BAB 20. MISTERI

Setelah memastikan Sajani betul terlelap, Sheraz perlahan melepaskan pelukannya. Dia menyelimuti rapat tubuh calon ibu, lalu keluar kamar menuju lantai dasar.

Langkah pincang itu begitu kentara sebab dia terlalu cepat bergerak, rasa tak sabar ingin meneriakkan sesuatu pada Neera.

"Mimo, mana Neera?" tanya tuan muda kala sudah di ruang tamu.

"Aku suruh mandi juga ganti pakaian. Dia selama ini bekerja di club, Bos. Maaf aku menyembunyikan dari Anda," ucap Mimo menjelaskan perkara mengapa Neera bisa menyelinap kemari.

"Jadi?" desak Sheraz, masih merasa heran. Kediamannya hanya di ketahui oleh para petinggi.

"Dia menyelinap dengan menggunakan taksi, mengikuti aku ke sini dan begitulah...." Mimo menunduk, takut akan tatapan tajam mata majikannya.

"Lagi-lagi kamu teledor, Mimo. Kenapa juga memberi pekerjaan padanya? bukankah aku lebih dari cukup mengirimkan sejumlah uang juga kebutuhan mereka. Aku tahu, dia sakit. Pangil Neera, lekas!" perintah sang atasan.

"Maaf, Bos." Mimo pun tergopoh menuju kamar tamu, mengetuk keras beberapa kali di depan pintu.

"Neera! Neera!" seru sang asisten.

Tak lama, pintu itu terbuka. Menampilkan pemandangan yang lebih baik dari sosok wanita cantik namun tak terawat itu. "Kamu dipanggil Tuan Muda, ayo," ucap Mimo menarik lengan Neera.

"Sheraz!" panggil sang ibu tiri kala melihat menantunya.

"Tuan muda Sheraz, panggil dengan benar, dasar Neera!" sentak Mimo lagi, dia tak menghormati tuannya.

"Dia kan menantuku, wajar bila hanya panggil nama," elak ibu tiri Sajani.

"Apa maumu, Neera?" tanya Sheraz mengabaikan perdebatan kecil mereka berdua.

"Aku ibu Jani, panggil Mama ... sudah ku bilang, ingin tinggal dengan Jani di sini," ulangnya lagi.

"Ck, Ibu, Ibu macam apa? ... Aku tidak mengizinkan itu. Yang lain saja," jawab Sheraz cepat. Sungguh dia hanya ingin menjaga keselamatan istri dan calon anaknya.

"Kamu tahu kebutuhanku, jangan banyak tanya lagi. Apa susahnya untuk seorang yang punya kuasa macam Anda, Tuan muda?" cibir Neera, tak ingin banyak berkata manis didepan Sheraz.

"Heh, sopan sedikit kalau bicara. Sudah minta gratis, maksa pula. Dasar gak tahu diri," hardik Mimo, tak habis pikir akan sikap buruk mantan nyonya besar Surawijaya.

Sheraz mendengarkan permintaan Neera seksama, menimbang sikap Sajani di masa depan seandainya dia meloloskan ini. "Itu saja?"

"Iya. Satu lagi, Nalini bagaimana?" tanya Neera.

"Itu urusanmu. Bukankah Nalini anak kandungmu? atau anak siapa? aku menaruh curiga pada Surawijaya, mengapa hanya berdiam diri ketika satu persatu harta di keruk habis oleh kalian. Apa dosa yang pernah dia perbuat? tak mungkin hanya sekedar cinta, bukan?" cecar Sheraz lagi.

Glek. Neera terlihat pucat.

"Jawab!" bentak Mimo melihat Neera hanya diam membisu justru kini malah menunduk.

"Jangan kuatir, Nares tak akan pernah tahu keburukanmu yang lain. Semoga istriku bukan anak biologis yang kau tinggalkan," sindir Sheraz lagi.

Neera mendongakkan kepala menatap wajah buruk menantunya itu. "Putriku hanya Nalini. Hanya Nalini," tegas Neera lagi, mengulang kalimat.

"Alhamdulillah. Ingat baik-baik, bakti Nares untukmu. Bila perlu catat, agar kau tak lupa. Semua hutang budi di masa lalu, lunas aku bayar. Camkan itu, Neera!" tandas Sheraz seraya berlalu.

"Rico!" panggil tuan muda saat akan menuju ruang kerja.

"Mimo, bawa pergi dia. Jangan sampai Nares-ku stres memikirkan kondisi keluarga bobroknya itu," titah sang tuan muda pada Mimo.

"Ya, Bos."

"Ke ruangan ku, ada yang harus kau kerjakan," ujar pemilik lisensi distributor obat-obatan itu.

Kedua pria berada di dalam ruangan tertutup hampir menjelang sore. Banyak tugas yang diberikan untuk Rico, aspri Sheraz untuk mengerjakan sesuatu.

"Aku ke rumah sakit dulu. Kau kerjakan ini, top secret," pinta sang tuan muda, keluar dari ruang kerja lalu menuju kamar Sajani.

