BAB 10. JABIR

Semenjak masih berada di dalam kamar, Sheraz terus memantau pergerakan istri kecil yang dia tinggalkan. Bagaimana cara makan, sholat bahkan tertidur saat dalam posisi duduk, pemuda itu sangat mengamati setiap gesturnya.

Ingatan panas semalam kembali melintas di pelupuk mata saat sang istri melepas mukena hingga rambut hitam legam nan panjang itu terlihat. Sheraz tersenyum manis, lengkung garis itu tak pernah surut dari wajah pemilik puluhan club.

Baru kali ini dia melihat dengan jelas rupa ayu istri moleknya dalam terang. Selama ini Sajani tidak pernah melepaskan hijab bahkan tungkai kaki pun tidak nampak sebab gadis itu selalu menutup aurat rapat bahkan ketika tidur.

"Bos, aku panggil begini ya, kan gak ada Nyonya," usik Mimo melihat Sheraz hanya diam.

Wanita bertubuh gempal itu tak tahu jika sang majikan pria tengah melihat semua apa yang Sajani lakukan dari tampilan tab nan terhubung ke semua CCTV dalam rumah mewah itu.

"Bos," tegur Mimo lagi, mengulang sapaannya.

"Hmm, terserah kamu saja," ujar Sheraz tak melihat pada Mimo.

"Cantik banget ya kalau gak pake hijab, rambutnya itu," lirih sang pimpinan, dia memejamkan mata, mengingat wangi khas bagai mawar di rambut Jani. Sheraz terpesona dengan mahkota hitam legam milik istrinya.

Dia lalu menuliskan satu paragraf pada note handphone, agar dirinya ingat untuk membuat sesuatu agar Sajani betah hidup bersamanya.

"Bos, laporan kunjungan," serah Mimo untuk sang pimpinan namun diabaikan Sheraz.

"Hmm."

Sheraz kian menikmati tampilan di layar tab kala dokter memeriksa sang istri, memberikan suplemen liquid agar tubuh kurus itu sedikit berisi. "Kamu harus cukup kuat saat mengandung anakku, Jani."

"Hah, apa? anak? dengan Jani?" tanya Mimo saat mendengar Sheraz menyebut kata keturunan.

"Iyalah, masa sama kamu? indah Jani kemana-mana," sindir Sheraz tak suka bila Mimo menginterupsi ucapannya.

Glek. "Ya maaf, maksudnya dalam waktu dekat?" ralat Mimo lagi.

"Ck, bisa diam gak?" kesal sang pria lagi. Asisten kepercayaan untuk urusan club pun bungkam, tak lagi banyak bicara.

Semuanya tak luput dari perhatian sang CEO hingga secuil perilaku pun tiada terlewat. "Hm, hobinya memang di dapur ya. Skillnya juga mumpuni, pantas di daulat jadi asisten pastry cook meski baru lulus sekolah. Jani, mau lanjut kuliah? biar gak bosan di rumah dan makin banyak keahlian yang kamu miliki," gumam Sheraz, namun untuk opsi ini dia akan menimbang lebih lanjut. Inginnya memberikan semua yang terbaik jika saja Sajani melunak.

Pewaris Klan Qadri masih menaruh perhatian padanya hingga insiden kecil itu terjadi. "Susah banget nurutnya ya, ada aja yang bikin aku kesal," ucap Sheraz saat melihat Jani keluar dapur membawa tray berisi roti yang baru saja dia buat.

Tab yang dipegang pun melayang hampir mengenai kepala Mimo. "Bos! kepalaku," protes Mimo lagi.

Prak.

"Salahmu, kenapa duduk di situ," sungut Sheraz melampiaskan kekesalan pada Mimo.

"Daritadi aku duduk disini lah, Bos. Kalau duduk disamping Anda kan gak mungkin, takut nanti di sangka istri," kekeh Mimo mencoba mencairkan suasana.

Namun pilihan kalimat yang dia luncurkan sepertinya salah susun. Sheraz kian menatap tajam padanya. Dengan wajah menakutkan itu, Mimo menciut, tubuh gempal itu beringsut ke sisi jendela hingga menciptakan jarak jauh terbentang dalam kabin mobil yang mereka kendarai.

Setelah aksi memaksa Sajani, Sheraz diam. Mulai sibuk mengamati hasil kerja bawahannya. Bahkan menilik pasokan untuk banyak rumah sakit yang dikelola sang pimpinan.

"Stocknya ditambah, lalu untuk packaging diperbaiki sebab banyak ampuls yang pecah. Segel legalitas juga jangan lupa di perpanjang. Satu lagi, draft kerjasama pengajuan rumah sakit yang baru. Aku mau lihat apakah sudah selesai semuanya dan harus ada di mejaku lusa nanti," titah Sheraz Qadri untuk Rico.

