NovelToon NovelToon

Blue Eyes

BERANAK DALAM KUBUR 1

Nara berjalan sedikit kesulitan dikarenakan perutnya yang semakin membesar.Ia tidak tahu harus kemana setelah diusir oleh orang tuanya sebab hamil diluar nikah.Padahal pada kenyataannya,ia sudah menikah siri dengan seorang pria beristri.

Akan tetapi Nara takut jika dia mengaku akan membawa dampak buruk bagi pria yang telah menghamilinya,ia memilih bungkam.Sebelumnya Nara tinggal di kota bekerja untuk membantu keluarga.Sampai akhirnya ia jatuh cinta dengan seorang pria yang begitu baik padanya.Ia menikah dengan pria itu tanpa sepengetahuan siapapun,dan ia pun hamil.Pria itu sangat bahagia menyambut kehamilan Nara.

Tapi kebahagiaan itu tidak lah lama, istrinya tahu suaminya selingkuh dan bersiap untuk membunuh Nara.Nara diminta oleh suaminya agar pergi dan bersembunyi.Karena tak ada tempat untuk dijadikan persembunyian,Nara memilih untuk pulang.

Kedatangan nya tidak disambut baik'oleh keluarga nya ,disebabkan perutnya yang membesar.Nara diinterogasi habis-habisan,Nara sudah mengatakan jika dia tidak hamil diluar nikah.Tapi karena Nara tidak bisa mengatakan suaminya siapa ataupun mendatangkan suaminya ke rumahnya.Nara dianggap pembohong dan diusir dengan cara hina.

Nara menyandarkan tubuhnya ke sebuah pohon di pinggir jalan.Hari sudah malam,ia tidak tahu harus beristirahat dimana ?? Pandangan matanya mengedar,tak ada nampak sebuah pondok pun disana.Kalau Nara tidur di tempat itu,ia khawatir akan ada orang jahat yang akan menjahati dirinya.

Setelah dirasa cukup istirahat,Nara kembali melanjutkan perjalanan.Tiba-tiba ia melihat seekor anjing yang rebah di tepi jalan.Ada darah membasahi bulu putih anjing tersebut.Nara memungut nya,lalu dibawanya Anjing itu ke tempat yang nyaman untuk duduk.

Nara membalut luka anjing itu, ia harus segera menolong anjing tersebut.Karena anjing itu terlihat sekarat.

"Aku harus kemana?apa disekitar sini ada dokter hewan?"Nara berbicara sendiri.

"Sabar ya...."

Nara mengelus anjing itu,ia tidak tahu jika Sebenarnya hewan itu bukanlah anjing.Melainkan serigala suci yang langka.

"Eh ada gadis cantik bro "

Sebuah suara mengagetkan Nara, rupanya ada beberapa pria yang terlihat sempoyongan menghampirinya.Nara panik,ia ingin bangkit tapi sulit oleh perutnya yang buncit.

"Eh eh mau kemana gadis cantik ??? sendirian lagi...Abang temenin ya..."Pria itu langsung memegang lengan Nara.

"Lepasin..."

"Jangan minta dilepasin dong...minta dikelonin gitu hahahahahaha"

"Tolooooooong.... Tolong"Nara berteriak minta tolong yang hanya dijadikan bahan ejekan oleh preman-preman itu.

"Teriak aja neng,kalau perlu pakek spiker.Nggak bakalan ada yang nolongin... mending enneng diem aja,kami akan servis Neng dengan servis yang memuaskan hahahahahaha"

"Eh dia bunting bro"

"Nggak apa-apa...malah makin sedep.. nanti ada kesan thok thok gitu hahahahahaha"

"Buang anjing nya"

Seseorang merebut paksa anjing yang dipeluk oleh Nara.

"Tolong jangan.. Anjing itu sekarat"

"B0d0 amat..HAHAHAHAHAHAH"

Mereka membuang si anjing begitu saja lalu mengheret paksa Nara masuk ke dalam semak-semak.Nara berontak,ia melawan tapi malah semakin menggairahkan bagi preman-preman itu.

