat, penuh kendali atau fokus yang sedikit berkurang dan itu bisa berakibat fatal.
Sebisa mungkin cobalah untuk berkonsentrasi dan fokus pada apa yang ada didepan.
Pedang harus di rentangkan menjauh dari tubuh dan di arahkan ke area tenggorokan atau mungkin mata lawan. Ini adalah gerakan untuk membidik sasaran. Aku harus mencoba untuk mengintimidasi para Orc ini terlebih dahulu.
"Ayolah fokus Zuka" ucapku dalam hati.
Aku harus berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa melakukannya, di sisi lain Erolds sudah cukup berusaha dan aku juga harus berusaha sepertinya.
"Gerakannya" lirihku sembari menatap para Orc yang mulai semakin mendekat kearah ku.
Aku harus bisa mempelajari dan mengingat gerakan gerakan para Orc ini.
Tidak ada waktu, kemudian aku mulai menempatkan kaki ku ke depan dan mengayunkan pedang ku dengan cepat, mengenai dan mulai menusukan serta menggoreskan nya ke tubuh salah satu Orc itu.
Sungguh begitu sulit untuk ku bisa menghadapi mereka semua secara langsung seperti ini. Yang aku ingat penempatan kaki adalah kunci keseimbangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
iron angel
BHAHAHAHA
2024-04-28
1