Blue Eyes
Nara berjalan sedikit kesulitan dikarenakan perutnya yang semakin membesar.Ia tidak tahu harus kemana setelah diusir oleh orang tuanya sebab hamil diluar nikah.Padahal pada kenyataannya,ia sudah menikah siri dengan seorang pria beristri.
Akan tetapi Nara takut jika dia mengaku akan membawa dampak buruk bagi pria yang telah menghamilinya,ia memilih bungkam.Sebelumnya Nara tinggal di kota bekerja untuk membantu keluarga.Sampai akhirnya ia jatuh cinta dengan seorang pria yang begitu baik padanya.Ia menikah dengan pria itu tanpa sepengetahuan siapapun,dan ia pun hamil.Pria itu sangat bahagia menyambut kehamilan Nara.
Tapi kebahagiaan itu tidak lah lama, istrinya tahu suaminya selingkuh dan bersiap untuk membunuh Nara.Nara diminta oleh suaminya agar pergi dan bersembunyi.Karena tak ada tempat untuk dijadikan persembunyian,Nara memilih untuk pulang.
Kedatangan nya tidak disambut baik'oleh keluarga nya ,disebabkan perutnya yang membesar.Nara diinterogasi habis-habisan,Nara sudah mengatakan jika dia tidak hamil diluar nikah.Tapi karena Nara tidak bisa mengatakan suaminya siapa ataupun mendatangkan suaminya ke rumahnya.Nara dianggap pembohong dan diusir dengan cara hina.
Nara menyandarkan tubuhnya ke sebuah pohon di pinggir jalan.Hari sudah malam,ia tidak tahu harus beristirahat dimana ?? Pandangan matanya mengedar,tak ada nampak sebuah pondok pun disana.Kalau Nara tidur di tempat itu,ia khawatir akan ada orang jahat yang akan menjahati dirinya.
Setelah dirasa cukup istirahat,Nara kembali melanjutkan perjalanan.Tiba-tiba ia melihat seekor anjing yang rebah di tepi jalan.Ada darah membasahi bulu putih anjing tersebut.Nara memungut nya,lalu dibawanya Anjing itu ke tempat yang nyaman untuk duduk.
Nara membalut luka anjing itu, ia harus segera menolong anjing tersebut.Karena anjing itu terlihat sekarat.
"Aku harus kemana?apa disekitar sini ada dokter hewan?"Nara berbicara sendiri.
"Sabar ya...."
Nara mengelus anjing itu,ia tidak tahu jika Sebenarnya hewan itu bukanlah anjing.Melainkan serigala suci yang langka.
"Eh ada gadis cantik bro "
Sebuah suara mengagetkan Nara, rupanya ada beberapa pria yang terlihat sempoyongan menghampirinya.Nara panik,ia ingin bangkit tapi sulit oleh perutnya yang buncit.
"Eh eh mau kemana gadis cantik ??? sendirian lagi...Abang temenin ya..."Pria itu langsung memegang lengan Nara.
"Lepasin..."
"Jangan minta dilepasin dong...minta dikelonin gitu hahahahahaha"
"Tolooooooong.... Tolong"Nara berteriak minta tolong yang hanya dijadikan bahan ejekan oleh preman-preman itu.
"Teriak aja neng,kalau perlu pakek spiker.Nggak bakalan ada yang nolongin... mending enneng diem aja,kami akan servis Neng dengan servis yang memuaskan hahahahahaha"
"Eh dia bunting bro"
"Nggak apa-apa...malah makin sedep.. nanti ada kesan thok thok gitu hahahahahaha"
"Buang anjing nya"
Seseorang merebut paksa anjing yang dipeluk oleh Nara.
"Tolong jangan.. Anjing itu sekarat"
"B0d0 amat..HAHAHAHAHAHAH"
Mereka membuang si anjing begitu saja lalu mengheret paksa Nara masuk ke dalam semak-semak.Nara berontak,ia melawan tapi malah semakin menggairahkan bagi preman-preman itu.
Tanpa belas kasihan mereka merobek baju Nara dengan kasar,lalu meruda paksa dirinya dengan bringas.Nara menangis,ia memohon dan meratap agar mereka kasihan padanya.Setidaknya pada bayi yang dikandungnya.Tapi apalah daya,jika syetan sudah merasuki pikiran dibawah alam sadar.Mereka justru semakin semangat hingga bergilir berkali-kali sampai Nara menghembuskan nafas terakhirnya.
"Eh..dia nggak bergerak Bro"
Seseorang meletakkan telunjuknya di bawah lubang hidung Nara.
"Dia mati bro"
"Hah???"
"Gimana ini??"
"Kita kubur saja disitu...buat lubang yang dalam habis perkara"Dengan entengnya mereka membuat rencana tanpa merasa bersalah.
"Pakai apa kita untuk menggali?"
"Ya cari lah...apa kek...tuh di pondok pak Luyo mungkin ada cangkul"
Seorang diantaranya berjalan menuju pondok di pematangan sawah untuk mengambil cangkul.Benar saja,ada dua buah cangkul disana yang disimpan oleh pemiliknya.Dengan semangat preman itu membawanya.