Tanpa belas kasihan mereka merobek baju Nara dengan kasar,lalu meruda paksa dirinya dengan bringas.Nara menangis,ia memohon dan meratap agar mereka kasihan padanya.Setidaknya pada bayi yang dikandungnya.Tapi apalah daya,jika syetan sudah merasuki pikiran dibawah alam sadar.Mereka justru semakin semangat hingga bergilir berkali-kali sampai Nara menghembuskan nafas terakhirnya.

"Eh..dia nggak bergerak Bro"

Seseorang meletakkan telunjuknya di bawah lubang hidung Nara.

"Dia mati bro"

"Hah???"

"Gimana ini??"

"Kita kubur saja disitu...buat lubang yang dalam habis perkara"Dengan entengnya mereka membuat rencana tanpa merasa bersalah.

"Pakai apa kita untuk menggali?"

"Ya cari lah...apa kek...tuh di pondok pak Luyo mungkin ada cangkul"

Seorang diantaranya berjalan menuju pondok di pematangan sawah untuk mengambil cangkul.Benar saja,ada dua buah cangkul disana yang disimpan oleh pemiliknya.Dengan semangat preman itu membawanya.

Mereka kompak menggali lubang untuk mengubur mayat Nara.Dikejauhan anjing itu memperhatikan ulah mereka.Sampai tubuh Nara di timbun tanah dan sampah daun kering, Anjing itu melihat semuanya.

Usai mengubur jasad Nara,para preman itu pergi.Tak lupa mereka mengembalikan cangkul yang mereka pinjam tanpa ijin itu.Jika dibiarkan disana,takut ada yang curiga.

Setelah preman itu pergi, serigala suci itu menghampiri kuburan Nara.Ia mengendus-endus,dan duduk di atas gundukan tanah tersebut.Tiba-tiba keluar cahaya biru menyilaukan dari mulutnya.Dan Serigala suci memuntahkan cahaya itu ke atas kubur Nara.

Cahaya itu meresap dalam tanah,masuk kedalam perut Nara.Tubuh serigala ambruk, ia meregang nyawa di atas kuburan Nara.Anehnya tubuh serigala itu berubah menjadi serpihan cahaya kecil yang dibawa pergi oleh tiupan angin.Tak ada jejak lagi...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pak Luyo pergi ke ladang selepas sholat subuh.Biasanya ia akan melewati jalan umum karena lebih ramai orang yang lalu lalang.Saat hendak melewati semak-semak, yang merupakan jalan setapak menuju ladangnya.Samar-samar beliau mendengar suara bayi menangis.Tubuhnya berputar mencari sumber suara,tapi tak ia temukan.

"Kayak suara bayi,apa Mungkin anak kucing baru lahir??tapi aku yakin ini Suara bayi"

Pak Luyo terus mencari, sampai ia menemukan sesuatu yang aneh.Bercahaya terang dari dalam tanah,karena hari masih rada gelap.Pak Luyo bisa melihat cahaya tersebut meskipun samar.

"Apa itu???"Pak Luyo berjongkok,ia menggali cahaya tersebut menggunakan tangan nya.

"Kayaknya dalam deh"

Pak Luyo bangkit lagi,ia pergi ke pondok nya untuk mengambil cangkul.Tapi ia heran, posisi cangkul nya berubah.Padahal kemarin dia letak di pojokan,tapi sekarang ada di sebelah pintu pondok.

Berhubung Pak Luyo lebih penasaran sama cahaya yang terpancar dari dalam tanah,ia menampik rasa penasarannya soal letak cangkul.

Lelaki paruh baya itu menggali tanah itu,terus menggali dan menggali.Suara tangisan bayi semakin jelas terdengar.Pak Luyo mempercepat galiannya,begitu melihat cahaya semakin terang ia berhati-hati dalam menggali.

DHUK

Ujung cangkul mengenai sesuatu,Pak Luyo melempar cangkulnya ke atas.Karena lubang itu cukup dalam.Lebih tinggi dari tubuh orang dewasa.Ia melanjutkan galian menggunakan tangan.

