BAB 4. UPAYA KABUR

Handle pintu terbuka.

"Bu," Sheraz memanggil Tini, yang menunggunya di depan pintu kamar Sajani.

"Ya, Den. Gak jadi nginep didalam?" goda sang pengasuh Tuan Muda sejak belia.

"Gimana mau tidur disana, dia pingsan karena jijik dan ketakutan. Aku lupa jika wajahku buruk rupa," keluh Sheraz seraya berlalu.

"Den, Den, Non Jani hanya terkejut bukan jijik atau takut apalagi benci," seru sang pengasuh namun tetap diabaikan Sheraz.

Lelaki muda yang dahulu memiliki rupa menawan, berjalan gontai menuju kamarnya lalu membanting pintu. Bukan tanpa alasan dirinya membuat aturan bagi semua jajaran karyawan agar kerap menundukkan pandangan bila ber-interaksi dengan sang pimpinan. Sheraz hanya tak ingin mendulang tatapan mata remeh, kasihan bahkan yang terparah yaitu jijik kala mengetahui gurat mengerikan nan tercetak jelas di wajah.

Putra Sein Qadri mematut diri di depan cermin, dia mengamati setiap inci parut luka di sana. "Oplas, untuk siapa? mungkinkah cinta hanya muncul bagi orang dengan kesempurnaan fisik? ck, naif sekali kamu, Raz."

Perayaan pesta pernikahan hari ini hanya dia buat secara private, untuk kolega tertentu saja. Mimo berhasil menemukan wali Sajani, meski sulit mendapatkan izin dan kehadirannya namun Sheraz berhasil meyakinkan beliau hingga restu itu turun.

Entah apa yang dibicarakan Sheraz kala menemui wali Sajani, hanya mereka berdua yang tahu.

"Janjiku pada walimu, akan aku utarakan bila kau bersedia menerimaku apa adanya, Jani," ucapnya bermonolog sembari melepaskan balutan pakaian yang menutup tubuh atletisnya.

Beberapa menit berlalu.

Tuan muda Qadri merangsek naik ke peraduan di dalam kamar mewah didominasi warna hitam dan abu tua. Tidak banyak pernik di sana, hanya ada satu foto keluarga berukuran besar terpajang didinding kala kedua orang tuanya masih hidup dengan rupa nan sempurna. Suasana temaram selalu kentara di kamar ini, sangat mencirikan bahwa kehidupan Sheraz begitu misterius. Tak banyak orang tahu, sosok yang disebut monster oleh Sajani dahulunya adalah seorang pemuda kebanggaan klan Qadri.

Jika Sheraz mulai masuk ke alam mimpi, berbeda dengan gadis yang pingsan sebab ketakutan, tepat di seberang kamar sang Tuan Muda.

Sajani di bopong oleh beberapa maid wanita menuju ranjang lalu Tini mulai memberikan stimulasi di indera penciuman gadis itu agar dia lekas siuman.

Tak berapa lama.

"Enngghh. Pergi! lepaskan aku!" seru Sajani terhenyak bangkit, tangannya mencari sesuatu sebagai benteng diri. Tubuh itu pun beringsut ke kepala ranjang. Tatapan matanya nyalang, antara takut dan marah menjadi satu. Sorot netra tajam, dia hadiahkan pada sekeliling.

"Nona. Silakan istirahat, suami Anda bukan bermaksud melukai, beliau hanya tak ingin Anda terluka sebab memegang sesuatu yang tidak semestinya," ujar Tini. Wanita itu lalu meninggalkan Sajani yang masih linglung diatas pembaringan.

"Hah? apa tadi? gak salah dengar kah aku?" lirih Sajani.

Dia lalu turun dari tempat tidur, berlari kecil menuju pintu untuk mengunci lempeng kayu berwarna putih itu agar tiada yang mengusik istirahat malamnya.

Nareswari berjalan lunglai menuju ranjang, dia merunut peristiwa sebelum pingsan. Lama gadis itu termangu disisi tempat tidur, tiba-tiba monolid-eye memicing, hingga dahinya ikut mengernyit tanda otak tengah berpikir keras.

"Tinggi, tapi sebagian wajah tertutup rambut, eh poni panjang. Kek model undercut style. Kenapa ya mukanya itu, serem amat ... hmm dan juga, jalannya pin-cang. Ya Allah, dia suamiku kah?" Sajani membelalak tak percaya.

"Di-dia, sua-miku?" ulangnya lagi.

"Aku kudu gimana, ayah? apakah harus berbakti juga dengannya? tapi aku gak cinta, bagaimana ini?" gerutu Sajani, dia bangkit dari sisi ranjang lalu berjalan mondar mandir di depan meja rias.

Kegelisahan tak jua sirna hingga fajar mulai menyingsing. Sajani memilih bersimpuh diatas sajadah, mengadu pada Robb-Nya hingga tanpa sadar, dia tertidur dalam posisi duduk memegang tasbih.

Tak berbeda jauh dengan Sajani.

