BAB 15. UPAYA SEHAT

Sheraz membiarkan istrinya terbaring di atas tubuh, dalam kursi yang sama. Bahkan Rico sedikit risih melihat tingkah tuan mudanya. Namun, Sheraz nampak sangat menikmati keintiman itu.

"Selesai, Bos eh Tuan," ucap Rico menyerahkan draft terakhir.

Pria itu masih memegangi kepala Sajani, membelai lembut seraya membaca draft yang baru saja Rico serahkan. "Oke, done. Akhirnya selesai lebih cepat."

"Saya pamit, Tuan," sahut asisten kepercayaan.

Keturunan Sein Qadri mengangguk, menyilakan Rico meninggalkan dirinya. "Sayang, Nares, bentar lagi Ashar." Sheraz mengecup pipi Sajani.

"Hmm."

"Nares, pules amat." Lama menunggu, tapi dia tak kunjung membuka mata, akhirnya Sheraz perlahan mengangkat tubuh Sajani, melewati pintu rahasia yang terkoneksi langsung dengan kamarnya.

Tubuh kurus Sajani perlahan dia letakkan di atas ranjang king size mewah. Tuan muda menaiki sisi satunya dan bergabung dengan putri tiri Neera. Tak lama, Sheraz memejam. Hal aneh yang tidak biasa dia lakukan adalah seperti saat ini, tidur siang.

Sejak kehilangan ibu, Sajani memang haus belai kasih. Terlebih kala Surawijaya menikah lagi, dia langsung memutuskan untuk tinggal terpisah. Kian menjauhkan hubungan antara anak dan ayah juga limpahan kasih sayang nan terbatas.

"Bu!" Sajani kembali merindukan ibunya.

Lamat suara sang istri terdengar membuat Sheraz berbalik badan, melingkarkan lengan di pinggang Sajani hingga gadis itu kembali tenang.

Pukul lima sore.

Tini mencari tuan mudanya sejak Rico meninggalkan ruang kerja. Namun nihil, dia berkali masuk ke dalam kamar sang anak asuh tetapi hasilnya sama, kosong.

"Loh, tadi kan gak ada orangnya. Kenapa sekarang berdua? ciyeee akur," celoteh sang pengasuh kala akan mengantarkan kopi ke dalam kamar.

Kebiasaan Sheraz kala sore adalah menyesap kopi seraya membuka jendela kamarnya. Melihat halaman belakang dimana dulu adalah tempat favorit keluarga. Kini kenangan itu kosong sama persis dengan kondisi lahan di sana.

"Den, jam lima sore," bisik Tini, mengguncang badan anak asuhnya.

Sheraz terjaga, memegang pelipisnya lalu bangkit duduk. "Bu, tolong siapkan air buat Nares mandi juga bajunya ya. Jam berapa ini?" tanya Sheraz masih setengah sadar. Dia terlalu nyaman kala memeluk tubuh istrinya.

"Jam lima sore. Sudah salat belum? masa baru taubat udah bikin dosa lagi," tegur Tini.

"Innalillahi, astaghfirullah aku lupa belum ashar." Sheraz bangkit, sementara sang asisten rumah tangga berlalu keluar kamar.

"Nares, Sayang. Sudah hampir jam lima. Salat, honey. Lama banget tidurnya lebih dari tiga jam," bisik Sheraz, mengecup pipi Sajani agar dia bangun.

Dia lalu meninggalkan Sajani, menuju bathroom bersiap mandi dan ibadah sore. Lalu keluar kamar berjalan menyusuri teras samping.

Sementara Jani, mulai membuka mata setelah kepergian sang suami. Dia telah terjaga saat Tini membangunkan Sheraz tadi. Sengaja tidak membuka mata sebab lagi-lagi Jani malu. Betapa nyaman dirinya ada dalam dekapan pria yang dia benci.

"Bodoh, Jani. Bilang benci dan takut tapi malah sangat menikmati kenyamanan," gerutu nyonya muda. Dia melihat pakaiannya telah siap lalu bergegas mandi.