"Hah???"Pak Luyo tercengang, yang ia temukan bukan anak kucing.Melainkan anak bayi mungil,tapi pria itu heran.Apa yang bercahaya tadi??karena saat ia sudah menemukan bayi beserta Ibunya yang sudah tak bernyawa.Cahaya itu raib entah kemana?.

"TOLONG... TOLOOOOOOONG"Pak Luyo berteriak dari dalam lubang.

"TOLONG... TOOOLONG"

Beberapa orang yang juga hendak pergi ke Ladang mendengar suara Pak Luyo.Mereka segera menghampiri lubang dimana ada Pak Luyo sedang menimang bayi.

"Luyo ..kau sedang apa ??"seru salah satu teman Pak Luyo.

"Tolong bantu aku naik,aku menemukan mayat dan juga bayi.Sepertinya bayi ini lahir dalam kubur"

"Hah???"semua kaget berjamaah..

"Cepat...kasihan bayinya kedinginan "

"Ok-ok... tunggu...Li cepat pakai tambangmu untuk menaikkan Luyo"

"Ok Sar"

Pali melemparkan tambang ke dalam lubang,Pak Luyo meminta agar keranjang rumput yang dibawanya tadi turut dilempar ke bawah.Agar bayi itu gampang di eksekusi.

Sarpa mengikuti petunjuk Pak Luyo.Mereka bertiga dengan hati-hati Mengangkat bayi mungil itu naik ke atas.Selanjutnya Pak Luyo juga Mengangkat mayat Nara, terakhir dia juga naik ke atas.

"Kita lapor Pak RT saja Luyo"usul Sarpa,Pak Luyo mengiyakan.Karena ia takut ada sesuatu dikemudian hari.

"Ayo kita ke rumah Pak RT.."Pali mengapit Pak Luyo.Ia menggendong bayi itu dengan dibungkus kain sarung yang disandangnya tadi.Sarpa turut serta sambil memberi tahu orang-orang yang berpapasan tentang penemuan bayi.

Mereka yang penasaran ikut serta mengantar Pak Luyo the gank ke rumah Pak RT untuk melapor.

ADOPSI ANAK 2

Penemuan bayi menggemparkan desa Tunjung Sari di Awal pagi.Membuat masyarakat yang penasaran datang berbondong-bondong ke rumah Pak RT.Disana juga sudah ada polisi yang mengusut tuntas kematian Nara.

Para preman yang mendengar berita itu, langsung panik.Mereka berkumpul di pos ronda untuk membahas masalah ini.

"Gimana nih?? kalau kita ketahuan ?"

"Ah tidak mungkin...sudah jangan takut"

"Jangan sok berani kamu,emang kamu mau dipenjara?"

"Ya nggak,cuma kan kita nggak ninggalin jejak apapun "

"Sekarang sudah canggih bro,sper-ma saja kalau diperiksa bisa tahu itu milik siapa?"

"Tapi kita kan gantian, otomatis tercampur menjadi satu lah"Tetap saja salah satu dari tiga preman itu sangat yakin dan percaya diri.Dua diantara mereka geleng-geleng kepala.

*

Sejak awal ditemukan,Pak Luyo tak pernah sedetikpun melepaskan bayi dalam gendongannya.Ia berniat akan mengadopsinya.

Tapi oleh polisi dilarang,karena harus mengikuti prosedur terlebih dahulu.Identitas si Bayi harus terungkap sebelum di adopsi.Karena dikhawatirkan keluarga korban akan datang mengambil si bayi.

Pak Luyo sangat kecewa,padahal dia sudah jatuh hati dengan bayi itu.Polisi menganjurkan untuk di masukkan ke dalam panti asuhan terlebih dahulu.Jika nanti tak keluarga korban ataupun saudara mata datang mencari.Maka bayi tersebut baru bisa di adopsi.

