BAB 8. LIHAT AKU

"Lihat aku, Sajani," lirih Sheraz seraya menghapus bulir bening dari mata cantik itu dengan ibu jarinya.

Ruangan yang gelap gulita, hanya mengandalkan semburat cahaya dari celah gorden transparan membuat pahatan wajah sang pria, kian jelas. Sajani lalu memberanikan diri menatap gurat wajah sisi tanpa parut mengerikan itu.

"Apa aku sangat menakutkan bagimu?"

Nareswari Sajani tak menjawab, otaknya sibuk memilah mana pertanyaan yang membutuhkan jawaban diikuti keinginan melawan gempuran rang-sangan yang membuatnya merasakan sesuatu nan melenakan dari bawah sana.

Entah apa yang mendorong Sheraz tak memedulikan pekikan sang wanita. Dia tuntas melaksanakan hajatnya, meninggalkan jejak kepemilikan nan hangat didalam tubuh istri cantik itu.

Tubuh putri tiri Neera tak mendapat asupan nutrisi baik dua hari ini membuat Sajani kian lemas. Dia kesulitan beringsut melepaskan diri kala dekapan sang pria menguasai tubuh dibalik selimut tebal.

Tak lama, dengkur halus terdengar dari balik punggung nan terbuka. Hembusan nafas teratur membuat Sajani diambang gamang, antara melepaskan cekalan paksa atau diam di sana menerima nasib.

Tubuh lelah bercampur keringat serta wangi khas Sheraz menemani tidur sang Nyonya Qadri malam itu.

Keesokan pagi.

Tini yang biasa membangunkan Sheraz untuk bersiap berolah raga sebelum kerja, kali ini merasa terheran sebab kamarnya tidak dikunci. Wanita senja itu pun membuka handle perlahan dan menerobos masuk.

Betapa terkejutnya dia kala sang majikan masih bergelung dalam selimut dengan bagian punggung terbuka, nampak tengah memeluk sesuatu.

Tini melihat pakaian berserakan di lantai, termasuk hijab panjang yang dia kenali bagai milik Nyonya mudanya. Bibir keriput itu tersenyum manis, dia lalu memunguti semuanya dan berlalu keluar kamar.

Tak lama, sang pengasuh kembali masuk. Meletakan satu setel pakaian ganti juga bathrobe untuk sang Nyonya di sisi ranjang. Dia tak melihat Sheraz di sana. Kala ia hendak berbalik untuk menyiapkan pakaian bagi tuan muda, dirinya kembali terkejut.

"Bu." Sheraz memanggil dari balik punggung Tini dan telah berganti pakaian.

"Astaghfirullah, Den, ngagetin ih. Sukses?" goda sang pengasuh.

Lelaki itu tersenyum. "Hmm, gak sengaja dan keterusan," kekehnya, "Jangan ganggu dia seharian ini, biarkan Jani sesukanya. Aku sudah sangat kesiangan," ucapnya sambil berlalu keluar kamar meninggalkan Sajani.

Tini mengikuti langkah di belakang sang tuan muda, namun dia lantas berbalik arah dan masuk ke kamarnya kembali.

Pria muda itu mendekati ranjang king size mewah miliknya, membungkukkan badan dan membubuhkan kecupan kecil di dahi Sajani. "Aku kerja dulu, ya. Baik-baik di rumah."

Sheraz Qadri menghela nafas, memandang wajah ayu yang sebagian tertutup rambut, masih terlelap dalam damai. "Lihat aku ya, Jani. Tanpa belas kasihan," lirihnya sambil lalu.

...***...

Mimo telah jenuh menunggu hampir satu jam lamanya. Ini diluar kebiasaan Sheraz Qadri yang tidak tepat waktu.

"Bos," sapa sang manager seraya berdiri.

"Kita kemana hari ini?" ujar Sheraz merapikan jasnya juga membawa baju ganti yang disiapkan Tini.

"Luar kota, Bos. Ada wilayah yang butuh di legalkan," ujar Mimo menjelaskan jadwal Sheraz dua hari kedepan.

"Den, dimakan ya dan jangan lupa ganti baju sebelum pulang. Non Jani, gak boleh mencium bau aneh dari tubuh suaminya. Dia bukan seperti wanita di luaran sana. Inget pesen Ibu ya," pinta Tini sembari mengusap lengan sang anak asuh.

"Hem, iya Bu. Titip dia ya, aku pergi," ujar sang tuan muda berlalu dari hadapan Tini.

Rombongan itu tak lama meninggalkan pelataran Mansion, lebih tepatnya rumah bergaya Eropa Renaissance.

Satu jam setelah kepergian sang pemilik Mansion, Sajani menggeliat diatas pembaringan.

Dalam samar, dirinya merasa sangat nyaman berada di atas tilam. Kenyamanan dan kehangatan yang telah lama dia rindukan membuatnya seakan bernostalgia. Perlahan kesadaran itu muncul kala dia merasakan nyeri saat berbalik badan.