Pria dengan kekurangan fisik, menatap wanita ayu yang tengah terlelap. Dia tak mungkin menikahinya hanya sebab perkara pelunasan hutang.

"Aku jatuh cinta, karena itulah alasan mengapa aku menikahimu, selain pesan paman juga sesuatu yang ku temukan. Aku yakin kamu tak tahu menahu soal ini," gumam Sheraz duduk di sisi pembaringan.

"Jangan kecewa ya Nares, jangan membenci," ucapnya penuh harap.

Malam nanti, dia akan kembali menjalani terapi rehabilitasi untuk menghilangkan residu tak baik dalam darahnya. Ingin rasa mengatakan kebenaran namun Sheraz rasa ini belum saatnya.

"Semoga, anak kita sehat. Tidak terkontaminasi olehku," imbuh Sheraz.

Lama dirinya memandang wajah lembut dengan bulu mata lentik. Sangat bersyukur bertemu dengannya di saat tepat.

"Sayang. Nares, sudah menjelang Ashar. Siap-siap ke rumah sakit yuk," kata Sheraz, menepuk lengannya lembut.

Monolid-eyes itu perlahan terbuka. Sajani melihat wajah Sheraz, menyelami ke dalam manik mata sang suami.

"Jangan melihatku seperti itu. Aku-" Sheraz rikuh. Tidak percaya diri sebab sebagian wajahnya rusak.

"Lalu aku harus begini?" Sajani menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Keduanya pun tertawa. "Ya gak gitu juga?" balas Sheraz.

Sajani memiringkan tubuhnya, masih menatap sang suami yang kian rikuh. Sheraz ingin menghindar tapi Jani menahan Lengannya.

"Nares."

"Jangan malu padaku, Mas."

"Tidak, hanya sesekali saja jika kau melihatku seperti ini. Hmm, ayo bersiap," ujarnya melepas cekalan Jani dan melangkah keluar kamar.

"Bu, bantu Nares ya. Kita akan pergi," pinta Sheraz saat melihat pengasuh itu berjalan ke arahnya.

"Iya, Papa Sheraz. Ini mau bantu siapin Mama muda," goda Tini, sumringah.

"Papa ya, Bu." Sheraz berhenti, melukis senyum di wajahnya untuk sang Bibi.

"Iya donk, kan calon Papa. Semangat sehat ya, Den," timpal Tini, meneruskan langkah masuk ke dalam kamar Jani.

Satu jam kemudian.

Pasangan Qadri, tengah berada di ruangan dokter obgyn. Sorot mata Sheraz kian berbinar kala dokter mengatakan dugaan rekan sejawatnya terbukti.

"Nyonya, mengandung menjelang tiga minggu. Masih sangat riskan, tolong di jaga dengan baik dan ikuti anjuran saya. Jika ada keluhan berlebih, sampaikan," pesan dokter Irawati pada Sheraz.

Lelaki itu mengangguk semangat, dia antusias menanyakan segala sesuatu untuk menunjang perkembangan janin juga asupan ibu hamil. Awalnya Sajani enggan menerima berita kehamilan ini, tetapi melihat respon Sheraz nan begitu bahagia, dia ikut merasakan hal yang sama.

Saat perjalanan pulang ke Mansion.

"Nares, are you happy?" bisik Sheraz tak ingin didengar oleh Rico yang mengantar keduanya.

"Hmm." Sajani hanya menjawab dengan gumaman, menoleh sekilas ke arah suaminya.

Sheraz tengah bahagia, dia mengabaikan sikap setengah hati Sajani. "Ngidam nempel Papa ya, Sayang," kata Sheraz gemas, mengusap lembut perut rata istrinya.

Rico yang baru pertama kali melihat tuannya berlaku konyol hanya menggelengkan kepala. Sementara Jani, memutar bola mata jengah. Dia pun mulai tak mengerti, seakan tubuh mengingkari isi hati dan otaknya.

"Apakah ini yang namanya syndrome ibu hamil? aku masih gak percaya, hamil karena dia? dia? dia?"

"Apapun itu, aku harus menjaganya. Amanah, oke Nak, bantu Ibu khatam tiga kali dalam sebulan ya." batin Sajani.

.

.

...___________________...

Terpopuler

Comments

Arra

Arra

iya si jani gausah mikirin bu tiri lagi kenapa si 🙄

2023-07-12

1

Arra

Arra

Hadehhh enak banget kau ya mau tinggal disitu buuuuuu

2023-07-12

1

Ersa

Ersa

kayak lagu aja ya Jan.....🎶 hanya dia....dia...dia...😁

2023-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH
2 BAB 2. GEJOLAK BATIN
3 BAB 3. NYONYA RAZ
4 BAB 4. UPAYA KABUR
5 BAB 5. HUKUMAN
6 BAB 6. PENYESALAN
7 BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8 BAB 8. LIHAT AKU
9 BAB 9. MEMBUJUK
10 BAB 10. JABIR
11 BAB 11. KENANGAN
12 BAB 12. MENYUSUP
13 BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14 BAB 14. MANISNYA SIANG
15 BAB 15. UPAYA SEHAT
16 BAB 16. KEPEDULIAN
17 BAB 17. KENCAN
18 BAB 18. SURPRISE
19 BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20 BAB 20. MISTERI
21 BAB 21. OCEHAN
22 BAB 22. OVER PROTEKTIF
23 BAB 23. KECEWA
24 BAB 24. APATIS
25 BAB 25. BENCI
26 BAB 26. PERLAHAN SAJA
27 BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28 BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29 BAB 29. POSESIF
30 BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31 BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32 BAB 32. LULUH
33 BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34 BAB 34. KISAH MASA LALU
35 BAB 35. TERUNGKAP
36 BAB 36. RAHASIA LAIN
37 BAB 37. MELAWAN JABIR
38 BAB 38. GAMANG
39 BAB 39. BATTLE
40 BAB 40. DI UJUNG RASA
41 BAB 41. TERANCAM MATI
42 BAB 42. BAR-BAR
43 BAB 43. KEJUJURAN
44 BAB 44. SORRRY
45 BAB 45. MUSUH BESAR
46 BAB 46. NEW LIFE
47 BAB 47. STATUS NALINI
48 BAB 48. MY KING
49 BAB 49. SISA KEMELUT
50 BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51 BAB 51. RAJ BUN'S
52 BAB 52. BABY KING
53 BAB 53. ABSURD
54 BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55 BAB 55. FAKTA
56 BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57 BAB 57. TUAN TAKUR
58 BAB 58. TERKUAK
59 BAB 59. TERBEBAS
60 BAB 60. GABUT
61 BAB 61. MICHELLE ZOEY
62 BAB 62. RICO KECEWA
63 BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64 BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65 BAB 65. SETIMPAL
66 BAB 66. FREEZE
67 BAB 67. GOAL
68 BAB 68. KANDIDAT
69 BAB 69. AKRAB
70 BAB 70. BATTLE AKHIR
71 BAB 71. GENTING
72 BAB 72. PEMBALASAN
73 BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74 BAB 74. KETOK PALU
75 BAB 75. KEJUTAN
76 BAB 76. JUMPA
77 BAB 77. PENCARIAN
78 BAB 78. PULANG
79 BAB 79. TERLAKSANA
80 BAB 80. END OF STORY
81 FAREWELL
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. AMANAH
2
BAB 2. GEJOLAK BATIN
3
BAB 3. NYONYA RAZ
4
BAB 4. UPAYA KABUR
5
BAB 5. HUKUMAN
6
BAB 6. PENYESALAN
7
BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8
BAB 8. LIHAT AKU
9
BAB 9. MEMBUJUK
10
BAB 10. JABIR
11
BAB 11. KENANGAN
12
BAB 12. MENYUSUP
13
BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14
BAB 14. MANISNYA SIANG
15
BAB 15. UPAYA SEHAT
16
BAB 16. KEPEDULIAN
17
BAB 17. KENCAN
18
BAB 18. SURPRISE
19
BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20
BAB 20. MISTERI
21
BAB 21. OCEHAN
22
BAB 22. OVER PROTEKTIF
23
BAB 23. KECEWA
24
BAB 24. APATIS
25
BAB 25. BENCI
26
BAB 26. PERLAHAN SAJA
27
BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28
BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29
BAB 29. POSESIF
30
BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31
BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32
BAB 32. LULUH
33
BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34
BAB 34. KISAH MASA LALU
35
BAB 35. TERUNGKAP
36
BAB 36. RAHASIA LAIN
37
BAB 37. MELAWAN JABIR
38
BAB 38. GAMANG
39
BAB 39. BATTLE
40
BAB 40. DI UJUNG RASA
41
BAB 41. TERANCAM MATI
42
BAB 42. BAR-BAR
43
BAB 43. KEJUJURAN
44
BAB 44. SORRRY
45
BAB 45. MUSUH BESAR
46
BAB 46. NEW LIFE
47
BAB 47. STATUS NALINI
48
BAB 48. MY KING
49
BAB 49. SISA KEMELUT
50
BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51
BAB 51. RAJ BUN'S
52
BAB 52. BABY KING
53
BAB 53. ABSURD
54
BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55
BAB 55. FAKTA
56
BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57
BAB 57. TUAN TAKUR
58
BAB 58. TERKUAK
59
BAB 59. TERBEBAS
60
BAB 60. GABUT
61
BAB 61. MICHELLE ZOEY
62
BAB 62. RICO KECEWA
63
BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64
BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65
BAB 65. SETIMPAL
66
BAB 66. FREEZE
67
BAB 67. GOAL
68
BAB 68. KANDIDAT
69
BAB 69. AKRAB
70
BAB 70. BATTLE AKHIR
71
BAB 71. GENTING
72
BAB 72. PEMBALASAN
73
BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74
BAB 74. KETOK PALU
75
BAB 75. KEJUTAN
76
BAB 76. JUMPA
77
BAB 77. PENCARIAN
78
BAB 78. PULANG
79
BAB 79. TERLAKSANA
80
BAB 80. END OF STORY
81
FAREWELL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!