BAB 2. GEJOLAK BATIN

"A-apa?" ucap Sajani terbata setelah mendengar bisikan sang ibu tiri.

"Pilih mana?" desak Neera sebelum pergi.

Putri Surawijaya seketika ambruk ditempat dia berdiri. Sosok yang dipaksa tegar akhirnya tumbang juga.

Peluh menetes bersama dengan air mata yang berlomba lungsur dari bagian atas wajah. Sajani menangis, isakan itu dia tahan bukan semata agar selamat dari pukulan dan teriakan Neera nan kerap menyebut sajani anak cengeng, melainkan karena batinnya ngilu.

Tatapan nanar dia layangkan pada Nalini yang memberikan senyuman mengejek saat melintas di ambang pintu kamar Sajani. Sang princess ketika Surawijaya masih hidup akhirnya bangkit, dia berjalan gontai menuju kamar Mama tiri. Namun tak dia jumpai kedua wanita itu di sana. Sajani lalu beralih menuju ruang tamu, berniat akan meninggalkan kediaman itu untuk jangka waktu yang lama.

Kala kaki perlahan memasuki ruang tamu nan megah, alangkah terkejut Sajani ketika melihat sosok yang dia cari tengah terkapar, tubuhnya mengejang dan menggigil hebat. Kedua bola mata itu mendelik ngeri pada Sajani, seraya tangan menggapai di udara disertai suara serak bagai hewan kurban hendak di sembelih.

"Apakah ini yang namanya sakau?" batin sang anak tiri.

Sajani gemetaran melihat ibu sambung kesakitan, dia ingin menolong Neera namun seketika tarikan Nalini pada bahu kiri, menghempas tubuhnya. Putri kandung wanita cantik itu lalu memberikan apa yang si ibu butuhkan.

"Mama sakit, bukan itu obatnya. Mama sakit parah kan!" seru Sajani mencegah Nalini.

Beberapa saat berlalu, pria pengantar itu lalu masuk ke dalam ruang tamu, mereka baru saja selesai bertransaksi sesuatu yang dilarang agama. Tanpa sungkan dan malu, keduanya kini kian terang-terangan mengkonsumsi barang haram di depan mata Sajani.

"Kalian...."

"Apa? gak usah muna, lo!" sergah Nalini hendak melayangkan pukulan ke arah wajah ayu Sajani.

Gadis ramping itu berhasil menghindar. "Lo, mabok!" dorong Jani hingga Nalini terduduk di sofa.

Karena lengah sebab Neera meracau, map akta tanah dalam genggaman Sajani berhasil Nalini rebut. Tawa gadis pemalas itu mengudara kala putri Surawijaya berusaha menggapai haknya.

"Balikin! balikin, itu hakku. Kalian kenapa gak open BO aja sih? kenapa pula Mama tidak menukar Nalini saja!" teriak Sajani kalap. Dia sudah tak dapat lagi menahan emosi.

Tawa menyeramkan dua wanita yang salah satunya baru saja lolos dari sakau, kembali menguar memenuhi ruangan megah dengan ceilling tinggi.

"Jani, mana ada lelaki yang sudi membeli gadis tidak perawan sepertinya? juga bagaimana dia akan melayani para pria hidung belang itu kalau dada dan bo-kongnya rata begitu," gelak Neera menjelaskan kondisi sang putri kandung.

"Bener ya Ma, aku gak laku dijual. Mama butuh obat untuk menghalau sakit asal kau tahu. Dan biaya itu sangat mahal," sinis Nalini sedikit membuka tabir rahasia.

"Kalian gila! Katakan padaku, Mama sakit apa?" teriak Sajani, seraya kembali berusaha mengambil akta rumah waris miliknya.

Entah dari mana datangnya para pria yang tiba-tiba masuk kedalam rumah. Nalini melemparkan map itu ke udara dan ditangkap oleh pria berpostur tinggi.

"Jabir, itu untuk melunasi hutangku padamu, sekalian deposit pembelian obat-obatan. Sisanya berikan rumah yang kau janjikan jika aku menyerahkan akta rumah ini," cecar Neera pada lelaki tua dengan kumis bagai Tuan Takur, tokoh antagonis di film India.

