Pertemuan Pertama

Selamat membaca!

Elliot dengan terburu-buru masuk ke dalam ruangan Raymond. Ia langsung menghadap Raymond tepat di hitungan detik ke 10.

"Iya Tuan ada apa memanggil saya?" tanya Elliot yang napasnya begitu terengah-engah karena habis berlari.

"Lihat ini!" titah Raymond dengan suara arogannya, sambil membalikkan laptop agar Elliot dapat melihat layarnya.

Terlihat 2 wanita muda yang cantik, mereka merupakan Anak dari Adrian. Elliot yang sudah melihatnya, hanya terdiam dengan raut wajah yang datar.

Rencana apalagi yang ingin dilakukan Tuan Raymond.

Elliot lagi-lagi hanya mematung dan mau tak mau mengikuti segala perintah yang direncanakan oleh Raymond.

🍁🍁🍁

Kantor Polisi.

Alice sudah tiba dihadapan Ayahnya, ruangan yang di sekat oleh akrilik yang membuat Alice tak dapat menyentuh atau menjangkaunya, ia hanya bisa menatap wajah Ayahnya yang terlihat sendu.

"Aku tidak ingin menambah beban Ayah, lebih baik aku urungkan niatku untuk bercerita masalah restoran," gumam Alice.

"Bagaimana kabar Mommy?" tanya Adrian kepada Anak pertamanya.

"Mommy kehilanganmu Ayah, ia sangat merindukanmu," lirih Alice yang tak sanggup bila mengingat kesedihan Ibunya.

"Maafkan Ayah, tapi kamu harus percaya kepada Ayah, bahwa Ayah tidak bersalah, Ayah memang menabraknya, tapi Nenek itu hadir tepat di depan mobil Ayah," tutur Adrian bercerita mengingat peristiwa itu.

"Maksud Ayah apa?" tanya Alice heran yang masih belum mengerti sebenarnya apa yang menimpa Ayahnya.

"Mungkin ada yang ingin membunuh Nenek itu dan mendorongnya dengan sengaja agar tertabrak dan kebetulan itu mobil Ayah," timpal Adrian menyimpulkan.

Alice begitu terkejut mendengar perkataan Adrian.

"Kalau Ayah tidak bersalah, apa tidak ada cara untuk membebaskan Ayah?" tanya Alice mulai gelisah.

Adrian berpikir sejenak, hingga akhirnya ia ingat semua perkataan yang Raymond ucapkan waktu di rumah sakit.

"Ada satu cara Alice, kamu temui Raymond, dia adalah CEO dari MANGO Corporate. Setelah itu ceritakan padanya agar ia tahu yang sebenarnya dan dapat membebaskan Ayah," ujar Adrian mengucapkan ide yang terlintas di benaknya, dengan begitu mudah, namun bagi Alice itu semua sangat berat untuk ia lakukan, apalagi jika harus bertemu seorang CEO yang telah menjebloskan Ayahnya ke dalam penjara.

Alice sudah melangkah keluar dari kantor polisi, langkahnya terlihat ragu karena masih mencerna setiap ucapan Adrian.

"Apa sekarang aku harus bertemu dengan Raymond ya? Laki-laki yang dikatakan Ayah itu pasti sangat menyeramkan," lirih Alice yang ragu dengan keputusannya.

"Ayo Alice kamu harus berani, huft. Lebih baik aku coba menemuinya," imbuh Alice dengan menghela napasnya.

Alice masuk ke dalam mobil dan dengan cepat melajukan mobilnya menuju MANGO Corporate.

🍁🍁🍁

Sesampainya di Tower MANGO Corporate, Alice memarkirkan mobilnya.

"Aku harus berani, ini demi Ayah," kata Alice penuh tekad.

Alice mulai melangkah menuju lobi dengan menaiki anak tangga. Sesampainya di depan lobi ia sudah dihadang oleh 2 orang keamanan yang berjaga di depan pintu masuk.

Alice yang memang belum membuat janji dengan Raymond, bingung harus berkata apa, ketika petugas keamanan mempertanyakan, akhirnya Alice hanya bisa diam, saat petugas keamanan mengusirnya pergi.

Saat ia melangkah pergi menuruni anak tangga, wajahnya terlihat muram.

Tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki memanggilnya dari depan sebuah mobil mewah.

Alice lalu menoleh untuk melihatnya, pandangannya terus tertuju mencoba mengingat akan seseorang yang kini sudah ada di dalam pandangannya.

Laki-laki itu pun menghampirinya.

"Aku yang kamu tawarkan naik mobilmu, saat aku di hukum Tuanku untuk jalan kaki," ujar Albert sambil mengusap tangannya di belakang kepalanya dengan terkekeh.

"Oh iya, aku ingat sekarang," ucap Alice yang mulai mengenali wajah Albert.

Wajah muram Alice membuat Albert penasaran untuk bertanya lagi.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Siapa yang ingin kamu temui?" tanya Albert penasaran.

Alice sejenak menghela napasnya.

Apa dia bisa membantuku bertemu dengan Pak Raymond ya?

"Aku ingin bertemu dengan Pak Raymond, pimpinan perusahaan ini, tapi aku tidak tahu ternyata, jika ingin bertemu beliau harus membuat janji terlebih dahulu," tutur Alice yang kecewa.

Albert terhenyak mendengar ucapan Alice, mulutnya langsung menganga kaget karena wanita yang dilihatnya sekarang ingin bertemu dengan Tuannya yang sangat menyebabkannya itu.

Aku saja jengah bertemu dengan Pak Raymond.

Apa keperluan wanita ini ya?

"Kenapa kamu ingin menemuinya? Sebaiknya kamu urungkan niatmu untuk berurusan dengannya, aku berani jamin kamu akan menyesal jika meneruskan niatmu," tutur Albert menasihati Alice karena ia kasihan jika Alice harus berurusan dengan Raymond.

Alice tercengang dengan nasihat Albert, nyali sekejap berubah semakin ciut.

Aku tidak boleh takut, semua demi Ayah.

"Memang seberapa menyeramkannya Pak Raymond itu sampai kamu bisa berkata seperti itu?" tutur Alice ingin tahu.

Tiba-tiba Albert hanya diam tidak menjawab, matanya terpaku melihat tubuh yang begitu atletis dengan dada yang bidang dan tinggi badan layaknya model, sudah berdiri di belakang Alice.

Mati aku Tuan Raymond menatapku begitu tajam.

"Hi, kenapa kamu tidak menjawab? Memangnya seberapa menyeramkan Tuanmu itu?" tanya Alice yang masih belum sadar bahwa Raymond sudah berdiri tepat di belakangnya.

Albert hanya diam gugup, berulang kali kode lirikan matanya tidak dihiraukan oleh Alice.

"Matamu kenapa? Kenapa bola matamu berputar seperti itu terus?" tanya Alice heran melihat wajah Albert yang sangat kacau.

Albert pasrah ia hanya bisa menghela napas dan bersiap menerima hukuman dari Raymond.

Raymond menyentuh pundak Alice, membuat Alice langsung menoleh ke arahnya.

Alice menatap Raymond, membuatnya sedikit terpana melihat ketampanan Raymond, jantungnya tiba-tiba berdegup dengan sangat kencang.

Laki-laki ini tampan sekali.

"Kenapa kamu mencari Raymond, ada yang bisa saya bantu, Nona Alice?" tanya Raymond yang sudah mengetahui bahwa wanita di depan matanya saat ini adalah Alice, salah satu anak Adrian.

Kenapa aku gugup begini ya?

"Begini Pak, saya mencari Tuan Raymond, apakah dia masih berada di kantor ini? Saya ingin menemuinya namun saya belum membuat janji dengannya dan itu tidak diperbolehkan kata keamanan gedung ini," tutur Alice menceritakan hal yang dialaminya.

"Katakan saja kepada saya, nanti akan saya sampaikan kepada Raymond," tutur Raymond yang menyembunyikan identitasnya dari Alice.

Tak lama Elliot datang menghampiri Raymond dengan pandangan tertuju kepada Alice yang terlihat begitu menarik untuknya.

"Nah ini dia Raymond, silahkan sampaikan kepadanya apa yang ingin kamu katakan," titah Raymond memberitahu hal yang tidak benar kepada Alice.

"Ah aku Raymond," ucap Elliot terbata.

Elliot melihat Raymond yang sudah memberikannya kode dengan membulatkan matanya, Elliot langsung mengerti dan mengikuti perintah Raymond.

"Iya Alice apa yang bisa ku bantu?" tanya Elliot yang sedang mengaku sebagai Raymond.

Alice sangat senang melihat keramahan dari Elliot, ia tak menyangka ternyata apa yang dilihatnya tak semenyeramkan seperti yang dibayangkannya.

Alice akhirnya menceritakan apa yang dikatakan oleh Ayahnya. Raymond tercengang mendengarnya

Apa perkataan Adrian itu benar ya?

"Jadi begitu Tuan Raymond, tolong bebaskan Ayah saya Tuan, karena memang Ayah saya tidak bersalah atas kejadian ini, ia hanya menjadi kambing hitam atas kesalahan yang tidak dilakukannya," tutur Alice mencoba meyakinkan Elliot.

"Baik Alice, saya terima semua yang kamu katakan, saya akan mulai mencari tahu, sampai kebenarannya terbukti saya belum bisa membebaskan Ayah kamu, kamu tunggu saja, oke!" jawab Elliot atas segala cerita Alice.

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu, saya berpikir orang seperti Tuan pasti akan sangat mudah mencari tahu hal yang kecil seperti ini," tutur Alice seraya membungkukkan sedikit tubuhnya untuk langsung berlalu dari hadapan Raymond dan Elliot.

Saat Alice melewati Albert yang masih terperangah dengan apa yang baru saja dilihatnya, ia sejenak menoleh Albert dan mengatakan suatu padanya.

"Tidak seram kok, dia laki-laki yang baik," ujar Alice sambil melangkah melewati Albert.

Albert menelan ludahnya kasar.

Ya ampun mati aku.

Raymond yang mendengarnya tampak geram hingga menautkan kedua alisnya dan terus menatap Albert.

Albert langsung mengalihkan pandangannya dari Alice kepada Raymond, yang sudah menatapnya dengan sorot mata yang tajam.

"Terima kasih Albert atas penilaiannya, sekarang cepat masuk ke mobil! Saya harus menghadiri sebuah acara, karena di sana investor terbesar kita Alexander Kemal Malik sudah menunggu," tutur Raymond yang melupakan kemarahannya kepada Albert karena sedang terburu-buru.

Raymond langsung masuk ke mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh Elliot.

Albert langsung mengikuti untuk masuk ke mobil, begitu juga dengan Elliot.

🍁🍁🍁

Bersambung✍️

Beri dukungan kalian ya dengan tekan like dan berikan komentar kalian ya. Terima kasih.

🌸🌸🌸

Terima Kasih juga atas dukungannya dari author nikah kontrak, yang sudah memasukan tokoh Raymond di dalam ceritanya.

Terpopuler

Comments

Muslimah Haja

Muslimah Haja

kasiam alicd

2022-07-14

0

Anice Redysaid

Anice Redysaid

semangat Alice...

2022-05-14

0

Navisa

Navisa

dingin sekali

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 CEO Tampan dan Arogan
2 Patricia Datang
3 Menyebalkan
4 Pertemuan Pertama
5 Terbang ke Massachusetts
6 Kesepakatan Raymond
7 Will Stefan Persson
8 Perasaan Alice
9 Watak Raymond
10 Alice Memukau
11 Pertemuan Pertama
12 Pertemuan dengan Will
13 Cinta Satu Malam
14 Rencana Will
15 Ide Alice
16 Alice Luar Biasa
17 Bodoh
18 Keputusan Alice
19 Menjelang Pernikahan
20 Trauma Raymond
21 Pernikahan Alice
22 Resepsi Pernikahan part 1
23 Resepsi Pernikahan part 2
24 Resepsi Pernikahan part 3
25 Rahasia Terbongkar
26 Ego Seorang Raymond
27 Kekaguman Nicholas
28 Rasa Sakit Alice
29 Kesedihan dan Pertemuan
30 Amarah Elliot
31 Keputusan Elliot
32 Tersadar
33 Rasa Rindu
34 Rencana Greta
35 Pesan Terakhir
36 Terlambat
37 Apa Ini Mimpi?
38 Kemesraan
39 Bukti Rekaman
40 Honeymoon part 1
41 Honeymoon part 2
42 Honeymoon part 3
43 Malam Pertama
44 Kehancuran Keluarga Weil
45 Kemenangan Alice
46 Desa Bibury
47 Selamat Tinggal Alice
48 Kemurkaan Raymond
49 Alice Hilang
50 Rindu Alice
51 Elliot dan Kelly
52 Rahasia Terungkap
53 Kedatangan Greta
54 Tuan Arogan Luluh
55 Keputusan Raymond
56 Terlambat
57 Kecurigaan Alice
58 Alice Terpukau
59 Rahasia Terkuak
60 Kecelakaan di Pagi Hari
61 Greta Hilang
62 Kejutan Sebuah Testpack
63 Zack Weins
64 Apakah Keguguran?
65 Pipi Chubby
66 Drama Korea
67 Makan Malam Indah
68 Mencekam
69 Keberanian Alice
70 Alice Pasrah
71 Matilah Kau Alice
72 Sebuah Harapan
73 Tertembakkah?
74 Harapan Yang Hilang
75 Pencarian
76 Tertembak
77 Pesan Terakhir
78 Pahlawan
79 Greta Mati
80 Firasat
81 Perasaan Yang Salah
82 Cemburu
83 Berubah
84 Dua Ego
85 Pisah?
86 Demi Baby Twins
87 Sandiwara
88 Rahasia Richard
89 Maaf
90 Romantis Kembali
91 Women On Top
92 Melarikan Diri
93 Dor
94 Rencana Di Majukan
95 Menunggu Bantuan
96 Tipu Daya
97 Mati Kau
98 Strategi Raymond
99 Ketahuan
100 Bantuan Datang
101 Perlawanan Thomas Selesai
102 New Life
103 Tantangan Baru
104 Kedatangan Bibi Mey
105 Salah Paham
106 James Datang
107 Pesan Amita
108 Rencana Amita
109 Selamat Tinggal London
110 Di mana Alice?
111 Kejujuran Terkuak
112 Penyesalan Alice
113 Rindu
114 Albert Izin
115 Salah Paham
116 Terungkap
117 Kebahagiaan Alice
118 Pernikahan Alex
119 Gelisah
120 Ulang Tahun Alice Part 1
121 Ulang Tahun Alice Part 2
122 Nick Carter
123 Menarik
124 Kesan Manis
125 Salah Sentuh
126 Anterograde
127 Stadium 4
128 Pertemuan Kedua
129 Kehilangan
130 Lembaran Baru
131 Kebebasan Nicholas
132 Alexa Gugup
133 Jennifer
134 Hadiah
135 Pernikahan Albert dan Risfa
136 Resepsi Pernikahan
137 Persalinan
138 Golden blood atau Rhnull Blood
139 Rencana Berhasil
140 Alice Sadar
141 Richard Datang
142 Akhir Bahagia
143 Terbang ke Australia
144 Info Promo : One Night Destiny
145 5 Tahun Kemudian
146 Kedatangan Greta
147 Ingatan Greta
148 PHSC 2 : Tenggelam
149 PHSC 2 : Ciuman Pertama
150 PHSC 2 : Menginap
151 PHSC 2 : Bibit Cinta
152 PHSC 2 : Melompat
153 PHSC 2 : Rencana Berhasil
154 PHSC 2 : Tertembak
155 PHSC 2 : Kelly Datang
156 PHSC 2 : Meloloskan Diri
157 PHSC 2 : Cemburu
158 PHSC 2 : Pikiran Elliot
159 PHSC 2 : Tipuan Garry
160 PHSC 2 : Melarikan Diri
161 PHSC 2 : Rencana Elliot
162 PHSC 2 : Kemenangan Garry
163 PHSC 2 : Elliot Selamat
164 PHSC 2 : Kebingungan Kelly
165 PHSC 2 : Keputusan Alissa
166 PHSC 2 : Berkorban
167 PHSC 2 : Penyelamat Datang
168 PHSC 2 : Perkenalan Dengan Richard
169 PHSC 2 : Tugas Ke London
170 PHSC 2 : Bertemu Kelly
171 PHSC 2 : Sean Datang
172 PHSC 2 : Hampir Saja
173 PHSC 2 : Cemas
174 PHSC 2 : Pilihan Sulit
175 PHSC 2 : Selamat
176 PHSC 2 : Kekaguman Alice
177 PHSC 2 : Terbaca
178 Info Promo : Wanita Pengganti Di Malam Pertama
179 PHSC 2 : Ingatan Elliot
180 PHSC 2 : Lolos
181 PHSC 2 : Sikap Tara
182 PHSC 2 : Ledakan
183 PHSC 2 : Rencana Collins
184 PHSC 2 : Penculikan
185 PHSC 2 : Perlawanan Sengit
186 PHSC 2 : Semakin Terdesak
187 PHSC 2 : Tertabrak
188 PHSC 2 : Bantuan Datang
189 PHSC 2 : Dendam
190 PHSC 2 : Misi Balas Dendam
191 PHSC 2 : Serangan Mendadak
192 PHSC 2 : Tidak Terduga
193 PHSC 2 : Belum Usai
194 PHSC 2 : Pengejaran Usai
195 PHSC 2 : Pertarungan Di Mulai
196 PHSC 2 : Lolos Dari Maut
197 PHSC 2 : Garry vs Richard
198 PHSC 2 : Terdesak
199 PHSC 2 : Provokasi
200 PHSC 2 : Akhir Pertarungan
Episodes

