Keputusan Alice

Selamat membaca!

Sebuah mobil mewah sudah ada di halaman restoran Alice.

Alice dan Tara keluar dari restoran dengan tergesa-gesa. Ia terperanjat kaget karena seorang kurir masuk ke dalam restoran dan meminta tanda tangan Alice sebagai penerima kiriman.

Mata Alice membulat besar melihat dihadapannya, mobil mewah yang terparkir di depan restorannya.

"Kakak, mobil ini mewah sekali Kak."

Alice masih menganga tak bergeming, sampai akhirnya Tara mengulang pertanyaannya lagi, barulah Alice tersadar.

"Aku sendiri belum tahu ini siapa yang mengirimnya."

Tak lama mobil Elliot datang. Alice menatap kedatangan mobil itu dan makin bertanya siapa gerangan yang datang.

Elliot turun dan langsung menghampiri Alice.

"Tuan Elliot."

"Selamat siang Nona Alice."

"Jangan kamu bilang mobil ini dari Tuanmu yang mengirimnya."

Elliot menjadi segan menjawabnya.

"Betul Nona Alice, beliau menitip pesan, jika lusa itu bukanlah hari pertunangan tapi pernikahan kalian Nona."

Alice terkesiap mendengar ucapan Elliot.

Seenaknya Tuan Raymond merubahnya.

"Antarkan aku kepada Tuanmu! Aku ingin bicara langsung dengannya."

Alice pamit kepada Tara yang tak dapat berkata apapun, ia hanya termangu mendengar segala ucapan Alice.

"Baik Nona silahkan, dengan senang hati saya akan mengantar Anda."

Alice melangkah memasuki mobil yang sudah Elliot bukakan pintunya.

Di dalam mobil, Alice terlihat begitu geram. Ia sangat kesal seperti tak dihargai sebagai seorang wanita. Harga dirinya seperti diinjak-injak.

Namun Alice mulai bertanya, tentang alasan Raymond merubah acara yang sebelumnya sudah disepakatinya.

Alice mengernyitkan dahinya.

"Apa yang membuatnya merubah keputusannya?"

Elliot menceritakan semua kepada Alice tentang ancaman Will.

Alice terhenyak, amarahnya semakin memuncak mendengar apa yang telah Elliot ceritakan.

Dia seenaknya saja, memang aku boneka yang dapat diperintah seenaknya.

🍁🍁🍁

MANGO Corporate.

Mobil Elliot sudah tiba di parkiran MANGO Corporate.

Alice segera turun tanpa menunggu Elliot membukakan pintu untuknya, Alice berjalan meninggalkan Elliot menuju ruangan Raymond.

Elliot segera menyusul langkah Alice dengan payah.

Kini mereka sudah berjalan sejajar.

Elliot mengetuk pintu ruangan Raymond.

Terdengar suara arogan Raymond, memberikan perintah untuknya masuk.

Elliot mempersilahkan Alice masuk, sementara dirinya menunggu di depan pintu untuk memberikan waktu, agar Alice leluasa berbicara dengan Raymond.

Alice melangkah dengan cepat menghampiri Raymond.

Raymond menatap Alice dengan wajah datarnya.

"Jadi bagaimana Nona Alice mobil yang aku kirimkan, apa kamu menyukainya?"

Alice mempertajam sorot matanya menatap Raymond dengan penuh amarah.

bruk

Suara gebrakan meja memekakkan telinga Raymond.

"Apa Tuan pikir aku anak kecil yang jika, diberikan sesuatu maka akan mengikuti apapun keinginanmu."

Raymond masih melihat Alice dengan wajah datarnya.

"Kamu tidak bisa sesuka hati merubah sesuatu yang bahkan untuk dirimu sendiri saja itu bukanlah sesuatu yang penting, tapi untukku pernikahan itu bukanlah main-main, sekali seumur hidup."

Raymond terkekeh lucu, mendengar perkataan Alice.

"Apa Nona Alice? Pernikahan!"

Raymond masih tertawa mencerna arti pernikahan untuk Alice.

Suara tawa Raymond membuat amarah Alice, semakin memuncak.

"Tahu apa kamu tentang pernikahan Tuan Raymond?" bentak Alice sambil menautkan kedua alisnya dan terus menatap Raymond dengan sorot mata yang tajam.

Emosi Raymond mulai merayap naik, mendengar pertanyaan Alice.

Wajahnya mulai mengeras.

Tersirat kesedihan di wajahnya, luka yang begitu dalam saat kata pernikahan menembus pikirannya, menguak kembali memori kelam dari masa lalunya, rasa sakit yang telah membentuk kepribadian Raymond, hingga ia menjadi seperti ini.

"Aku tahu banyak lebih darimu, Nona Alice."

Mata Raymond memerah mengucapkannya. Beberapa kali ia coba memalingkan wajahnya untuk menyeka kedua sudut matanya, namun tatapan mata Alice masih dapat membaca kesedihan Raymond dengan jelas.

Seorang Raymond menangis.

Alice mulai canggung memulai ucapannya, ia semakin menilik jauh menatap mata Raymond untuk mencari jawaban.

Sebuah alasan dibalik kesedihan seorang CEO yang arogan.

Raymond mendesah kasar.

Ia terlihat menarik napasnya dalam, lalu membuangnya perlahan untuk melepas bebannya.

"Lebih baik kamu keluar sekarang."

Alice mengangguk mendengarnya. Ia mencoba untuk mengerti dan menuruti perintah Raymond.

Alice memutar tubuhnya untuk melangkah keluar dari ruangan Raymond.

"Aku harus cari tahu," gumam Alice.

"Tapi untuk apa, apa itu masalahku, tidak.. tidak.. Aku penasaran apa yang membuatnya bersedih seperti itu, jadi aku harus mencari tahu jawabannya," imbuhnya dengan yakin.

Alice sudah keluar dari ruangan, di sana sudah terlihat Elliot yang masih menunggunya.

"Tuan Elliot bisakah Anda ceritakan masa lalu apa yang pernah dialami oleh Tuan Raymond!"

"Kenapa Nona bertanya seperti itu?"

Elliot mencoba mencari alasan yang kuat agar ia dapat menceritakan kepada Alice.

"Aku lihat air mata Tuan Raymond di sudut matanya yang memerah, walau hanya sedikit dan ia coba menutupinya tapi aku masih dapat membaca kesedihannya."

Elliot menghela napasnya pelan teringat hari-hari kelam yang terjadi di rumah keluarga Weil. Ia akhirnya memutuskan untuk menceritakan sebuah rahasia yang selama ini selalu ditutupi oleh Raymond dari media dan semua orang luar.

Alice mengikuti langkah Elliot menuju ruangannya yang tak jauh dari ruangan Raymond.

"Silahkan duduk Nona Alice!"

Alice pun duduk pada kursinya, Elliot mulai bercerita.

Alice termangu mendengar semua cerita Elliot.

"Jadi begitu Elliot pantas saja, Tuan Raymond seperti itu, dia tidak menghargai bawahannya dan juga tidak menghargai seorang wanita."

Elliot menghela napasnya kasar.

"Begitulah Nona Alice, sayang sekali sejauh ini belum ada wanita yang dapat merubah sikap Tuan Raymond."

Dinding-dinding kebencian di hati Alice mulai digerogoti oleh rasa ibanya.

Alice berpikir keras.

Ia terus memutar otaknya, untuk menemukan jalan dari permasalahan yang kini sedang dihadapinya.

Alice terlihat sudah mengambil keputusan, ia mengepalkan tangannya tanda keyakinannya akan keputusan yang diambilnya.

"Bagaimana keputusan Anda, Nona Alice?"

Elliot bertanya pelan, dengan penuh keraguan.

"Aku bersedia menikah dengan Tuan Raymond, sedikit demi sedikit aku akan mengobati luka masa lalunya, aku akan buat dia percaya bahwa tidak semua wanita itu seperti Ibunya yang meninggalkan Tuan Nicholas begitu saja dengan laki-laki lain."

Elliot tersenyum kecil mendengarnya.

Setelah itu ia kembali mengantar Alice untuk kembali ke restorannya.

🍁🍁🍁

Di depan restoran Alice, sebuah kursi panjang yang terletak di sana.

Terlihat Jenny dan Mike sedang berbincang.

"Aku sudah terlambat Jenn."

Raut wajah Mike menampakkan kesedihan.

Jenny menatapnya dengan iba.

"Aku pun tidak mengerti dengan Alice, apa dia kini melakukan untuk melindungi keluarganya dari seorang Raymond Weil atau memang itu keinginannya sendiri."

Mike semakin patah hati mendengarnya.

"Sepertinya aku akan mulai melupakan Alice, asal dia bahagia aku rela melepasnya, tapi awas saja jika Raymond menyakitinya, aku pasti akan menghancurkannya."

Wajah Mike mengeras, tangannya mengepal dan ia hentakkan di atas kursi sebagai tanda kekesalannya.

"Mike, begitu dalam cintamu pada Alice, apa tidak ada sedikit perasaanmu untukku, aku yang selalu mencintaimu dari semasa kita kuliah sampai sekarang."

Jenny terus menatap Mike.

Namun pandangannya beradu dengan tatapan Mike, ketika Mike tak sengaja menangkap sorot mata Jenny, yang menatapnya tanpa berkedip.

Apa sebaiknya aku sedikit buka hatiku untuk Jenny ya?

Aku dapat melihat cinta yang besar dari matanya.

Jenny tak sanggup menatap mata Mike terlalu lama, itu membuatnya lemah.

"Mike, aku tinggal dulu ya, aku harus mengurus sesuatu," ucap Jenny mencari alasan, seraya beranjak dari duduknya, namun sesaat ia mulai berdiri Mike menggenggam tangan Jenny, untuk menahannya agar Jenny tidak pergi meninggalkannya.

Mobil Elliot yang terparkir di depan restoran menjadi saksi kala itu, dipandangan Alice ia melihat Mike menggenggam tangan Jenny.

"Elliot bolehkah aku di sini sebentar, sampai mereka pergi."

"Baik Nona, tidak masalah."

Elliot mulai mengerti setelah matanya menangkap sebuah objek yang juga dilihat oleh Alice.

Jadi pria itu yang sebenarnya dicintai Nona Alice.

Elliot menatap Alice yang terlihat sendu, terus menatap ke arah Mike dan Jenny.

Aku rela jika memang Jenny bahagia bersama Mike.

Alice tersenyum kecil sambil menyeka air mata, yang ternyata sudah menghujam kedua pipinya.

🌸🌸🌸

Bersambung✍️

Terima kasih, sehat selalu ya semua 🤗😍

Terpopuler

Comments

Emak Kam

Emak Kam

eh asisten Elliot cerita itu yg keras donk jangan bisik bisik para pembaca kepo tau terutama aku😁 apa yg membuat Raymond jadi arogan?🤔

2023-05-02

0

Muslimah Haja

Muslimah Haja

gegqrq mama nya lari dgn pria lain yg membuqy Raymond begitu kerqs

2022-07-14

0

Lisdayanti Londak

Lisdayanti Londak

semoga kebahagian selalu berpihak kepada Alice dan Ray

2021-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 CEO Tampan dan Arogan
2 Patricia Datang
3 Menyebalkan
4 Pertemuan Pertama
5 Terbang ke Massachusetts
6 Kesepakatan Raymond
7 Will Stefan Persson
8 Perasaan Alice
9 Watak Raymond
10 Alice Memukau
11 Pertemuan Pertama
12 Pertemuan dengan Will
13 Cinta Satu Malam
14 Rencana Will
15 Ide Alice
16 Alice Luar Biasa
17 Bodoh
18 Keputusan Alice
19 Menjelang Pernikahan
20 Trauma Raymond
21 Pernikahan Alice
22 Resepsi Pernikahan part 1
23 Resepsi Pernikahan part 2
24 Resepsi Pernikahan part 3
25 Rahasia Terbongkar
26 Ego Seorang Raymond
27 Kekaguman Nicholas
28 Rasa Sakit Alice
29 Kesedihan dan Pertemuan
30 Amarah Elliot
31 Keputusan Elliot
32 Tersadar
33 Rasa Rindu
34 Rencana Greta
35 Pesan Terakhir
36 Terlambat
37 Apa Ini Mimpi?
38 Kemesraan
39 Bukti Rekaman
40 Honeymoon part 1
41 Honeymoon part 2
42 Honeymoon part 3
43 Malam Pertama
44 Kehancuran Keluarga Weil
45 Kemenangan Alice
46 Desa Bibury
47 Selamat Tinggal Alice
48 Kemurkaan Raymond
49 Alice Hilang
50 Rindu Alice
51 Elliot dan Kelly
52 Rahasia Terungkap
53 Kedatangan Greta
54 Tuan Arogan Luluh
55 Keputusan Raymond
56 Terlambat
57 Kecurigaan Alice
58 Alice Terpukau
59 Rahasia Terkuak
60 Kecelakaan di Pagi Hari
61 Greta Hilang
62 Kejutan Sebuah Testpack
63 Zack Weins
64 Apakah Keguguran?
65 Pipi Chubby
66 Drama Korea
67 Makan Malam Indah
68 Mencekam
69 Keberanian Alice
70 Alice Pasrah
71 Matilah Kau Alice
72 Sebuah Harapan
73 Tertembakkah?
74 Harapan Yang Hilang
75 Pencarian
76 Tertembak
77 Pesan Terakhir
78 Pahlawan
79 Greta Mati
80 Firasat
81 Perasaan Yang Salah
82 Cemburu
83 Berubah
84 Dua Ego
85 Pisah?
86 Demi Baby Twins
87 Sandiwara
88 Rahasia Richard
89 Maaf
90 Romantis Kembali
91 Women On Top
92 Melarikan Diri
93 Dor
94 Rencana Di Majukan
95 Menunggu Bantuan
96 Tipu Daya
97 Mati Kau
98 Strategi Raymond
99 Ketahuan
100 Bantuan Datang
101 Perlawanan Thomas Selesai
102 New Life
103 Tantangan Baru
104 Kedatangan Bibi Mey
105 Salah Paham
106 James Datang
107 Pesan Amita
108 Rencana Amita
109 Selamat Tinggal London
110 Di mana Alice?
111 Kejujuran Terkuak
112 Penyesalan Alice
113 Rindu
114 Albert Izin
115 Salah Paham
116 Terungkap
117 Kebahagiaan Alice
118 Pernikahan Alex
119 Gelisah
120 Ulang Tahun Alice Part 1
121 Ulang Tahun Alice Part 2
122 Nick Carter
123 Menarik
124 Kesan Manis
125 Salah Sentuh
126 Anterograde
127 Stadium 4
128 Pertemuan Kedua
129 Kehilangan
130 Lembaran Baru
131 Kebebasan Nicholas
132 Alexa Gugup
133 Jennifer
134 Hadiah
135 Pernikahan Albert dan Risfa
136 Resepsi Pernikahan
137 Persalinan
138 Golden blood atau Rhnull Blood
139 Rencana Berhasil
140 Alice Sadar
141 Richard Datang
142 Akhir Bahagia
143 Terbang ke Australia
144 Info Promo : One Night Destiny
145 5 Tahun Kemudian
146 Kedatangan Greta
147 Ingatan Greta
148 PHSC 2 : Tenggelam
149 PHSC 2 : Ciuman Pertama
150 PHSC 2 : Menginap
151 PHSC 2 : Bibit Cinta
152 PHSC 2 : Melompat
153 PHSC 2 : Rencana Berhasil
154 PHSC 2 : Tertembak
155 PHSC 2 : Kelly Datang
156 PHSC 2 : Meloloskan Diri
157 PHSC 2 : Cemburu
158 PHSC 2 : Pikiran Elliot
159 PHSC 2 : Tipuan Garry
160 PHSC 2 : Melarikan Diri
161 PHSC 2 : Rencana Elliot
162 PHSC 2 : Kemenangan Garry
163 PHSC 2 : Elliot Selamat
164 PHSC 2 : Kebingungan Kelly
165 PHSC 2 : Keputusan Alissa
166 PHSC 2 : Berkorban
167 PHSC 2 : Penyelamat Datang
168 PHSC 2 : Perkenalan Dengan Richard
169 PHSC 2 : Tugas Ke London
170 PHSC 2 : Bertemu Kelly
171 PHSC 2 : Sean Datang
172 PHSC 2 : Hampir Saja
173 PHSC 2 : Cemas
174 PHSC 2 : Pilihan Sulit
175 PHSC 2 : Selamat
176 PHSC 2 : Kekaguman Alice
177 PHSC 2 : Terbaca
178 Info Promo : Wanita Pengganti Di Malam Pertama
179 PHSC 2 : Ingatan Elliot
180 PHSC 2 : Lolos
181 PHSC 2 : Sikap Tara
182 PHSC 2 : Ledakan
183 PHSC 2 : Rencana Collins
184 PHSC 2 : Penculikan
185 PHSC 2 : Perlawanan Sengit
186 PHSC 2 : Semakin Terdesak
187 PHSC 2 : Tertabrak
188 PHSC 2 : Bantuan Datang
189 PHSC 2 : Dendam
190 PHSC 2 : Misi Balas Dendam
191 PHSC 2 : Serangan Mendadak
192 PHSC 2 : Tidak Terduga
193 PHSC 2 : Belum Usai
194 PHSC 2 : Pengejaran Usai
195 PHSC 2 : Pertarungan Di Mulai
196 PHSC 2 : Lolos Dari Maut
197 PHSC 2 : Garry vs Richard
198 PHSC 2 : Terdesak
199 PHSC 2 : Provokasi
200 PHSC 2 : Akhir Pertarungan
Episodes

Updated 200 Episodes

1
CEO Tampan dan Arogan
2
Patricia Datang
3
Menyebalkan
4
Pertemuan Pertama
5
Terbang ke Massachusetts
6
Kesepakatan Raymond
7
Will Stefan Persson
8
Perasaan Alice
9
Watak Raymond
10
Alice Memukau
11
Pertemuan Pertama
12
Pertemuan dengan Will
13
Cinta Satu Malam
14
Rencana Will
15
Ide Alice
16
Alice Luar Biasa
17
Bodoh
18
Keputusan Alice
19
Menjelang Pernikahan
20
Trauma Raymond
21
Pernikahan Alice
22
Resepsi Pernikahan part 1
23
Resepsi Pernikahan part 2
24
Resepsi Pernikahan part 3
25
Rahasia Terbongkar
26
Ego Seorang Raymond
27
Kekaguman Nicholas
28
Rasa Sakit Alice
29
Kesedihan dan Pertemuan
30
Amarah Elliot
31
Keputusan Elliot
32
Tersadar
33
Rasa Rindu
34
Rencana Greta
35
Pesan Terakhir
36
Terlambat
37
Apa Ini Mimpi?
38
Kemesraan
39
Bukti Rekaman
40
Honeymoon part 1
41
Honeymoon part 2
42
Honeymoon part 3
43
Malam Pertama
44
Kehancuran Keluarga Weil
45
Kemenangan Alice
46
Desa Bibury
47
Selamat Tinggal Alice
48
Kemurkaan Raymond
49
Alice Hilang
50
Rindu Alice
51
Elliot dan Kelly
52
Rahasia Terungkap
53
Kedatangan Greta
54
Tuan Arogan Luluh
55
Keputusan Raymond
56
Terlambat
57
Kecurigaan Alice
58
Alice Terpukau
59
Rahasia Terkuak
60
Kecelakaan di Pagi Hari
61
Greta Hilang
62
Kejutan Sebuah Testpack
63
Zack Weins
64
Apakah Keguguran?
65
Pipi Chubby
66
Drama Korea
67
Makan Malam Indah
68
Mencekam
69
Keberanian Alice
70
Alice Pasrah
71
Matilah Kau Alice
72
Sebuah Harapan
73
Tertembakkah?
74
Harapan Yang Hilang
75
Pencarian
76
Tertembak
77
Pesan Terakhir
78
Pahlawan
79
Greta Mati
80
Firasat
81
Perasaan Yang Salah
82
Cemburu
83
Berubah
84
Dua Ego
85
Pisah?
86
Demi Baby Twins
87
Sandiwara
88
Rahasia Richard
89
Maaf
90
Romantis Kembali
91
Women On Top
92
Melarikan Diri
93
Dor
94
Rencana Di Majukan
95
Menunggu Bantuan
96
Tipu Daya
97
Mati Kau
98
Strategi Raymond
99
Ketahuan
100
Bantuan Datang
101
Perlawanan Thomas Selesai
102
New Life
103
Tantangan Baru
104
Kedatangan Bibi Mey
105
Salah Paham
106
James Datang
107
Pesan Amita
108
Rencana Amita
109
Selamat Tinggal London
110
Di mana Alice?
111
Kejujuran Terkuak
112
Penyesalan Alice
113
Rindu
114
Albert Izin
115
Salah Paham
116
Terungkap
117
Kebahagiaan Alice
118
Pernikahan Alex
119
Gelisah
120
Ulang Tahun Alice Part 1
121
Ulang Tahun Alice Part 2
122
Nick Carter
123
Menarik
124
Kesan Manis
125
Salah Sentuh
126
Anterograde
127
Stadium 4
128
Pertemuan Kedua
129
Kehilangan
130
Lembaran Baru
131
Kebebasan Nicholas
132
Alexa Gugup
133
Jennifer
134
Hadiah
135
Pernikahan Albert dan Risfa
136
Resepsi Pernikahan
137
Persalinan
138
Golden blood atau Rhnull Blood
139
Rencana Berhasil
140
Alice Sadar
141
Richard Datang
142
Akhir Bahagia
143
Terbang ke Australia
144
Info Promo : One Night Destiny
145
5 Tahun Kemudian
146
Kedatangan Greta
147
Ingatan Greta
148
PHSC 2 : Tenggelam
149
PHSC 2 : Ciuman Pertama
150
PHSC 2 : Menginap
151
PHSC 2 : Bibit Cinta
152
PHSC 2 : Melompat
153
PHSC 2 : Rencana Berhasil
154
PHSC 2 : Tertembak
155
PHSC 2 : Kelly Datang
156
PHSC 2 : Meloloskan Diri
157
PHSC 2 : Cemburu
158
PHSC 2 : Pikiran Elliot
159
PHSC 2 : Tipuan Garry
160
PHSC 2 : Melarikan Diri
161
PHSC 2 : Rencana Elliot
162
PHSC 2 : Kemenangan Garry
163
PHSC 2 : Elliot Selamat
164
PHSC 2 : Kebingungan Kelly
165
PHSC 2 : Keputusan Alissa
166
PHSC 2 : Berkorban
167
PHSC 2 : Penyelamat Datang
168
PHSC 2 : Perkenalan Dengan Richard
169
PHSC 2 : Tugas Ke London
170
PHSC 2 : Bertemu Kelly
171
PHSC 2 : Sean Datang
172
PHSC 2 : Hampir Saja
173
PHSC 2 : Cemas
174
PHSC 2 : Pilihan Sulit
175
PHSC 2 : Selamat
176
PHSC 2 : Kekaguman Alice
177
PHSC 2 : Terbaca
178
Info Promo : Wanita Pengganti Di Malam Pertama
179
PHSC 2 : Ingatan Elliot
180
PHSC 2 : Lolos
181
PHSC 2 : Sikap Tara
182
PHSC 2 : Ledakan
183
PHSC 2 : Rencana Collins
184
PHSC 2 : Penculikan
185
PHSC 2 : Perlawanan Sengit
186
PHSC 2 : Semakin Terdesak
187
PHSC 2 : Tertabrak
188
PHSC 2 : Bantuan Datang
189
PHSC 2 : Dendam
190
PHSC 2 : Misi Balas Dendam
191
PHSC 2 : Serangan Mendadak
192
PHSC 2 : Tidak Terduga
193
PHSC 2 : Belum Usai
194
PHSC 2 : Pengejaran Usai
195
PHSC 2 : Pertarungan Di Mulai
196
PHSC 2 : Lolos Dari Maut
197
PHSC 2 : Garry vs Richard
198
PHSC 2 : Terdesak
199
PHSC 2 : Provokasi
200
PHSC 2 : Akhir Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!