Hampir jam enam petang, Sajani turun ke lantai dasar menuju dapur. Dalam perjalanan ke sana dia melihat Sheraz sedang berbicara dengan para pekerja. Banyak bunga berserakan di tepian teras. Putri Surawijaya penasaran, dia menghampiri tempat itu.

"Nah ini yang punyanya datang. Nares, mau di tata seperti apa? kamu pilih landscape dan konsepnya," ujar Sheraz, menarik pinggang Sajani mendekat.

"Bentar ya, biar istriku memilih dulu mana yang dia suka," ujar Sheraz menahan laju pekerja.

"Baik, Tuan." Suara beberapa pekerja menyahut.

"Eh!"

"Sini, duduk dan lihat. Suka yang mana?" tunjuk Sheraz pada beberapa slide konsep taman bunga di layar tab, persis saat Jani duduk di sebelahnya.

Putri Surawijaya mengerjap, melihat banyak bunga yang siap tanam juga para pekerja tengah menjeda kala sang nyonya rumah muncul. "Aku?" tandas Jani, menatap wajah suaminya.

"He em. Memang istriku siapa? kamu kan, cuma satu," jawab Sheraz berpaling muka. Dia minder jika Sajani menatap wajah sisi kiri yang penuh luka.

Nyonya muda tersenyum samar, tak mengira jika lelaki buruk rupa itu sedang menunjukkan kasih sayang. Dia lalu menggeser slide di atas tab hingga menemukan satu konsep cantik. "Yang ini."

"Oke, kerjakan seperti ini," ujar Sheraz saat melihat pilihan Sajani.

"Maghrib, kamu harus buka puasa segera," pria muda itu meraih pergelangan tangan Sajani, lalu menuju ruang makan dimana Tini telah menyiapkan hidangan.

Buka puasa ditemani seseorang yang sesungguhnya masih sangat dia segani membuat Jani rikuh. Dirinya hanya menyentuh kurma juga kudapan yang tidak terlalu banyak kalori.

"Kok sedikit?"

"Nanti nafas buat ngajinya pendek. Makan malam setelah isya saja. Hm, aku naik ya. Terima kasih banyak," Sajani bangkit lalu melangkah menaiki tangga menuju kamar.

Tidak terdengar bantahan dari mulut Sheraz. Dia mengizinkan istrinya pergi. Hingga isya menjelang pun, Sajani tak melihat pria itu lagi. Saat Tini mengantarkan makan malam sang nyonya, tiada informasi apapun tentang suaminya itu.

Sementara di kamar Sheraz.

Dokter bersiap memberikan sesuatu ke tubuh sang tuan muda Qadri. Malam ini dia melakukan proses detoksifikasi atas semua hal tak baik yang mengalir dalam darahnya. Sisa redusi zat adiktif tak dipungkiri oleh Sheraz membawa ketakutan tersendiri apabila Sajani hamil nanti.

Dia malu, sekaligus menginginkan keturunannya kelak berasal dari nutfah yang baik. Masa lalu memang tak dapat dihapus tapi setidaknya dampak buruk dapat dia minimalisir sejak awal.

"Jika istriku hamil nanti, apakah akan bahaya bagi janin kami, Dok?" tanya Sheraz penasaran.

"Tergantung kondisi ibu hamil juga kualitas Anda, Tuan muda," tegas Dokter yang memeriksanya.

"Berapa lama aku membersihkan diri?" ucap Sheraz lagi, dia ingin segera mengikat Sajani.

"Minimal enam bulan, Tuan muda. Tapi semoga kurang dari itu," imbuh sang Dokter.

"Maaf, ini akan terasa sedikit kurang nyaman. Anda harus berusaha menaha efek mual, muntah, demam juga pencernaan akan sedikit terganggu dalam kurun waktu 24 jam ke depan," tutur Dokter menjelaskan rinci kemungkinan kontra indikasi akan obat yang masuk ke dalam tubuh pasien.