"Oke. Kau tepati janjimu maka aku juga. Meski selalu dibilang kejam, tapi aku ini rentenir bersertifikat. Itu artinya bahwa kemurahan hatiku dinilai dari ketepatan waktu membayar hutang," tawa Jabir kemudian seraya memendar pandangan ke sekeliling.

"Eh Hai, Nona," sapa Jabir saat melihat seorang gadis ayu, dia mendekati Sajani.

Gadis ayu pun perlahan mundur, sudah kering air mata hari ini. Hati Sajani diliputi ketakutan melihat betapa buruk lingkungan pergaulan keluarga sambungnya.

"Jangan sentuh, dia milik seseorang!" racau Neera dari atas sofa, dia masih belum pulih akibat serangan kejang tadi.

"Milik siapa? tak ada stempel di tubuhnya," lirih Jabir, terus mendesak Sajani.

"Enyah!" seru putri Surawijaya seraya meraih sebuah vas bunga besar, sebagai senjata pertahanan diri apabila lelaki itu menjamah tubuhnya.

"Wow, galak. Aku suka gadis binal apalagi dalam balutan syar'i," kekehnya.

Dengan tubuh sempoyongan, Neera menarik lengan si tua Jabir. "Pergi, penuhi janjimu!"

Setidaknya tindakan Neera membuat Sajani selamat hari itu. Tak dia hiraukan lagi surat berharga peninggalan satu-satunya dari sang ayah. Sajani bergegas meninggalkan kediaman mewah namun bagai neraka.

***

Beberapa pekan kemudian.

Sajani menerima panggilan telepon saat dia baru saja istirahat siang di tempat kerja. Nalini mengatakan bahwa Neera tidak dapat mengunyah makanan dalam dua hari terakhir. Dia meminta Sajani melihat keadaan ibunya, gadis pemalas itu menangis saat mengabarkan via udara tentang kondisi Mama mereka.

Putri Surawijaya pun mengangguk setuju, dia akan menemui mereka sore nanti dengan membawa pesanan Nalini, dua porsi bubur ayam Tanggerang lengkap dengan iced tea.

Setelah pukul empat sore.

Motor Mio matic berwarna hitam itu meluncur menuju kediaman lamanya, dua keresek berisi makanan serta sedikit sembako memenuhi bagian depan scooter itu.

"Bagaimanapun, dia pernah menjadi istri ayah, dan lagi-lagi aku melakukan ini karena amanah," lirih Sajani saat memacu tarikan gas ditangan kanan.

Dari jarak lima puluh meter, perasaan Sajani sudah campur aduk saat melihat kerumunan warga didepan rumah berpagar besi berwarna putih.

Perlahan kendaraan roda dua itu mendekat, Sajani membunyikan klakson beberapa kali agar kerumunan warga terurai. Betapa terkejut dia, kala para tetangga menatap acuh bahkan abai ketika melihat Neera dan Nalini di hajar dua orang preman hingga babak belur.

Lelaki mirip Tuan Takur itu pun nampak bersitegang dengan seorang wanita yang belakangan dia tahu namanya adalah, Mimo.

"Maaa!" Sajani meninggalkan motornya begitu saja, berlari melerai preman yang menampar pipi sang ibu.

Teriakan Sajani sontak membuat pria yang berada didalam mobil menoleh ke sumber suara, Tuan muda Sheraz memperhatikan gadis itu. "Diakah yang bernama Sajani, anak tiri Neera sebagai penukar hutang?" gumam sang Tuan muda.

"Jan-niiii," lirih Neera.

"Lepaskan! lepaskan! Mamaku sedang sakit!" teriak Sajani.

"Pergi, bocah!" Dorongan preman membuat Jani terhuyung.

Sajani histeris kala Neera dihajar dan tersungkur dengan mulut mengeluarkan darah. "Maaaaaaa!"

Mimo yang melihat gadis ayu nan dijanjikan Neera akan membayar semua hutang, serta merta menarik lengan si gadis dan menyeretnya. "Ayo ikut aku!"

"Eeehhh, siapa kamu. Lepaskan aku!" seru Sajani saat Mimo memaksanya ikut.