Mereka kompak menggali lubang untuk mengubur mayat Nara.Dikejauhan anjing itu memperhatikan ulah mereka.Sampai tubuh Nara di timbun tanah dan sampah daun kering, Anjing itu melihat semuanya.
Usai mengubur jasad Nara,para preman itu pergi.Tak lupa mereka mengembalikan cangkul yang mereka pinjam tanpa ijin itu.Jika dibiarkan disana,takut ada yang curiga.
Setelah preman itu pergi, serigala suci itu menghampiri kuburan Nara.Ia mengendus-endus,dan duduk di atas gundukan tanah tersebut.Tiba-tiba keluar cahaya biru menyilaukan dari mulutnya.Dan Serigala suci memuntahkan cahaya itu ke atas kubur Nara.
Cahaya itu meresap dalam tanah,masuk kedalam perut Nara.Tubuh serigala ambruk, ia meregang nyawa di atas kuburan Nara.Anehnya tubuh serigala itu berubah menjadi serpihan cahaya kecil yang dibawa pergi oleh tiupan angin.Tak ada jejak lagi...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pak Luyo pergi ke ladang selepas sholat subuh.Biasanya ia akan melewati jalan umum karena lebih ramai orang yang lalu lalang.Saat hendak melewati semak-semak, yang merupakan jalan setapak menuju ladangnya.Samar-samar beliau mendengar suara bayi menangis.Tubuhnya berputar mencari sumber suara,tapi tak ia temukan.
"Kayak suara bayi,apa Mungkin anak kucing baru lahir??tapi aku yakin ini Suara bayi"
Pak Luyo terus mencari, sampai ia menemukan sesuatu yang aneh.Bercahaya terang dari dalam tanah,karena hari masih rada gelap.Pak Luyo bisa melihat cahaya tersebut meskipun samar.
"Apa itu???"Pak Luyo berjongkok,ia menggali cahaya tersebut menggunakan tangan nya.
"Kayaknya dalam deh"
Pak Luyo bangkit lagi,ia pergi ke pondok nya untuk mengambil cangkul.Tapi ia heran, posisi cangkul nya berubah.Padahal kemarin dia letak di pojokan,tapi sekarang ada di sebelah pintu pondok.
Berhubung Pak Luyo lebih penasaran sama cahaya yang terpancar dari dalam tanah,ia menampik rasa penasarannya soal letak cangkul.
Lelaki paruh baya itu menggali tanah itu,terus menggali dan menggali.Suara tangisan bayi semakin jelas terdengar.Pak Luyo mempercepat galiannya,begitu melihat cahaya semakin terang ia berhati-hati dalam menggali.
DHUK
Ujung cangkul mengenai sesuatu,Pak Luyo melempar cangkulnya ke atas.Karena lubang itu cukup dalam.Lebih tinggi dari tubuh orang dewasa.Ia melanjutkan galian menggunakan tangan.
"Hah???"Pak Luyo tercengang, yang ia temukan bukan anak kucing.Melainkan anak bayi mungil,tapi pria itu heran.Apa yang bercahaya tadi??karena saat ia sudah menemukan bayi beserta Ibunya yang sudah tak bernyawa.Cahaya itu raib entah kemana?.
"TOLONG... TOLOOOOOOONG"Pak Luyo berteriak dari dalam lubang.
"TOLONG... TOOOLONG"
Beberapa orang yang juga hendak pergi ke Ladang mendengar suara Pak Luyo.Mereka segera menghampiri lubang dimana ada Pak Luyo sedang menimang bayi.
"Luyo ..kau sedang apa ??"seru salah satu teman Pak Luyo.
"Tolong bantu aku naik,aku menemukan mayat dan juga bayi.Sepertinya bayi ini lahir dalam kubur"
"Hah???"semua kaget berjamaah..
"Cepat...kasihan bayinya kedinginan "
"Ok-ok... tunggu...Li cepat pakai tambangmu untuk menaikkan Luyo"
"Ok Sar"
Pali melemparkan tambang ke dalam lubang,Pak Luyo meminta agar keranjang rumput yang dibawanya tadi turut dilempar ke bawah.Agar bayi itu gampang di eksekusi.
Sarpa mengikuti petunjuk Pak Luyo.Mereka bertiga dengan hati-hati Mengangkat bayi mungil itu naik ke atas.Selanjutnya Pak Luyo juga Mengangkat mayat Nara, terakhir dia juga naik ke atas.
"Kita lapor Pak RT saja Luyo"usul Sarpa,Pak Luyo mengiyakan.Karena ia takut ada sesuatu dikemudian hari.
"Ayo kita ke rumah Pak RT.."Pali mengapit Pak Luyo.Ia menggendong bayi itu dengan dibungkus kain sarung yang disandangnya tadi.Sarpa turut serta sambil memberi tahu orang-orang yang berpapasan tentang penemuan bayi.
Mereka yang penasaran ikut serta mengantar Pak Luyo the gank ke rumah Pak RT untuk melapor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
neng ade
sungguh biadab itu para preman orang lagi hamil. malah diperkosa secara bergilir sampai meninggal ...
Semoga pelaku nya cepat tertangkap
2024-10-05
0
elly mariatin
🥰
2024-09-22
0
Rubi Yanti
kayak ny seru ni cerita ny lanjut
2024-09-22
0