"Hm, lakukan saja. Demi Nares," kata Sheraz meneguhkan diri.

Tini yang diwanti olehnya agar merahasiakan ini dari Jani merasa tak tega. Perjuangan agar sang nyonya melihat diri tak sempurna itu betul-betul Sheraz lakukan.

"Demi janjiku pada paman beliau sebelum menikahinya, Bu. Do'akan sukses ya," pinta sang anak asuh. Tepat saat jarum suntik dan ampul obat disuntikkan dalam infus, Sheraz mulai meringis. Sudut bibirnya tertarik ke atas tanda rasa tak nyaman, peluh muncul di sekitar dahi. Dia sangat berusaha menahan diri.

"Nona, tolong pandang suami Anda lebih baik lagi ya. Dia tengah berupaya memantaskan diri menjadi pendamping Nareswari Sajani yang salihah," gumam Tini menaruh harap pada Jani, wanita ayu yang mulai anak asuhnya cintai.

.

.

..._________________...

Terpopuler

Comments

Ersa

Ersa

semangat berjuang sheraz...

2023-05-13

1

Eka Widya

Eka Widya

jumpa lagi mom.pembaca setia jenengan.saking asyiknya baca sampai lupa komenkan.lope2 lah pokoknya😍😍😍

2023-03-13

1

🍊🍾⃝ᴄʜͩᴀᷞɪͧʀᷠᴀͣ ғᴀᴊɪʀᴀ🅠🅛

🍊🍾⃝ᴄʜͩᴀᷞɪͧʀᷠᴀͣ ғᴀᴊɪʀᴀ🅠🅛

semoga cepat sembuh ya sheeraz, aku do'akan yang terbaik , semangat untuk berjuang💪