"Baik, Bos." Asisten satu ini memang tak banyak bicara, kecuali tentang Sajani. Dirinya lah yang berkomentar agar melonggarkan tata aturan bagi sang gadis apabila Sheraz ada di rumah.

Untuk alasan itu, Rico merasa sangat malu saat Nona muda justru kabur menyelinap dalam mobil servis pendingin udara beberapa waktu lalu.

Dua jam berlalu.

Saat Sheraz datang ke lokasi sengketa, tak dia sangka menemui Jabir di sana. Musuh bebuyutan semenjak ayahnya masih hidup. Sahabat yang menikung dari belakang.

"Om."

"Raz, jadi ini kelakuan kamu?" tuduh sang rentenir.

"Om sudah dapat banyak dari Papa lah, ngapain sih masih rebutan gini. Semua bisnis Papa itukan Om yang dulu mengelola, sudahlah," sindir Sheraz telak.

"Dulu ya dulu, Raz. Kamu kan sekarang sudah bangkit lagi. Kekayaanmu gak akan habis tiga turunan pula, belum Mansion. Kalau mau bisnis, pilih salah satu saja lah. Jangan maruk!" tegas Jabir, kumis tebal nya bergerak naik turun persis tuan Takur.

"Mimo."

Sheraz tak ingin banyak berkomentar. Club diluar kota memang bukan atas namanya, milik sang sahabat Alfred Riedl, dia menitipkan asset padanya untuk di kelola. Alfred tengah kesulitan sebab ada salah satu kasus yang tengah dia tangani dan itu menyerempet hingga dasar hal yang bersifat pribadi.

"Jabir, club ini dibawah naungan Raz Corp lah, jangan usik. Carilah jerat mangsa lain," ujar Mimo lagi.

"Alfred kan punya hutang padaku. Aku meminta pembayaran ditukar dengan saham. Masa gak bisa," tegasnya masih bersikukuh.

"Hutang Alfred lunas. Saham pun utuh, kamu jangan ngaco!" sergah Mimo tak ingin kalah.

"Raz!"

Jabir meminta langsung pada rival bisnisnya. Dia sangat bernafsu memiliki banyak club di kawasan ini sebab letaknya sangat strategis juga jauh dari jangkauan aparat.

"No. Pergilah, Om."

Sheraz melenggang masuk ke dalam kantor, menilik laporan cash flow milik sang sahabat. Meninggalkan kericuhan diluar hingga aksi saling dorong terjadi antara anak buah Sheraz dengan sang rival.

Setelah beberapa saat. "Lihat saja nanti, bocah monster!" maki Jabir sebelum dia pergi.

Sheraz mendengar samar makian sang sahabat ayahnya dulu. Dia memejamkan mata. "Tunggu saja, Jabir. Tunggu saja, pembalasanku," ucapnya lirih.

Bila Sheraz tengah berjibaku dengan kerasnya bisnis bawah yang di kelola, lain hal dengan Sajani. Gadis itu nampak mulai menikmati hidupnya meski kini telah didalam kamar lagi.

"Jangan paksa aku. Jangan paksa," gumamnya seraya menyesap teh camomile hangat dan duduk di kusen jendela.

Monolid-eye cantik memendar angkasa, melihat kumpulan arakan putih bak kapas di atas jumantara, terbias semburat merah, di terpa semilir angin yang jua ikut menggoyangkan ujung pashmina.

"Kata Allah, surga itu tempatnya nikmat melimpah. Di dunia itu harus berbagi nikmat yang sedikit. Aku di sini baik-baik saja. Jangan khawatir ... Mama, Nalini, kalian bagaimana kabarnya? apakah aku harus meminta sesuatu padanya? Allah bilang jika kita berbuat baik maka kebaikan itu akan kembali pada kita, bukan?" lirih Sajani, mengingat nasib keluarga tirinya, apakah senyaman dia saat ini.

.

.

...________________________...

Terpopuler

Comments

Arra

Arra

Masih mikirin keluarga tirinya 😢

2023-07-12

0

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

Jabir.. Kamu tuh mau ngalahin
Sheraz.. Jangan Harap...