"Sudahlah Luyo.. sabar saja.Kalau memang bayi itu berjodoh dengan mu,maka takkan ada yang mencarinya"ujar Sarpa.Pak Luyo tak menjawab,ia murung sekali.

*

Siang berganti malam, suasana di desa Tunjung Sari sunyi sekali.Padahal jam masih menunjukkan pukul 9malam.Tapi penduduk di desa itu seperti kena serep,sebagian besar sudah terlena dalam mimpi.

Tiba-tiba di ujung jalan terdengar seorang wanita menangis.Ia berjalan terseok-seok dengan wajah sedih.

"Anakkuuuuuu ....Dimana kamu????? Anakkuuuuuu hiks hiks hiks hiks"

Suara itu bergema memenuhi desa, beberapa diantara mereka merasa heran,suara siapakah itu???

"Mas... bangun Mas...ada suara perempuan menangis ?"

Si suami mengeliat,ia beringsut duduk.

"Dimana dek?"

"Itu coba dengar kan"

Si suami menajamkan pendengarannya.

"Hu hu hu hu anakkuuuuuu...dimana kamu???hiks hiks hiks anakku "

Suara rintihan itu sangat menyentuh hati,namun juga meremang seluruh bulu Roma.

"Itu...jangan... jangan.."Si suami gemetar menunjuk ke satu titik arah.

"Jangan-jangan apa Mas?"Istrinya turut panik.

"Jangan-jangan.. wanita... yang beranak dalam kubur Hiiiiiii"Si suami menarik selimut dengan gerakan cepat menutupi tubuhnya.

"Mas...."Istrinya turut masuk ke dalam selimut,mereka menggigil ketakutan dalam selimut itu.

*

Pak Luyo baru saja turun dari atas dipan kecil tempat ia sholat.Ia berjalan menuju dapur untuk makan malam.Berhubung dia tinggal sebatang kara karena istrinya sudah meninggal dua tahun yang lalu.Jadi ia melakukan apa-apa sendiri.

Saat mencedok nasi , tiba-tiba pintu dapur terbuka lebar karena hantaman angin kencang.Pak Luyo memicingkan matanya,ia melihat bayangan seorang wanita disana.

"Anakkuuuuuu..."Rintihnya parau,Pak Luyo meletakkan piringnya dia atas meja.Ia berjalan mendekat,karena ingin lebih jelas melihat siapakah wanita itu.

"Mana Anakkuuuuuu ???"

"Ka-kau..."suara Pak Luyo tercekat di tenggorokan.

WUSSSSS

Sosok wanita itu melesat semakin dekat.Pak Luyo membelalakkan matanya.Wajah pucat itu mirip sekali dengan mayat wanita yang ia temukan pagi tadi.

"Mana Anakkuuuuuu ??"

"A-aa-anu...anakmu ..a-ada di -Panti asuhan "

Arwah Nara diam, pandangan matanya kosong.

"Ta-ta-tadi aku... berniat... mengadopsinya...aku sendirian dan tidak punya anak...apa kamu ijinkan aku menjaga anakmu?"Pak Luyo yang awalnya panik dan takut,kini sedikit tenang.

Arwah Nara tersenyum,ia mengangguk pelan.

"Alhamdulillah "Pak Luyo mengusap wajahnya sebagai tanda syukur.

"Jaga dia.."Ucap Nara.

"Insyaallah..aku akan menjaga nya dengan baik"ucap Pak Luyo meyakinkan.Nara tersenyum kelat.

"Apakah kamu akan menuntut balas kepada mereka yang telah menganiaya mu sampai mati?"Pak Luyo memberanikan diri untuk bertanya,Nara menggeleng pelan.

"Ini sudah takdir ku,,,aku ikhlas...tolong jaga dia,beri nama dia Soraya"

"Soraya ???"

Nara mengangguk.

"Baiklah...aku akan menamai dia Soraya,dan akan aku kirim Fatihah untuk mu selalu "

"Terimakasih...."

