Sudah beberapa hari ini aku melihat Leyra yang terus menerus mencoba menyelediki sesuatu yang jujur saja aku sendiri bahkan masih tidak terlalu memahaminya. Kadang aku berpikir bagaimana jadinya jika yang ia lakukan selama ini hanya lah sebuah ke sia sia an.
"Ada di mana Leyra sekarang?".
****
Juliana Eva Charlie yang merupakan seorang Ibu dari Leyra Caroline Charlie serta Istri dari Raja Carson Charlie. Beliau meninggal dunia di saat putrinya masih berusia 11 tahun.
Sebuah duka yang mendalam di alami oleh keluarga dan penduduk di kerajaan pada saat itu. Juliana Eva Charlie yang di kenal penduduk dengan kecantikan dan keramahan hatinya, membuat mereka begitu menghormati serta menyayangkan kejadian yang telah di alaminya.
Pernyataan yang terdengar dan telah di kabarkan ke seluruh pelosok kerajaan dan desa adalah bahwa Juliana Eva Charlie, Istri dari Raja Carson Charlie itu meninggal di karena kan mengalami sakit yang berkepanjangan (dalam jangka waktu yang cukup panjang).
Sebuah penyelidikan dan penelitian di kerah kan pada saat itu untuk mengetahui penyebab dan latar belakang terjadinya peristiwa itu. Namun, semua hasil dan kesimpulan mengatakan bahwa penyakit yang ada dalam diri Istri Carson Charlie itu merupakan sebuah penyakit langka yang pada saat itu tidak memiliki unsur serta obat penyembuh.
Hal ini tentu membuat hati Carson Charlie selaku Raja di kerajaan Victoria itu begitu terpukul dan terguncang, bahkan yang lebih parahnya lagi adalah bahwa ia tidak ingin Putrinya yaitu Leyra Caroline Charlie mengetahui penyakit yang menyebabkan Ibunya sendiri meninggal.
Karena keegoisan sang Raja yang berpikir bahwa semuanya akan baik baik saja, membuat Leyra Caroline Charlie terus menerus merasa bimbang dan memantapkan diri untuk menyelidikinya sendiri.
Raja Carson Charlie sendiri merasa bersalah pada Putrinya namun ia tidak mampu mengatakan yang sebenarnya. Di tambah sudah bertahun tahun ia menyembunyikan itu dari Putrinya, rasa takut akan di benci oleh Putrinya sendiri membuat Raja Carson Charlie memilih untuk berdiam diri.
Walau Raja Carson Charlie sendiri tahu bahwa Putrinya sedang melakukan penyelidikan mengenai kematian Ibunya sendiri. Ia tidak akan menghalangi apa yang sedang di rencanakan oleh Putrinya itu karena Raja Carson Charlie sendiri juga merasa akan ada hari di mana Putrinya yaitu Leyra Caroline Charlie, akan mengetahui semuanya.
"Zuka? Kamu di sini?".
"Iya, aku hanya habis berkeliling, ngomong ngomong apa yang kamu lakukan di sini Leyra?" aku mencoba menghampirinya dengan menyembunyikan sebuah fakta bahwa aku kemari sebenarnya karena di beritahu oleh Cletik beberapa saat yang lalu.
"Tidak ada, aku hanya ingin menanam bunga ini" sahutnya.
Sebuah bunga tergeletak di samping tubuhnya yang sedang duduk berjongkok dengan sarung tangan yang di kenakan nya.
Memang jika di lihat dari sudut seperti ini, hal yang di lakukan oleh Leyra merupakan hal yang bisa di bilang biasa biasa saja namun kenyataannya yang aku dengar dan aku ketahui adalah bahwa di bawah tanah yang ia kuburi atau timbun dengan bunga itu terdapat sebuah surat yang menjadi sebuah alat komunikasi Leyra dan orang orang yang membantu penyelidikan nya.
Di saat aku mencoba memposisikan diri ku pada takdir orang lain, aku tidak bisa membayangkan apa jadinya diri ku jika aku berada di posisi Leyra.