Putri Surawijaya berhasil berontak melepaskan diri dari cekalan Mimo. Dia tergopoh menghampiri tubuh yang tergolek diatas paving halaman rumahnya. "Ma, bangun. Kita sudahi ini ya. Hidup mulai dari nol denganku, aku akan merawat Mama. Kita obati sakit Mama dengan benar, mau kan?" isak Jani mengangkat kepala Neera dan dia letakkan dalam pangkuan.

"I-kut deng-an Mi-mo ya. J-iiika ingin a-aaku hi-dduuupp. Penuhi a-amana-hh mu," ucap Neera terbata.

Derasnya air mata yang jatuh tak lagi terbendung. Sajani melihat sekeliling, Nalini pun sama, terkapar meski tubuhnya tengah di cumbu salah satu preman. Walaupun dia urakan, tapi Jani tak dapat berdiam diri melihat semua pelecehan ini.

"Kasihan Jani, penuhi saja, mungkin ibumu akan mati," seru salah satu tetangga.

Degh.

Nareswari Sajani menatap satu persatu warga, dia akan ingat wajah-wajah acuh yang tak satupun menolong keluarganya. Satu detik kemudian, Neera muntah darah, membuat Sajani terpaksa mengangguk.

"Ayo, ikut!" tarik Mimo lagi.

"Kemana? motorku? kerjaanku?" tanya Jani mencoba berontak lagi, dia menepis kasar paksaan Mimo.

Jabir yang mengira mempunyai kesempatan untuk merebut Sajani mencoba membujuk Mimo agar bersedia melepaskan gadis itu untuk ditukar tambah dengan dua buah mobil.

"Dia milik tuanku. Hutang Neera padamu pun lunas, Jabir. Jangan mengada-ada." Anak buah Mimo, memukul mundur Jabir hingga pria mesum itu tak berkutik.

Wanita berperawakan gempal lalu menoleh pada Sajani. "Pekerjaan? tugasmu hanya melayani Tuanku, ayo!" Mimo menarik paksa lengan Sajani menuju mobil mereka yang berada didepan.

Saat melintasi sebuah mobil mewah menuju kendaraan Mimo, Sajani sempat bertemu pandang dengan sepasang mata lelaki yang jua tengah menatapnya. "Siapa dia?" batin Sajani.

"Ayo, lambat sekali," ucap Mimo lagi masih mencekal lengan sang gadis.

"Maaaaa ... Mama...." teriakan pilu Sajani memecah angkasa, namun tiada satu orang pun peduli.

.

.

...________________________...

...😭😭😭...

Terpopuler

Comments

Ersa

Ersa

penasaran sama wasiat ayah Jani

2023-05-12

0

Nurlaela

Nurlaela

jujur saja walau ada amanah, klo orangnya kaya gitu no...no...no🤦😩

2023-04-21

1

Neneng Hernawati

Neneng Hernawati

gk habis pikir sama bapaknya Jani ko mau² nya menikahi perempuan gk baik seperti neera pdhl di tau...🤷