2023-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH
2 BAB 2. GEJOLAK BATIN
3 BAB 3. NYONYA RAZ
4 BAB 4. UPAYA KABUR
5 BAB 5. HUKUMAN
6 BAB 6. PENYESALAN
7 BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8 BAB 8. LIHAT AKU
9 BAB 9. MEMBUJUK
10 BAB 10. JABIR
11 BAB 11. KENANGAN
12 BAB 12. MENYUSUP
13 BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14 BAB 14. MANISNYA SIANG
15 BAB 15. UPAYA SEHAT
16 BAB 16. KEPEDULIAN
17 BAB 17. KENCAN
18 BAB 18. SURPRISE
19 BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20 BAB 20. MISTERI
21 BAB 21. OCEHAN
22 BAB 22. OVER PROTEKTIF
23 BAB 23. KECEWA
24 BAB 24. APATIS
25 BAB 25. BENCI
26 BAB 26. PERLAHAN SAJA
27 BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28 BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29 BAB 29. POSESIF
30 BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31 BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32 BAB 32. LULUH
33 BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34 BAB 34. KISAH MASA LALU
35 BAB 35. TERUNGKAP
36 BAB 36. RAHASIA LAIN
37 BAB 37. MELAWAN JABIR
38 BAB 38. GAMANG
39 BAB 39. BATTLE
40 BAB 40. DI UJUNG RASA
41 BAB 41. TERANCAM MATI
42 BAB 42. BAR-BAR
43 BAB 43. KEJUJURAN
44 BAB 44. SORRRY
45 BAB 45. MUSUH BESAR
46 BAB 46. NEW LIFE
47 BAB 47. STATUS NALINI
48 BAB 48. MY KING
49 BAB 49. SISA KEMELUT
50 BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51 BAB 51. RAJ BUN'S
52 BAB 52. BABY KING
53 BAB 53. ABSURD
54 BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55 BAB 55. FAKTA
56 BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57 BAB 57. TUAN TAKUR
58 BAB 58. TERKUAK
59 BAB 59. TERBEBAS
60 BAB 60. GABUT
61 BAB 61. MICHELLE ZOEY
62 BAB 62. RICO KECEWA
63 BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64 BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65 BAB 65. SETIMPAL
66 BAB 66. FREEZE
67 BAB 67. GOAL
68 BAB 68. KANDIDAT
69 BAB 69. AKRAB
70 BAB 70. BATTLE AKHIR
71 BAB 71. GENTING
72 BAB 72. PEMBALASAN
73 BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74 BAB 74. KETOK PALU
75 BAB 75. KEJUTAN
76 BAB 76. JUMPA
77 BAB 77. PENCARIAN
78 BAB 78. PULANG
79 BAB 79. TERLAKSANA
80 BAB 80. END OF STORY
81 FAREWELL
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1. AMANAH
2
BAB 2. GEJOLAK BATIN
3
BAB 3. NYONYA RAZ
4
BAB 4. UPAYA KABUR
5
BAB 5. HUKUMAN
6
BAB 6. PENYESALAN
7
BAB 7. ANTARA IKHLAS DAN TIDAK
8
BAB 8. LIHAT AKU
9
BAB 9. MEMBUJUK
10
BAB 10. JABIR
11
BAB 11. KENANGAN
12
BAB 12. MENYUSUP
13
BAB 13. PAGI YANG BERBEDA
14
BAB 14. MANISNYA SIANG
15
BAB 15. UPAYA SEHAT
16
BAB 16. KEPEDULIAN
17
BAB 17. KENCAN
18
BAB 18. SURPRISE
19
BAB 19. PERMINTAAN NEERA
20
BAB 20. MISTERI
21
BAB 21. OCEHAN
22
BAB 22. OVER PROTEKTIF
23
BAB 23. KECEWA
24
BAB 24. APATIS
25
BAB 25. BENCI
26
BAB 26. PERLAHAN SAJA
27
BAB 27. ASAL MUASAL KLAN QADRI
28
BAB 28. PETUNJUK MASA LALU
29
BAB 29. POSESIF
30
BAB 30. BUJUKAN MANIS SHERAZ
31
BAB 31. DIA YANG MISTERIUS
32
BAB 32. LULUH
33
BAB 33. ANCAMAN SHERAZ
34
BAB 34. KISAH MASA LALU
35
BAB 35. TERUNGKAP
36
BAB 36. RAHASIA LAIN
37
BAB 37. MELAWAN JABIR
38
BAB 38. GAMANG
39
BAB 39. BATTLE
40
BAB 40. DI UJUNG RASA
41
BAB 41. TERANCAM MATI
42
BAB 42. BAR-BAR
43
BAB 43. KEJUJURAN
44
BAB 44. SORRRY
45
BAB 45. MUSUH BESAR
46
BAB 46. NEW LIFE
47
BAB 47. STATUS NALINI
48
BAB 48. MY KING
49
BAB 49. SISA KEMELUT
50
BAB 50. PERMINTAAN TERPENDAM NEERA
51
BAB 51. RAJ BUN'S
52
BAB 52. BABY KING
53
BAB 53. ABSURD
54
BAB 54. DIBALIK HISTERISNYA NEERA
55
BAB 55. FAKTA
56
BAB 56. ALASAN TAK OPLAS
57
BAB 57. TUAN TAKUR
58
BAB 58. TERKUAK
59
BAB 59. TERBEBAS
60
BAB 60. GABUT
61
BAB 61. MICHELLE ZOEY
62
BAB 62. RICO KECEWA
63
BAB 63. THE ONLY ONE, NARES
64
BAB 64. KEBIMBANGAN SHERAZ
65
BAB 65. SETIMPAL
66
BAB 66. FREEZE
67
BAB 67. GOAL
68
BAB 68. KANDIDAT
69
BAB 69. AKRAB
70
BAB 70. BATTLE AKHIR
71
BAB 71. GENTING
72
BAB 72. PEMBALASAN
73
BAB 73. SUMBER DAYA JABIR
74
BAB 74. KETOK PALU
75
BAB 75. KEJUTAN
76
BAB 76. JUMPA
77
BAB 77. PENCARIAN
78
BAB 78. PULANG
79
BAB 79. TERLAKSANA
80
BAB 80. END OF STORY
81
FAREWELL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!