"Aku benar-benar merasa kasihan dan tidak tega melihat mu seperti ini, namun aku tidak bisa melakukan apa apa, tapi aku berjanji, aku akan menjaga dirimu dan selalu berada di samping mu di saat kamu membutuhkan ku Leyra" ucap ku dalam hati.
Sungguh, aku mengatakan itu dari hatiku yang paling dalam.
"Zuka? Hey kamu baik baik saja? Ada apa, kenapa kamu melamun seperti itu?
Aku mulai menatap lekat kearah dirinya yang sudah terlihat selesai menancapkan (menanamkan) bunga itu.
"Aku tidak bisa mengatakan bahwa Cletik lah yang memberitahu kan posisinya yang sedang berada di sini padaku, karena mungkin saja jika aku mengatakannya, Leyra akan mulai berhati hati terhadap Cletik bukan?" ucapku dalam hati.
Gemuruh langit yang tiba tiba terdengar itu membuat aku serta Leyra benar benar terkejut di buatnya. Saat aku mencoba menolehkan kepala ku keatas, melihat hamparan langit di atas kepala ku sendiri.
Pekatnya awan dengan warna yang terlihat begitu gelap, mengelilingi setiap hamparannya. Dan lama kelamaan hembusan angin juga mulai terasa kencang. Sepertinya akan turun hujan sebentar lagi.
"Leyra, apa yang masih kamu tunggu, ayo kita harus segera masuk ke dalam istana."
Aku mengajak Leyra untuk masuk ke dalam istana. Tepat di depan pintu utama ini, kami berdiri di sana sebentar sembari memperhatikan keadaan di luar yang sudah mulai terlihat semakin gelap.
"Mengapa akhir akhir ini cuaca menjadi sering tidak terkendali seperti ini?" ucap Leyra.
"Hehh? Tunggu!! Apa sebelumnya cuaca seperti ini tidak pernah terjadi atau bahkan jarang sekali terjadi?" aku mencoba bertanya karena aku benar benar penasaran.
"Bukankah perubahan cuaca merupakan sesuatu hal yang sering terjadi dan bukankah itu hal yang wajar?" ucapku dalam hati.
•Perlu kita ketahui bahwa Perubahan Cuaca adalah berubahnya kondisi atmosfer yang di pengaruhi oleh angin, badai, hingga gerakan udara yang konstan, atau sering atau biasa disebut dengan front. Sedangkan kata Cuaca itu sendiri adalah keadaan atmosfer pada waktu tertentu terkait suhu, sinar matahari, angin, hujan dan kondisi udara lainnya.
Leyra menatap ku sembari berjalan pelan. Kami pun mengobrol sembari berjalan bersama masuk ke dalam istana ini, melewati lorong yang tampak begitu besar ini.
"Iya Zuka, perubahan cuaca seperti ini sebelumnya sangat jarang sekali terjadi di sini. Namun, akhir akhir ini entah kenapa aku merasa seperti.. " ucapannya terhenti.
"Seperti?".
"Ini tidak biasa" sambung Leyra.
"Ngomong ngomong bagaimana dengan latihan mu Zuka?" tanyanya yang tiba tiba itu membuat ku sadar bahwa ia sengaja untuk mengganti topik pembicaraan kami ini.
"Semuanya berjalan baik" jawabku.
"Syukurlah."
Leyra berkata seperti itu sembari terus menerus memperlihatkan senyumannya yang manis itu padaku.
Sebenarnya aku cukup kepikiran tentang apa yang membuatnya begitu senang seperti itu. Apakah ini ada hubungannya dengan surat yang ia kubur sebelumnya.
Tanpa aku sadari ternyata aku dan Leyra sudah sampai di depan pintu kamarnya sendiri.
"Aku akan beristirahat di dalam, dan kamu juga beristirahatlah" ucapnya sembari menatap kedua mataku.
Aku mengerti, dia ingin beristirahat dan meminta ku juga kembali ke kamar ku sendiri.
Aku mengiyakan apa yang dia katakan itu lalu berlalu pergi dari sana di saat ia mulai menutup pintu kamarnya sendiri.
"Ada apa dengan ku? Mengapa aku merasa gelisah seperti ini!!" lirih ku pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments