BAB 14. MANISNYA SIANG

Setelah Sheraz meninggalkan ruangannya, Sajani merapikan kembali meja. Dia memisahkan sisa makanan dan menu yang utuh tak tersentuh agar Tini mudah membawa kembali ke dapur.

Wanita masih dalam balutan mukena melanjutkan aktivitas pagi, sunah dua rokaat sebagai sedekah bagi semua persendian tubuh, juga agar menjaga diri dari keburukan di pagi hari, mendapat kesetaraan pahala bagai ibadah ke haromain juga mendatangkan rezeki.

"Alhamdulillah. Sesungguhnya aku bosan," keluh Sajani saat melipat mukenanya.

Gadis itu melangkah keluar kamar, tak dijumpai maid yang berjaga seperti biasa hingga ayunan kaki jenjang sang nyonya muda terus menuruni anak tangga menuju lantai dasar.

Dari arah dapur, terdengar suara bernada tinggi yang Jani duga milik suaminya. Dia bergegas menuju ke sana, ingin melihat ada peristiwa apa pagi ini hingga membuat tuan muda Qadri murka.

"Ibu kan sudah hilang bahwa letakkan! ya letakkan!" seru Sheraz, memarahi lima maid di dapur.

"Apa kalian tuli? sudah ku bilang, jangan bantah perintah ibu!" imbuhnya lagi.

Semua wajah gadis berseragam hitam dengan aksen lipit putih di sisi, menundukkan wajah takut akan amukan sang majikan. Hingga Sajani masuk ke dalam ruangan pun, mereka tetap bergeming.

"Kenapa ini?" tanya Jani lembut, dirinya pun memiliki ketakutan serupa dengan para gadis.

"Kau, ngapain ke sini!"

"Bosan. Tadi Mas bilang boleh melakukan apapun," cicit Sajani masih menundukkan wajah.

"Jangan ikut campur, pergi sana!" seru Sheraz lagi, dia makin kesal. Rasanya malu, kemarahan yang akan dia luapkan perihal makanan tempo hari bila ada Sajani di sana. Si pembuat croissant nan menggugah selera kala itu.

"Ini masalah tentang roti itu kan?" tanya Jani lagi.

Tak ada sahutan dari Sheraz sehingga Sajani memberanikan mengangkat wajahnya. "Iya?" tegas Jani memastikan anggapan.

Sheraz hanya diam, menatap lekat manik coklat tua di hadapan. Namun, yang di tatap justru rikuh, tak tahan kala sorot mata hitam nan tajam dihadiahkan untuknya.

Putra Sein Qadri mendengus kesal, dia meninggalkan dapur begitu saja. Tuan muda bahkan membanting pintunya keras.

"Astaghfirullah," Sajani terhenyak. Nyonya muda lalu menanyakan perihal kemarahan suaminya.

Maid menjelaskan singkat sehingga senyum terbit di wajah Sajani. Wanita ayu yang mengenakan gamis navy dengan hijab senada langsung memulai kegiatan pagi itu. Dia akan menyiapkan makan siang untuk suaminya.

"Aku butuh bahan ini, tolong bantu siapkan," ujar sang Nyonya.

Tini melihat majikan kecilnya itu cekatan mengerjakan sesuatu. Dia hanya mengawasi dari kejauhan, membiarkan sang nyonya mengekspresikan diri lewat makanan.

Menjelang pukul sebelas siang.

Tini melihat banyak hidangan tersaji di atas meja dapur. Tak kurang dari empat menu di sana. Sajani juga membuat infused water dari lemon, nanas dan mint.

"Nona, banyak sekali. Menu lengkap?" ucap Tini berbinar.

"Iya. Aku gak tahu selera beliau, jadi ku buat menu lengkap dari appetizer, sup hingga main course dan dessert. Ibu, coba dulu siapa tahu sesuai," pinta Sajani saat akan berlalu keluar dapur.

"Mau kemana?" cegah kepala pelayan itu.

"Ke atas, mandi dan siap-siap salat duhur."

"Nanti turun lagi ya, antarkan ini untuk suami Nona," pinta Tini.

"Aku? bukannya beliau makan di ruang makan atau di ruang kerja?"

"Iya, memang begitu jadi tolong kali ini Anda yang mengantarkan," ujarnya mengulang kalimat yang sama. Sajani terheran, tapi dia mengangguki ucapan Tini.

Setelah duhur.

Suasana rumah megah sunyi, saat Sajani kembali menuju dapur. Para Maid tengah makan siang di tempat istirahat khusus. Tini terlihat telah siap menata hidangan dalam pinggan-pinggan kecil. Semua menu yang Sajani masak, tertata cantik.

"Aku saja yang bawa ke atas, Nona nanti tolong buka pintu," ujar tiga maid yang membawa masing-masing baki makanan.

Langkah demi langkah kembali dia tapaki hingga tiba di lantai dua, ruangan sebelah kamar Sheraz.

Tok. Tok. Tiada sahutan dari dalam, tetapi handle pintu berputar dan lempeng kayu itu terbuka.