2023-02-14

1

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

Alfred Riedl yg aku tahu dulu pernah jadi Pelatih TimNas sepakbola 🤣🤣😂😂

2023-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH
2 BAB 2. GEJOLAK BATIN
3 BAB 3. NYONYA RAZ
4 BAB 4. UPAYA KABUR
5 BAB 5. HUKUMAN
6 BAB 6. PENYESALAN
7 BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8 BAB 8. LIHAT AKU
9 BAB 9. MEMBUJUK
10 BAB 10. JABIR
11 BAB 11. KENANGAN
12 BAB 12. MENYUSUP
13 BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14 BAB 14. MANISNYA SIANG
15 BAB 15. UPAYA SEHAT
16 BAB 16. KEPEDULIAN
17 BAB 17. KENCAN
18 BAB 18. SURPRISE
19 BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20 BAB 20. MISTERI
21 BAB 21. OCEHAN
22 BAB 22. OVER PROTEKTIF
23 BAB 23. KECEWA
24 BAB 24. APATIS
25 BAB 25. BENCI
26 BAB 26. PERLAHAN SAJA
27 BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28 BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29 BAB 29. POSESIF
30 BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31 BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32 BAB 32. LULUH
33 BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34 BAB 34. KISAH MASA LALU
35 BAB 35. TERUNGKAP
36 BAB 36. RAHASIA LAIN
37 BAB 37. MELAWAN JABIR
38 BAB 38. GAMANG
39 BAB 39. BATTLE
40 BAB 40. DI UJUNG RASA
41 BAB 41. TERANCAM MATI
42 BAB 42. BAR-BAR
43 BAB 43. KEJUJURAN
44 BAB 44. SORRRY
45 BAB 45. MUSUH BESAR
46 BAB 46. NEW LIFE
47 BAB 47. STATUS NALINI
48 BAB 48. MY KING
49 BAB 49. SISA KEMELUT
50 BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51 BAB 51. RAJ BUN'S
52 BAB 52. BABY KING
53 BAB 53. ABSURD
54 BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55 BAB 55. FAKTA
56 BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57 BAB 57. TUAN TAKUR
58 BAB 58. TERKUAK
59 BAB 59. TERBEBAS
60 BAB 60. GABUT
61 BAB 61. MICHELLE ZOEY
62 BAB 62. RICO KECEWA
63 BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64 BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65 BAB 65. SETIMPAL
66 BAB 66. FREEZE
67 BAB 67. GOAL
68 BAB 68. KANDIDAT
69 BAB 69. AKRAB
70 BAB 70. BATTLE AKHIR
71 BAB 71. GENTING
72 BAB 72. PEMBALASAN
73 BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74 BAB 74. KETOK PALU
75 BAB 75. KEJUTAN
76 BAB 76. JUMPA
77 BAB 77. PENCARIAN
78 BAB 78. PULANG
79 BAB 79. TERLAKSANA
80 BAB 80. END OF STORY
81 FAREWELL
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. AMANAH
2
BAB 2. GEJOLAK BATIN
3
BAB 3. NYONYA RAZ
4
BAB 4. UPAYA KABUR
5
BAB 5. HUKUMAN
6
BAB 6. PENYESALAN
7
BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8
BAB 8. LIHAT AKU
9
BAB 9. MEMBUJUK
10
BAB 10. JABIR
11
BAB 11. KENANGAN
12
BAB 12. MENYUSUP
13
BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14
BAB 14. MANISNYA SIANG
15
BAB 15. UPAYA SEHAT
16
BAB 16. KEPEDULIAN
17
BAB 17. KENCAN
18
BAB 18. SURPRISE
19
BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20
BAB 20. MISTERI
21
BAB 21. OCEHAN
22
BAB 22. OVER PROTEKTIF
23
BAB 23. KECEWA
24
BAB 24. APATIS
25
BAB 25. BENCI
26
BAB 26. PERLAHAN SAJA
27
BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28
BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29
BAB 29. POSESIF
30
BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31
BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32
BAB 32. LULUH
33
BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34
BAB 34. KISAH MASA LALU
35
BAB 35. TERUNGKAP
36
BAB 36. RAHASIA LAIN
37
BAB 37. MELAWAN JABIR
38
BAB 38. GAMANG
39
BAB 39. BATTLE
40
BAB 40. DI UJUNG RASA
41
BAB 41. TERANCAM MATI
42
BAB 42. BAR-BAR
43
BAB 43. KEJUJURAN
44
BAB 44. SORRRY
45
BAB 45. MUSUH BESAR
46
BAB 46. NEW LIFE
47
BAB 47. STATUS NALINI
48
BAB 48. MY KING
49
BAB 49. SISA KEMELUT
50
BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51
BAB 51. RAJ BUN'S
52
BAB 52. BABY KING
53
BAB 53. ABSURD
54
BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55
BAB 55. FAKTA
56
BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57
BAB 57. TUAN TAKUR
58
BAB 58. TERKUAK
59
BAB 59. TERBEBAS
60
BAB 60. GABUT
61
BAB 61. MICHELLE ZOEY
62
BAB 62. RICO KECEWA
63
BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64
BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65
BAB 65. SETIMPAL
66
BAB 66. FREEZE
67
BAB 67. GOAL
68
BAB 68. KANDIDAT
69
BAB 69. AKRAB
70
BAB 70. BATTLE AKHIR
71
BAB 71. GENTING
72
BAB 72. PEMBALASAN
73
BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74
BAB 74. KETOK PALU
75
BAB 75. KEJUTAN
76
BAB 76. JUMPA
77
BAB 77. PENCARIAN
78
BAB 78. PULANG
79
BAB 79. TERLAKSANA
80
BAB 80. END OF STORY
81
FAREWELL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!