2023-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH
2 BAB 2. GEJOLAK BATIN
3 BAB 3. NYONYA RAZ
4 BAB 4. UPAYA KABUR
5 BAB 5. HUKUMAN
6 BAB 6. PENYESALAN
7 BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8 BAB 8. LIHAT AKU
9 BAB 9. MEMBUJUK
10 BAB 10. JABIR
11 BAB 11. KENANGAN
12 BAB 12. MENYUSUP
13 BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14 BAB 14. MANISNYA SIANG
15 BAB 15. UPAYA SEHAT
16 BAB 16. KEPEDULIAN
17 BAB 17. KENCAN
18 BAB 18. SURPRISE
19 BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20 BAB 20. MISTERI
21 BAB 21. OCEHAN
22 BAB 22. OVER PROTEKTIF
23 BAB 23. KECEWA
24 BAB 24. APATIS
25 BAB 25. BENCI
26 BAB 26. PERLAHAN SAJA
27 BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28 BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29 BAB 29. POSESIF
30 BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31 BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32 BAB 32. LULUH
33 BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34 BAB 34. KISAH MASA LALU
35 BAB 35. TERUNGKAP
36 BAB 36. RAHASIA LAIN
37 BAB 37. MELAWAN JABIR
38 BAB 38. GAMANG
39 BAB 39. BATTLE
40 BAB 40. DI UJUNG RASA
41 BAB 41. TERANCAM MATI
42 BAB 42. BAR-BAR
43 BAB 43. KEJUJURAN
44 BAB 44. SORRRY
45 BAB 45. MUSUH BESAR
46 BAB 46. NEW LIFE
47 BAB 47. STATUS NALINI
48 BAB 48. MY KING
49 BAB 49. SISA KEMELUT
50 BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51 BAB 51. RAJ BUN'S
52 BAB 52. BABY KING
53 BAB 53. ABSURD
54 BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55 BAB 55. FAKTA
56 BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57 BAB 57. TUAN TAKUR
58 BAB 58. TERKUAK
59 BAB 59. TERBEBAS
60 BAB 60. GABUT
61 BAB 61. MICHELLE ZOEY
62 BAB 62. RICO KECEWA
63 BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64 BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65 BAB 65. SETIMPAL
66 BAB 66. FREEZE
67 BAB 67. GOAL
68 BAB 68. KANDIDAT
69 BAB 69. AKRAB
70 BAB 70. BATTLE AKHIR
71 BAB 71. GENTING
72 BAB 72. PEMBALASAN
73 BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74 BAB 74. KETOK PALU
75 BAB 75. KEJUTAN
76 BAB 76. JUMPA
77 BAB 77. PENCARIAN
78 BAB 78. PULANG
79 BAB 79. TERLAKSANA
80 BAB 80. END OF STORY
81 FAREWELL
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. AMANAH
2
BAB 2. GEJOLAK BATIN
3
BAB 3. NYONYA RAZ
4
BAB 4. UPAYA KABUR
5
BAB 5. HUKUMAN
6
BAB 6. PENYESALAN
7
BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8
BAB 8. LIHAT AKU
9
BAB 9. MEMBUJUK
10
BAB 10. JABIR
11
BAB 11. KENANGAN
12
BAB 12. MENYUSUP
13
BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14
BAB 14. MANISNYA SIANG
15
BAB 15. UPAYA SEHAT
16
BAB 16. KEPEDULIAN
17
BAB 17. KENCAN
18
BAB 18. SURPRISE
19
BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20
BAB 20. MISTERI
21
BAB 21. OCEHAN
22
BAB 22. OVER PROTEKTIF
23
BAB 23. KECEWA
24
BAB 24. APATIS
25
BAB 25. BENCI
26
BAB 26. PERLAHAN SAJA
27
BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28
BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29
BAB 29. POSESIF
30
BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31
BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32
BAB 32. LULUH
33
BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34
BAB 34. KISAH MASA LALU
35
BAB 35. TERUNGKAP
36
BAB 36. RAHASIA LAIN
37
BAB 37. MELAWAN JABIR
38
BAB 38. GAMANG
39
BAB 39. BATTLE
40
BAB 40. DI UJUNG RASA
41
BAB 41. TERANCAM MATI
42
BAB 42. BAR-BAR
43
BAB 43. KEJUJURAN
44
BAB 44. SORRRY
45
BAB 45. MUSUH BESAR
46
BAB 46. NEW LIFE
47
BAB 47. STATUS NALINI
48
BAB 48. MY KING
49
BAB 49. SISA KEMELUT
50
BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51
BAB 51. RAJ BUN'S
52
BAB 52. BABY KING
53
BAB 53. ABSURD
54
BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55
BAB 55. FAKTA
56
BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57
BAB 57. TUAN TAKUR
58
BAB 58. TERKUAK
59
BAB 59. TERBEBAS
60
BAB 60. GABUT
61
BAB 61. MICHELLE ZOEY
62
BAB 62. RICO KECEWA
63
BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64
BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65
BAB 65. SETIMPAL
66
BAB 66. FREEZE
67
BAB 67. GOAL
68
BAB 68. KANDIDAT
69
BAB 69. AKRAB
70
BAB 70. BATTLE AKHIR
71
BAB 71. GENTING
72
BAB 72. PEMBALASAN
73
BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74
BAB 74. KETOK PALU
75
BAB 75. KEJUTAN
76
BAB 76. JUMPA
77
BAB 77. PENCARIAN
78
BAB 78. PULANG
79
BAB 79. TERLAKSANA
80
BAB 80. END OF STORY
81
FAREWELL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!