Nara pelan-pelan melayang mundur,Lalu lenyap dalam pekatnya malam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Identitas wanita yang beranak dalam kubur sudah diketahui,pihak polisi langsung menemui keluarga Nara.Namun mereka justru bersyukur karena Nara meninggal,jadi mereka tidak malu dengan apa yang sudah Nara lakukan sampai hamil.

Polisi juga memberi tahu akan bayi yang dilahirkannya, lagi-lagi mereka menolak keras dan tidak mau tahu nasib si Bayi.

"Berikan saja sama orang lain Pak??atau kubur saja hidup-hidup biar mengikuti Ibunya "ketus Ibu Nara.

"Astaghfirullah..."Polisi yang datang ke rumah Nara mengelus dada.

"Ya sudah jika itu sudah keputusan kalian bersama,Mohon tanda tangani surat-surat ini.Sebagai pernyataan bahwa kalian semua tidak menginginkan bayi itu "Si Polisi menyodorkan sebuah map biru,Kakak Nara mengambil nya secara kasar dan membacanya.Lalu menyerahkan kepada Ibunya.Ibu Nara seperti bertanya dengan kode mata,Kakak Nara menganggukkan kepala.Karena Ibu Nara tidak bisa tanda tangan,ia menggunakan ibu jarinya untuk cap jari.Begitu pun dengan Bapak Nara.

"Terimakasih Pak Bu...kamu permisi dulu "

"Iya Pak hati-hati di jalan"

*

Pak Luyo begitu gembira menerima pesan dari pihak kepolisian, bahwa Bayi itu sudah bisa diadopsinya.Ia pergi ke kantor polisi untuk menjemput si bayi.Dengan menaiki ojek,Pak Luyo pergi ke kantor polisi.

Ia diminta untuk bertanda tangan dibeberapa kertas perjanjian.Setelah selesai,ia pun menggendong Soraya kecil untuk pulang ke rumahnya.

"Sayang...ini rumah Aya' sekarang, meskipun hanya sebuah gubuk tua.Tapi Ayah janji akan membuat Aya' tidak kekurangan sesuatu apapun.Ayah janji"

Dengan lembut Pak Luyo mencium Aya',Bayi itu tersenyum manis sekali.Pak Luyo masih belum tahu tentang apa yang diberikan Serigala suci kepada Aya',Hanya saja.Sejak Aya' berada dirumahnya,banyak sekali anjing di halaman rumah Pak Luyo.Anehnya lagi meskipun sudah di usir dengan cara apapun, anjing-anjing itu tak bergeming.Disini...Pak Luyo tidak bisa membedakan antara anjing dan serigala.Yang jelas,ia merasa gerun karena bentuk mereka besar-besar hampir mirip sapi.

Bayi Aya' tak banyak menangis ,ia hanya mengoceh saat lapar.Pak Luyo dengan semangat nya membuatkan susu meskipun tengah malam.

Sedangkan para preman yang sudah membuat Nara meninggal selalu mengintip rumah Pak Luyo.Mereka penasaran dengan bayi yang lahir dalam kubur itu.Konon katanya bayi yang lahir dalam kubur akan mempunyai sesuatu kelebihan.

CAKIT CETAN 3

"Kita mau ngapain ngintipin rumah Pak Luyo??"

"Sttt jangan berisik..."

"Kamu nggak takut Ibu si Bayi yang menjadi hantu penasaran di kampung kita ini datang balas dendam ?"

"Alah sama hantu saja takut"

Dua diantara mereka bertiga tak dapat membantah temannya,karena ia termasuk pemimpin diantara mereka.

KHERRR KHERRRR

"Bunyi apa itu??kamu denger nggak ??"sambil celingukan ke belakang.Bulu kuduknya meremang.Ia menggosok ping lehernya.Temannya turut celingukan..

"Entahlah mungkin jangkrik"

"Masak bunyi jangkrik begitu??"

"Kalian bisa diam nggak ??"sergah ketua mereka.Keduanya langsung bungkam.

"Ada orang ngintip berisik...aneh"gerutunya.

Tetiba sesuatu yang basah menetes di ujung hidung si pemimpin.Ia mengusapnya lalu sedikit mengendusnya.Amis...kepalanya mendongak pelan,sebuah penampakan membulat kan matanya.Sosok rambut panjang menjuntai, merangkak dengan posisi kepala dibawah dan lidah menjulur panjang.Ia berseringai mengerikan.

"Ha-Ha-han-tuuuuuuu"Si pemimpin melompat dan berlari ketakutan dua anak buahnya justru terpacak tak bergerak.Kaki mereka gemetar, celananya terlihat berair hingga merembes ke pangkal kaki.

Makhluk itu menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.Mulutnya menganga lebar,tak kuat menahan takut.Mereka jatuh terkulai, PINGSAN!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pak Luyo membawa Aya' ikut serta ke ladang.Ia menggendongnya di punggung lalu mengayuh sepeda ontel nya.Pria paruh baya itu bersenandung kecil,hari-harinya penuh kebahagiaan semenjak ada Aya' bersamanya.

Pali dan Sarpa juga sering datang ke pondok Pak Luyo untuk bermain dengan Aya'.

"Yo...Aya' udah berumur berapa Minggu ya?"tanya Pali.

"Kenapa?"tanya Pak Luyo sambil lalu mencuci cangkul nya di gorong-gorong sawah.

"Kok merem aja... biasanya umur dua hari udah ada yang buka mata.Paling lambat dah 1 mingguan"

Pak Luyo naik ke atas pondok ,ia melihat Aya' dengan seksama.

"Tapi Aya' ada bola matanya kan?"Celutuk Sarpa.

"HUS ngomong apa kamu Sar?"Pali menegur.

"Yah kan mungkin saja"

"Ada kok...tuh..bola matanya gerak-gerak "tunjuk Pak Luyo.

"Mungkin belum saatnya "Sambung beliau lagi.Sarpa dan Tapi melihat dengan seksama.

"Oh iya...itu gerak-gerak"Pali berseru dengan riangnya.Sarpa tersenyum.

*

*

Malam menjelang,Usai sholat Isya Pak Luyo memberikan susu agar Aya' bisa tidur.Ia memandangi wajah Aya' yang menggemaskan.Perasaan pria sebatang kara itu kalut karena memikirkan ucapan Sarpa dan Pali.

"Semoga kamu bisa memiliki mata yang cantik sayang"Gumam Pak Luyo.Tiba-tiba kelopak mata Aya' terbuka,dan terpancar lah cahaya terang menembus atap rumah Pak Luyo . Pria itu terperanjat,ia mendongak ke atas.

"Cahaya apa ini??"

Bersamaan dengan itu terdengar lolongan anjing bersahut-sahutan.Setelah cahaya itu sirna,Lolongan itu pun mereda.

Dan kini,Pak Luyo bisa melihat dengan jelas mata biru nan jernih milik Soraya.

"Subhanallah...indah sekali matamu Nak"Pak Luyo memuji kebesaran Sang Pencipta.Ia tersenyum bahagia, ternyata Aya' memiliki sepasang mata yang indah.Tak henti-hentinya ia mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.

*

*

Pagi menjelang,Pak Luyo mengayuh sepeda ontelnya dengan membawa serta Aya' di punggungnya.Ia hendak membeli susu di warung sebelah kantor balai desa.Karena hanya warung itu yang menyediakan perlengkapan bayi lengkap dan juga harganya sangat terjangkau.Maklum warung swadaya masyarakat.

Saat tiba di depan warung,Pak Luyo melihat dua sahabatnya Pali dan Sarpa ada disana.Mereka khusyuk mengobrol dengan warga lainnya sampai tak sadar jika ada Pak Luyo .

"Li...Sar..ada apa??kok kalian seru banget ngobrol nya"

"Eh Yo kamu udah denger kabar belum ??"seru Pali.

"Kabar apa?"Pak Luyo mendekat..