"Engh, Ibu. Sakit," gumam Sajani bermimpi mengeluh pada Bundanya.

Satu detik. Dua detik.

Monolid-eye membola, tangannya meraba bagian atas wajah dan rambut, lalu dia melihat sekeliling hingga pandangannya berlabuh pada selimut yang menutupi tubuh.

"Aaaaaahhhh!" pekik Sajani, mendapati dirinya tanpa sehelai benang pun dibalik selimut.

Kilasan ingatan semalam pun kembali hadir di pelupuk mata, tangisan lirih mengemuka, namun tak jua mengundang seseorang masuk untuk bertanya padanya. Putri tiri Neera, lalu melihat tumpukan pakaian di ujung ranjang, dia beringsut meraihnya.

Susah payah gadis itu bangkit, tergopoh berjalan merasakan pedih dan sakit disekujur tubuh saat keluar dari ruang megah Sheraz. Tini melihat sang Nona muda yang tertatih membiarkan beliau menuju kamarnya.

Sajani menghabiskan waktu hampir satu jam, dibawah kucuran air. Kini, dirinya telah benar-benar menjadi milik pria itu. "Aku gak bisa lagi pergi, gimana ini," isaknya bercampur derasnya guyuran air dari shower head yang menimpa diri.

"Kalau aku hamil gimana? dia juga pecandu bukan? masa anakku punya ayah begitu?" lagi, racau Sajani.

Kegelisahan gadis itu yang mengoceh berteriak random dari kamar mandi, terdengar oleh Tini dan membuat wanita itu tersenyum geli.

"Den Sheraz, lagi ngajuin terapi, Non. Dia memang make, tapi bukan yang abal-abal sisa redusi. Bisnis satu itu, untuk suplai kebutuhan banyak rumah sakit ternama di seluruh indo. Den Sheraz, mampu menekan harga dibawah pasar, makanya dia jadi pemasok utama. Jangan kuatir, yang Nona makan dan kami makan, berasal dari jalan baik. Tapi entah jika menurut pendapat Non Jani, kata Den Sheraz, Anda paham ilmu," ucap Tini, seraya merapikan ranjang, menyiapkan makanan juga perlengkapan lainnya agar saat sang Nona telah selesai mandi, semua telah siap.

"Non. Kata Den Sheraz, Nona boleh keluar kamar jika jenuh dan bebas melakukan apa saja selama dua hari sebab beliau ke luar kota." Tini meninggalkan pesan di atas meja sofa, disamping deretan makanan untuk Sajani.

Selang beberapa menit.

Setelah puas meluapkan kemarahan dalam bathroom, Sajani keluar dari sana. Tak ia pungkiri, perutnya sangat lapar hingga tubuh menggigil membuat kian parah rasa perih yang mendera.

Netra cantik dengan rambut basah dibalut lilitan handuk itu menghampiri meja sofa perlahan, duduk disana seraya tangannya terulur mengangkat cawan teh hangat.

"Hangatnya. Eh, apa ini?" dia membaca pesan yang di tinggalkan Tini.

"Benarkah? aku ingin membuat sesuatu, kangen bau mentega dan wangi keju panggang, apakah boleh?" Sajani memejam, membayangkan semua yang dia sebutkan tadi. Senyumnya merekah, dia rindu dapur, membuat dan mencium aroma pastry seperti keahliannya sebelum menginjakkan kaki di rumah ini.

Setelah sebagaian makanan berpindah tempat, dia jauh merasa lebih baik. Tubuh ramping itu memilih menuju ranjang, memakai mukena untuk sunnah duha. Selepas salam, dia merebahkan sisa lelah, bersandar di kaki tempat tidur serta berharap nyeri perlahan sirna. Tak lama, Sajani kembali menutup mata.

"Lihat aku, Sajani."

.

.

...______________________...

Terpopuler

Comments

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

Bukan kasihan.. Tapi Takut...

2023-02-13

1

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

Udah kecanduan ya.. 🤣🤣😂😂😂

2023-02-13

1

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

Bilang IYA.. Dan minta Dia Oplas mau ngga 🤗🤗🤗🤗🤗

2023-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH
2 BAB 2. GEJOLAK BATIN
3 BAB 3. NYONYA RAZ
4 BAB 4. UPAYA KABUR
5 BAB 5. HUKUMAN
6 BAB 6. PENYESALAN
7 BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8 BAB 8. LIHAT AKU
9 BAB 9. MEMBUJUK
10 BAB 10. JABIR
11 BAB 11. KENANGAN
12 BAB 12. MENYUSUP
13 BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14 BAB 14. MANISNYA SIANG
15 BAB 15. UPAYA SEHAT
16 BAB 16. KEPEDULIAN
17 BAB 17. KENCAN
18 BAB 18. SURPRISE
19 BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20 BAB 20. MISTERI
21 BAB 21. OCEHAN
22 BAB 22. OVER PROTEKTIF
23 BAB 23. KECEWA
24 BAB 24. APATIS
25 BAB 25. BENCI
26 BAB 26. PERLAHAN SAJA
27 BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28 BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29 BAB 29. POSESIF
30 BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31 BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32 BAB 32. LULUH
33 BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34 BAB 34. KISAH MASA LALU
35 BAB 35. TERUNGKAP
36 BAB 36. RAHASIA LAIN
37 BAB 37. MELAWAN JABIR
38 BAB 38. GAMANG
39 BAB 39. BATTLE
40 BAB 40. DI UJUNG RASA
41 BAB 41. TERANCAM MATI
42 BAB 42. BAR-BAR
43 BAB 43. KEJUJURAN
44 BAB 44. SORRRY
45 BAB 45. MUSUH BESAR
46 BAB 46. NEW LIFE
47 BAB 47. STATUS NALINI
48 BAB 48. MY KING
49 BAB 49. SISA KEMELUT
50 BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51 BAB 51. RAJ BUN'S
52 BAB 52. BABY KING
53 BAB 53. ABSURD
54 BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55 BAB 55. FAKTA
56 BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57 BAB 57. TUAN TAKUR
58 BAB 58. TERKUAK
59 BAB 59. TERBEBAS
60 BAB 60. GABUT
61 BAB 61. MICHELLE ZOEY
62 BAB 62. RICO KECEWA
63 BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64 BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65 BAB 65. SETIMPAL
66 BAB 66. FREEZE
67 BAB 67. GOAL
68 BAB 68. KANDIDAT
69 BAB 69. AKRAB
70 BAB 70. BATTLE AKHIR
71 BAB 71. GENTING
72 BAB 72. PEMBALASAN
73 BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74 BAB 74. KETOK PALU
75 BAB 75. KEJUTAN
76 BAB 76. JUMPA
77 BAB 77. PENCARIAN
78 BAB 78. PULANG
79 BAB 79. TERLAKSANA
80 BAB 80. END OF STORY
81 FAREWELL
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. AMANAH
2
BAB 2. GEJOLAK BATIN
3
BAB 3. NYONYA RAZ
4
BAB 4. UPAYA KABUR
5
BAB 5. HUKUMAN
6
BAB 6. PENYESALAN
7
BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8
BAB 8. LIHAT AKU
9
BAB 9. MEMBUJUK
10
BAB 10. JABIR
11
BAB 11. KENANGAN
12
BAB 12. MENYUSUP
13
BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14
BAB 14. MANISNYA SIANG
15
BAB 15. UPAYA SEHAT
16
BAB 16. KEPEDULIAN
17
BAB 17. KENCAN
18
BAB 18. SURPRISE
19
BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20
BAB 20. MISTERI
21
BAB 21. OCEHAN
22
BAB 22. OVER PROTEKTIF
23
BAB 23. KECEWA
24
BAB 24. APATIS
25
BAB 25. BENCI
26
BAB 26. PERLAHAN SAJA
27
BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28
BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29
BAB 29. POSESIF
30
BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31
BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32
BAB 32. LULUH
33
BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34
BAB 34. KISAH MASA LALU
35
BAB 35. TERUNGKAP
36
BAB 36. RAHASIA LAIN
37
BAB 37. MELAWAN JABIR
38
BAB 38. GAMANG
39
BAB 39. BATTLE
40
BAB 40. DI UJUNG RASA
41
BAB 41. TERANCAM MATI
42
BAB 42. BAR-BAR
43
BAB 43. KEJUJURAN
44
BAB 44. SORRRY
45
BAB 45. MUSUH BESAR
46
BAB 46. NEW LIFE
47
BAB 47. STATUS NALINI
48
BAB 48. MY KING
49
BAB 49. SISA KEMELUT
50
BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51
BAB 51. RAJ BUN'S
52
BAB 52. BABY KING
53
BAB 53. ABSURD
54
BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55
BAB 55. FAKTA
56
BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57
BAB 57. TUAN TAKUR
58
BAB 58. TERKUAK
59
BAB 59. TERBEBAS
60
BAB 60. GABUT
61
BAB 61. MICHELLE ZOEY
62
BAB 62. RICO KECEWA
63
BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64
BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65
BAB 65. SETIMPAL
66
BAB 66. FREEZE
67
BAB 67. GOAL
68
BAB 68. KANDIDAT
69
BAB 69. AKRAB
70
BAB 70. BATTLE AKHIR
71
BAB 71. GENTING
72
BAB 72. PEMBALASAN
73
BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74
BAB 74. KETOK PALU
75
BAB 75. KEJUTAN
76
BAB 76. JUMPA
77
BAB 77. PENCARIAN
78
BAB 78. PULANG
79
BAB 79. TERLAKSANA
80
BAB 80. END OF STORY
81
FAREWELL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!