Updated 200 Episodes

1
CEO Tampan dan Arogan
2
Patricia Datang
3
Menyebalkan
4
Pertemuan Pertama
5
Terbang ke Massachusetts
6
Kesepakatan Raymond
7
Will Stefan Persson
8
Perasaan Alice
9
Watak Raymond
10
Alice Memukau
11
Pertemuan Pertama
12
Pertemuan dengan Will
13
Cinta Satu Malam
14
Rencana Will
15
Ide Alice
16
Alice Luar Biasa
17
Bodoh
18
Keputusan Alice
19
Menjelang Pernikahan
20
Trauma Raymond
21
Pernikahan Alice
22
Resepsi Pernikahan part 1
23
Resepsi Pernikahan part 2
24
Resepsi Pernikahan part 3
25
Rahasia Terbongkar
26
Ego Seorang Raymond
27
Kekaguman Nicholas
28
Rasa Sakit Alice
29
Kesedihan dan Pertemuan
30
Amarah Elliot
31
Keputusan Elliot
32
Tersadar
33
Rasa Rindu
34
Rencana Greta
35
Pesan Terakhir
36
Terlambat
37
Apa Ini Mimpi?
38
Kemesraan
39
Bukti Rekaman
40
Honeymoon part 1
41
Honeymoon part 2
42
Honeymoon part 3
43
Malam Pertama
44
Kehancuran Keluarga Weil
45
Kemenangan Alice
46
Desa Bibury
47
Selamat Tinggal Alice
48
Kemurkaan Raymond
49
Alice Hilang
50
Rindu Alice
51
Elliot dan Kelly
52
Rahasia Terungkap
53
Kedatangan Greta
54
Tuan Arogan Luluh
55
Keputusan Raymond
56
Terlambat
57
Kecurigaan Alice
58
Alice Terpukau
59
Rahasia Terkuak
60
Kecelakaan di Pagi Hari
61
Greta Hilang
62
Kejutan Sebuah Testpack
63
Zack Weins
64
Apakah Keguguran?
65
Pipi Chubby
66
Drama Korea
67
Makan Malam Indah
68
Mencekam
69
Keberanian Alice
70
Alice Pasrah
71
Matilah Kau Alice
72
Sebuah Harapan
73
Tertembakkah?
74
Harapan Yang Hilang
75
Pencarian
76
Tertembak
77
Pesan Terakhir
78
Pahlawan
79
Greta Mati
80
Firasat
81
Perasaan Yang Salah
82
Cemburu
83
Berubah
84
Dua Ego
85
Pisah?
86
Demi Baby Twins
87
Sandiwara
88
Rahasia Richard
89
Maaf
90
Romantis Kembali
91
Women On Top
92
Melarikan Diri
93
Dor
94
Rencana Di Majukan
95
Menunggu Bantuan
96
Tipu Daya
97
Mati Kau
98
Strategi Raymond
99
Ketahuan
100
Bantuan Datang
101
Perlawanan Thomas Selesai
102
New Life
103
Tantangan Baru
104
Kedatangan Bibi Mey
105
Salah Paham
106
James Datang
107
Pesan Amita
108
Rencana Amita
109
Selamat Tinggal London
110
Di mana Alice?
111
Kejujuran Terkuak
112
Penyesalan Alice
113
Rindu
114
Albert Izin
115
Salah Paham
116
Terungkap
117
Kebahagiaan Alice
118
Pernikahan Alex
119
Gelisah
120
Ulang Tahun Alice Part 1
121
Ulang Tahun Alice Part 2
122
Nick Carter
123
Menarik
124
Kesan Manis
125
Salah Sentuh
126
Anterograde
127
Stadium 4
128
Pertemuan Kedua
129
Kehilangan
130
Lembaran Baru
131
Kebebasan Nicholas
132
Alexa Gugup
133
Jennifer
134
Hadiah
135
Pernikahan Albert dan Risfa
136
Resepsi Pernikahan
137
Persalinan
138
Golden blood atau Rhnull Blood
139
Rencana Berhasil
140
Alice Sadar
141
Richard Datang
142
Akhir Bahagia
143
Terbang ke Australia
144
Info Promo : One Night Destiny
145
5 Tahun Kemudian
146
Kedatangan Greta
147
Ingatan Greta
148
PHSC 2 : Tenggelam
149
PHSC 2 : Ciuman Pertama
150
PHSC 2 : Menginap
151
PHSC 2 : Bibit Cinta
152
PHSC 2 : Melompat
153
PHSC 2 : Rencana Berhasil
154
PHSC 2 : Tertembak
155
PHSC 2 : Kelly Datang
156
PHSC 2 : Meloloskan Diri
157
PHSC 2 : Cemburu
158
PHSC 2 : Pikiran Elliot
159
PHSC 2 : Tipuan Garry
160
PHSC 2 : Melarikan Diri
161
PHSC 2 : Rencana Elliot
162
PHSC 2 : Kemenangan Garry
163
PHSC 2 : Elliot Selamat
164
PHSC 2 : Kebingungan Kelly
165
PHSC 2 : Keputusan Alissa
166
PHSC 2 : Berkorban
167
PHSC 2 : Penyelamat Datang
168
PHSC 2 : Perkenalan Dengan Richard
169
PHSC 2 : Tugas Ke London
170
PHSC 2 : Bertemu Kelly
171
PHSC 2 : Sean Datang
172
PHSC 2 : Hampir Saja
173
PHSC 2 : Cemas
174
PHSC 2 : Pilihan Sulit
175
PHSC 2 : Selamat
176
PHSC 2 : Kekaguman Alice
177
PHSC 2 : Terbaca
178
Info Promo : Wanita Pengganti Di Malam Pertama
179
PHSC 2 : Ingatan Elliot
180
PHSC 2 : Lolos
181
PHSC 2 : Sikap Tara
182
PHSC 2 : Ledakan
183
PHSC 2 : Rencana Collins
184
PHSC 2 : Penculikan
185
PHSC 2 : Perlawanan Sengit
186
PHSC 2 : Semakin Terdesak
187
PHSC 2 : Tertabrak
188
PHSC 2 : Bantuan Datang
189
PHSC 2 : Dendam
190
PHSC 2 : Misi Balas Dendam
191
PHSC 2 : Serangan Mendadak
192
PHSC 2 : Tidak Terduga
193
PHSC 2 : Belum Usai
194
PHSC 2 : Pengejaran Usai
195
PHSC 2 : Pertarungan Di Mulai
196
PHSC 2 : Lolos Dari Maut
197
PHSC 2 : Garry vs Richard
198
PHSC 2 : Terdesak
199
PHSC 2 : Provokasi
200
PHSC 2 : Akhir Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!