"Nyonya, silakan masuk," ucap Rico seraya membungkukkan badan kala melihat Sajani di depan pintu.

"Apa aku mengganggu?"

"Tidak. Tuan masih bekerja, biasanya hidangan diletakkan di atas trolly," sahut Rico mempersilahkan Jani dan maid menata hidangan di sudut ruang.

Sheraz hanya melihat sekilas kala istrinya masuk ke dalam ruang kerja. Aroma makanan seketika menguar, menggoda penciuman serta konsentrasi tuan muda.

"Untuk Pak Rico yang ini ya. Silakan," kata Sajani menunjukkan tray milik sang asisten.

"Punyaku mana?"

"Mau makan sekarang?" tanya Jani, tetapi seperti biasa, tak mendapat respon jawaban hingga dia mengangkat dua tray ke meja suaminya.

Sheraz hanya diam, ketika istrinya itu merapikan table yang berantakan. Meletakkan semua benda di satu sudut agar permukaan meja mempunyai cukup ruang bagi tray.

"Mau kemana? temani aku makan," Sheraz menarik lengan Jani kala akan pergi, hingga jatuh duduk di pangkuannya.

"Eh!"

"Kalian, keluar."

Rico pun beranjak pergi dari ruangan sang tuan muda, membiarkan mereka hanya berdua di sana.

"Suapin, aku harus menyelesaikan semua ini sebelum malam," ucapnya saat Jani hanya diam.

"Susah, gimana mau ambil makanannya?" cicit Jani lagi.

Sheraz memegang pinggang istrinya, lalu mendorong kursi menuju sisi meja, agar Sajani mudah mengambil tray lalu meletakkan di pangkuan. Suapan demi suapan perlahan masuk ke mulut Sheraz. Sesekali pria itu membubuhkan kecupan kecil di pucuk kepala Sajani.

"Enak. Masakkan untukku setiap hari, hanya untukku. Mengerti?" bisiknya di angguki Jani.

"Salat dulu," lirihnya saat semua menu hampir berpindah tempat.

"Sudah, tadi tepat azan duhur. Tuh, kamu lihat ada sajadah kan di sofa," sahut Sheraz cepat. Percakapan terakhir pasangan yang masih saling menjajaki diri.

Nareswari Sajani berpikir, dia akan lolos setelah semua masakan buatannya habis disantap. Namun, angan hanya sebatas mimpi. Dia ditahan Sheraz tetap di posisi semula.

Rasa lelah memasak banyak hidangan dalam waktu singkat, badan segar setelah mandi, sisa air wudhu yang membasahi wajah ditambah sepoi angin pendingin ruangan juga dekapan Sheraz membuat nyonya muda tertidur di atas pangkuan putra Sein Qadri.

"Hmm malah tidur, capek ya, Sayang? apalagi kamu puasa," bisik Sheraz, leluasa menciumi dahi Sajani.

Rico kembali masuk ke dalam ruangan, melihat pemandangan manis majikannya. "Bos, Nyonya tidur? di pindah ke sofa atau kamar?" tanya sang asisten.

"Gak usah, biarkan dulu. Aku masih bisa kerja kok. Ayo lanjut," ujar Sheraz. Satu tangannya menahan kepala Jani agar tidak menengadah, sesekali berpindah memegang pinggang agar tubuhnya kian rapat.

"Gemas!" gumam Sheraz menciumi pipi mulus nan terpampang jelas.

Hingga satu jam, Rico melihat tuan mudanya tak berkonsentrasi penuh. Dia kembali mengingatkan untuk memindahkan sang Nyonya.

"Justru aku nunggu saat ini, dia menemaniku bekerja," jawab Sheraz pada akhirnya.

Rico hanya mengangguk, tak lagi berani mengusik. Kala jeda beberapa menit, Sheraz melandaikan kursi kerjanya, dia lalu memeluk tubuh ramping itu, mendekap erat seakan takut kehilangan.

"Kalau sudah tidur, ternyata susah bangun ya. Makasih atas siang ini, Nares," lirih Sheraz seraya menghela nafas dan memejam, menikmati keintiman manis yang perlahan dia dapat.

.

.

...____________________...

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

coo cweeeeet,,,, 😍😍😍

2023-02-18

0

AlAzRa

AlAzRa

puanis beud, melasi Rico Mak dadi obat nyamuk 😀😀😀

2023-02-18

1

Fia Maziyya

Fia Maziyya

setiap laki-laki di ciptakan untuk memulihkan seorang wanita, dan q menemukannya di dalam tulisanmu kak, semua karakter laki lakinya sangat bucin dan memperlakukan wanitanya dengan sangat baik, buat iri aja😔😔

2023-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH
2 BAB 2. GEJOLAK BATIN
3 BAB 3. NYONYA RAZ
4 BAB 4. UPAYA KABUR
5 BAB 5. HUKUMAN
6 BAB 6. PENYESALAN
7 BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8 BAB 8. LIHAT AKU
9 BAB 9. MEMBUJUK
10 BAB 10. JABIR
11 BAB 11. KENANGAN
12 BAB 12. MENYUSUP
13 BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14 BAB 14. MANISNYA SIANG
15 BAB 15. UPAYA SEHAT
16 BAB 16. KEPEDULIAN
17 BAB 17. KENCAN
18 BAB 18. SURPRISE
19 BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20 BAB 20. MISTERI
21 BAB 21. OCEHAN
22 BAB 22. OVER PROTEKTIF
23 BAB 23. KECEWA
24 BAB 24. APATIS
25 BAB 25. BENCI
26 BAB 26. PERLAHAN SAJA
27 BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28 BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29 BAB 29. POSESIF
30 BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31 BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32 BAB 32. LULUH
33 BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34 BAB 34. KISAH MASA LALU
35 BAB 35. TERUNGKAP
36 BAB 36. RAHASIA LAIN
37 BAB 37. MELAWAN JABIR
38 BAB 38. GAMANG
39 BAB 39. BATTLE
40 BAB 40. DI UJUNG RASA
41 BAB 41. TERANCAM MATI
42 BAB 42. BAR-BAR
43 BAB 43. KEJUJURAN
44 BAB 44. SORRRY
45 BAB 45. MUSUH BESAR
46 BAB 46. NEW LIFE
47 BAB 47. STATUS NALINI
48 BAB 48. MY KING
49 BAB 49. SISA KEMELUT
50 BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51 BAB 51. RAJ BUN'S
52 BAB 52. BABY KING
53 BAB 53. ABSURD
54 BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55 BAB 55. FAKTA
56 BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57 BAB 57. TUAN TAKUR
58 BAB 58. TERKUAK
59 BAB 59. TERBEBAS
60 BAB 60. GABUT
61 BAB 61. MICHELLE ZOEY
62 BAB 62. RICO KECEWA
63 BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64 BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65 BAB 65. SETIMPAL
66 BAB 66. FREEZE
67 BAB 67. GOAL
68 BAB 68. KANDIDAT
69 BAB 69. AKRAB
70 BAB 70. BATTLE AKHIR
71 BAB 71. GENTING
72 BAB 72. PEMBALASAN
73 BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74 BAB 74. KETOK PALU
75 BAB 75. KEJUTAN
76 BAB 76. JUMPA
77 BAB 77. PENCARIAN
78 BAB 78. PULANG
79 BAB 79. TERLAKSANA
80 BAB 80. END OF STORY
81 FAREWELL
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. AMANAH
2
BAB 2. GEJOLAK BATIN
3
BAB 3. NYONYA RAZ
4
BAB 4. UPAYA KABUR
5
BAB 5. HUKUMAN
6
BAB 6. PENYESALAN
7
BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8
BAB 8. LIHAT AKU
9
BAB 9. MEMBUJUK
10
BAB 10. JABIR
11
BAB 11. KENANGAN
12
BAB 12. MENYUSUP
13
BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14
BAB 14. MANISNYA SIANG
15
BAB 15. UPAYA SEHAT
16
BAB 16. KEPEDULIAN
17
BAB 17. KENCAN
18
BAB 18. SURPRISE
19
BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20
BAB 20. MISTERI
21
BAB 21. OCEHAN
22
BAB 22. OVER PROTEKTIF
23
BAB 23. KECEWA
24
BAB 24. APATIS
25
BAB 25. BENCI
26
BAB 26. PERLAHAN SAJA
27
BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28
BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29
BAB 29. POSESIF
30
BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31
BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32
BAB 32. LULUH
33
BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34
BAB 34. KISAH MASA LALU
35
BAB 35. TERUNGKAP
36
BAB 36. RAHASIA LAIN
37
BAB 37. MELAWAN JABIR
38
BAB 38. GAMANG
39
BAB 39. BATTLE
40
BAB 40. DI UJUNG RASA
41
BAB 41. TERANCAM MATI
42
BAB 42. BAR-BAR
43
BAB 43. KEJUJURAN
44
BAB 44. SORRRY
45
BAB 45. MUSUH BESAR
46
BAB 46. NEW LIFE
47
BAB 47. STATUS NALINI
48
BAB 48. MY KING
49
BAB 49. SISA KEMELUT
50
BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51
BAB 51. RAJ BUN'S
52
BAB 52. BABY KING
53
BAB 53. ABSURD
54
BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55
BAB 55. FAKTA
56
BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57
BAB 57. TUAN TAKUR
58
BAB 58. TERKUAK
59
BAB 59. TERBEBAS
60
BAB 60. GABUT
61
BAB 61. MICHELLE ZOEY
62
BAB 62. RICO KECEWA
63
BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64
BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65
BAB 65. SETIMPAL
66
BAB 66. FREEZE
67
BAB 67. GOAL
68
BAB 68. KANDIDAT
69
BAB 69. AKRAB
70
BAB 70. BATTLE AKHIR
71
BAB 71. GENTING
72
BAB 72. PEMBALASAN
73
BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74
BAB 74. KETOK PALU
75
BAB 75. KEJUTAN
76
BAB 76. JUMPA
77
BAB 77. PENCARIAN
78
BAB 78. PULANG
79
BAB 79. TERLAKSANA
80
BAB 80. END OF STORY
81
FAREWELL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!