Seperti malam-malam silam, mantan lelaki tampan itu selalu tidur dalam keadaan gelisah. Hanya rentang lima belas menit dirinya betul-betul terlelap, setelah itu kilatan kejadian yang membuatnya kehilangan semua hal kesempurnaan dalam hidup, kerap muncul dalam bentuk potongan-potongan ingatan menyakitkan. Membuat Sheraz terjaga sepanjang malam.

Ba'da subuh.

Pagi ini, dia langsung menuju ruang kerja. Hobi baru Sheraz adalah mengamati semua tingkah laku istrinya melalui kamera CCTV yang dia letakkan disetiap sudut ruangan dalam hunian mewah.

Kala dia menyalakan layar monitor, didalam kamar itu terlihat Sajani tengah bersandar di ujung ranjang, masih mengenakan mukena, memangku mushaf dan tasbih tersemat di salah satu jemarinya.

"Entah kenapa, aku suka lihat kamu begini, damai sekali. Apa yang kamu minta, Jani? benarkah Tuhan Maha melihat? lalu Dia sedang apa ketika peristiwa itu terjadi? hmm Aku gak nyalahin Tuhan sih, cuma udah males aja minta sama Dia," gumam Sheraz.

Sembari menyesap kopi panas yang masih mengepul, tangan kanannya menyendok oat dan potongan buah dari pinggan sebagai menu breakfast pagi itu, Sheraz tak melepaskan pandang dari sana.

Semenjak Sajani ada di mansion, gadis itu menjadi hiburan tersendiri bagi Sheraz. Terkadang kepolosan, tingkah laku saat menyelinap kabur kerap membuat tuan muda tertawa kecil.

Hari ini, dia berencana mengizinkan gadis itu keluar dari kamar agar tidak merasa bosan. Sudah lebih dari satu bulan, Sajani terjebak dalam ruangannya. Setelah memberikan instruksi pada Tini, sang pengasuh yang dia percaya menjaga Jani, Sheraz kembali berkutat dengan segudang aktivitas meski semua ia lakukan di dalam ruangan bernuansa serba hitam.

"Jangan menghianati ku, Jani. Bila kau tak ingin mendulang pedih atas tingkahmu," gumam Sheraz kala melihat gadis itu telah bangun dan bersiap menuju bathroom.

"Bagaimana rupa dia, saat tidak menggunakan hijab dan baju panjang itu?"

"Eh. Apa yang ku pikirkan! ish." Sudut bibir Tuan muda Sheraz tertarik ke atas membentuk sebuah lengkungan kecil. Senyum menawan yang sudah lama sirna, perlahan muncul.

...***...

Saat sarapan, kamar Sajani.

Tini menyampaikan pesan sang tuan muda untuk mengizinkan gadis abege itu keluar kamar, sekedar menghirup udara segar dan jalan-jalan di sekitar Mansion. Tak lupa mengingatkan tentang syarat agar tidak melakukan upaya pelarian kembali atau akan ada sanksi pedih yang akan Sajani terima apabila melanggar aturan Sheraz.

Gadis yang tidak pernah melepaskan hijab meski didalam kamar itu pun mengangguk antusias. Dia ingin mengamati situasi hunian mewah ini sehingga ketika kesempatan emas itu datang lagi, Sajani sudah mengerti dan menguasai dengan baik jalur ketika akan melarikan diri.

"Terima kasih, Bu Tini. Saya akan ingat pesan Anda," ujar Sajani tepat setelah sarapan.

Binar mata Putri Surawijaya bersinar cerah kala Tini membuka pintu kamar, gurat bahagia terpancar saat Sajani mulai menuruni susunan anak tangga dengan lantai mengkilap bak porselen. Lampu hias, guci mewah tersaji apik di setiap ruangan yang dia lewati hingga langkah kaki itu menemukan sebuah taman bunga di sisi selatan bangunan utama.

Monolid eyes nya memindai sekeliling, entah apa yang ada di otak Sajani, kala tanpa sengaja dia melihat mobil van tertutup dengan tulisan service AC, terparkir di sana.

"Eh, itu ada...." kepala Sajani sontak celingukan ke kanan dan kiri, mengawasi sekitar.

.

.

...______________________...

Terpopuler

Comments

Ersa

Ersa

Kali ini mo cosplay jd AC rusak ya Janj, biar bisa kabur😂

2023-05-12

0

Nurlaela

Nurlaela

awas kabur, neng

2023-04-21

1

Neneng Hernawati

Neneng Hernawati

sepertinya Jani berfikir untuk kabur nih

2023-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH
2 BAB 2. GEJOLAK BATIN
3 BAB 3. NYONYA RAZ
4 BAB 4. UPAYA KABUR
5 BAB 5. HUKUMAN
6 BAB 6. PENYESALAN
7 BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8 BAB 8. LIHAT AKU
9 BAB 9. MEMBUJUK
10 BAB 10. JABIR
11 BAB 11. KENANGAN
12 BAB 12. MENYUSUP
13 BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14 BAB 14. MANISNYA SIANG
15 BAB 15. UPAYA SEHAT
16 BAB 16. KEPEDULIAN
17 BAB 17. KENCAN
18 BAB 18. SURPRISE
19 BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20 BAB 20. MISTERI
21 BAB 21. OCEHAN
22 BAB 22. OVER PROTEKTIF
23 BAB 23. KECEWA
24 BAB 24. APATIS
25 BAB 25. BENCI
26 BAB 26. PERLAHAN SAJA
27 BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28 BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29 BAB 29. POSESIF
30 BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31 BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32 BAB 32. LULUH
33 BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34 BAB 34. KISAH MASA LALU
35 BAB 35. TERUNGKAP
36 BAB 36. RAHASIA LAIN
37 BAB 37. MELAWAN JABIR
38 BAB 38. GAMANG
39 BAB 39. BATTLE
40 BAB 40. DI UJUNG RASA
41 BAB 41. TERANCAM MATI
42 BAB 42. BAR-BAR
43 BAB 43. KEJUJURAN
44 BAB 44. SORRRY
45 BAB 45. MUSUH BESAR
46 BAB 46. NEW LIFE
47 BAB 47. STATUS NALINI
48 BAB 48. MY KING
49 BAB 49. SISA KEMELUT
50 BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51 BAB 51. RAJ BUN'S
52 BAB 52. BABY KING
53 BAB 53. ABSURD
54 BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55 BAB 55. FAKTA
56 BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57 BAB 57. TUAN TAKUR
58 BAB 58. TERKUAK
59 BAB 59. TERBEBAS
60 BAB 60. GABUT
61 BAB 61. MICHELLE ZOEY
62 BAB 62. RICO KECEWA
63 BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64 BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65 BAB 65. SETIMPAL
66 BAB 66. FREEZE
67 BAB 67. GOAL
68 BAB 68. KANDIDAT
69 BAB 69. AKRAB
70 BAB 70. BATTLE AKHIR
71 BAB 71. GENTING
72 BAB 72. PEMBALASAN
73 BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74 BAB 74. KETOK PALU
75 BAB 75. KEJUTAN
76 BAB 76. JUMPA
77 BAB 77. PENCARIAN
78 BAB 78. PULANG
79 BAB 79. TERLAKSANA
80 BAB 80. END OF STORY
81 FAREWELL
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. AMANAH
2
BAB 2. GEJOLAK BATIN
3
BAB 3. NYONYA RAZ
4
BAB 4. UPAYA KABUR
5
BAB 5. HUKUMAN
6
BAB 6. PENYESALAN
7
BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8
BAB 8. LIHAT AKU
9
BAB 9. MEMBUJUK
10
BAB 10. JABIR
11
BAB 11. KENANGAN
12
BAB 12. MENYUSUP
13
BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14
BAB 14. MANISNYA SIANG
15
BAB 15. UPAYA SEHAT
16
BAB 16. KEPEDULIAN
17
BAB 17. KENCAN
18
BAB 18. SURPRISE
19
BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20
BAB 20. MISTERI
21
BAB 21. OCEHAN
22
BAB 22. OVER PROTEKTIF
23
BAB 23. KECEWA
24
BAB 24. APATIS
25
BAB 25. BENCI
26
BAB 26. PERLAHAN SAJA
27
BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28
BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29
BAB 29. POSESIF
30
BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31
BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32
BAB 32. LULUH
33
BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34
BAB 34. KISAH MASA LALU
35
BAB 35. TERUNGKAP
36
BAB 36. RAHASIA LAIN
37
BAB 37. MELAWAN JABIR
38
BAB 38. GAMANG
39
BAB 39. BATTLE
40
BAB 40. DI UJUNG RASA
41
BAB 41. TERANCAM MATI
42
BAB 42. BAR-BAR
43
BAB 43. KEJUJURAN
44
BAB 44. SORRRY
45
BAB 45. MUSUH BESAR
46
BAB 46. NEW LIFE
47
BAB 47. STATUS NALINI
48
BAB 48. MY KING
49
BAB 49. SISA KEMELUT
50
BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51
BAB 51. RAJ BUN'S
52
BAB 52. BABY KING
53
BAB 53. ABSURD
54
BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55
BAB 55. FAKTA
56
BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57
BAB 57. TUAN TAKUR
58
BAB 58. TERKUAK
59
BAB 59. TERBEBAS
60
BAB 60. GABUT
61
BAB 61. MICHELLE ZOEY
62
BAB 62. RICO KECEWA
63
BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64
BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65
BAB 65. SETIMPAL
66
BAB 66. FREEZE
67
BAB 67. GOAL
68
BAB 68. KANDIDAT
69
BAB 69. AKRAB
70
BAB 70. BATTLE AKHIR
71
BAB 71. GENTING
72
BAB 72. PEMBALASAN
73
BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74
BAB 74. KETOK PALU
75
BAB 75. KEJUTAN
76
BAB 76. JUMPA
77
BAB 77. PENCARIAN
78
BAB 78. PULANG
79
BAB 79. TERLAKSANA
80
BAB 80. END OF STORY
81
FAREWELL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!