"Itu tiga preman kampung disini ??mereka pindah mendadak pagi tadi..entah kenapa ??katanya kampung kita berhantu"

Pak Luyo tercengang,sejak ia melihat arwah Ibu Soraya.Tak ada pun dari warga yang merasa diganggu secara langsung oleh hantu itu.Tapi kenapa mereka diganggu ??Apa??

"Yo!!!kok bengong sih"Hardik Sarpa sampai mengagetkan Pak Luyo .

"Ah iya...ada apa-?"

"Kamu kok malah melamun,emang benar kampung kita berhantu??katanya sih...Ibu anak kamu yang jadi hantu "Pali berucap dengan hati-hati.

"HUS ngawur..ohya aku mau ngasih tau sama kalian.Aya' sudah membuka kelopak matanya,mata dia cantik Li"Pak Luyo begitu semangat memberi tahu.

"Ohya .. mana-mana ??"Pali dan Sarpa kompak bangkit dari duduknya.Warga yang nimbrung disana pun turut penasaran akan anak hantu itu.

Pak Luyo menurunkan Aya' dari gendongan di punggung nya.Dan memperlihatkan dua bola mata Aya' yang indah.

"Waaaahhhh bagus banget...kayak mata bule"Pali mengomentari.

"Sok tahu kamu"

"Betul...aku liat di tipi-tipi...kayak gitu matanya "

"Itu pakai softlens Li...bukan mata beneran.Kalau anak Luyo ini asli"ujar Sarpa.

"Ohh jadi mereka palsu... pantes aja bisa warna-warni gitu"

Semua tertawa renyah mendengar kepolosan Pali .

"Kau ada-ada saja Pali..Pali..."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu berjalan begitu cepat ,Kini Aya' sudah berumur 4 tahun.Sejak Pak Luyo Mengangkat anak Aya' ,hasil ladang nya melimpah ruah.Tak ada penyakit yang menyerang tanaman nya,hama pun seperti segan menjamah.

Seperti biasa Pali dan Sarpa akan bertandang ke pondok Pak Luyo untuk bermain dengan Aya'.Gadis kecil itu mendekati Sarpa.Ia memeluk Sarpa dan menciumi wajahnya.

"Eh Aya'..Pakle Bau nih baru habis dari ladang"Sarpa geli sendiri namun ia bahagia.

"A'Le..cakit"Aya' yang belum bisa bicara dengan benar namun bisa dimengerti itu membelai pipi keriput Sarpa.Sarpa tercengang,ia heran dengan ucapan Aya'.

"Pakle Sarpa nggak sakit Aya' dia sehat wal-afiat"jawab Pali.Namun Aya' menggeleng.

"A'Le cakit..."Aya' mengusap rambut Sarpa ,ia mencium ubun-ubun Sarpa.

"Emang sakit apa Pakle?"Pak Luyo duduk bergabung.

"cakit cetan"

Tiga pria dewasa itu saling berpandangan satu sama lain.

"Apa maksud Aya' itu sakit setan?"tanya Pali.Aya' mengangguk cepat.Lagi-lagi mereka saling berpandangan.

"Sakit setan itu apa?"Sarpa bertanya.

"Cu....Anyak Tan"Aya' menunjuk ke belakang punggung Sarpa,mereka melatah menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Aya'.

"Aya' nih bikin Pakle meremang saja"Sarpa mengusap punggung lehernya.

"A'le...Ya' cayank A'le"kecupan mendarat dipipi Sarpa begitu mendalam.Sarpa jadi terharu.

"Pakle juga sayang Aya',Aya' harus jadi anak pinter yah,anak Soleh,anak berbakti"Air mata bertakung disudut mata Sarpa.Aya' mengangguk,Pali dan Pak Luyo ikut terharu.

"Sama Pakle nggak sayang ya??"Timpal Pali.Aya' tersenyum lucu...

Pak Luyo menatap Sarpa,ia merasa ada yang tidak beres.Aya' seperti memberi kode, karena dia masih kecil belum mengerti apa-apa.Jadi hanya bahasa bayinya yang keluar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!